MENJAWAB TUDUHAN BATIL TERHADAP DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB Oleh Abul Harits as-Salafy KEDUSTAAN HIZBUT TAHRIR ATAS SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB Sudah menjadi adat dan kebiasaan firqoh-firqoh sesat untuk memusuhi dan memfitnah kepada pembela dakwah yang haq, yang menyeru manusia kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya. Abdul Qodim Zallum rahimahullahu, salah satu tokoh Hizbut Tahrir dengan bangga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Kaifa Hudimat Khilafah (dalam versi Indonesianya berjudul Konspirasi Barat meruntuhkan Khilafah Islamiyah, hal. 5), sebagai berikut : Inggris berupaya menyerang negara Islam dari dalam melalui agennya, Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud. Gerakan Wahhabi diorganisasikan untuk mendirikan suatu kelompok masyarakat di dalam negara Islam yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud dan dilanjutkan oleh anaknya, Abdul Aziz. Inggris memberi mereka bantuan dana dan senjata...... Pada halaman selanjutnya dia mengatakan : Telah diketahui dengan pasti bahwa gerakan Wahhabi ini di provokasi dan didukung oleh Inggris, menginggat keluarga Saud adalah agen Inggris. Inggris memanfaatkan madzhab Wahhabi, yang merupakan salah satu madzhab Islam dan pendirinya merupakan salah seorang mujtahid. Subhanallah ini adalah sebuah kedustaan dan fitnah, serta kezholiman terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab qoddasallahu ruuhahu yang mana hal ini tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-orang yang benci terhadap Islam, benci terhadap Firqotun Najiyah, dan benci akan tersebarnya dakwah salafiyyah yang sesuai dengan Al-Qur'an dan as-Sunnah. Ingatlah akan firman Allah Taala dalam surat Al-Isra ayat 36. æóáÇó ÊóÞúÝõ ãóÇ áóíúÓó áóßó Èöåö Úöáúãñ Åöäøó ÇáÓøóãúÚó æóÇáúÈóÕóÑó æóÇáúÝõÄóÇÏó ßõáøõ ÃõæáóÆößó ßóÇäó Úóäúåõ ãóÓúÆõæáÇð Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. [Al-Isra : 36] Dan yang paling mengherankan lagi, orang-orang Hizbut Tahrir menolak khabar ahad / hadis ahad dalam masalah aqidah, walaupun hadis itu shohih dari Rasulullah karena hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, dan ketika dalam masalah/perkara yang sesuai dengan hawa nafsu mereka (Seperti kedustaan mereka atas Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab), dengan penuh keyakinan dan kebanggaan mereka menerima khabar ahad walaupun itu berasal dari seorang orentalis, sekaligus agen Inggris yang bernama Mr. Hamver yang juga seorang pendusta. Untuk lebih jelasnya mengenai siapa Hamver, marilah kita ikuti penjelasan Syaikh Malik Bin Husain dalam majalah Al-Asholah edisi ke 31 tertanggal 15 Muharram 1422 H, beliau berkata : Saya telah meneliti kitab yang beracun dengan judul Mudzakkarat Hamver dan nama Hamver ini tidak asing lagi. Pertama kali aku membacanya di Majalah Manarul Huda, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Maktabah al-Alaami yang staf redaksinya dari Jamiyyah Al-Masyaari al-Khairiyyah Al-Islamiyyah pada edisi 28, Ramadhan 1415 H/1995. Majalah ini dikeluarkan oleh Jamaah Al-Ahbasy, sebuah Jamaah Sufiyyah berpangkalan di Yordania dan selalu memusuhi dakwah salaf dan para ulamanya, dan mereka mendapat bantuan dana dari orang-orang Yahudi dalam operasionalnya. Setelah saya membaca makalah ini, jiwaku terdorong untuk membaca kitab mudzakkarat mata-mata/intel Inggris ini, hingga aku mengetahui sampai sejauh mana kebenaran yang dinisbatkan kepada Al-Imam Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam kitab ini. Ketika selesai membaca mudzakkarat ini, telah jelas bagiku bahwa itu merupakan sebuah dusta dari asalnya, dan Hamver ini adalah seorang yang asalnya tidak ada, lalu diada-adakan. Maka dari itu saya ingin menjelaskan kepada saudara-saudara sekalian tentang hal yang telah saya dapatkan dari peneletianku terhadap mudzakkarat ini, dalam rangka membela Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- dan juga dapat pembelaan terhadap kaum muslimin dari tikaman orang-orang ahlul bidah. Allah Taala berfirman : Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. [Al-Anbiya : 18] Dan dalam ayat lain Allah berfirman : íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöäú ÌóÇÁóßõãú ÝóÇÓöÞñ ÈöäóÈóÃò ÝóÊóÈóíøóäõæÇ Ãóäú ÊõÕöíÈõæÇ ÞóæúãðÇ ÈöÌóåóÇáóÉò ÝóÊõÕúÈöÍõæÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÚóáúÊõãú äóÇÏöãöíäó Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu Pada ayat ini ada pelajaran ilmiyah bagi kelompok orang-orang mukmin, yang menjaga agamanya dan menjaga hubungan persaudaran antar sesama muslim, dengan mencari kejelasan (tatsabut) terhadap semua berita miring yang dilontarkan untuk memecah belah barisan kaum muslimin. Akan senantiasa terus menerus musuh-musuh dakwah (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah-) berusaha dengan berbagai cara untuk menghancurkan dakwah ini, yang tidak ada di dalamnya keilmiahan sedikitpun melainkan hanya kebohongan dan kedustaan, laa haula wala quwwata illa billah. Wahai para pencari kebenaran, risalah-risalah dan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- telah tercetak, diantaranya adalah seperti dibawah ini : Al-Aqidah satu jilid, Fiqih dua jilid, Mukhtasor Siroh Nabi, kumpulan fatwa-fatwa satu jilid, tafsir dan Mukhtasor Zaadul Maad satu jilid, Rosail Sakhshiyaah satu jilid, Kitab Hadits lima jilid, Mulhaq dan Mushonnafat satu jilid. Jadi kesemuanya 12 jilid yang telah dikumpulkan oleh Lajnah Ilmiyah yang khusus menangani masalah ini dan berasal dari Jaamiah (Universitas Al-Imam Muhammad bin Suud Al-Islamiyyah), yang dikumpulkan serta diverifikasi oleh DR. Abdul Aziz bin Zaid Ar-Ruumi, DR. Muhammad Biltaaji dan DR. Sayyid Hijab, serta di cetak di Riyadh. Maka barangsiapa yang ingin mencari kebenaran, hendaknya ia membandingkan ucapan Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- dengan ucapan musuh-musuh beliau. Karena kitab-kitabnya dan risalah-risalahnya telah tercetak. Kalau ada sesuatu yang benar dari kitab-kitab dan risalah-risalah beliau kita terima, dan kalau ada sesuatu yang salah maka kita tolak, dan kita tidak fanatik kepada seseorang siapapun dia, kecuali Rasulullah yang mana beliau tidak berkata dengan hawa nafsunya melainkan wahyu yang telah diwahyukan kepadanya. Adapun kalau kita bersandar perkataan seorang Nasrani yang kafir yang tidak dikenal, yang gemar minum minuman keras sampai mabuk, bahkan dia menyebut kalau dirinya seorang pembohong. Maka keadaan kita persis seperti apa yang digambarkan oleh syair dibawah ini : Barangsiapa yang menjadikan seokor burung gagak sebagai dalil (hujjah) Maka dia (burung gagak) akan membawanya melewati bangkai-bangkai anjing Bagaimana tidak, padahal yang telah jelas dari risalah-risalah dan bantahan-bantahan Al-Imam rahimahullah- bahwasanya, di dalamnya ada penafian (penolakan) terhadap apa-apa yang dikaitkan dengan dakwah beliau yang berupa tuduhan-tuduhan, dan kedustaan-kedustaaan yang tidak pernah beliau ucapkan, bahkan beliau mengingkarinya, dan berulang-ulang beliau mengatakan : Hadza buhtanun azhim (ini adalah suatu kedustaan yang besar). Semoga Allah merahmati Imam Adz-Dzahabi yang mengatakan : dan Kami belum pernah menjumpai yang demikian itu dalam kitab-kitabnya. Ketika itu Syaikh Adz-Dzahabi menceritakan beberapa perkara yang dinukil oleh sebagian mereka yang dengannya Imam Ath-Thabari menjadi tertuduh. Dan saya (syaikh Malik) katakan : Sesungguhnya apa-apa yang disebutkan dalam mudzakkarat Hamver adalah omong kosong belaka, dan perkataan yang tidak berlandaskan dalil sama sekali. Dan hal ini tidaklah keluar kecuali dari dua macam manusia : [1]. Orang yang bodoh kuadrat, tolol tidak bisa membedakan antara telapak tangannya dengan sikunya. [2]. Orang yang memperturutkan hawa nafsu, ahlul bidah dan musuh dakwah tauhid. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya daging para ulama itu beracun, barangsiapa yang mencela para ulama maka Allah akan mengujinya sebelum ia mati dengan kematian hatinya. Kita memohon kepada Allah perlindungan dan keselematan. MUDZAKKARAT HAMVER PADA DASARNYA ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN (KEDUSTAAN) DAN HAMVER ADALAH SESEORANG YANG SEBENARNYA TIDAK ADA, LALU DIADA-ADAKAN Setelah saya mempelajari mudzakkrat ini telah jelas bagi saya bahwasanya mudzakkarat ini adalah hasil dari khayalan seseorang atau sebuah kelompok yang misinya adalah menjelekkan/menjatuhkan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- dengan kedustaan, kepalsuan. Dan dalil dari perkataan ini sangat banyak, diantaranya : [1]. Dengan mengikuti sejarah yang disebutkan di dalam mudzakkarat, nampaklah bagi kita bahwasanya Hamver tatkala bertemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tatkala itu umur beliau kurang lebih masih 10 tahun. Ini adalah hal yang tidak cocok bahkan bertentangan dengan apa yang ada di mudzakkarat (hlm 30), bahwasanya Hamver berkenalan dengan seorang pemuda yang sering datang ke sebuah toko, dan pemuda itu mengetahui tiga bahasa, yaitu bahasa Turki, Faris, dan bahasa Arab, dan ketika itu ia sedang menuntut ilmu, dan pemuda dikenal dengan nama Muhammad bin Abdul Wahhab. Dan tatkala itu beliau adalah seorang pemuda yang antusias dalam menggapai tujuannya. Dan engkau dapat merinci hal itu dengan dalil : [1]. Disebutkan di (hlm 13) : Kementrian Penjajah Inggris mengutus Hamver ke Asana (markas khilafah Islamiyyah) tahun 1710 M/1122 H). [2]. Disebutkan di (hlm 18) : Bahwasanya dia tinggal di sana selama 2 tahun. Kemudian kembali ke London sebagaimana perintah, dalam rangka memberikan ketetapan yang terperinci tentang kondisi di Ibu Kota pemerintahan. [3]. Disebutkan di (hlm 22) Bahwasanya dia berada di London selama 6 bulan. [4]. Disebutkan di (hlm 22) Bahwasanya dia pergi ke Basrah dan berada di sana selama 6 bulan. Di Basrah inilah dia (Hamver) bertemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah-. [5]. adi kalau dijumlahkan tahunnya maka dapat diketahui bahwa Hamver ketemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- pada tahun 1713 M atau 1125 H dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- lahir pada tahun 1703 M atau 1115 H. jadi waktu ketemu Hamver umur Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- pada waktu masih sekitar 10 tahun. Dari sini dapat diketahui kebathilan dan kebohongan Mudzakarat ini. [6]. Disebutkan di dalam Mudzakarat hlm. 100, bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- mulai menampakkan dakwahnya pada tahun 1143 H. dan ini merupakan kebohongan yang nyata, karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- mulai menampakkan dakwahnya pada tahun kematian ayahnya yaitu tahun 1153 H. [7]. Sesungguhnya sikap pemerintahan Inggris terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah- bukan sikap yang ramah dan bersahabat, tetapi sikap yang bermusuhan. [8]. Kita tidak menemukan kitab yang menyebut tentang mudzakarat ini sebelumnya. Dan musuh-musuh dakwah syaikh yang mubarak ini selalu menjelek-jelekkan dakwah ini, menisbatkan semua kejelekan kepadanya, dan anehnya hal ini baru dikeluarkan pada waktu akhir-akhir ini. Hal ini jelas menunjukkan kebohongan dan kedustaan mereka. [9]. Hamver adalah seseorang yang tidak diketahui (tidak dikenal), mana maklumat yang menjelaskan tentang dia (hamver) ? tidak ada!!!, bahkan tidak ada maklumat dari pemerintah Inggris yang menjelaskan tentang tugasnya hamver ini. [10]. Orang-orang yang membaca mudzakarat ini pasti tidak menduga kalau yang menulis ini orang nasrani, karena banyak ibarat/perumpamaan yang menikam agama Nashrani dan pemerintahan Inggris. [11]. Dua naskah terjemahan dari mudzakarat ini tidak menyebutkan tanda-tanda yang jelas mengenai kitab (mudzakarat yang asli), dan ditulis pakai bahasa apa ? sudah dicetak atau masih dalam bentuk manuskrip? itu semua tidak jelas. [12]. Penerjemahnya pun tidak diketahui orangnya, pada naskah yang pertama tidak disebutkan sama sekali tentang penerjemahnya. Begitu juga pada naskah yang kedua. [13]. Pada naskah terjemahan yang kedua dijelaskan tanggal penerjemahannya yaitu : 25 haziran 1990. Apakah perkara yang sepenting ini dibiarkan begitu saja ? tidak ada yang mengetahui kecuali setelah 199 tahun kematiannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah-. [14]. Kedua naskah itu sepakat bahwa tanggal 2 Januari 1973 pada akhir dari mudzakarat itu. Dan apa yang dimaksud dengan tanggal ini saya tidak tahu ? apakah ini penulisan mudzakarat hamver ini (seperti yang nampak) ? Dan ini membuktikan kedustaan mudzakarat ini, bahwa wafatnya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah 179 tahun setelah tanggal yang disebutkan itu. [15] Semua yang ada di kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membantah semua yang ada di muzakkarat ini. [16]. Sesungguhnya keberadaan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwah beliau sudah merupakan bukti yang cukup kuat untuk membantah apa yang disebutkan di mudzakkarat. SIKAP PEMERINTAH INGGRIS TERHADAP DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB Ketika pemerintah Inggris mulai merasakan dari dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang semakin menguat dan meluas di berbagai daerah yang di duduki oleh pemerintah Inggris. Seperti yang terjadi di India, terdapat dakwah Syaikh Ahmad bin Irfan yang terkenal dengan nama Ahmad Barily dan para pengikutnya yang mulai menguasai India dan menentang dakwah sesat dari Mirza Ghulam Ahmad Al-Qodiyani yang di dudung sepenuhnya oleh Inggris dan dan orang-orang yang tidak mengerti Islam sama sekali kecuali hanya sekedar namanya saja. Keseriusan pemerintah Inggris untuk menghancurkan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang menyeru manusia untuk kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah ini semakin nampak. Ini terbukti dengan biaya dan tenaga yang sangat besar yang telah keluarkan dalam menghentikan dakwah yang mubarakah ini. Salah satu bukti kuatnya adalah ketika Ibrahim Baasya dari Mesir, berhasil menghancurkan kota Dariyyah di Riyadh, tempat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan raja Abdullah bin Suud bin Abdul Aziz. Pemerintah Inggris mengutus George Forster Sadleer yang menjabat sebagai ketua Agen Inggris yang berkedudukan di India untuk melakukan perjalanan panjang dan melelahkan menuju ke Riyadh dengan tujuan memastikan bahwa Dariyyah benar-benar sudah hancur sekaligus memberikan ucapan selamat dan penghargaan kepada Ibrahim Baasya. Setelah melalui perjalanan yang melelahkan akhirnya rombongan Sadleer ini bertemu dengan Ibrahim Baasya pada tanggal 13 Agustus 1819 M di tempat yang bernama Biir Ali di dekat kota Madinah. Dari data-data diatas jelaslah kedengkian Hizbut Tahrir terhadap dakwah tauhid yang dilakukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan tidak terbatas pada beliau saja, tetapi Hizb ini membenci semua ulama yang mendakwahkan tauhid. Dibawah ini penulis akan menghadirkan beberapa tuduhan bathil Hizbut Tahrir terhadap para ulama salaf. Agar pembaca dapat mengetahui dan membandingkan antara tuduhan Hizbut Tahrir dan fakta yang ada, maka penulis disini sengaja menghadirkan sejarah singkat syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab. Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman Attamimi, beliau lahir di sebuah rumah yang terkenal yang penuh dengan ilmu di kota Uyainah tahun 1115 H/ 1703 M. kakek beliau Sulaiman bin Ali bin Musyrif adalah seorang ulama yang terkenal pada zamannya, beliau adalah orang yang dijadikan rujukan para ulama pada zamannya. Beliau menulis sebuah kitab yang sangat terkenal dalam masalah Manasik Haji. Begitu juga pamannya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, juga seorang ulama ahli fiqih, ayah syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman seorang Hakim yang juga Ahli fiqh. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang yang cerdas, hafal Al-Quran sebelum usia 10 tahun. Belajar Fiqih Hambali pada ayahnya. Syaikh Abdul Wahhab kagum dengan kecerdasan anaknya dalam menerima pelajaran. Di samping itu Syaikh Muhammad juga belajar dari beberapa guru di berbagai daerah, sampai ke Madinah. Setelah memahami ilmu tauhid dari Al-Quran dan Sunnah, beliau melihat di kotanya Najd banyak terjadi kesyirikan, khurafat, dan bidah yang merajalela. Beliau menyaksikan para wanita yang belum menikah pergi ke pohon-pohon kurma yang dikeramatkan dan bertawassul (meminta) kepada pohon-pohon kurma itu agar mereka diberikan jodohnya pada tahun ini. Di Hijaz beliau melihat orang-orang mengkeramatkan kuburan para sahabat dan ahlul bait, dan di kota suci Madinah Al-Munawwaroh yang dulu merupakan pusatnya tauhid, beliau menyaksikan bagaiman manusia beristigosah dan berdoa kepada kepada Rasulullah, yang mana hal itu menyelisihi Al-Quran dan Sunnah seperti yang difirmankan Allah dalam surat Yunus : æáÇ ÊÏÚ ãä Ïæä Çááå ãÇáÇ íäÝÚß æáÇ íÖÑß¡ ÝÅä ÝÚáÊ ÝÅäß ÅÐÇ ãä ÇáÙÇáãíä. Janganlah kalian menyeru kepada selain Allah yang tidak mampu memberi kalian manfaat tidak pula memberikana bahaya. Jika kalian melakukannya maka sesungguhnya kalian adalah termasuk orang-orang yang zhalim. Dan hadits Rasulullah. ÅÐÇ ÓÃáÊ ÝÓÃá Çááå¡ æÅÐÇ ÇÓÊÚäÊ ÝÇÓÊÚä ÈÇááå Jika kamu meminta maka memintalah hanya kepada Allah dan jika kamu memohon pertolongan maka mohonlah kepada Allah. Menyaksikan semua kemungkaran itu, beliau bangkit dan segera memulai dawah beliau dengan memurnikan ketaatan kepada Allah, memurnikan tauhid masyarakat Arab yang tercampur dengan Syirik, khurafat, dan bidah. Beliau seakan-akan membawa agama baru bagi masyarakat Arab pada waktu yang tengah tenggelam dengan kesyirikan, bidah dan khurafat. Mulailah terjadi perlawanan dari kelompok-kelompok sesat yang merasa dirugikan dengan adanya dakwah Syaikh ini, kemudian mereka mencoba mengadakan perlawanan baik fisik maupun pikiran. Fitnah dan tuduhan keji mulai di arahkan kepada beliau, dengan menyebut semua yang menyelesihi adat dan kebiasaan mereka disebut Wahhabi segala sesuatu yang konotasi jelek disebut Wahhabi, namun beliau tetap berdakwah kepada Allah, memperingatkan manusia dari bahaya yang mereka lakukan, berusaha mengumpulkan kalimat mereka diatas kebenaran, dan dalam satu kepemimpinan yang ditegakkan pada mereka perintah Allah, dan mereka berjihad dijalan Allah, maka beliau bersungguh-sungguh dalam melaksanakan hal ini, berdakwah kepada Allah, berhubungan dengan para pemimpin, menulis kitab-kitab tentang tauhid/perintah untuk meng-Esakan Allah, dan melaksanakan syariat, serta meninggalkan kesyirikan. Beliau senantiasa bersabar atas yang demikian itu, mengharapkan pahala dari Allah. Sesudah beliau mempelajari dan memperdalam agama dari para ulama di negeri itu dan selainnya, beliau berusaha bersungguh-sungguh dalam berdakwah kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya, mempersatukan umat di kota Huraimala pada awalnya, lalu di Al Uyainah, lalu berpindah - sesudah beberapa perkara - ke Dar'iyyah, dan Muhammad bin Suud membaiatnya untuk berjihad di jalan Allah, untuk menegakkan perintah Allah maka mereka semua adalah orang-orang yang benar dalam hal ini, saling tolong-menolong, maka merekapun berjihad hingga Allah memberi kemenangan dan menguatkan mereka. Meka merekapun menyiarkan tauhid, mengajak manusia kepada kebenaran dan petunjuk dan menerapkan syariat Allah terhadap hamba-hambaNya. Disebabkan kejujuran dan istianah (meminta pertolongan) kepada Allah, dan karena tujuan yang benar Allah menolong dan menguatkan mereka. Dan cerita tentang mereka itu sudah tidak asing lagi bagi mereka yang memiliki pengetahuan meski sedikit. Setelah Muhammad bin Suud, kemudian datanglah Raja Abdul Aziz (sesudah masa yang penuh dengan kekacauan dan perpecahan), beliau bersungguh-sungguh dalam memperbaiki keadaan umat ini sambil memohon pertolongan kepada Allah, kemudian meminta bantuan para ulama, maka Allah pun menolong dan menguatkannya, serta mempersatukan kalimat kaum muslimin Jazirah ini. Di atas Syariat dan di jalan-Nya, sehingga tegak dan bersatu jazirah ini dari penjuru utara hingga selatan, timur hingga barat di atas kebenaran dan petunjuk, dengan sebab kejujuran, jihad, dan menegakkan kalimat Allah. Dalam menyingkapi fitnah terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan agar pembaca bisa menilai dengan adil, maka marilah sejenak kita simak perkataan Syaikh Muqbil bin Hadi -rahimahullah-: Maka jika kita melihat ketika diutusnya Nabi kita Muhammad r dan melihat perbuatan (jahat) orang-orang kafir dan musuh-musuh Islam kepada Nabi kita Muhammad r, lalu kita menyaksikan akhir kesudahan yang baik itu adalah bagi orang bertakwa. Dan demikianlah sesudah Nabi kita Muhammad r hingga zaman kita ini yang dianggap sebagai zaman fitnah, fitnah yang bermacam-macam yang tidak akan mengetahui banyaknya fitnah itu melainkan Allah U. Dalam zaman ini yang tercampur padanya kesyirikan dan hal-hal jelek bagi kaum muslimin, terdapat kebangkitan yang diberkahi yang mana keutamaan dan karunia ini adalah karena Allah. Dia-lah yang memberkahi, menumbuhkan dan menunjuki jalannya. Lalu musuh-musuh Islam bermaksud menjauhkan manusia dari kebangkitan yang diberkahi ini dengan memberikan bermacam-macam julukan dan nama untuk memalingkan kaum muslimin dari kebangkitan yang diberkahi ini, dan kesadaran yang diberkahi. Dan kami berbicara insya Allah- tentang satu julukan, walaupun (segala puji bagi Allah) banyak saudara-saudara kita tidak mengetahui tentang hal ini. Akan tetapi ini termasuk dari (melaksanakan) bab : "Hendaknya seorang yang tahu menyampaikan kepada orang yang tidak tahu". Karena sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : áíÈáÛ ÇáÔÇåÏ ÇáÛÇÆÈ "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir". Dan beliau r bersabda : äÖÑ Çááå ÇãÑà ÓãÚ ãÞÇáÊí ÝæÚÇåÇ æÍÝÙåÇ æÈáÛåÇ "Semoga Allah memperindah yang mendengar perkataanku, lalu menyapa, menghafal dan menyampaikannya" Itulah kata buruk yang disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut partai ba'ats, pengikut pemahaman Jamal Abdul Nasir, orang-orang Syi'ah, orang-orang Sufi ahli bid'ah, mereka menyebarkannya dilingkungan masyarakat kita untuk menghalangi manusia dari sunnah Rasulullah, kata-kata itu adalah kata "Wahabiyyah", maka barangsiapa berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah, mereka menjauhkan manusia darinya dan memberikan julukan itu agar manusia lari darinya. Dan sepatutnya diketahui, bahwasannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ÑÍãå Çááå- adalah termasuk ulama yang hidup pada abad ke-12 Hijriyah, beliau seorang ulama yang bisa benar dan bisa salah, kalaulah kita orang-orang yang buat "Taklid" (mengikuti tanpa dasar) tentulah kita akan "Taklid" kepada ulama Yaman kita yaitu Muhammad bin Ismail Al-Amiir Ash-Shan'ani beliau hidup sezaman dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab-, dan beliau lebih alim daripada syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, akan tetapi syaikh Muhammad bin Wahab dakwahnya diberi kekuatan oleh Allah dengan kekuasaan dan tersebarlah ilmunya. Dan Muhammad bin Ismail Al-Amiir yang hasil karya beliau (karangan-karangannya) memenuhi dunia. Kaum muslimin mendapat manfaat dari kitab-kitabnya, walaupun orang-orang Yaman menghancurkan beliau dan mereka berkehendak mengusirnya dari negeri Shan'a (Yaman) Itulah kata (Wahabiyyah) yang dengannya manusia dijauhkan dan dihalangi dengannya dari sunnah Rasulullah, wajib bagi kalian untuk berhati-hati dari perkaranya dan kalian hendaknya melihat apa maknanya. Kata itu (Wahabiyyah) adalah dinisbatkan kepada seorang ulama dan bukanlah dinisbatkan kepada "Marx" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Lenin" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Amerika" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Rusia" dan bukan juga dinisbatkan kepada "Para pemimpin musuh-musuh Islam" dan kami tidak memperbolehkan seorang muslim untuk menisbatkan dirinya kecuali kepada Islam dan kepada Nabi kita Muhammad r. Sepatutnya kalian berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam masalah ini. Nabi Sulaiman u ketika burung Hud-hud mengabarinya apa yang dilakukan oleh Ratu Saba' dan kaumnya : Ëõãøó íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö íõÎúÒöíåöãú æóíóÞõæáõ Ãóíúäó ÔõÑóßóÇÆöíó ÇáøóÐöíäó ßõäúÊõãú ÊõÔóÇÞøõæäó Ýöíåöãú ÞóÇáó ÇáøóÐöíäó ÃõæÊõæÇ ÇáúÚöáúãó Åöäøó ÇáúÎöÒúíó Çáúíóæúãó æóÇáÓøõæÁó Úóáóì ÇáúßóÇÝöÑöíäó Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mu'min)?" Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu): "Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir". [An-Nahl : 27] Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia : íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöäú ÌóÇÁóßõãú ÝóÇÓöÞñ ÈöäóÈóÃò ÝóÊóÈóíøóäõæÇ Ãóäú ÊõÕöíÈõæÇ ÞóæúãðÇ ÈöÌóåóÇáóÉò ÝóÊõÕúÈöÍõæÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÚóáúÊõãú äóÇÏöãöíäó Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. [Al-Hujurat : 6] Kami berbicara tentang hal ini bukanlah lantaran Ahli Sunnah dan Ahli Agama di "Dammaj" (tempat Syaikh Muqbil bermukim) karena sesungguhnya dakwah mereka (Segala Puji bagi Allah) diterima oleh penduduk Yaman, akan tetapi permasalahannya adalah propaganda ini telah melanda negeri Saudi Arabia, Mesir, Sudan, Syam, Iraq dan seluruh negeri-negeri Islam. Barangsiapa berpegang teguh kepada Agama, mereka berkata : "Itu adalah Wahabi". Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya : íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ áóÇ ÊõÍöáøõæÇ ÔóÚóÇÆöÑó Çááøóåö æóáóÇ ÇáÔøóåúÑó ÇáúÍóÑóÇãó æóáóÇ ÇáúåóÏúíó æóáóÇ ÇáúÞóáóÇÆöÏó æóáóÇ ÁóÇãøöíäó ÇáúÈóíúÊó ÇáúÍóÑóÇãó íóÈúÊóÛõæäó ÝóÖúáðÇ ãöäú ÑóÈøöåöãú æóÑöÖúæóÇäðÇ æóÅöÐóÇ ÍóáóáúÊõãú ÝóÇÕúØóÇÏõæÇ æóáóÇ íóÌúÑöãóäøóßõãú ÔóäóÂäõ Þóæúãò Ãóäú ÕóÏøõæßõãú Úóäö ÇáúãóÓúÌöÏö ÇáúÍóÑóÇãö Ãóäú ÊóÚúÊóÏõæÇ æóÊóÚóÇæóäõæÇ Úóáóì ÇáúÈöÑøö æóÇáÊøóÞúæóì æóáóÇ ÊóÚóÇæóäõæÇ Úóáóì ÇáúÅöËúãö æóÇáúÚõÏúæóÇäö æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó Åöäøó Çááøóåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi`ar-syi`ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Al-Maidah : 2] Dan Nabi Muhammad r bersabda sebagaimana dalam shahih muslim, "Orang muslim adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak akan mendhaliminya, menghinakannya dan tidak meremehkannya. Ketakwaan itu adalah disini (beliau menunjuk) Kami memperingatkan tentang propaganda ini, karena rasa kasih sayang kepada saudara-saudara mereka secara umum dari berburuk sangka kepada saudara-saudara kita para dai yang menyeru ke jalan Allah Azza wajalla dan hendaknya mereka tidak mengganggu saudara-saudara mereka para dai di jalan Allah, karena Allah berfirman dalam Al Quran : æóÇáøóÐöíäó íõÄúÐõæäó ÇáúãõÄúãöäöíäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊö ÈöÛóíúÑö ãóÇ ÇßúÊóÓóÈõæÇ ÝóÞóÏö ÇÍúÊóãóáõæÇ ÈõåúÊóÇäðÇ æóÅöËúãðÇ ãõÈöíäðÇ Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mumin dan muminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [Al Ahzab : 58] Dan Perkaranya adalah sebagaimana pepatah : Lempar Batu Sembunyi Tangan Perkaranya (adalah sebagaimana telah dikatakan) bahwasanya komunis, pengikut partai baats, ..........berbeda dengan ahli sunnah wal jamaah dan para dai yang menyeru kepada Allah, dan Allah berfirman : æóãóäú íóßúÓöÈú ÎóØöíÆóÉð Ãóæú ÅöËúãðÇ Ëõãøó íóÑúãö Èöåö ÈóÑöíÆðÇ ÝóÞóÏö ÇÍúÊóãóáó ÈõåúÊóÇäðÇ æóÅöËúãðÇ ãõÈöíäðÇ Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya i a telah berbuat suatu kebohongan yang nyata. [An Nisa : 112] Dan aku katakan kepada saudara-saudara para dai yang menyeru kepada Allah di seluruh negeri Islam : Hendaknya mereka bersungguh-sungguh menyingsingkan lengan (dalam berdakwah), dan hendaknya mengharapkan wajah Allah (dalam berdakwah), bukan lantaran ingin mendapatkan kursi, kedudukan, dan bukan pula lantaran ingin mendapatkan sedikit kehidupan dunia, sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali jika amal itu didasari keikhlasan untuk mengharapkan wajah Allah, berdakwah kepada Allah lebih tinggi nilainya daripada kursi, kedudukan dan sedikit kehidupan dunia ini. æóãóäú ÃóÍúÓóäõ ÞóæúáðÇ ãöãøóäú ÏóÚóÇ Åöáóì Çááøóåö æóÚóãöáó ÕóÇáöÍðÇ æóÞóÇáó Åöäøóäöí ãöäó ÇáúãõÓúáöãöíäó Dan siapakah yang lebih baik perkaataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri. [Fushilat :33] Ya, Allah berfirman : æóáóÇ ÊóåöäõæÇ Ýöí ÇÈúÊöÛóÇÁö ÇáúÞóæúãö Åöäú ÊóßõæäõæÇ ÊóÃúáóãõæäó ÝóÅöäøóåõãú íóÃúáóãõæäó ßóãóÇ ÊóÃúáóãõæäó æóÊóÑúÌõæäó ãöäó Çááøóåö ãóÇ áóÇ íóÑúÌõæäó æóßóÇäó Çááøóåõ ÚóáöíãðÇ ÍóßöíãðÇ Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.[(An Nisa :104] Kalian mempunyai Al Quran dan sunnah Rasulullah r, sedangkan musuh-musuh kalian dari kalangan kaum komunis, pengikut partai baats, pengikut pemahaman Nasirin, syiah, Sufiyyah, propaganda mereka dibangun diatas kedustaan, kebohongan, pengkhianatan. Sedangkan para dai yang menyeru kepada Allah tidak ada yang menolong mereka melainkan Allah, dan cukuplah Allah sebagai penolong. Dan Allah berfirman dalam Al Quran untuk mengokohkan hamba-hamba-Nya yang beriman : æóáóÇ ÊóåöäõæÇ æóáóÇ ÊóÍúÒóäõæÇ æóÃóäúÊõãõ ÇáúÃóÚúáóæúäó Åöäú ßõäúÊõãú ãõÄúãöäöíäó Åöäú íóãúÓóÓúßõãú ÞóÑúÍñ ÝóÞóÏú ãóÓøó ÇáúÞóæúãó ÞóÑúÍñ ãöËúáõåõ æóÊöáúßó ÇáúÃóíøóÇãõ äõÏóÇæöáõåóÇ Èóíúäó ÇáäøóÇÓö æóáöíóÚúáóãó Çááøóåõ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ æóíóÊøóÎöÐó ãöäúßõãú ÔõåóÏóÇÁó æóÇááøóåõ áóÇ íõÍöÈøõ ÇáÙøóÇáöãöí Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, [Ali Imran : 139-140] Dan Allah juga berfirman : ÝóáóÇ ÊóåöäõæÇ æóÊóÏúÚõæÇ Åöáóì ÇáÓøóáúãö æóÃóäúÊõãõ ÇáúÃóÚúáóæúäó æóÇááøóåõ ãóÚóßõãú æóáóäú íóÊöÑóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. [Muhammad : 35] Akan tetapi sepatutnya dakwah itu bukanlah dakwah untuk pemberontakan dan penggulingan, karen dakwah seperti ini lebih banyak kerusakandaripada kebaikannya, dakwah itu adalah mengajak kaum muslimin kembali kepada Al Quran dan sunah nabi mereka Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Allah berfirman : æóÞõáú ÌóÇÁó ÇáúÍóÞøõ æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäøó ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ "Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." [Al Isra : 81] Dalam ayat yang diberkahi ini terdapat berita gembira dari Allah bahwasanya kebatilan tidak akan mampu berdiri kokoh didepan kebenaran, dan Allah berfirman : ÃóäúÒóáó ãöäó ÇáÓøóãóÇÁö ãóÇÁð ÝóÓóÇáóÊú ÃóæúÏöíóÉñ ÈöÞóÏóÑöåóÇ ÝóÇÍúÊóãóáó ÇáÓøóíúáõ ÒóÈóÏðÇ ÑóÇÈöíðÇ æóãöãøóÇ íõæÞöÏõæäó Úóáóíúåö Ýöí ÇáäøóÇÑö ÇÈúÊöÛóÇÁó ÍöáúíóÉò Ãóæú ãóÊóÇÚò ÒóÈóÏñ ãöËúáõåõ ßóÐóáößó íóÖúÑöÈõ Çááøóåõ ÇáúÍóÞøó æóÇáúÈóÇØöáó ÝóÃóãøóÇ ÇáÒøóÈóÏõ ÝóíóÐúåóÈõ ÌõÝóÇÁð æóÃóãøóÇ ãóÇ íóäúÝóÚõ ÇáäøóÇÓó ÝóíóãúßõËõ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ßóÐóáößó íóÖúÑöÈõ Çááøóåõ ÇáúÃóãúËóÇáó(17) Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. [Ar Radu : 17] Maka kami memuji kepada Allah yang membangkitkan penduduk Yaman khususnya, dan juga penduduk Najd di Al Haramain, dan di Mesir, sungguh banyak diantara mereka menjadi orang-orang yang tidak terpengaruh dengan propaganda yang keji ini yang mana proopaganda ini ditujukan kepada seorang ulama yang dipuji oleh ulama Islam. Muhammad bin Ismail Al-Amir An-Shanani -rahimahullah- berkata tentang diri syaikh Muhammad bin Abdul Wahab : áÞÏ ÌÇÁÊ ÇáÃÎÈÇÑ Úäå ÈÃäå íÚíÏ áäÇ ÇáÔÑÚ ÇáÔÑíÝ ÈãÇ íÈÏí æíäÔÑ ÌåÑÇ ãÇØæì ßá ÌÇåá æãÈÊÏÚ ãäå ÝæÇÝÞ ãÇ ÚäÏí æíÚãÑ ÃÑßÇä ÇáÔÑíÚÉ åÇÏãÇ ãÔÇåÏ Öá ÇáäÇÓ ÝíåÇ Úä ÇáÑÔÏ ÃÚÇÏæÇÈåÇ ãÚäì ÓæÇÚ æãËáå íÛæË ææÏ ÈÆÓ Ðáß ãä æÏ æÞÏ åÊÝæÇ ÚäÏ ÇáÔÏÇÆÏ ÈÇÓãåÇ ßãÇ íåÊÝ ÇáãÖØÑ ÈÇáÕãÏ ÇáÝÑÏ æßã ØÇÆÝ Íæá ÇáÞÈæÑ ãÞÈá æãÓÊáã ÇáÃÑßÇä ãäåä ÈÇáÃíÏí Telah datang kabar gembira (datangnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) Yang telah mengembalikan syariat Islam Beliau singkap kebodohan orang jahil dan mubtadi maka beliau bersamaku Beliau bangun kembali tiang-tiang agama dan menghancurkan kuburan-kuburan keramat yang membuat manusia sesat Mereka membuat kembali berhala-berhala seperti suwa yaghuts, wad dan ini sejelek-jeleknya Dan mereka memohon kepada berhala-berhala itu dikala susah seperti seorang yang meminta Allah Yang Maha Esa Berapa banyak orang yang thowaf dikuburan sambil mencium dan mengusap dinding-dinding kuburan dengan tangan-tangan mereka. Maka wajib bagi para dai yang menyeru kepada Allah untuk menetapkan kebenaran, dan sungguh kami telah mengatakan dalam beberapa pelajaran maupun khutbah bahwasannya propaganda itu adalah kedustaan untuk menyandarkan diri kita kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, sesungguhnya kami tidak ridha untuk dinisbatkan melainkan kami hanya ridha kami dinisbatkan kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang memberi syafaat kami dan yang kami cintai, yang mana Allah mengeluarkan kami dengan perantaraan beliau r dari kegelapan kepada cahaya. Propaganda-propaganda itu akan hilang sebagaimana pernah dijuluki As-Shabi artinya orang yang keluar dari agama nenek moyangnya dan berganti agama dengan agama lain. Adapun kita tidaklah keluar dari agama kita berganti dengan agama lainnya kita tidak mengkafirkan bapak-bapak kita, kakek-kakek kita, sebagaimana persangkaan mereka ! dan kita tidaklah mengkafirkan para wali dan tidaklah membenci ahlul bait (keluarga Nabi), dan kita telah membicarakan tentang keutamaan-keutamaan keluarga Nabi dalam beberapa ceramah. Dan kita tidak membenci orang-orang shalih dan kita tidak mengkafirkan masyarakat kita, dan kita tidak memperbolehkan untuk keluar dari ketaatan pemerintahan muslim, maka hendaknya orang yang menyaksikan hal ini menyampaikan kepada orang yang tidak hadir, dan sesudah ini propaganda itu akan lenyap dan akan menjadi sebab bagi tersebarnya sunnah Rasulullah r, Allah berfirman dalam Al-Quran : Åöäøó ÇáøóÐöíäó ÌóÇÁõæÇ ÈöÇáúÅöÝúßö ÚõÕúÈóÉñ ãöäúßõãú áóÇ ÊóÍúÓóÈõæåõ ÔóÑøðÇ áóßõãú Èóáú åõæó ÎóíúÑñ áóßõãú áößõáøö ÇãúÑöÆò ãöäúåõãú ãóÇ ÇßúÊóÓóÈó ãöäó ÇáúÅöËúãö æóÇáøóÐöí Êóæóáøóì ßöÈúÑóåõ ãöäúåõãú áóåõ ÚóÐóÇÈñ ÚóÙöíãñ(11)áóæúáóÇ ÅöÐú ÓóãöÚúÊõãõæåõ Ùóäøó ÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈöÃóäúÝõÓöåöãú ÎóíúÑðÇ æóÞóÇáõæÇ åóÐóÇ ÅöÝúßñ ãõÈöíäñ "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu'minin dan mu'minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." [An-Nur 11-12] Jika kamu mendengarkan seseorang berkata : Itu orang Wahabi, maka ketahuilah bahwa ia termasuk dari salah seorang dari dua orang ini : [a]. Mungkin ia seorang yang melakukan perbuatan keji. [b]. Atau mungkin seorang yang bodoh tidak mengetahui hakekat ini. Ini adalah kedustaan yang besar terhadap para dai yang menyeru kepada Allah, Allah berfirman dalam Al-Quran: Åöäøó ÇáøóÐöíäó ÌóÇÁõæÇ ÈöÇáúÅöÝúßö ÚõÕúÈóÉñ ãöäúßõãú áóÇ ÊóÍúÓóÈõæåõ ÔóÑøðÇ áóßõãú Èóáú åõæó ÎóíúÑñ áóßõãú áößõáøö ÇãúÑöÆò ãöäúåõãú ãóÇ ÇßúÊóÓóÈó ãöäó ÇáúÅöËúãö æóÇáøóÐöí Êóæóáøóì ßöÈúÑóåõ ãöäúåõãú áóåõ ÚóÐóÇÈñ ÚóÙöíãñ(11)áóæúáóÇ ÅöÐú ÓóãöÚúÊõãõæåõ Ùóäøó ÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈöÃóäúÝõÓöåöãú ÎóíúÑðÇ æóÞóÇáõæÇ åóÐóÇ ÅöÝúßñ ãõÈöíäñ(12) "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." [An-Nur 19] Allah telah menamai kita sejak zaman dahulu sebagai seorang muslim dan kita umat Muhammad r tidak meridhai Nabi Muhammad diganti, kami tidak meridhai untuk menisbatkan diri kami kepada Syafii atau Zaidi atau kepada Wahabi atau selain ini. Mereka itu semua adalah para ulama yang agung yang menganggap jahat orang yang menisbatkan dirinya kepada mereka. Saya menasehatkan kepada setiap saudara seagama untuk membaca kitab beliau rahimahullahu yaitu Kitabut Tauhid niscaya kalian akan melihat ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi. Kitab itu adalah kitab yang agung walaupun didalamnya ada hadits-hadits yang dhaif, namun tidaklah memberi mudharat. Sungguh saya telah menerangkan dalam kitab An-Nahju Asy-Syadidu , lihatlah disana Janganlah kalian menjadi bunglon tapi hendaklah kalian mengatakan jika manusia berbuat baik maka kami akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat dhalim maka kami akan berbuat dhalim, akan tetapi tanamkanlah dalam jiwa-jiwa kalian jika manusia berbuat baik kalian akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat jahat maka janganlah kalian berbuat jahat. Wallahumustaan. Itulah pendapat Syaikh Muqbil terhadap orang-orang yang menisbatkan sesuatu yang jelek kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan memberinya julukan Wahabi. Seorang ulama yang lain berkata : Pada masa lalu Imam Syafii dituduh sebagai seorang rafidhi (pengikut syiah rafidah), dan beliau (Imam Syafii) menjawab : Åä ßÇä ÑÝÖÇ ÍÈ Âá ãÍãÏ ÝáíÔåÏ ÇáËÞáÇä Ãäí ÑÇÝÖí Jika orang yang cinta kepada Muhammad itu disebut Rafidhah Maka saksikanlah wahai manusia bahwa saya Rafidhi Åä ßÇä ÊÇÈÚ ÃÍãÏ ãÊæåÈÇ ÝÃäÇ ÇáãÞÑ ÈÃääí æåÇÈí Jika orang yang mengikuti Nabi Muhammad disebut Wahhabi Maka saya mengikrarkan bahwa diri saya adalah seorang Wahhabi. Footnote : [2]. Demikian pula apa yang dimuntahkan oleh al-Mudzabdzab al-Hizbi dan Abu Rifa al-Buali (pembual) ash-Shufi al-Bidi yang jahil murokkab. Insya Allah akan saya berikan bantahan khusus terhadap syubuhat kedua orang bodoh ini. (Abu Salma) [3]. Abu Salma : Ahbasy ini adalah jamaah takfiri yang sangat sesat dan menyesatkan, Syaikh Abdurrahman bin Said ad-Dimasyqiyah memiliki bantahan yang cukup tebal terhadap kesesatan al-Ahbasy ini yang berjulul Mausuat Ahlis Sunnah [4]. Ini sama dengan dimuat di majalah Manarul Huda; milik kelompok Al-Habasyiyah Al-Haruriyyah, (kelompok sufi exterm yang memusuhi dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) edisi 28, bulan Ramadhan 1415 H./1995 M. hal. 62, dikatakan sebagai berikut : Dan Pada tahun 1125 H/1713 M mata-mata Inggris Hamver bekerja sama dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menghapus/melenyapkan Islam. Dan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebarkan kebohongan-kebohongan yang diperintahkan oleh mata-mata/intel Inggris dengan nama Wahabiyyah. [5]. Lihat kitab dengan judul : Unwanul Majd fi Tarikhil Najd, yang ditulis oleh Utsman bin Basyar, 1/29. [6]. Masud An-Nadwi, Muhammad bin Abdul Wahhab Muslih Madhlum wa muftara alaihi, Mamlakah Arabiah : Kementrian urusan Wakaf dan Dakwah, 1999), hal. 146. [7]. Masud An-Nadawi, Muhammad bin Abdul Wahhab Muslihun madhlumun wa muftara alaihi, (Kementrian Wakaf dan Dawah KSA : Mekkah, 1420/2000), h.37-39. [8]. Muhammad bin Jamil Zainu, Manhaj Firqotun Najiyah,h. 48-49. [9]. Abdul Aziz bin Baz, Asbab dhofil Muslimina amama aduwwihim wa wasail ilaj lidalika, Majalah Adz-Dzakhirah Al-Islamiyyah, Surabaya, Edisi 10, 1425 H/2004. [Sumber : http://abusalma.blogspot.com/2005/05/menjawab-tuduhan-batil-terhadap-dakwah.html]
--------------------------------- How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/