Jamaah Pria dan Wanita di Masjidil Haram Akan Dipisah?
Arifin Asydhad - detikcom
   
  Makkah - Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, tempat Kabah berdiri, sangat 
ramai di musim haji. Begitu juga saat Ramadan. Selama ini, berbeda dengan 
masjid-masjid lainnya, di masjid ini jamaah pria dan wanita bisa bercampur. 
Lantas, bagaimana bila nanti ada aturan baru bahwa jamaah laki-laki dan wanita 
di masjid ini harus dipisah?
   
  Wacana pemisahan jamaah pria dan wanita inilah yang baru-baru ini mengemuka 
di negeri turunnya agama Islam itu. Jelas, wacana ini mengundang pro dan kontra 
banyak pihak. Tidak hanya di Arab Saudi, tapi juga bagi banyak umat Islam di 
seantero dunia.
   
  Bagi umat Islam yang berpaham bahwa antara laki-laki dan perempuan non-muhrim 
tidak boleh bercampur, jelas mereka akan menerima wacana pemisahan jamaah 
laki-laki dan perempuan ini. Bagi mereka, bercampurnya jamaah pria dan 
perempuan di Masjidil Haram bisa mengganggu ibadah dan bertentangan dengan 
syariah.
   
  Sedangkan pihak yang menolak wacana ini lebih melihat bahwa wacana pemisahan 
jamaah perempuan dan pria ini merupakan diskriminasi. Bagaimana tidak, sangat 
mungkin nanti, hanya jamaah pria yang bisa mendekati Kabah, sementara jamaah 
perempuan tidak bisa.
   
  Suhaila Hammad, salah seorang perempuan anggota organisasi World Muslim 
mengatakan, baik pria maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk beribadah 
di Masjidil Haram. Jamaah pria tidak punya hak untuk menghilangkan hak untuk 
kaum perempuan ini.
   
  "Selama ini, pria dan perempuan bercampur ketika mereka mengelilingi Kabah. 
Lantas apakah mereka ingin membuat kami melakukan hal itu di mana pun juga? Ini 
merupakan diskriminasi terhadap perempuan," cetus Suhaila seperti dikutip 
harian Arab Saudi, Al Wathan.
   
  Masjidil Haram merupakan salah satu dari sedikit tempat ibadah di mana pria 
dan perempuan bisa salat tidak secara terpisah. Meski sebenarnya, secara teknis 
ada ruang-ruang atau saf-saf yang terpisah untuk setiap jamaah perempuan dan 
jamaah pria. Namun, hal itu sulit direalisasikan, meski petugas keamanan 
Masjidil Haram sering mengatur untuk hal ini.
   
  Sementara Hatoun Al Fassi, salah seorang sejarawan, menyatakan perubahan 
untuk membatasi area jamaah perempuan di Masjidil Haram akan menjadi kebijakan 
yang pertama dalam sejarah Islam. "Mungkin mereka menginginkan perempuan 
dihilangkan dari sejumlah area ibadah publik dan ketika ini ditujukan untuk 
masjid suci (Masjidil Haram), maka tugas mereka selesai sudah," kata dia.
   
  Di Arab Saudi, ada dua masjid suci yang sangat dihormati kaum muslim. Di 
Makkah terdapat Masjidil Haram, sementara di Madinah terdapat Masjid Nabawi. Di 
Masjid Nabawi, antara jamaah perempuan dan laki-laki sudah dipisahkan 
tempatnya. Bahkan jadwal untuk beribadah di raudah dan ziarah ke makam nabi 
juga dibedakan waktunya. (asy/sss)

                
---------------------------------
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke