Korupsi Nasionalisme; Martabat Seharga Rp. 5000,-; Hutan
Bakau, Target Korupsi Selanjutnya; Diagnotika Eksploitasi Sumber Daya Alam
hingga Menyoal Investasi Tambang Dan Masa Depan Tanah Samawa



Rakyat kudu puas hanya dengan sejenis pemuda zaman revolusi yang sohor
disebut "pemuda ponggol", ia tergugah bergerak karena ada pamrih nasi
ponggol dari dapur umum. Juga "pemuda-pemudaan" yang tak bebas dari
pengaruh bapakisme dan tak berpikir buat memaksa "bapak" bertindak
sesuai dengan keinginan mereka, seperti sejatinya pemuda. Jenis jinak, tak
menggugah, yang disebut Saya Shiraishi dalam Indonesia Family in Politics
sebagai pemuda daripada bapakisme yang tetap tinggal sebagai persoalan dan
kekuatan penting kekuasaan dekaden karena cuma bisa membebek, wek-wek-wek.”
(J.J. Rizal “Pemuda daripada Bapakisme” di Koran Tempo)



Di tengah arus kekuasaan dan kebudayaan yang membiakkan ”pemuda daripada
bapakisme” yang cuma bisa membebek, wek-wek-wek, lahir angkatan muda 
(pelajar-pelajar
SMA) yang idealis, progresif, dan berkomitmen. Paling tidak dengan pena mereka 
menorehkan semangat dan pandangan
visionernya.



Diantaranya bisa disimak Hana Hanafih (siswi SMAN 5 Bandung) dengan buah
penanya ”Martabat Seharga Rp. 5.000,-”, Kathrinna Rakhmavika (siswi SMA Santa
Ursula BSD) dengan Korupsi Nasionalismenya, Agus Mandiri dkk (siswa-siswi SMAN
3 Sumbawa Besar) dengan Menyoal Investasi Tambang Dan Masa Depan Tanah
Samawa.....



Membaca tulisan-tulisan mereka, tak pelak lagi mengiang-ngiang kembali percikan
gagasan Sahabat Bumi Manusia,  Pramoedya
Ananta Tour



“Menulislah, jika tak menulis, maka kamu akan ditinggalkan sejarah.”



"Kamu jangan takut untuk
maju dan bicarakan ide-ide kamu. Sekali kamu takut, kamu kalah."



“Angkatan muda harus punya keberanian. Kalau tidak punya, sama saja dengan
ternak yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri.”



Inilah kado mengharukan dari pelajar-pelajar SMA untuk Indonesia di 81 Tahun
Sumpah Pemuda





Lomba Menulis Anti Korupsi Tingkat SMA. Diselenggarakan atas kerjasama antara
Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan Seni Indonesia (PSI), Perkumpulan
Praxis, Mainteater Bandung, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi).



* selamat untuk pada para siswi (perempuan tentu) yang memborong juara 1,2,3 



Juara 1 : Martabat Seharga Rp. 5000,-

Juara 2 : Korupsi Nasionalisme

Juara 3 : Hutan Bakau, Target Korupsi Selanjutnya





Debat Politik SDA-Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Lembaga Olah Hidup
(LOH), Sumbawa Besar, NTB



Juara 1 : Menyoal Investasi Tambang Dan Masa Depan Tanah Samawa

Juara 3 : Diagnotika Eksploitasi Sumber Daya Alam

Selengkapnya disini

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/81-tahun-sumpah-pemuda-kado-pelajar-sma.html

 




      

Reply via email to