Bismillaahirrahmaanirraahiim.

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Berlatarbelakang dari membaca penuturan seperti
dibawah ini

> huttaqi komen:
> Silakan ibu baca di kitab beliau "al Munqid Minadh
> dholal", atau di biografi 
> beliau ketika beliau sebagai Guru Besar di
> Universitas di Kairo sebelum 
> beliau berkholwat di Menara Damaskus selama 10
> tahun. Atau mungkin bisa ibu 
> temukan dikisah yang tersebar dibeberapa kitabnya
> seperti "minhajul abidin", 
> "Jawahirul Quran","Mukasyaafatul Quluub".. beliau
> bukan pemegang jabatan 
> pemerintahan, melainkan memegang jabatan keilmuan
> disebabkan karena keahlian 
> beliau di berbagai bidang keilmuan....
>

Mengingat dan menimbang bahwa dalam amanah ilmiyah,
kita perlu meneliti lebih dalam dan kejujuran dalam
hal penyampaian, juga mengingat betapa pentingnya
meneliti kajian ilmu hadist ini, agar jangan sampai
terjadi kerusakan ummat Islam dikarenakan salah
tafsir, salah terjemahan, atau dikarenakan
ketidaktahuan kita akan hakikat penulis sebenarnya,
maka saya sampaikan dengan ini sebuah anjuran:

Mulailah kita bersama-sama untuk bersikap lebih
hati-hati lagi terhadap hadist yang disampaikan , buka
mata hati lebar-lebar, perbanyak membaca buku-buku
agama yang sudah di teliti, jelas derajat hadistnya
shahihkah, hasankah atau lemahkah, atau bahkan
palsu?.Semua ini untuk menjaga kemurnian aqidah dan
ibadah kita, agar kita  beramal dengan ilmu, bukan
semata-mata taklid buta.  

Saudara Huttaqi mengatakan “Mukassyafaatulquluub”
adalah salah satu karangan Imam Al Ghazali.

Benar , sudah tersebar  dikalangan ummat Islam bahwa “
Mukaasyafaatulquluub” adalah karangan Imam Al Ghazali,
namun sangat amat disayangkan hal ini tidak benar.
Mari sama-sama kita lihat pemaparan dari muhaqqiq buku
ini Imam Ahmad jaad ( cetakan darulhadist alqaahirah).
Apa kata beliau dalam muqaddimahnya?
Kitab “Mukasyafaatulqulub” yang dinisbahkan kepada
Imam Abu Hamid Al Ghazali rahimahullahuta’ala ‘anhu,
hampir semua mengatakan ini buku karangan beliau.

Di dalam buku ini terdapat topic dari bab-bab
permasalahan yang cukup bermacam ragam dari zuhud,
lemah lembut sungguh sangat bagus, hanya sayangnya
banyak hadist-hadist dan Atsar-atsar yang lemah,
palsu, menyebabkan berkurangnya nilai dari buku ini.

Kemudian beliau melanjutkan lagi :
Aku tidak bisa menjamin bahwa buku ini adalah karangan
Imam Al Ghazali dengan beberapa sebab sebagai berikut
:
1.      Kitab Mukaasyafatulquluub sangat jauh dari uslub
(bahasa) Imam Al Ghazali, seorang
mufakkir(intelektual), failosofi,…dst. Sangat banyak
dalam  buku Mukaasyafatulquluub kalimat seumpama
“hukiya=dikisahkan, qaala, ruwiya, dan dalam atsar
kalimat “suila”ditanyakan”. Ini bukanlah dari uslub
Imam Al Ghazali.
2.      Pengarang buku “mukaasyafatulquluub” menjadikan
saksi didalam kitabnya dengan perkataan manusia yang
datang setelah masa Imam Al Ghazali dengan beberapa
tahun kemudian, dan hal inilah yang mengkuatkan
pikiran kita atas ketidak benaran kitab “
Mukaasyafatulquluub “ adalah bukan karangan Imam Al
Ghazali.Salah satu contoh :

Pengarang mengatakan ketika pembicaraannya masalah
amanah : “ Qoola Al Qurthubi”( Imam Al Qurthubi
berkata) (silahkan lihat bab Amanah, saya sendiri
sudah menchecknya)
Sementara sudah jelas diketahui bahwa Imam Al Qurthubi
wafat tahun 671 Hijriyyah, sementara Imam Al Ghazali
wafat tahun 505 Hijriyyah. Ini artinya Imam Qurthubi
wafat setelah Imam Al Ghazali 121 tahun?
Begitupun dengan perkataan pengarang dengan mengatakan
dibukunya seumpama perkataan “ Ibnu Al Jauzi”,
sementara sudah dikenal Imam Ajjauzi lahir pada tahun
510 Hijriyyah dan wafat tahun 597 Hijriyyah, artinya
Imam Ajjauzi lahir dan wafat setelah wafatnya Imam Al
Ghazali. Jadi mana mungkin itu karangan imam Al
Ghazali, sementara beliau wafat ditahun yang Imam
Ajjauzi belum lahir?
Contoh lagi dari sejarah menguatkan buku
mukaasyafatulquluub bukanlah karangan Imam Al Ghazali,
dengan menyaksikan perkataan Imam Al Mundziri,
sementara Imam Al Mundziri cukup dikenal lahir tahun
581 dan wafat tahun 657, jadi jelas lahir dan wafatnya
setelah wafatnya Imam Al Ghazali (pada tahun 505
Hijriyyah)

3.      Dan dalam kebanyakan buku tersebut pengarang dengan
perkataan : Dan dalam kitab Zuhraturriyaad”, 
Sementara buku Zuhraturriyaad ini dikarang oleh Abu
Qasim Abdurrahmaan Abdulmujiid bin Ismail lahir di
Iskandariyah tahun 544 dan wafat tahun 636 Hijriyyah.

Dari semua data sejarah yang sudah dijelaskan,
kelihatanlah buku tersebut bukanlah karangan Imam Al
Ghazali.pengarang Ihya ‘Ulumuddin, seorang yang
intelektual, failosofis. Nama Imam Al Ghazali adalah :
Muhammad, bin Muhammad, bin Muhammad sampai 7 kali
Muhammadnya, gelarannya adalah Abu Hamid attuusi al
ghazali assyaafii. Neneknya yang kedelapanlah yang
bernama Ghazali. Beliau seorang yang zuhud, wara’,
lautan ilmu,

Ahli Fiqh ( faaqih), mahir dalam berdebat, dan
berbicara. Kemudian beliau masuk dalam tatanan
kerajaan(pemerintahan), dan masuk dalam wilayah
kementrian. Kemudian selang berapa tahun kemudian
beliau mencoba mengasingkan diri, mencari hakikat
diri, dan menolak diangkat menjadi ketua pemerintahan,
menggantikannya kepada alam keabadiaan(daarul
khuluud), keikhlasan dan perbaikan jiwa, semenjak
itulah ia mulai behaji sampai berkali-kali, bahkan
pernah satu kali berjalan kaki.

Tak lama setelah itu, beliau mengunjungi baitul
muqaddas, dan berteman bersama seorang faqih bernama
Nasr Bin Ibrahim di Damascus, berdiam disana untuk
beberapa lama dan disanalah beliau mengarang buku Ihya
Ulumuddin, Kitab “ “al “arbai’in, Kitab Al Qisthas,
Kitab Mahikunnadzar.

Kemudian setelah itu kembli kenegerinya, sebagai
mujahid, dan akhir dari kehidupannya, mulailah ia
mempelajari hadist, dan berteman dengan ahli hadist,
juga mulai memperhatikan kitab  shahihaini ( Bukhari
dan Muslim) .Imam Ibnu Najjar pengarang dzail tarikh
Damascus, mengatakan tentangnya : Ima Abu Hamid adalah
 salah seorang Fuqaha, dan Rabbaniummah, Mujtahid pada
zamannya, mahir didalam madzhab dan Usul Fiqh, Al
Khilaf dan Al Jidal, Mantiq, , dan banyak membaca
tentang kalam Hikmah, serta falsafah, , cerdas, kuat
ingatannya. .

Dr. Yusuf Al Qaradhawi mengatakan :  Imam Al Ghazali
adalah seorang Imam yang suka mencari kebenaran, atau
hakikat, mencari dibalik yang majhul, mencari
keyakinan yang bisa menenangkan jiwanya, tidak
mencukupi ilmu hanya dengan praduga semata, karena
beliau tahu praduga didalam suatu masalah dan ‘i’tikad
serta ushul tidaklah bisa mencukupi kebenaran itu
sendiri, itu sebabnya beliau tidak menyukai taklid
buta, karena beliau yakin taklid buta tidaklah
menghasilkan ilmu yang yakin.


Beliau bukanlah muhaddist sebagaimana yang dikatakan
oleh saudara Huttaqi, namun banyak menghafal hadist.
Yang dikatakan ahli hadist adalah para ulama yang
mengetahui seluk beluk ilmu hadist, baik perawi
ataupun sejarah turunnya hadist, dllnya.

Imam Bukhari, Muslim, Annasai, Yahya bin Mu’ain, Ibnu
Katsir, Imam Ibnu Hajar, Addzahabi, Ahmad bin Hanbal,
dllnya sangat banyak sekali,  baru bisa dikatakan ahli
hadist, karena banyak tahu seluk beluk ilmu hadist
serta periwayatannya.

Silahkan baca biografinya dibuku yang mengarang khusus
tentang para ulama, seperti buku : Addhau allaami’ li
ahli abad attaasi’” oleh Imam  Syamsuddin Assyakhawi,
salah seorang muhaddist  (wafat tahun 902 Hijriyyah)
jilid 9 halaman 254, buku ini ada 12 jilid. 
Juga kita bisa membaca buku sejarah para ulama yang
mulia pada kitab : Siyar ‘a’laamunnubalaa” karangan
Imam Addzahabi salah seorang muhaddist.wafat tahun 748
Hijriyyah.
Demikian semoga kita menjadi ummat yang selalu mencari
kebenaran yang hakiki, tidak hanya sekedar taklid
buta, dan tulisan ini bermanfaat adanya buat kita
semua.
Wallahu’alam bisshawaab.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.
Kairo 14 Maret 2006. Rahima. Sarmadi (36 thn)



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke