>> APA PERBEDAAN ANTARA MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH << 

Dibimbing Oleh :
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary



Pertanyaan.
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary ditanya : Aku adalah
pemula dalam menuntut ilmu syar'i, dengan ini kuharap anda dapat
menerangkan perbedaan antara manhaj dan aqidah, dan apakah ada beda
antara uslub dakwah dan manhaj dakwah?

Jawaban.
Manhaj dakwah adalah penyampaian materi ilmiyyah yang merupakan landasan
dasar berpijaknya aqidah. Sangat Mustahil suatu aqidah yang benar
diletakkan dalam suatu tempat yang batil kemudian aqidah ini tetap
bersih, umpamakan kita meletakkan air yang bersih lagi jernih di dalam
sebuah gelas yang bernajis dan kotor sekelilingnya, apakah air tadi
tetap bersih dan jernih atau berubah menjadi kotor disebabkan najis dan
kotoran yang melekat di gelas tadi ? Begitu jugalah hubungan antara
manhaj dan aqidah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa aqidah yang dibawa Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa sallam dan diterima oleh para sahabatnya melaui proses
talaqqi tentulah melalui cara-cara tertentu yang disebut dengan manhaj
(metode). Maka kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Jika terkadang berpisah satu sama lainnya dalam realita atau situasi dan
kondisi tertentu tetapi sebenarnya keduanya akan tetap saling
memepengaruhi satu sama lainnya. Hanya ada dua kemungkinan : 

Pertama: Aqidah salaf yang merubah suatu manhaj menyimpang sehingga
menjadi bermanhaj salafi, atau kemungkinan kedua : Malah sebaliknya
manhaj menyimpang yang merubah aqidah salaf. Nauzubillah.

Yaitu berubahnya seseorang yang manhajnya menyimpang dengan aqidah yang
menyimpang menjadi selamat manhajnya seperti aqidahnya yang selamat
(dengan mengikuti aqidah yang benar) atau sebaliknya aqidahnya mengikuti
manhajnya yang keliru sehingga aqidahnya menjadi menyimpang pula. ini
poin pertama.

Adapun poin kedua, yakni dalam bergaul dan menyikapi manusia dalam
permasalahan ini ada beberapa sikap:

Pertama:
Yaitu orang-orang yang menerima da'wah ini dan tunduk dibawah
hukum-hukumnya. Orang seperti ini harus dipergauli dengan cara
baik-baik, dan jika dia berbuat kesalahan atau kekeliruan maka
kesalahnnya ini tidak dapat disamakan dengan jenis manusia
berikutnya,maka orang seperti ini harus dinasehati diperingati,
diperintahkan kepada kabajikan dan dilarang dari kemungkaran,
dipersilahkan untuk turut dalam majlis-majlis ilmu.

Jika dia memiliki ijtihad ilmiyyah dalam permasalahan yang diperbolehkan
berijtihad di dalamnya, sementara dalam pandanganmu ijtihadnya keliru,
maka hendaklah engkau berbuat sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum
kita. Tetapi jika ijtihadnya bukan pada masalah-masalah yang boleh
diijtihadkan, ataupun pada masalah-masalah yang telah baku maka
ijtihadnya tidak dianggap dan tidak didengar. Hal seperti ini harus
diterangkan terlebih dahulu kepadanya dan dinasehati. Tetapi jika dia
tidak menerima nasehat dan malah membantah maka dia diperlakukan
sebagaimana kita memperlakukan jenis orang berikut ini.

Kedua :
Adapun jenis kedua. Yaitu orang-orang yang memang pada dasarnya tidak
mengakui manhaj salaf dan tidak mengikuti sunnah bagaimana kita dapat
memakaikannya pakaian yang dia sendiri melepaskannya (maksudnya
bagaimana kita menisbahkannya kepada salaf sementara dia sendiri tidak
mengakuinya, -pent)


[Seri Soal Jawab Dauroh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002 Dengan
Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani
Hafidzahumullahu Diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]



Sumber :
<http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1599&bagian=0>






[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke