Islamkah Syiah?

===============

Rabu, 9 Agu 06 10:15 WIB

 

http://www.eramuslim.com/ust/aqd/44d8f9d7.htm

 

Assalamu'alaikum wr wb

 

Ustadzyangdimuliakan ALLAH SWT, saya tidak banyak tahu tentang kaum 

Syiah. Apakah mereka kafir karena beribadah tidah mengikut sunah 

Rasul SAW, tapi walaupun demikian mereka beriman pada ALLAH SWT. 

Apakah pandangan Islam terhadap kaum Syiah?

 

Mohon penjelasannya secara luas, semoga Ustadz berkenan menjawab 

pertanyaan saya ini.

 

Wassalam

 

Ana

 

Neneng

adek071 at eramuslim.com 

 

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

 

Sebagian dari kelompok Syiah ada yang mengingkari mushaf Al-Quran 

yang dimiliki umat Islam sedunia. Mereka konon punya jenis mushaf 

sendiri yang berbeda isinya. Seandainya ada sekelompok orang dari 

kalangan Syiah atau selain Syiah yang punya i'tikad seperti, maka 

jelaslah kekafiran mereka.

 

Sebagian dari kelompok Syiah ekstrem ada yang tidak mengakui kenabian 

Muhammad SAW. Mereka berkeyakinan bahwa malaikat Jibril salah 

menurunkan wahyu, seharusnya bukan kepada nabi Muhammad SAW, tetapi 

seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka bukan saja mengingkari 

Abu Bakar, Umar dan Utsman, bahkan sampai mengingkari kenabian 

Muhammad SAW. Kalau ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau 

selain Syiah yang sudah sampai kepada keyakinan seperti ini, jelaslah 

kekafiran mereka.

 

Dua contoh kasus di atas hanyalah contoh kecil dari bentuk-bentuk 

penyimpangan aqidah yang sudah tidak bisa ditolelir lagi. Sehingga 

siapa pun yang berpaham demikian, dianggap telah ingkar kepada esensi 

paling fudamental dari ajaran Islam. Dan wajar bila termasuk ke dalam 

kalangan kafir.

 

Tapi yang jadi pertanyaan di sini adalah: Apakah semua kalangan Syiah 

berpendapat demikian? Apakah setiap masyarakat yang punya latar 

belakang paham Syiah, lantas semuanya ingkar kepada Al-Quran dan 

kenabian Muhammad SAW?

 

Jawabannya tentu tidak. Lebih banyak di antara mereka yang beriman 

kepada Al-Quran yang dimiliki oleh umat Islam pada umumnya. Lebih 

banyak di antara mereka yang tetap mengakui kenabian Muhammad SAW.

 

Tentunya sebagaimana kalangan kebanyakan masyarakat Sunni, tidak 

sedikit juga muncul paham-paham ekstrim yang sesungguhnya sudah 

keluar dari batas-batas paham aqidah Sunni sendiri. Misalnya, paham 

takfir yang berkeyakinan bahwa semua orang yang tidak ikut berbaiat 

kepada imam dari kalangan mereka adalah kafir. Paham takfir ini 

banyak melanda kelompok-kelompok sesat, di mana latar belakang 

aqidahnya sebenarnya terbilang Sunni.

 

Oleh karena itu kita tidak bisa main pukul rata dalam menjatuhkan 

vonis kafir kepada suatu kelompok. Kecuali setelah kita bedah secara 

mendalam dan dengan kepala dingin. Rupanya, di dalam tubuh Syiah 

sendiri ada begitu banyak paham dan variasi keyakinan, mulai dari 

kutub yang paling ekstrim hingga kutub yang paling moderat. Tentu 

sangat tidak adil untuk menuduh semuanya kafir.

 

Sebagaimana tidak adil bila kita mengatakan semua Sunni itu kafir, 

hanya lantaran adanya kelompok-kelompok sempalan yang mengerucutkan 

aqidahnya hingga keluar batas yang benar.

 

Benarkah Syi'ah Itsna Asy'ariyah Lebih Berbahaya dari Yahudi?

 

Beredar di kalangan sebagian umat Islam fatwa yang membingungkan. 

Yaitu haram hukumnya umat Islam membantu perjuangan Hizbullah karena 

dianggap bukan Islam, bahkan dianggap lebih berbahaya dari Yahudi itu 

sendiri.

 

Syeikh Faishal Maulawi, wakil ketua Majelis Kajian dan Fatwa Eropa 

telah mengeluarkan fatwa yang intisarinya sebagai berikut:

 

Jumhur ulama di masa lalu dan di masa kini telah menyepakati bahwa 

Syiah Itsna Asy-'ariyah termasuk orang-orang Islam dan termasuk ahlul 

qiblah. Sebab mereka mengikrarkan tidak ada tuhan selain Allah dan 

bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, 

menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji.

 

Memang ada sebagian kecil dari ulama yang memandang kelompok ini 

kafir, lantaran ada sebagian lafadz dari kitab-kitab mereka yang bisa 

ditafsirkan keluar dari aqidah yang benar. Tetapi tuduhan ini dijawab 

oleh para ulama lain bahw kita tidak bisa menuduh kafir hanya dengan 

menafsirkan tulisan mereka. Sebab perkara menjatuhkan vonis kafir 

tidak bisa hanya berdasarkan penafsiran semata.

 

Sehingga bila kita lihat ke belakang, sepanjang sejarah Islam tidak 

pernah ada larangan bagi penganut paham Syiah Itsna Asy'ariyah untuk 

menunaikan ibadah haji ke baitullah. Seandainya mereka divonis kafir, 

seharusnya mereka tidak boleh masuk ke tanah haram, lantaran danggap 

bukan muslim. Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa umat Islam 

sepanjang masa tidak pernah menganggap mereka kafir.

 

Syeikh juga membantah anggapan sementara orang bahwa Syiah Itsna 

Asy'ariyah termasuk paham yanglebih berbahaya dari Yahudi. Menurut 

beliau tuduhan seperti ini mengada-ada dan keterlaluan. Seorang 

muslim tidak layak untuk mengatakan hal yang demikian. Sebab tingkat 

keberbahayaan Yahudi sudah sangat jelas, baik aqidah, manhaj, 

idealisme, sistem hidup dan semua. Sesuatu yang tidak demikian pada 

kelompok Syiah ini.

 

Demikian petikan fatwa beliau yang berisi bantahan atas tuduhan yang 

kurang tepat atas kelompok Syiah.

 

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi 

wabarakatuh,

 

Ahmad Sarwat, Lc.

 



[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke