*5 Tahun Amerika Meneror Dunia*
*Untold Story / the X files <http://swaramuslim.net/weblog.php?id=C0_21_1>Oleh
: Redaksi <http://swaramuslim.net/> 09 Oct 2006 - 12:30 am*

[image: image] September 2006, AS memperingati 5 Tahun Perang Melawan
Teroris. Selama lima tahun pasca tragedi WTC, fakta-fakta yang terungkap
membuktikan bahwa sebagian besar tuduhan yang dialamatkan AS terhadap para
'teroris' ternyata bohong.

Sebaliknya, hampir seluruh fakta yang dipublikasikan media masa nasional dan
internasional, menyuguhkan bukti sebaliknya. Yaitu, adanya tindakan teror
yang terjadi di seluruh dunia dipicu dan dilakukan oleh AS dan sekutunya.
Tragisnya, dengan memperalat lembaga paling terhormat di dunia, PBB.

Melalui badan dunia ini dikeluarkan sejumlah nama organisasi teroris di
dunia al: HAMAS, Hizbullah, JI, dll yang hampir secara keseluruhan adalah
organisasi Islam. Sitigma teroris dijadikan alasan untuk menentukan siapa
sahabat atau musuh Amerika di dunia Islam. :video :swf

Begitulah karakter utama ideologi global yang dikembangkan AS, seperti
ditulis John B. Thompson dalam *Kritik Ideologi Global*. *Pertama*,
memberkan tafsir tunggal atas semua bentuk peradaban dan aksi sosial yang
nyata-nyata bersifat plural dan multicultural. *Kedua*, menciptakan
polarisasi terhadap semua relasi antar bangsa dan negara yang notabene
masing-masing mempunyai nalar otentik dalam berbangsa dan negara. Ketiga,
menerapkan standar ganda dalam aplikasi kepentingan-kepentingannya.

MENGAPA dunia membenci kami? Pertanyaan yang muncul dalam suatu pertemuan
yang digelar kementrian Luar Negeri AS, dihadiri para pejabat Menlu AS serta
para tokoh dan universitas serta lebih 50 orang diplomat, terkesan berlagak
pilon. Pertemuan itu diadakan pada awal September 2002 di AS untuk
membicarakan tema latar belakang arus kebencian yang menerpa Amerika.

Jubir Menlu AS Richard Bucher mengatakan bahwa para tokoh universitas
terkenal itu bicara di hadapan lebih dari 50 orang diplomat membahas dan
menganalisa kondisi dan arus politik dunia internasional. Diakui bahwa para
petinggi AS sangat memerlukan informasi tentang pemahaman terhadap berbagai
keadaan yang melingkupi mereka, latar belakang yang menjadikan banyak orang
tidak bersahabat dengan AS, untuk kemudian bisa disikapi dan dengan baik.

Menurut Jubir Menlu AS itu, pihak kementrian Luar Negeri AS sebenarnya
secara rutin menggelar pertemuan serupa sejak tragedi WTC 911. Hanya saja
pertemuan seperti itu tidak pernah dipublikasikan. Hasil pertemuan itu telah
menjadi masukan bagi kementrian LN AS untuk menjelaskan sikap pemerintahnya
terhadap dunia Islam khususnya. Sayang, pertemuan seperti itu tidak
dilakukan secara terbuka, bahkan juga tidak boleh diliput oleh kalangan
pers.

Strategi licik Bush
Pada mulanya tragedi WTC 911 memang mendapatkan simpati dunia. Bahkan
Presiden Megawati saat itu langsung datang menemui Presiden AS George Walker
Bush untuk menyampaikan belasungkawa dan 'darma bakti' pemerintah Indonesia
untuk memberikan dukungan penuh terhadap *The global war on terrorism* yang
digaungkan Bush pasca 911. Dengan sendirinya pemerintah Indonesia memilih
politik 'carrot' AS, sementara mayoritas rakyat Indonesia menolak 2 opsi
politik AS tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa beberapa saat setelah peristiwa WTC yang
menewaskan 3000-an jiwa dari 80-an Negara di dunia itu, Bush memanfaatkannya
untuk meneror dunia dengan dua opsi: *with us or with terrorist! *Seluruh
pemerintahan di dunia harus memilih salah satu dari dua opsi 'staf utama
dajjal' itu.

Siapa mau ikut bergabung bersama AS akan diberi dolar (*carrot=wortel*),
tetapi jika menolak, berarti berpihak pada terrorist versi AS akan diberi
rudal ( *stick=tongkat*). Kemudian Deplu AS menyusun daftar organisasi
teroris dunia (*Foreign Terrorist Organization*) yang menempatkan 35
organisasi di dunia sebagai teroris. Misalnya, Hamas di Palestina, Al Qaeda
di Afganistan, dan Jama'ah Islamiyah di Asia Tenggara, dan sebagainya.

Kemudian PBB mengeluarkan resolusi berupa daftar orang di dunia yang
dimasukkan ke dalam kategori teroris, seperti Asy-syahid Syekh Ahmad Yasin,
Asy-syahid Abu Mush'ab Al-Zarqawi, Asy-syahid Ibnu Khattab, Usamah Bin
Laden, Ayman Zawahiri, Abubakar Ba'asyir, dan lain-lain. Selanjutnya Deplu
AS juga membuat daftar Negara teroris (axis of evil) yaitu: Afganistan,
Irak, Iran, Suriah dan Korea Utara.

Invasi
Oktober 2001 tentara sekutu AS pimpinan Jendral pincang Richard Meyer
menggempur Kabul. Aliansi Utara pimpinan Jendral Dustum yang komunis
dijadikan proxi forces (kekuatan antara) AS di sana. Pemerintah Thaliban
yang berdiri sejak 1996 pun runtuh. Namun mereka belum kalah. Bahkan kini
mereka menjadikan tentara NATO bagai bulan-bulanan rudal-rudal stinger di
sana.

Maret 2003 Irak dibombardir setelah menuduh Presiden Iraq kala itu, Saddam
Hussein menyimpan WMD (*Weapon mass demolition*). Padahal direktur
investigasi PBB, Hans Blix, telah membantah secara resmi dalam sidang Dewan
Keamanan PBB tentang keberadaan bom pembunuh massal tersebut. Negeri 1001
malam itu pun hancur berkeping-keping, dan rezim Ba'aths pimpinan Saddam
runtuh. Pertanyaannya, apakah WMD yang dituduhkan AS itu benar-benar ada
atau hanya fiktif belaka? Sampai detik ini WMD tersebut hanya isapan jempol
George Bush, tetapi Iraq terlanjur porak poranda.

Puluhan ribu Muslim Afghan dan Iraq terbunuh sebagai syuhada. Berjuta-juta
orang tua, anak-anak dan wanita menjadi pengungsi. Sementara ribuan wanita
menjadi janda. Anak-anak yang kekurangan gizi berjuta-juta jumlahnya. Ribuan
rumah rata dengan tanah. Situs-situs berharga berantakan. Perpustakaan
kitab-kitab kuno musnah. Tak ada yang tersisa selain kehancuran total.

Maka bangkaitlah para Mujahidin Afghan dan Iraq yang membuat kocar-kacir
tentara AS. Ribuan tentara AS meregang nyawa. Protes warga AS terhadap
kebijakan politik Bush menyeruak. Namun, Bush tetap berambisi menghabiskan
masa kepresidenannya yang hingga 2008 itu untuk menguasai Iraq yang kaya
minyak itu. Dia pun mengajukan anggaran ke kongres USD 2 Trilyun untuk
menaklukkan negeri para Syuhada lembah 'dua sungai' (Eufrat dan Trigis) itu.
Berhasilkah?

Lihat film documenter *Fahrenheit
911*<http://swaramuslim.net/more.php?id=2221_0_1_36_M>yang
disutradarai oleh Michael Moore. Validitas film tersebut telah
dianugrahi penghargaan sebagai *winner/best picture* 2004 cannes film
festival di AS. Setelah menyaksikan film itu, mayoritas warga AS berubah
persepsi tentang tragedi mengerikan WTC-Pentagon itu.

Kesimpulannya, tragedi itu memang disengaja untuk dijadikan alat
menghegemoni dunia melalui penguasaan bisnis minyak. Siapa saja perusahaan
yang bermain? Anda bisa lihat sendiri. Salah satu buku yang mengupas hal itu
adalah *House of Bush-House of Saud* (Dinasti Bush-Dinasti
Saud)<http://swaramuslim.net/more.php?id=5340_0_1_0_M>
.

Pengungkapan material serangan itu pun telah difilmkan secara sangat bagus
dalam *911 in plane
site*<http://video.google.com/videoplay?docid=5239334224660559722>.
Kesimpulannya, pemerintah AS bohong dengan menuduh Usamah bin Laden sebagai
pelaku serangan tersebut. Fakta-fakta membuktikan: tidak ada rongsokan
pesawat yang mereka sebut Boeing 747! Bahkan saksi mata menuturkan, ia
melihat semacam *misil cruise* yang mirip pesawat itu merangsek ke markas
Pentagon, tempat yang diyakini paling aman dari segala bentuk serangan
musuh.

Demikian pula keberpihakan pers AS dan dunia pada umumnya demi kepentingan
AS dan sekutunya diungkap dalam film documenter *911 control
room*<http://www.freedocumentaries.org/controlroom.htm>.
Korbannya adalah salah seorang wartawan TV Al-Jazeera yang dibom saat
meliput di Iraq, dan didokumentasi dalam sebuah buku Kebohongan Pers AS,
karya *Jerry D Grey* <http://swaramuslim.net/more.php?id=659_0_1_36_M>.

Tak lupa paranoida pemerintah AS pun dibongkar habis oleh personil
militernya sendiri yang semula dielu-elukan sebagai *chaplain* (ulama
militer) *James Yee*, akhirnya dia juga jadi korban. Bukan lantaran dia
melakukan tindakan terorisme, melainkan karena dia seorang militer AS yang
Muslim, sebagaimana dikisahkan dalam buku yang menghebohkan, *For God and my
Country*. Kisah ulama militer dalam jajaran militer AS itu berhasil
membongkar fakta, ternyata AS pelanggar HAM nomor wahid!

Kekejaman para kapitalis AS juga dibongkar oleh John Perkins dalam
bukunya *Economic
Hit Man* (preman ekonomi) yang menjadikan 'bantuan AS' sebagai alat
penjajahan ekonomi <http://swaramuslim.net/more.php?id=416_0_1_18_M>.
Selanjutnya pemerintah AS bisa mendekte apa saja kemauan mereka untuk
melestarikan kepentingannya di negeri terjajah tersebut. Tragisnya,
Indonesia dan Arab Saudi, negara muslim terkemuka dan terbesar di dunia,
adalah contoh faktual korban penjajahan kontemporer AS.

Setelah lima tahun perang melawan teroris yang dihembuskan George Walker
Bush, dunia ternyata tuidak semakin aman dari ancaman teroris. Ungkapan, dia
penjaganya dia pula pencurinya, tepat untuk menggambarkan prilaku pemerintah
AS. Bahwa Amerika yang menuduh teroris, ternyata dialah teroris sebenarnya.
Karena itu, pantaslah dunia membenci AS.

*Majalah RISALAH MUJAHIDIN No. 1 Th I Ramadhan 1427 H / September 2006, hal.
40-42.*



A PAINFULL QUESTION


[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke