MENJAWAB TUDUHAN BATIL TERHADAP DAKWAH SYAIKH 
  MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB
   
   
  Oleh
  Abul Harits as-Salafy
   
   
   
  KEDUSTAAN HIZBUT TAHRIR ATAS SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB
   
  Sudah menjadi adat dan kebiasaan firqoh-firqoh sesat untuk memusuhi dan 
memfitnah kepada pembela dakwah yang haq, yang menyeru manusia kepada jalan 
yang benar sesuai dengan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya. Abdul Qodim 
Zallum rahimahullahu, salah satu tokoh Hizbut Tahrir dengan bangga mengatakan 
dalam bukunya yang berjudul Kaifa Hudimat Khilafah (dalam versi Indonesianya 
berjudul Konspirasi Barat meruntuhkan Khilafah Islamiyah, hal. 5), sebagai 
berikut : “Inggris berupaya menyerang negara Islam dari dalam melalui agennya, 
Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud. Gerakan Wahhabi diorganisasikan untuk 
mendirikan suatu kelompok masyarakat di dalam negara Islam yang dipimpin oleh 
Muhammad bin Saud dan dilanjutkan oleh anaknya, Abdul Aziz. Inggris memberi 
mereka bantuan dana dan senjata.”.....
   
  Pada halaman selanjutnya dia mengatakan : “Telah diketahui dengan pasti bahwa 
gerakan Wahhabi ini di provokasi dan didukung oleh Inggris, menginggat keluarga 
Saud adalah agen Inggris. Inggris memanfaatkan madzhab Wahhabi, yang merupakan 
salah satu madzhab Islam dan pendirinya merupakan salah seorang mujtahid.”
   
  Subhanallah ini adalah sebuah kedustaan dan fitnah, serta kezholiman terhadap 
dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab qoddasallahu ruuhahu yang mana hal ini 
tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-orang yang benci terhadap Islam, benci 
terhadap Firqotun Najiyah, dan benci akan tersebarnya dakwah salafiyyah yang 
sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Ingatlah akan firman Allah Ta’ala dalam 
surat Al-Isra’ ayat 36.
   
  æóáÇó ÊóÞúÝõ ãóÇ áóíúÓó áóßó Èöåö Úöáúãñ Åöäøó ÇáÓøóãúÚó æóÇáúÈóÕóÑó 
æóÇáúÝõÄóÇÏó ßõáøõ ÃõæáóÆößó ßóÇäó Úóäúåõ ãóÓúÆõæáÇð 
   
  “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan 
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan 
diminta pertanggung jawabannya.” [Al-Isra : 36]
   
  Dan yang paling mengherankan lagi, orang-orang Hizbut Tahrir menolak khabar 
ahad / hadis ahad dalam masalah aqidah, walaupun hadis itu shohih dari 
Rasulullah karena hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, dan ketika 
dalam masalah/perkara yang sesuai dengan hawa nafsu mereka (Seperti kedustaan 
mereka atas Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab), dengan penuh keyakinan dan 
kebanggaan mereka menerima khabar ahad walaupun itu berasal dari seorang 
orentalis, sekaligus agen Inggris yang bernama Mr. Hamver yang juga seorang 
pendusta. Untuk lebih jelasnya mengenai siapa Hamver, marilah kita ikuti 
penjelasan Syaikh Malik Bin Husain dalam majalah Al-Asholah edisi ke 31 
tertanggal 15 Muharram 1422 H, beliau berkata : 
   
  “Saya telah meneliti kitab yang beracun dengan judul Mudzakkarat Hamver dan 
nama Hamver ini tidak asing lagi. Pertama kali aku membacanya di Majalah 
Manarul Huda, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Maktabah al-‘Alaami yang 
staf redaksinya dari Jam’iyyah Al-Masyaari’ al-Khairiyyah Al-Islamiyyah pada 
edisi 28, Ramadhan 1415 H/1995. Majalah ini dikeluarkan oleh Jama’ah Al-Ahbasy, 
sebuah Jama’ah Sufiyyah berpangkalan di Yordania dan selalu memusuhi dakwah 
salaf dan para ulama’nya, dan mereka mendapat bantuan dana dari orang-orang 
Yahudi dalam operasionalnya. 
   
  Setelah saya membaca makalah ini, jiwaku terdorong untuk membaca kitab 
mudzakkarat mata-mata/intel Inggris ini, hingga aku mengetahui sampai sejauh 
mana kebenaran yang dinisbatkan kepada Al-Imam Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul 
Wahhab rahimahullah dalam kitab ini. Ketika selesai membaca mudzakkarat ini, 
telah jelas bagiku bahwa itu merupakan sebuah dusta dari asalnya, dan Hamver 
ini adalah seorang yang asalnya tidak ada, lalu diada-adakan. Maka dari itu 
saya ingin menjelaskan kepada saudara-saudara sekalian tentang hal yang telah 
saya dapatkan dari peneletianku terhadap mudzakkarat ini, dalam rangka membela 
Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- dan juga dapat pembelaan terhadap 
kaum muslimin dari tikaman orang-orang ahlul bid’ah. Allah Ta’ala berfirman : 
   
  Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ 
æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó 
   
  “Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu 
menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.” [Al-Anbiya’ : 
18]
   
  Dan dalam ayat lain Allah berfirman : 
   
  íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöäú ÌóÇÁóßõãú ÝóÇÓöÞñ ÈöäóÈóÃò ÝóÊóÈóíøóäõæÇ 
Ãóäú ÊõÕöíÈõæÇ ÞóæúãðÇ ÈöÌóåóÇáóÉò ÝóÊõÕúÈöÍõæÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÚóáúÊõãú äóÇÏöãöíäó
   
  “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu 
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah 
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal 
atas perbuatanmu”
   
  Pada ayat ini ada pelajaran ilmiyah bagi kelompok orang-orang mukmin, yang 
menjaga agamanya dan menjaga hubungan persaudaran antar sesama muslim, dengan 
mencari kejelasan (tatsabut) terhadap semua berita miring yang dilontarkan 
untuk memecah belah barisan kaum muslimin. 
   
  Akan senantiasa terus menerus musuh-musuh dakwah (Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab –rahimahullah-) berusaha dengan berbagai cara untuk menghancurkan dakwah 
ini, yang tidak ada di dalamnya keilmiahan sedikitpun melainkan hanya 
kebohongan dan kedustaan, laa haula wala quwwata illa billah. Wahai para 
pencari kebenaran, risalah-risalah dan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab –rahimahullah- telah tercetak, diantaranya adalah seperti dibawah ini :
   
  Al-Aqidah satu jilid, Fiqih dua jilid, Mukhtasor Siroh Nabi, kumpulan 
fatwa-fatwa satu jilid, tafsir dan Mukhtasor Zaadul Ma’ad satu jilid, Rosail 
Sakhshiyaah satu jilid, Kitab Hadits lima jilid, Mulhaq dan Mushonnafat satu 
jilid. Jadi kesemuanya 12 jilid yang telah dikumpulkan oleh Lajnah Ilmiyah yang 
khusus menangani masalah ini dan berasal dari Jaami’ah (Universitas Al-Imam 
Muhammad bin Su’ud Al-Islamiyyah), yang dikumpulkan serta diverifikasi oleh DR. 
Abdul Aziz bin Zaid Ar-Ruumi, DR. Muhammad Biltaaji dan DR. Sayyid Hijab, serta 
di cetak di Riyadh. 
   
  Maka barangsiapa yang ingin mencari kebenaran, hendaknya ia membandingkan 
ucapan Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- dengan ucapan 
musuh-musuh beliau. Karena kitab-kitabnya dan risalah-risalahnya telah 
tercetak. Kalau ada sesuatu yang benar dari kitab-kitab dan risalah-risalah 
beliau kita terima, dan kalau ada sesuatu yang salah maka kita tolak, dan kita 
tidak fanatik kepada seseorang siapapun dia, kecuali Rasulullah yang mana 
beliau tidak berkata dengan hawa nafsunya melainkan wahyu yang telah diwahyukan 
kepadanya. 
   
  Adapun kalau kita bersandar perkataan seorang Nasrani yang kafir yang tidak 
dikenal, yang gemar minum minuman keras sampai mabuk, bahkan dia menyebut kalau 
dirinya seorang pembohong. Maka keadaan kita persis seperti apa yang 
digambarkan oleh syair dibawah ini :
   
  Barangsiapa yang menjadikan seokor burung gagak sebagai dalil (hujjah)
   
  Maka dia (burung gagak) akan membawanya melewati bangkai-bangkai anjing
   
  Bagaimana tidak, padahal yang telah jelas dari risalah-risalah dan 
bantahan-bantahan Al-Imam –rahimahullah- bahwasanya, di dalamnya ada penafian 
(penolakan) terhadap apa-apa yang dikaitkan dengan dakwah beliau yang berupa 
tuduhan-tuduhan, dan kedustaan-kedustaaan yang tidak pernah beliau ucapkan, 
bahkan beliau mengingkarinya, dan berulang-ulang beliau mengatakan : “Hadza 
buhtanun azhim (ini adalah suatu kedustaan yang besar)”.
   
  Semoga Allah merahmati Imam Adz-Dzahabi yang mengatakan : “dan Kami belum 
pernah menjumpai yang demikian itu dalam kitab-kitabnya”. Ketika itu Syaikh 
Adz-Dzahabi menceritakan beberapa perkara yang dinukil oleh sebagian mereka 
yang dengannya Imam Ath-Thabari menjadi tertuduh.”
   
  Dan saya (syaikh Malik) katakan : Sesungguhnya apa-apa yang disebutkan dalam 
mudzakkarat Hamver adalah omong kosong belaka, dan perkataan yang tidak 
berlandaskan dalil sama sekali. Dan hal ini tidaklah keluar kecuali dari dua 
macam manusia :
   
  [1]. Orang yang bodoh kuadrat, tolol tidak bisa membedakan antara telapak 
tangannya dengan sikunya.
  [2]. Orang yang memperturutkan hawa nafsu, ahlul bid’ah dan musuh dakwah 
tauhid.
   
  Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya daging para ulama itu beracun, 
barangsiapa yang mencela para ulama’ maka Allah akan mengujinya sebelum ia mati 
dengan kematian hatinya. Kita memohon kepada Allah perlindungan dan keselematan.
   
   
  MUDZAKKARAT HAMVER PADA DASARNYA ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN (KEDUSTAAN) DAN 
HAMVER ADALAH SESEORANG YANG SEBENARNYA TIDAK ADA, LALU DIADA-ADAKAN
   
  Setelah saya mempelajari mudzakkrat ini telah jelas bagi saya bahwasanya 
mudzakkarat ini adalah hasil dari khayalan seseorang atau sebuah kelompok yang 
misinya adalah menjelekkan/menjatuhkan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab 
–rahimahullah- dengan kedustaan, kepalsuan. Dan dalil dari perkataan ini sangat 
banyak, diantaranya :
   
  [1]. Dengan mengikuti sejarah yang disebutkan di dalam mudzakkarat, nampaklah 
bagi kita bahwasanya Hamver tatkala bertemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab, tatkala itu umur beliau kurang lebih masih 10 tahun. Ini adalah hal 
yang tidak cocok bahkan bertentangan dengan apa yang ada di mudzakkarat (hlm 
30), bahwasanya Hamver berkenalan dengan seorang pemuda yang sering datang ke 
sebuah toko, dan pemuda itu mengetahui tiga bahasa, yaitu bahasa Turki, Faris, 
dan bahasa Arab, dan ketika itu ia sedang menuntut ilmu, dan pemuda dikenal 
dengan nama Muhammad bin Abdul Wahhab. Dan tatkala itu beliau adalah seorang 
pemuda yang antusias dalam menggapai tujuannya.
   
  Dan engkau dapat merinci hal itu dengan dalil :
   
  [1]. Disebutkan di (hlm 13) : Kementrian Penjajah Inggris mengutus Hamver ke 
Asana (markas khilafah Islamiyyah) tahun 1710 M/1122 H).
  [2]. Disebutkan di (hlm 18) : Bahwasanya dia tinggal di sana selama 2 tahun. 
Kemudian kembali ke London sebagaimana perintah, dalam rangka memberikan 
ketetapan yang terperinci tentang kondisi di Ibu Kota pemerintahan.
  [3]. Disebutkan di (hlm 22) Bahwasanya dia berada di London selama 6 bulan.
  [4]. Disebutkan di (hlm 22) Bahwasanya dia pergi ke Basrah dan berada di sana 
selama 6 bulan. Di Basrah inilah dia (Hamver) bertemu dengan Syaikh Muhammad 
bin Abdul Wahhab –rahimahullah-.
  [5]. adi kalau dijumlahkan tahunnya maka dapat diketahui bahwa Hamver ketemu 
dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- pada tahun 1713 M atau 
1125 H dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- lahir pada tahun 
1703 M atau 1115 H. jadi waktu ketemu Hamver umur Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab –rahimahullah- pada waktu masih sekitar 10 tahun. Dari sini dapat 
diketahui kebathilan dan kebohongan Mudzakarat ini.
  [6]. Disebutkan di dalam Mudzakarat hlm. 100, bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab –rahimahullah- mulai menampakkan dakwahnya pada tahun 1143 H. dan ini 
merupakan kebohongan yang nyata, karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab 
–rahimahullah- mulai menampakkan dakwahnya pada tahun kematian ayahnya yaitu 
tahun 1153 H.
  [7]. Sesungguhnya sikap pemerintahan Inggris terhadap dakwah Syaikh Muhammad 
bin Abdul Wahhab –rahimahullah- bukan sikap yang ramah dan bersahabat, tetapi 
sikap yang bermusuhan.
  [8]. Kita tidak menemukan kitab yang menyebut tentang mudzakarat ini 
sebelumnya. Dan musuh-musuh dakwah syaikh yang mubarak ini selalu 
menjelek-jelekkan dakwah ini, menisbatkan semua kejelekan kepadanya, dan 
anehnya hal ini baru dikeluarkan pada waktu akhir-akhir ini. Hal ini jelas 
menunjukkan kebohongan dan kedustaan mereka.
  [9]. Hamver adalah seseorang yang tidak diketahui (tidak dikenal), mana 
maklumat yang menjelaskan tentang dia (hamver) ? tidak ada!!!, bahkan tidak ada 
maklumat dari pemerintah Inggris yang menjelaskan tentang tugasnya hamver ini. 
  [10]. Orang-orang yang membaca mudzakarat ini pasti tidak menduga kalau yang 
menulis ini orang nasrani, karena banyak ibarat/perumpamaan yang menikam agama 
Nashrani dan pemerintahan Inggris.
  [11]. Dua naskah terjemahan dari mudzakarat ini tidak menyebutkan tanda-tanda 
yang jelas mengenai kitab (mudzakarat yang asli), dan ditulis pakai bahasa apa 
? sudah dicetak atau masih dalam bentuk manuskrip? itu semua tidak jelas.
  [12]. Penerjemahnya pun tidak diketahui orangnya, pada naskah yang pertama 
tidak disebutkan sama sekali tentang penerjemahnya. Begitu juga pada naskah 
yang kedua.
  [13]. Pada naskah terjemahan yang kedua dijelaskan tanggal penerjemahannya 
yaitu : 25 ‘haziran’ 1990. Apakah perkara yang sepenting ini dibiarkan begitu 
saja ? tidak ada yang mengetahui kecuali setelah 199 tahun kematiannya Syaikh 
Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah-.
  [14]. Kedua naskah itu sepakat bahwa tanggal 2 Januari 1973 pada akhir dari 
mudzakarat itu. Dan apa yang dimaksud dengan tanggal ini saya tidak tahu ? 
apakah ini penulisan mudzakarat hamver ini (seperti yang nampak) ? Dan ini 
membuktikan kedustaan mudzakarat ini, bahwa wafatnya syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab adalah 179 tahun setelah tanggal yang disebutkan itu.
  [15] Semua yang ada di kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membantah 
semua yang ada di muzakkarat ini.
  [16]. Sesungguhnya keberadaan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwah 
beliau sudah merupakan bukti yang cukup kuat untuk membantah apa yang 
disebutkan di mudzakkarat.
   
  SIKAP PEMERINTAH INGGRIS TERHADAP DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB
   
  Ketika pemerintah Inggris mulai merasakan dari dakwah Syaikh Muhammad bin 
Abdul Wahhab yang semakin menguat dan meluas di berbagai daerah yang di duduki 
oleh pemerintah Inggris. Seperti yang terjadi di India, terdapat dakwah Syaikh 
Ahmad bin Irfan yang terkenal dengan nama Ahmad Barily dan para pengikutnya 
yang mulai menguasai India dan menentang dakwah sesat dari Mirza Ghulam Ahmad 
Al-Qodiyani yang di dudung sepenuhnya oleh Inggris dan dan orang-orang yang 
tidak mengerti Islam sama sekali kecuali hanya sekedar namanya saja.
   
  Keseriusan pemerintah Inggris untuk menghancurkan dakwah Syaikh Muhammad bin 
Abdul Wahhab yang menyeru manusia untuk kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah 
ini semakin nampak. Ini terbukti dengan biaya dan tenaga yang sangat besar yang 
telah keluarkan dalam menghentikan dakwah yang mubarakah ini. Salah satu bukti 
kuatnya adalah ketika Ibrahim Baasya dari Mesir, berhasil menghancurkan kota 
Dar’iyyah di Riyadh, tempat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan raja Abdullah 
bin Su’ud bin Abdul Aziz. 
   
  Pemerintah Inggris mengutus George Forster Sadleer yang menjabat sebagai 
ketua Agen Inggris yang berkedudukan di India untuk melakukan perjalanan 
panjang dan melelahkan menuju ke Riyadh dengan tujuan memastikan bahwa 
Dar’iyyah benar-benar sudah hancur sekaligus memberikan ucapan selamat dan 
penghargaan kepada Ibrahim Baasya. Setelah melalui perjalanan yang melelahkan 
akhirnya rombongan Sadleer ini bertemu dengan Ibrahim Baasya pada tanggal 13 
Agustus 1819 M di tempat yang bernama Bi’ir Ali di dekat kota Madinah.”
   
  Dari data-data diatas jelaslah kedengkian Hizbut Tahrir terhadap dakwah 
tauhid yang dilakukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan tidak terbatas 
pada beliau saja, tetapi Hizb ini membenci semua ulama’ yang mendakwahkan 
tauhid. Dibawah ini penulis akan menghadirkan beberapa tuduhan bathil Hizbut 
Tahrir terhadap para ulama’ salaf.
   
   
  Agar pembaca dapat mengetahui dan membandingkan antara tuduhan Hizbut Tahrir 
dan fakta yang ada, maka penulis disini sengaja menghadirkan sejarah singkat 
syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab.
   
  Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman Attamimi, 
beliau lahir di sebuah rumah yang terkenal yang penuh dengan ilmu di kota 
Uyainah tahun 1115 H/ 1703 M. kakek beliau Sulaiman bin Ali bin Musyrif adalah 
seorang ulama’ yang terkenal pada zamannya, beliau adalah orang yang dijadikan 
rujukan para ulama’ pada zamannya. Beliau menulis sebuah kitab yang sangat 
terkenal dalam masalah Manasik Haji. Begitu juga pamannya syaikh Muhammad bin 
Abdul Wahhab, juga seorang ulama’ ahli fiqih, ayah syaikh Abdul Wahhab bin 
Sulaiman seorang Hakim yang juga Ahli fiqh. 
   
  Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang yang cerdas, hafal Al-Qur’an 
sebelum usia 10 tahun. Belajar Fiqih Hambali pada ayahnya. Syaikh Abdul Wahhab 
kagum dengan kecerdasan anaknya dalam menerima pelajaran. 
   
  Di samping itu Syaikh Muhammad juga belajar dari beberapa guru di berbagai 
daerah, sampai ke Madinah. Setelah memahami ilmu tauhid dari Al-Qur’an dan 
Sunnah, beliau melihat di kotanya Najd banyak terjadi kesyirikan, khurafat, dan 
bid’ah yang merajalela. Beliau menyaksikan para wanita yang belum menikah pergi 
ke pohon-pohon kurma yang dikeramatkan dan bertawassul (meminta) kepada 
pohon-pohon kurma itu agar mereka diberikan jodohnya pada tahun ini. Di Hijaz 
beliau melihat orang-orang mengkeramatkan kuburan para sahabat dan ahlul bait, 
dan di kota suci Madinah Al-Munawwaroh yang dulu merupakan pusatnya tauhid, 
beliau menyaksikan bagaiman manusia beristigosah dan berdoa kepada kepada 
Rasulullah, yang mana hal itu menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah seperti yang 
difirmankan Allah dalam surat Yunus :
   
  æáÇ ÊÏÚ ãä Ïæä Çááå ãÇáÇ íäÝÚß æáÇ íÖÑß¡ ÝÅä ÝÚáÊ ÝÅäß ÅÐÇ ãä ÇáÙÇáãíä. 
  “Janganlah kalian menyeru kepada selain Allah yang tidak mampu memberi kalian 
manfaat tidak pula memberikana bahaya. Jika kalian melakukannya maka 
sesungguhnya kalian adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”
   
  Dan hadits Rasulullah.
   
  ÅÐÇ ÓÃáÊ ÝÓÃá Çááå¡ æÅÐÇ ÇÓÊÚäÊ ÝÇÓÊÚä ÈÇááå
  “Jika kamu meminta maka memintalah hanya kepada Allah dan jika kamu memohon 
pertolongan maka mohonlah kepada Allah.”
   
  Menyaksikan semua kemungkaran itu, beliau bangkit dan segera memulai dawah 
beliau dengan memurnikan keta’atan kepada Allah, memurnikan tauhid masyarakat 
Arab yang tercampur dengan Syirik, khurafat, dan bid’ah. Beliau seakan-akan 
membawa agama baru bagi masyarakat Arab pada waktu yang tengah tenggelam dengan 
kesyirikan, bid’ah dan khurafat. 
   
  Mulailah terjadi perlawanan dari kelompok-kelompok sesat yang merasa 
dirugikan dengan adanya dakwah Syaikh ini, kemudian mereka mencoba mengadakan 
perlawanan baik fisik maupun pikiran. Fitnah dan tuduhan keji mulai di arahkan 
kepada beliau, dengan menyebut semua yang menyelesihi adat dan kebiasaan mereka 
disebut “Wahhabi” segala sesuatu yang konotasi jelek disebut “Wahhabi”, namun 
beliau tetap berdakwah kepada Allah, memperingatkan manusia dari bahaya yang 
mereka lakukan, berusaha mengumpulkan kalimat mereka diatas kebenaran, dan 
dalam satu kepemimpinan yang ditegakkan pada mereka perintah Allah, dan mereka 
berjihad dijalan Allah, maka beliau bersungguh-sungguh dalam melaksanakan hal 
ini, berdakwah kepada Allah, berhubungan dengan para pemimpin, menulis 
kitab-kitab tentang tauhid/perintah untuk meng-Esakan Allah, dan melaksanakan 
syariat, serta meninggalkan kesyirikan. 
   
  Beliau senantiasa bersabar atas yang demikian itu, mengharapkan pahala dari 
Allah. Sesudah beliau mempelajari dan memperdalam agama dari para ulama di 
negeri itu dan selainnya, beliau berusaha bersungguh-sungguh dalam berdakwah 
kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya, mempersatukan umat di kota Huraimala 
pada awalnya, lalu di Al Uyainah, lalu berpindah - sesudah beberapa perkara - 
ke Dar'iyyah, dan Muhammad bin Su’ud membaiatnya untuk berjihad di jalan Allah, 
untuk menegakkan perintah Allah maka mereka semua adalah orang-orang yang benar 
dalam hal ini, saling tolong-menolong, maka merekapun berjihad hingga Allah 
memberi kemenangan dan menguatkan mereka. Meka merekapun menyiarkan tauhid, 
mengajak manusia kepada kebenaran dan petunjuk dan menerapkan syariat Allah 
terhadap hamba-hambaNya.
   
  Disebabkan kejujuran dan “isti’anah” (meminta pertolongan) kepada Allah, dan 
karena tujuan yang benar Allah menolong dan menguatkan mereka. Dan cerita 
tentang mereka itu sudah tidak asing lagi bagi mereka yang memiliki pengetahuan 
meski sedikit.
   
  Setelah Muhammad bin Su’ud, kemudian datanglah Raja Abdul Aziz (sesudah masa 
yang penuh dengan kekacauan dan perpecahan), beliau bersungguh-sungguh dalam 
memperbaiki keadaan umat ini sambil memohon pertolongan kepada Allah, kemudian 
meminta bantuan para ulama, maka Allah pun menolong dan menguatkannya, serta 
mempersatukan kalimat kaum muslimin Jazirah ini. Di atas Syariat dan di 
jalan-Nya, sehingga tegak dan bersatu jazirah ini dari penjuru utara hingga 
selatan, timur hingga barat di atas kebenaran dan petunjuk, dengan sebab 
kejujuran, jihad, dan menegakkan kalimat Allah.
   
  Dalam menyingkapi fitnah terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan agar 
pembaca bisa menilai dengan adil, maka marilah sejenak kita simak perkataan 
Syaikh Muqbil bin Hadi -rahimahullah-: 
   
  “Maka jika kita melihat ketika diutusnya Nabi kita Muhammad r dan melihat 
perbuatan (jahat) orang-orang kafir dan musuh-musuh Islam kepada Nabi kita 
Muhammad r, lalu kita menyaksikan akhir kesudahan yang baik itu adalah bagi 
orang bertakwa. Dan demikianlah sesudah Nabi kita Muhammad r hingga zaman kita 
ini yang dianggap sebagai zaman fitnah, fitnah yang bermacam-macam yang tidak 
akan mengetahui banyaknya fitnah itu melainkan Allah U.
   
  Dalam zaman ini yang tercampur padanya kesyirikan dan hal-hal jelek bagi kaum 
muslimin, terdapat kebangkitan yang diberkahi yang mana keutamaan dan karunia 
ini adalah karena Allah. Dia-lah yang memberkahi, menumbuhkan dan menunjuki 
jalannya. Lalu musuh-musuh Islam bermaksud menjauhkan manusia dari kebangkitan 
yang diberkahi ini dengan memberikan bermacam-macam julukan dan nama untuk 
memalingkan kaum muslimin dari kebangkitan yang diberkahi ini, dan kesadaran 
yang diberkahi. 
   
  Dan kami berbicara –insya Allah- tentang satu julukan, walaupun (segala puji 
bagi Allah) banyak saudara-saudara kita tidak mengetahui tentang hal ini. Akan 
tetapi ini termasuk dari (melaksanakan) bab : "Hendaknya seorang yang tahu 
menyampaikan kepada orang yang tidak tahu". Karena sesungguhnya Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
   
  áíÈáÛ ÇáÔÇåÏ ÇáÛÇÆÈ
  "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir".
   
  Dan beliau r bersabda :
   
  äÖÑ Çááå ÇãÑà ÓãÚ ãÞÇáÊí ÝæÚÇåÇ æÍÝÙåÇ æÈáÛåÇ
  "Semoga Allah memperindah yang mendengar perkataanku, lalu menyapa, menghafal 
dan menyampaikannya"
   
  Itulah kata buruk yang disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut partai 
ba'ats, pengikut pemahaman Jamal Abdul Nasir, orang-orang Syi'ah, orang-orang 
Sufi ahli bid'ah, mereka menyebarkannya dilingkungan masyarakat kita untuk 
menghalangi manusia dari sunnah Rasulullah, kata-kata itu adalah kata 
"Wahabiyyah", maka barangsiapa berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah, mereka 
menjauhkan manusia darinya dan memberikan julukan itu agar manusia lari darinya.
   
  Dan sepatutnya diketahui, bahwasannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab – ÑÍãå 
Çááå- adalah termasuk ulama yang hidup pada abad ke-12 Hijriyah, beliau seorang 
ulama yang bisa benar dan bisa salah, kalaulah kita orang-orang yang buat 
"Taklid" (mengikuti tanpa dasar) tentulah kita akan "Taklid" kepada ulama Yaman 
kita yaitu Muhammad bin Ismail Al-Amiir Ash-Shan'ani –beliau hidup sezaman 
dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab-, dan beliau lebih alim daripada syaikh 
Muhammad bin Abdul Wahab, akan tetapi syaikh Muhammad bin Wahab dakwahnya 
diberi kekuatan oleh Allah dengan kekuasaan dan tersebarlah ilmunya. Dan 
Muhammad bin Ismail Al-Amiir yang hasil karya beliau (karangan-karangannya) 
memenuhi dunia. Kaum muslimin mendapat manfaat dari kitab-kitabnya, walaupun 
orang-orang Yaman menghancurkan beliau dan mereka berkehendak mengusirnya dari 
negeri Shan'a (Yaman)
   
  Itulah kata (Wahabiyyah) yang dengannya manusia dijauhkan dan dihalangi 
dengannya dari sunnah Rasulullah, wajib bagi kalian untuk berhati-hati dari 
perkaranya dan kalian hendaknya melihat apa maknanya.
   
  Kata itu (Wahabiyyah) adalah dinisbatkan kepada seorang ulama dan bukanlah 
dinisbatkan kepada "Marx" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Lenin" dan bukan 
pula dinisbatkan kepada "Amerika" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Rusia" dan 
bukan juga dinisbatkan kepada "Para pemimpin musuh-musuh Islam" dan kami tidak 
memperbolehkan seorang muslim untuk menisbatkan dirinya kecuali kepada Islam 
dan kepada Nabi kita Muhammad r.
   
  Sepatutnya kalian berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam masalah ini. Nabi 
Sulaiman u ketika burung Hud-hud mengabarinya apa yang dilakukan oleh Ratu 
Saba' dan kaumnya :
   
  Ëõãøó íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö íõÎúÒöíåöãú æóíóÞõæáõ Ãóíúäó ÔõÑóßóÇÆöíó ÇáøóÐöíäó 
ßõäúÊõãú ÊõÔóÇÞøõæäó Ýöíåöãú ÞóÇáó ÇáøóÐöíäó ÃõæÊõæÇ ÇáúÚöáúãó Åöäøó ÇáúÎöÒúíó 
Çáúíóæúãó æóÇáÓøõæÁó Úóáóì ÇáúßóÇÝöÑöíäó
   
  “Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah 
sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka 
(nabi-nabi dan orang-orang mu'min)?" Berkatalah orang-orang yang telah diberi 
ilmu): "Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang 
yang kafir". [An-Nahl : 27]
   
  Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia :
   
  íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöäú ÌóÇÁóßõãú ÝóÇÓöÞñ ÈöäóÈóÃò ÝóÊóÈóíøóäõæÇ 
Ãóäú ÊõÕöíÈõæÇ ÞóæúãðÇ ÈöÌóåóÇáóÉò ÝóÊõÕúÈöÍõæÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÚóáúÊõãú äóÇÏöãöíäó
   
  “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu 
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah 
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal 
atas perbuatanmu itu.” [Al-Hujurat : 6]
   
  Kami berbicara tentang hal ini bukanlah lantaran Ahli Sunnah dan Ahli Agama 
di "Dammaj" (tempat Syaikh Muqbil bermukim) karena sesungguhnya dakwah mereka 
(Segala Puji bagi Allah) diterima oleh penduduk Yaman, akan tetapi 
permasalahannya adalah propaganda ini telah melanda negeri Saudi Arabia, Mesir, 
Sudan, Syam, Iraq dan seluruh negeri-negeri Islam. Barangsiapa berpegang teguh 
kepada Agama, mereka berkata : "Itu adalah Wahabi".
   
  Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya :
   
  íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ áóÇ ÊõÍöáøõæÇ ÔóÚóÇÆöÑó Çááøóåö æóáóÇ 
ÇáÔøóåúÑó ÇáúÍóÑóÇãó æóáóÇ ÇáúåóÏúíó æóáóÇ ÇáúÞóáóÇÆöÏó æóáóÇ ÁóÇãøöíäó 
ÇáúÈóíúÊó ÇáúÍóÑóÇãó íóÈúÊóÛõæäó ÝóÖúáðÇ ãöäú ÑóÈøöåöãú æóÑöÖúæóÇäðÇ æóÅöÐóÇ 
ÍóáóáúÊõãú ÝóÇÕúØóÇÏõæÇ æóáóÇ íóÌúÑöãóäøóßõãú ÔóäóÂäõ Þóæúãò Ãóäú ÕóÏøõæßõãú 
Úóäö ÇáúãóÓúÌöÏö ÇáúÍóÑóÇãö Ãóäú ÊóÚúÊóÏõæÇ æóÊóÚóÇæóäõæÇ Úóáóì ÇáúÈöÑøö 
æóÇáÊøóÞúæóì æóáóÇ ÊóÚóÇæóäõæÇ Úóáóì ÇáúÅöËúãö æóÇáúÚõÏúæóÇäö æóÇÊøóÞõæÇ 
Çááøóåó Åöäøó Çááøóåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö
   
  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi`ar-syi`ar Allah, 
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) 
binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) 
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia 
dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, 
maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu 
kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu 
berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) 
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan 
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat 
siksa-Nya.” [Al-Maidah : 2]
   
  Dan Nabi Muhammad r bersabda sebagaimana dalam shahih muslim,
   
  "Orang muslim adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak akan mendhaliminya, 
menghinakannya dan tidak meremehkannya. Ketakwaan itu adalah disini (beliau 
menunjuk)”
   
  Kami memperingatkan tentang propaganda ini, karena rasa kasih sayang kepada 
saudara-saudara mereka secara umum dari berburuk sangka kepada saudara-saudara 
kita para dai yang menyeru ke jalan Allah “Azza wajalla” dan hendaknya mereka 
tidak mengganggu saudara-saudara mereka para dai di jalan Allah, karena Allah 
berfirman dalam Al Qur’an :
   
  æóÇáøóÐöíäó íõÄúÐõæäó ÇáúãõÄúãöäöíäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊö ÈöÛóíúÑö ãóÇ 
ÇßúÊóÓóÈõæÇ ÝóÞóÏö ÇÍúÊóãóáõæÇ ÈõåúÊóÇäðÇ æóÅöËúãðÇ ãõÈöíäðÇ
   
  “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa 
kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul 
kebohongan dan dosa yang nyata.” [Al Ahzab : 58]
   
  Dan Perkaranya adalah sebagaimana pepatah :
   
  “Lempar Batu Sembunyi Tangan”
   
  Perkaranya (adalah sebagaimana telah dikatakan) bahwasanya komunis, pengikut 
partai ba’ats, ..........berbeda dengan ahli sunnah wal jama’ah dan para dai 
yang menyeru kepada Allah, dan Allah berfirman :
   
  æóãóäú íóßúÓöÈú ÎóØöíÆóÉð Ãóæú ÅöËúãðÇ Ëõãøó íóÑúãö Èöåö ÈóÑöíÆðÇ ÝóÞóÏö 
ÇÍúÊóãóáó ÈõåúÊóÇäðÇ æóÅöËúãðÇ ãõÈöíäðÇ
   
  “Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di 
tuduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya i a telah 
berbuat suatu kebohongan yang nyata.” [An Nisa : 112]
   
  Dan aku katakan kepada saudara-saudara para da’i yang menyeru kepada Allah di 
seluruh negeri Islam : Hendaknya mereka bersungguh-sungguh menyingsingkan 
lengan (dalam berdakwah), dan hendaknya mengharapkan wajah Allah (dalam 
berdakwah), bukan lantaran ingin mendapatkan kursi, kedudukan, dan bukan pula 
lantaran ingin mendapatkan sedikit kehidupan dunia, sesungguhnya Allah tidak 
akan menerima amal kecuali jika amal itu didasari keikhlasan untuk mengharapkan 
wajah Allah, berdakwah kepada Allah lebih tinggi nilainya daripada kursi, 
kedudukan dan sedikit kehidupan dunia ini.
   
  æóãóäú ÃóÍúÓóäõ ÞóæúáðÇ ãöãøóäú ÏóÚóÇ Åöáóì Çááøóåö æóÚóãöáó ÕóÇáöÍðÇ æóÞóÇáó 
Åöäøóäöí ãöäó ÇáúãõÓúáöãöíäó
   
  “Dan siapakah yang lebih baik perkaataannya daripada orang yang menyeru 
kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk 
orang yang berserah diri.” [Fushilat :33]
   
  Ya, Allah berfirman :
   
  æóáóÇ ÊóåöäõæÇ Ýöí ÇÈúÊöÛóÇÁö ÇáúÞóæúãö Åöäú ÊóßõæäõæÇ ÊóÃúáóãõæäó 
ÝóÅöäøóåõãú íóÃúáóãõæäó ßóãóÇ ÊóÃúáóãõæäó æóÊóÑúÌõæäó ãöäó Çááøóåö ãóÇ áóÇ 
íóÑúÌõæäó æóßóÇäó Çááøóåõ ÚóáöíãðÇ ÍóßöíãðÇ
   
  “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu 
menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), 
sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak 
mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”[(An 
Nisa :104]
   
  Kalian mempunyai Al Qur’an dan sunnah Rasulullah r, sedangkan musuh-musuh 
kalian dari kalangan kaum komunis, pengikut partai ba’ats, pengikut pemahaman 
Nasirin, syi’ah, Sufiyyah, propaganda mereka dibangun diatas kedustaan, 
kebohongan, pengkhianatan. Sedangkan para dai yang menyeru kepada Allah tidak 
ada yang menolong mereka melainkan Allah, dan cukuplah Allah sebagai penolong. 
Dan Allah berfirman dalam Al Qur’an untuk mengokohkan hamba-hamba-Nya yang 
beriman :
   
  æóáóÇ ÊóåöäõæÇ æóáóÇ ÊóÍúÒóäõæÇ æóÃóäúÊõãõ ÇáúÃóÚúáóæúäó Åöäú ßõäúÊõãú 
ãõÄúãöäöíäó Åöäú íóãúÓóÓúßõãú ÞóÑúÍñ ÝóÞóÏú ãóÓøó ÇáúÞóæúãó ÞóÑúÍñ ãöËúáõåõ 
æóÊöáúßó ÇáúÃóíøóÇãõ äõÏóÇæöáõåóÇ Èóíúäó ÇáäøóÇÓö æóáöíóÚúáóãó Çááøóåõ 
ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ æóíóÊøóÎöÐó ãöäúßõãú ÔõåóÏóÇÁó æóÇááøóåõ áóÇ íõÍöÈøõ 
ÇáÙøóÇáöãöí
   
  “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, 
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu 
orang-orang yang beriman.Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka 
sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. 
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia 
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang 
beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya 
(gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,” [Ali 
Imran : 139-140]
   
  Dan Allah juga berfirman : 
   
  ÝóáóÇ ÊóåöäõæÇ æóÊóÏúÚõæÇ Åöáóì ÇáÓøóáúãö æóÃóäúÊõãõ ÇáúÃóÚúáóæúäó æóÇááøóåõ 
ãóÚóßõãú æóáóäú íóÊöÑóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú
   
  “Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah 
(pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) 
amal-amalmu.” [Muhammad : 35]
   
  Akan tetapi sepatutnya dakwah itu bukanlah dakwah untuk pemberontakan dan 
penggulingan, karen dakwah seperti ini lebih banyak kerusakandaripada 
kebaikannya, dakwah itu adalah mengajak kaum muslimin kembali kepada Al Qur’an 
dan sunah nabi mereka Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
   
  Allah berfirman :
   
  æóÞõáú ÌóÇÁó ÇáúÍóÞøõ æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäøó ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ
   
  "Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap’. 
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." [Al Isra : 81]
   
  Dalam ayat yang diberkahi ini terdapat berita gembira dari Allah bahwasanya 
kebatilan tidak akan mampu berdiri kokoh didepan kebenaran, dan Allah berfirman 
:
   
  ÃóäúÒóáó ãöäó ÇáÓøóãóÇÁö ãóÇÁð ÝóÓóÇáóÊú ÃóæúÏöíóÉñ ÈöÞóÏóÑöåóÇ ÝóÇÍúÊóãóáó 
ÇáÓøóíúáõ ÒóÈóÏðÇ ÑóÇÈöíðÇ æóãöãøóÇ íõæÞöÏõæäó Úóáóíúåö Ýöí ÇáäøóÇÑö ÇÈúÊöÛóÇÁó 
ÍöáúíóÉò Ãóæú ãóÊóÇÚò ÒóÈóÏñ ãöËúáõåõ ßóÐóáößó íóÖúÑöÈõ Çááøóåõ ÇáúÍóÞøó 
æóÇáúÈóÇØöáó ÝóÃóãøóÇ ÇáÒøóÈóÏõ ÝóíóÐúåóÈõ ÌõÝóÇÁð æóÃóãøóÇ ãóÇ íóäúÝóÚõ 
ÇáäøóÇÓó ÝóíóãúßõËõ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ßóÐóáößó íóÖúÑöÈõ Çááøóåõ ÇáúÃóãúËóÇáó(17)
   
  “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di 
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. 
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau 
alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat 
perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang 
sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada 
manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat 
perumpamaan-perumpamaan.” [Ar Ra’du : 17]
   
  Maka kami memuji kepada Allah yang membangkitkan penduduk Yaman khususnya, 
dan juga penduduk Najd di Al Haramain, dan di Mesir, sungguh banyak diantara 
mereka menjadi orang-orang yang tidak terpengaruh dengan propaganda yang keji 
ini yang mana proopaganda ini ditujukan kepada seorang ulama yang dipuji oleh 
ulama Islam. Muhammad bin Ismail Al-Amir An-Shan’ani -rahimahullah- berkata 
tentang diri syaikh Muhammad bin Abdul Wahab : 
   
  áÞÏ ÌÇÁÊ ÇáÃÎÈÇÑ Úäå ÈÃäå íÚíÏ áäÇ ÇáÔÑÚ ÇáÔÑíÝ ÈãÇ íÈÏí
  æíäÔÑ ÌåÑÇ ãÇØæì ßá ÌÇåá æãÈÊÏÚ ãäå ÝæÇÝÞ ãÇ ÚäÏí
   
  æíÚãÑ ÃÑßÇä ÇáÔÑíÚÉ åÇÏãÇ ãÔÇåÏ Öá ÇáäÇÓ ÝíåÇ Úä ÇáÑÔÏ
   
  ÃÚÇÏæÇÈåÇ ãÚäì ÓæÇÚ æãËáå íÛæË ææÏ ÈÆÓ Ðáß ãä æÏ
   
  æÞÏ åÊÝæÇ ÚäÏ ÇáÔÏÇÆÏ ÈÇÓãåÇ ßãÇ íåÊÝ ÇáãÖØÑ ÈÇáÕãÏ ÇáÝÑÏ
   
  æßã ØÇÆÝ Íæá ÇáÞÈæÑ ãÞÈá æãÓÊáã ÇáÃÑßÇä ãäåä ÈÇáÃíÏí
   
  Telah datang kabar gembira (datangnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)
   
  Yang telah mengembalikan syari’at Islam
   
  Beliau singkap kebodohan orang jahil dan mubtadi’ maka beliau bersamaku
   
  Beliau bangun kembali tiang-tiang agama dan menghancurkan kuburan-kuburan 
keramat yang membuat manusia sesat
   
  Mereka membuat kembali berhala-berhala seperti suwa’ yaghuts, wad dan ini 
sejelek-jeleknya
   
  Dan mereka memohon kepada berhala-berhala itu dikala susah seperti seorang 
yang meminta Allah Yang Maha Esa
   
  Berapa banyak orang yang thowaf dikuburan sambil mencium dan mengusap 
dinding-dinding kuburan dengan tangan-tangan mereka.
   
  Maka wajib bagi para da’i yang menyeru kepada Allah untuk menetapkan 
kebenaran, dan sungguh kami telah mengatakan dalam beberapa pelajaran maupun 
khutbah bahwasannya propaganda itu adalah kedustaan untuk menyandarkan diri 
kita kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, sesungguhnya kami tidak ridha 
untuk dinisbatkan melainkan kami hanya ridha kami dinisbatkan kepada Rasulullah 
Shalallahu 'alaihi wa sallam yang memberi syafa’at kami dan yang kami cintai, 
yang mana Allah mengeluarkan kami dengan perantaraan beliau r dari kegelapan 
kepada cahaya. Propaganda-propaganda itu akan hilang sebagaimana pernah 
dijuluki As-Shabi’ artinya orang yang keluar dari agama nenek moyangnya dan 
berganti agama dengan agama lain. Adapun kita tidaklah keluar dari agama kita 
berganti dengan agama lainnya kita tidak mengkafirkan bapak-bapak kita, 
kakek-kakek kita, sebagaimana persangkaan mereka ! dan kita tidaklah 
mengkafirkan para wali dan tidaklah membenci ahlul bait (keluarga Nabi), dan 
kita
 telah membicarakan tentang keutamaan-keutamaan keluarga Nabi dalam beberapa 
ceramah. Dan kita tidak membenci orang-orang shalih dan kita tidak mengkafirkan 
masyarakat kita, dan kita tidak memperbolehkan untuk keluar dari ketaatan 
pemerintahan muslim, maka hendaknya orang yang menyaksikan hal ini menyampaikan 
kepada orang yang tidak hadir, dan sesudah ini propaganda itu akan lenyap dan 
akan menjadi sebab bagi tersebarnya sunnah Rasulullah r, Allah berfirman dalam 
Al-Qur’an :
   
  Åöäøó ÇáøóÐöíäó ÌóÇÁõæÇ ÈöÇáúÅöÝúßö ÚõÕúÈóÉñ ãöäúßõãú áóÇ ÊóÍúÓóÈõæåõ ÔóÑøðÇ 
áóßõãú Èóáú åõæó ÎóíúÑñ áóßõãú áößõáøö ÇãúÑöÆò ãöäúåõãú ãóÇ ÇßúÊóÓóÈó ãöäó 
ÇáúÅöËúãö æóÇáøóÐöí Êóæóáøóì ßöÈúÑóåõ ãöäúåõãú áóåõ ÚóÐóÇÈñ ÚóÙöíãñ(11)áóæúáóÇ 
ÅöÐú ÓóãöÚúÊõãõæåõ Ùóäøó ÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈöÃóäúÝõÓöåöãú ÎóíúÑðÇ 
æóÞóÇáõæÇ åóÐóÇ ÅöÝúßñ ãõÈöíäñ 
   
  "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan 
kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan 
ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari 
dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang 
terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.Mengapa di 
waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu'minin dan mu'minat tidak 
bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: ‘Ini 
adalah suatu berita bohong yang nyata.’" [An-Nur 11-12]
   
  Jika kamu mendengarkan seseorang berkata : “Itu orang Wahabi”, maka 
ketahuilah bahwa ia termasuk dari salah seorang dari dua orang ini :
   
  [a]. Mungkin ia seorang yang melakukan perbuatan keji.
  [b]. Atau mungkin seorang yang bodoh tidak mengetahui hakekat ini. 
   
  Ini adalah kedustaan yang besar terhadap para da’i yang menyeru kepada Allah, 
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
   
  Åöäøó ÇáøóÐöíäó ÌóÇÁõæÇ ÈöÇáúÅöÝúßö ÚõÕúÈóÉñ ãöäúßõãú áóÇ ÊóÍúÓóÈõæåõ ÔóÑøðÇ 
áóßõãú Èóáú åõæó ÎóíúÑñ áóßõãú áößõáøö ÇãúÑöÆò ãöäúåõãú ãóÇ ÇßúÊóÓóÈó ãöäó 
ÇáúÅöËúãö æóÇáøóÐöí Êóæóáøóì ßöÈúÑóåõ ãöäúåõãú áóåõ ÚóÐóÇÈñ ÚóÙöíãñ(11)áóæúáóÇ 
ÅöÐú ÓóãöÚúÊõãõæåõ Ùóäøó ÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈöÃóäúÝõÓöåöãú ÎóíúÑðÇ 
æóÞóÇáõæÇ åóÐóÇ ÅöÝúßñ ãõÈöíäñ(12)
   
  "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji 
itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih 
di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." 
[An-Nur 19]
   
  Allah telah menamai kita sejak zaman dahulu sebagai seorang muslim dan kita 
umat Muhammad r tidak meridhai Nabi Muhammad diganti, kami tidak meridhai untuk 
menisbatkan diri kami kepada Syafi’i atau Zaidi atau kepada Wahabi atau selain 
ini. Mereka itu semua adalah para ulama yang agung yang menganggap jahat orang 
yang menisbatkan dirinya kepada mereka.
   
  Saya menasehatkan kepada setiap saudara seagama untuk membaca kitab beliau 
rahimahullahu yaitu Kitabut Tauhid niscaya kalian akan melihat ayat-ayat 
Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Kitab itu adalah kitab yang agung walaupun 
didalamnya ada hadits-hadits yang dha’if, namun tidaklah memberi mudharat. 
   
  Sungguh saya telah menerangkan dalam kitab “An-Nahju Asy-Syadidu” , lihatlah 
disana
   
  “Janganlah kalian menjadi bunglon tapi hendaklah kalian mengatakan jika 
manusia berbuat baik maka kami akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat 
dhalim maka kami akan berbuat dhalim, akan tetapi tanamkanlah dalam jiwa-jiwa 
kalian jika manusia berbuat baik kalian akan berbuat baik, dan jika mereka 
berbuat jahat maka janganlah kalian berbuat jahat.” Wallahumusta’an.”
   
  Itulah pendapat Syaikh Muqbil terhadap orang-orang yang menisbatkan sesuatu 
yang jelek kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan memberinya julukan 
Wahabi. Seorang ulama’ yang lain berkata :
   
  “Pada masa lalu Imam Syafi’i dituduh sebagai seorang rafidhi (pengikut syi’ah 
rafidah), dan beliau (Imam Syafi’i) menjawab : “
   
  Åä ßÇä ÑÝÖÇ ÍÈ Âá ãÍãÏ ÝáíÔåÏ ÇáËÞáÇä Ãäí ÑÇÝÖí
  Jika orang yang cinta kepada Muhammad itu disebut Rafidhah
   
  Maka saksikanlah wahai manusia bahwa saya Rafidhi
   
  Åä ßÇä ÊÇÈÚ ÃÍãÏ ãÊæåÈÇ ÝÃäÇ ÇáãÞÑ ÈÃääí æåÇÈí
   
  Jika orang yang mengikuti Nabi Muhammad disebut Wahhabi
   
  Maka saya mengikrarkan bahwa diri saya adalah seorang Wahhabi.
   
  Footnote :
  [2]. Demikian pula apa yang dimuntahkan oleh al-Mudzabdzab al-Hizbi dan Abu 
Rifa al-Buali (pembual) ash-Shufi al-Bid’i yang jahil murokkab. Insya Allah 
akan saya berikan bantahan khusus terhadap syubuhat kedua orang bodoh ini. (Abu 
Salma)
  [3]. Abu Salma : Ahbasy ini adalah jama’ah takfiri yang sangat sesat dan 
menyesatkan, Syaikh Abdurrahman bin Said ad-Dimasyqiyah memiliki bantahan yang 
cukup tebal terhadap kesesatan al-Ahbasy ini yang berjulul Mausu’at Ahlis Sunnah
  [4]. Ini sama dengan dimuat di majalah Manarul Huda; milik kelompok 
Al-Habasyiyah Al-Haruriyyah, (kelompok sufi exterm yang memusuhi dakwah syaikh 
Muhammad bin Abdul Wahhab) edisi 28, bulan Ramadhan 1415 H./1995 M. hal. 62, 
dikatakan sebagai berikut : Dan Pada tahun 1125 H/1713 M mata-mata Inggris 
Hamver bekerja sama dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab 
menghapus/melenyapkan Islam. Dan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebarkan 
kebohongan-kebohongan yang diperintahkan oleh mata-mata/intel Inggris dengan 
nama Wahabiyyah. 
  [5]. Lihat kitab dengan judul : Unwanul Majd fi Tarikhil Najd, yang ditulis 
oleh Utsman bin Basyar, 1/29.
  [6]. Mas’ud An-Nadwi, Muhammad bin Abdul Wahhab Muslih Madhlum wa muftara 
alaihi, Mamlakah Arabiah : Kementrian urusan Wakaf dan Dakwah, 1999), hal. 146. 
  [7]. Mas’ud An-Nadawi, Muhammad bin Abdul Wahhab Muslihun madhlumun wa 
muftara’ alaihi, (Kementrian Wakaf dan Da’wah KSA : Mekkah, 1420/2000), h.37-39.
  [8]. Muhammad bin Jamil Zainu, Manhaj Firqotun Najiyah,h. 48-49.
  [9]. Abdul Aziz bin Baz, “Asbab dho’fil Muslimina amama aduwwihim wa wasail 
ilaj lidalika,” Majalah Adz-Dzakhirah Al-Islamiyyah, Surabaya, Edisi 10, 1425 
H/2004.
   
  [Sumber : 
http://abusalma.blogspot.com/2005/05/menjawab-tuduhan-batil-terhadap-dakwah.html]

                
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke