dunia penuh misteri
ada senyum tawa bahagia
ada luka pedih derita
silih berganti

dunia penuh misteri
kadang penuh canda berseri
kadang penuh duka tak berperi
yang datang dan pergi

 
Pertengahan Januari 2006

Beberapa hari setelah menemani saya melaksanakan tugas
pertama ke luar kota, istri saya jatuh sakit. Mungkin
karena kelelahan, mungkin  karena perbedaan suasana
dan kondisi daerah yang kami kunjungi atau mungkin
karena sebab lain, kami tak tahu pasti. Yang jelas,
istri saya merasakan kondisi tubuhnya meriang atau
masuk angin. Di samping itu, salah satu lengannya
terasa sakit bila digerakkan.

Untuk menghilangkan rasa sakitnya, saya berusaha untuk
mengerik punggungnya sebisa saya. Cara ini biasanya
berhasil untuk saya. Namun ternyata cara pengobatan
tradisional ini tak berhasil untuk istri saya. Untuk
beberapa hari kondisinya tidak berubah membaik.
Akhirnya kami putuskan untuk memanggil dukun urut.

Mak Isah akhirnya datang juga setelah dihubungi
beberapa kali. Dukun urut yang sudah berumur itu
segera memulai tugasnya.

Selama Mak Isah mengurut istri saya, Ia bercerita
tentang perjalanan hidupnya, mulai dari mana keahlian
mengurutnya itu diperoleh, kemana saja Ia dipanggil
untuk memberikan jasa urutnya, hingga berapa kali ia
melahirkan anak.

Diantara kalimat yang keluar dari mulut Mak Isah yang
terdengar begitu membahagiakan adalah ucapannya yang
menyatakan bahwa istri saya hamil dan berjenis kelamin
perempuan.

"Ini udah isi neh. Perempuan. Kalo kaga percaya, iris
kuping emak," begitu ucapnya dengan penuh semangat
begitu menanggap keraguan kami berdua.

Alhamdulillah.....

Keesokan harinya, untuk memastikan apakah ucapan Mak
Isah itu benar atau tidak, kami pergi ke sebuah rumah
sakit bersalin untuk melakukan tes kehamilan. Ternyata
hasil lab berlawanan dengan apa yang diucapkan oleh
Mak Isah. Negatif.


Pertengahan Februari 2006

Malam itu, istri saya melakukan tes kehamilan sendiri
dengan alat yang kami beli di siang harinya. Setelah
menunggu dengan penuh penasaran selama beberapa saat,
akhirnya hasilnya mulai kelihatan. Istri saya terlihat
begitu gemnbira. Diperlihatkannya tes pack kepada
saya. Dua strip berwarna merah terlihat di tes pack
kehamilan. Satu terlihat amat jelas, sedang satunya
terlihat samar. Mungkin karena waktu pelaksanaan tes
yang tidak tepat, karena di bungkus tes pack tersebut
tertulis bahwa sebaiknya pelaksanaan tes dilakukan
pada pagi hari.

"Bang, besok kita ke rumah sakit ya. Supaya yakin
hasilnya gimana?" pinta istri saya.

Saya pun menyanggupinya.

Keesokan paginya kami pergi ke rumah sakit yang lebih
besar dari rumah sakit yang kami kunjungi sebelumnya.
Setelah mendaftar dan memberikan sampel air seni, kami
menunggu. Tak beberapa lama kemudian, nama istri saya
dipanggil. Seorang petugas rumah sakit memberikan
hasil tes kepada istri saya. Segera saja istri saya
membuka hasil tes tersebut. Sebuah tanda "+" berwarna
merah dan tulisan positif yang dilingkari terlihat di
dalamnya.

Alhamdulillah.....

Air mata penuh kebahagiaan segera menetes di pipi
istri saya. Tangis isaknya juga terdengar, membuatnya
agak terbata-bata saat berkata-kata mengungkapkan
kebahagiaan yang teramat saat yang sedang menyelimuti
hatinya.

Setelah keluar dari rumah sakit, segera saja kami
sampaikan berita gembira tersebut kepada orang-orang
terdekat. Segala puji dan syukur kepada Allah terucap
dari lisan-lisan penerima berita tersebut teriring
ucapan selamat kepada kami yang akan menjadi seorang
ayah dan ibu.

Berita gembira tersebut sekaligus menjadi kado ulang
tahun saya yang terindah yang pernah saya terima.


Maret 2006

Kami berpikir untuk segera memeriksakan kehamilan
istri saya ke dokter. Namun kami mengalami kesulitan
mendapatkan dokter kandungan perempuan. Dari beberapa
rumah sakit yang kami datangi, kebanyakan dokter
kandungannya adalah laki-laki. Bila ada yang
perempuan, hari prakteknya tidak sebanyak dokter
laki-laki.

Di hari-hari kebingungan tersebut, kami pergi
menjenguk salah seorang tetangga yang baru saja
melahirkan. Dari kunjungan itulah kami memperoleh
informasi tempat di mana kami bisa menemukan bidan
dengan pelayanan yang baik serta ramah dan biaya yang
tidak terlalu mahal. Letaknya pun tak begitu jauh dari
tempat kami tinggal.

Beberapa hari kemudian kami berangkat menuju rumah
sakit bersalin yang direkomendasikan tetangga kami.
Beruntung saat kami datang, pasien yang mengantri
tidak terlalu banyak sehingga kami tidak perlu
berlama-lama menunggu giliran.

Dari perhitungan bidan di rumah sakit tersebut, usia
kehamilan istri saya kurang lebih tiga bulan. Menurut
bidan tersebut, diusia itu sudah bisa terdengar detak
jantung sang janin. Namun pada saat melakukan
pemeriksaan, bidan dan kami tidak bisa mendengar detak
jantung sang janin. Mungkin masih terlalu halus
bunyinya sehingga tidak bisa terdeteksi dengan alat
yang ada, begitu penjelasan sang bidan.

Pemeriksaan kali pertama ini tidak begitu memuaskan
bagi kami. Kami masih ingin memeriksakan kehamilan ke
dokter perempuan, jika memungkinkan sekaligus
melakukan pemeriksaan dengan USG. Akhirnya, beberapa
waktu kemudian kami berhasil mendapatkan dokter
kandungan perempuan. Begitu ada waktu, kami segera
memeriksakan kandungan istri saya ke rumah sakit di
mana dokter kandungan perempuan tersebut buka praktek.

Di luar dugaan, hasil yang kami peroleh dari
pemeriksaan kali ternyata bukanlah berita baik.
Berdasarkan pemeriksaan USG, dokter menyatakan bahwa
usia kehamilan istri saya baru memasuki dua bulan,
bukan tiga bulan seperti yang disampaikan oleh bidan
sebelumnya. Dokter tersebut menambahkan bahwa
kemungkinan janin dalam kandungan istri saya tidak
berkembang, dan bila demikian kenyataannya, maka harus
dilakukan 'kuret'.

Berita ini tentu saja mengejutkan kami, terutama istri
saya. Ia sedikit shok. Untuk beberapa lama istri saya
tidak ingin memeriksakan kehamilannya ke dokter.


Juni 2006

Setelah lama tidak memeriksaan kandungan, akhirnya
kami kembali melakukan pemeriksaan. Rumah sakit yang
kami datangi kali ini lumayan jauh, namun besar
harapan kami bahwa kali ini kami mendapatkan informasi
dan pelayanan yang memuaskan.

Setiba kami di rumah sakit, di ruang tunggunya yang
cukup luas, sudah banyak pasien yang sedang menunggu.
Cukup lama kami menunggu giliran. Lewat maghrib kami
baru mendapat giliran untuk diperiksa.

Di ruang periksa, seorang dokter perempuan yang cukup
senior dilihat dari perkiraan usianya mulai mengajukan
pertanyaan kepada kami. Setelah dirasakan cukup, ia
melakukan pemeriksaan awal berupa pengecekan detak
jantung janin. Dengan alat yang ada di ruang tersebut
kami bisa mendengarkan detak jantung janin dalam
kandungan istri saya dengan begitu jelas. Detaknya
begitu cepat. Lebih cepat dari detak jantung manusia
dewasa. Dan itu adalah keadaan yang normal.

Saat itu kami merasakan bahagia mengetahu bahwa
keadaan calon anak kami normal walau hanya melalui
bunyi detak jantungnya.

Setelah selesai pemeriksaan detak jantung, dokter
mengajak kami ke ruang lain untuk melakukan USG.
Dokter tersebut memeriksa keadaan janin dalam
kandungan istri saya dengan sangat teliti. Di monitor,
sesekali kami melihat bagian tubuh janin dengan jelas,
seperti kepala, tangan dan telapak tangan, dan bagian
tubuh lainnya.

Tiba-tiba dokter menyampaikan sesuatu kekhawatiran
dari hasil pemeriksaan USG. Dokter menyatakan bahwa
janin yang ada di dalam kandungan istri saya menderita
asites (terdapat cairan di sekitar jantung dan rongga
perut). Dokter menambahkan bahwa banyak penyebabnya
yang menimbulkan asites antara lain virus, kelainan
jantung, kelainan kromosom, dan sebab lain yang tidak
bisa saya ingat.

Sirna sudah kegembiraan yang kami rasakan di awal
pemeriksaan. Innaa lillahi wa innaa ilaihi roji'un...

Dokter menyarankan agar kami melakukan tes untuk
mengetahui apakah kandungan istri saya terkena virus.
Itu pun bukan berarti bisa langsung ke dalam proses
penyembuhan, tetapi hanya untuk mengetahui apa
penyebab asites tersebut. Tindakan pengobatan baru
bisa dilakukan bila penyebabnya telah diketahui, itu
pun bukan perkara yang mudah.

Juli 2006

Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan tes darah
lengkap untuk mengetahui apakah kandungan istri saya
terkena virus penyebab asites seperti tokso, rubella,
dan sebagainya.

Hasil tes yang kami peroleh semuanya negatif, yang
berarti bahwa tak ada virus yang menyerang kandungan
istri saya. Dokter pun menarik kesimpulan bahwa
penyebabnya adalah kegagalan jantung. Untuk itu saya
disarankan untuk memeriksakan kandungan istri saya ke
rumah sakit yang memiliki perlatan yang lebih canggih.
Rumah Sakit yang dirujuk adalah RSCM.

Akhirnya kami melanjutkan pemeriksaan ke RSCM.
Berdasarkan cerita istri saya, karena saya tak
diizinkan ikut masuk ruang pemeriksaan, RSCM memiliki
USG tiga dimensi. Dengan alat USG istri saya bisa 
melihat dengan jelas bagaimana kondisi janin dalam
kandungannya seperti melihat bayi yang sebenarnya.
Persis seperti yang kami lihat di buku "Watch Me Grow"
yang kami beli beberapa bulan lalu.

Hasil yang kami terima pemeriksaan kali ini pun sama
buruknya dengan pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya.
Janin kami memiliki jantung yang tidak normal.
Jantunya memiliki empat ruang seperti jantung umumnya.
Namun dua ruang diantara empat ruang jantunya
mengalami kebocoran sebesar 4 mm dan 5 mm. Ternyata
itulah penyebab terjadinya asites. Dan semuanya
berawal dari kegagalan kromosom.

Dokter RSCM memberikan dua pilihan, meneruskan proses
kehamilan hingga melahirkan dengan catatan harus siap
menghadapi segala kemungkinan pahit yang akan terjadi
atau mengakhiri proses kehamilan. Namun dokter tidak
berani menyarankan mana pilihan yang terbaik untuk
dijalankan. Beliau meminta kami untuk bermusyawarah
dengan keluarga tentang pilihan mana yang terbaik.
Akhirnya saya dan istri saya memutuskan untuk
melanjutkan proses kehamilan hingga melahirkan
bagaimanapun kondisi bayi kami kelak. Kami tak ingin
kematian bayi kami akibat dari 'tangan' kami. Biarlah
kami serahkan apa yang terjadi dengan bayi kami kelak
kepada Sang Pemilik bayi kami dan kami, sambil berdoa
memohon yang terbaik bagi kami, bayi kami, dan
orang-orang disekitar kami.


Agustus 2006

Puisi Untuk Alam Berbeda

kulantunkan doa terpanjat
kupintakan pula teramat sangat
kepada keluarga dan kerabat
kawan dan juga sahabat
agar bayi dan istriku sehat
dan keduanya selamat
kepada Sang Pemberi ni'mat
yang tak pernah lupa kepada hambaNya walau sesaat

kusampaikan pinta dalam doa
kupintakan pula permohonan yang sama
kepada sanak saudara
juga teman di manapun berada
agar engkau terlahir sempurna
tumbuh menghamba hanya kepada Allah semata
berbakti dan taat kepada orang tua
dan menjadi sebaik-baik manusia

http://jampang.blogdrive.com


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke