Hidayatullah.com--Laporan terbaru ini dibuat selepas genap empat tahun tuduhan kamp Guantanamo sebagai pusat penyiksaan tahanan akibat tuduhan terorisme oleh Amerika. Laporan Amnesty terbaru juga mengungkap pengakuan penyiksaan tiga lelaki bekas tahanan Guantanamo.
Pengakuan paling terperinci dibuat oleh Jumah Al-Dossari, seorang warga Bahrain (32) yang ditahan di Afghanistan pada akhir tahun 2001 dan dibawa ke Guantanamo pada Januari 2002. Dalam pengakuan kepada Amnesty pembela A-Dossari mengatakan, dia berulang kali mengakui dakwaan dibuat bekas tahanan lain tahun lalu di mana tentera AS sering menghina kitab suci Al-Qur'an. Selain itu, para tahanan, termasuk dia, sering menjadi pusat penyiksaan, seperti dipukul, dicabuli secara seksual, keluarganya diancam, ditahan dalam waktu yang lama serta berhadapan dengan berbagai penyakit di tahanan. Sami al-Hajj, wartawan 35 tahun Sudan yang bertugas dengan TV Aljazeera, pernah menyuarakan kasus yang sama selepas ditahan karena dianggap membuat liputan konflik di Afghanistan pada 2002. Pihak Amnesty mengatakan, dia berulang kali disiksa da ditahan hanya karena sang majikan, dituduh AS mempunyai kaitan dengan Al-Qaidah. Abdulsalam Al-Hela (34), usahawan dari Sanaa, Yaman, dilaporkan hilang usai melakukan perjalanan ke Mesir guna menghadiri pertemuan bisnis pada 2002. Bapa dua anak ditutup mata dan mulutnya dan dibawa menaiki sebuah pesawat ringan dan dipercayai dibawa ke Afghanistan menerusi Azerbaijan, dan ditempatkan di sebuah penjara rahasia tanpa alat komunikasi selama dua tahun. Amnesty mengatakan, Al-Hela menjadi sasaran penyiksaan psikologi sekurang-kurangnya di lima penjara sekitar Kabul. Kebanyakan tempat itu di bawah tanah sebelum dipindahkan ke Guantanamo atau Gitmo pada September, 2004. Dalam suratnya yang sempat diseludup keluar, Al-Hela menuliskan, "CIA telah bekerjasama dengan agen intelijen Mesir atau Mukhabarrat dengan membuat dakwaan palsu dan ancaman atas saya guna menutup kasus penculikan terjadap saya." Ditutup Amnesty yang berpusat di London, turut mendesak pada pemerintahan AS guna memastikan agar para tahanan itu dibebaskan atau diberi perlakuan adil. Ia bahkan meminta berkali-kali agar Gitmo ditutup. "Di Gitmo, ada 500 pria diperlakukan secara tidak adil. Layanan yang tidak sepatutnya dilalui siapapun secara paksa. Bukan hal mengejutkan jika ada tahanan lebih suka mati daripada terus ditahan di Gitmo," kata Amnesty. Usul penutupan ini juga disampaikan Konselir Jerman Angela Merkel. Dalam wawancara dengan majalah mingguan Der Spiegel dipublikasikan sehari sebelum kedatangannya ke AS, Angela Merkel menyatakan kamp penahanan Guantanamo seharusnya ditutup saja dan Washington sebaiknya mencari cara lain untuk memperlakukan apa yang disebut "tersangka teroris". "Sebuah institusi seperti Guantanamo sebaiknya tidak eksis dalam kurun waktu yang lama," kata Merkel dalam wawancara dikutip Aljazeera, Sabtu (8/1). "Cara-cara lain harus dilakukan untuk memperlakukan para tahanan," ujarnya. Seorang dokter yang bertugas di penjara Teluk Guantanamo mengakui para tahanan yang melakukan aksi mogok makan beberapa bulan ini di fasilitas penahanan milik AS di Kuba itu mengalami perlakuan tidak manusiawi. Dalam keadaan terikat, selang makanan dicucuk paksa ke hidung tahanan yang mogok makan. Pengakuan dokter tersebut kontras dengan apa yang diklaim pihak militer AS Jumat pekan ini. Katanya, sejumlah tahanan di penjara Teluk Guantanamo memang mogok makan terus-menerus. Tapi jumlahnya tidak banyak. AS bahkan mengaku mengikat para tahanan dan memaksa memberi makanan melalui selang yang dicucuk ke saluran hidung mereka dan dialirkan ke perut. Alasannya, supaya tahanan tetap bertahan hidup. Tahanan Gitmo (sebutan untuk Guantanamo) yang melancarkan aksi mogok makan sudah biasa mengalami penyiksaan, demikian menurut pernyataan bersumpah dokter kepala di kamp penahanan tersebut. Pernyataan itu seperti diamati The Observer yang mengungkapkan meningkatnya jumlah pasien mogok makan di Guantanamo. (ap/aljazeera/bh/cha) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/