11/24/2006 10:51:09 AM 




Hj, Fatimah Al-Najjar



Nenek Pertama Pelaku Mati Syahid

  <http://www.infopalestina.com/Images/syuhada/nenek%20syahidah.jpg> COMES-Aku 
persembahkan jiwa raga ini untuk Allah, Palestina dan Al-Aqsha. Aku berharap 
Allah dapat menerima amal ibadahku ini. Aku juga berkorban demi para tawanan 
Palestina. Selanjutnya aku sampaikan salam untuk Abul Abad (Haneya) dan 
Al-Dhaif (Komandan AL-Qossam).

Perkataan terakhir inilah yang disampaikan Syahidah Hj Fatimah Al-Najjar (57 
tahun). Ia mengakhiri hidupnya dengan pengorbanan dan kecintaan pada negerinya. 
Sebagaimana Ia telah menanamkan kecintaaan mati syahid pada anak-anaknya, 
beberapa saat sebelum ia betemu dengan Tuhannya, ketika ia meledakan dirinya di 
tengah serdadu Israel di Beth Hanon, Jalur Gaza.

Ummu Muhammad Fatimah Al-Najar adalah nenek pertama yang melakukan operasi mati 
syahid. Ia adalah salah satu sekian banyak dari para ibu yang sering kali 
menyaksikan pembantaian terhadap anak-anaknya, kehormatanya dirusak, rumahnya 
dihancurkan, pepohonannya ditumbangkan dibawah pantauan masyarakat dunia yang 
membisu. 

Maka dengan keberanian yang membaja ia tampil membela negaranya dan mendahului 
para syuhada lainya.

Ummu Muhmmad teleh mengorbankan jiwa dan raganya di jalan Allah setelah 
sebelumnya ia serahkan rumahnya menjadi korban kemarahan serdadu Israel pada 
intifadhah yang lalu. Padahal rumah tersebut adalah tempat perlindungan  para 
pengungsi Palestina yang diusir dari tanah airnya oleh Israel. Ia juga telah 
merelakan anak-anaknya menjadi tawanan mendekam di penjara-penjara Israel.

Dalam penuturannya Ummu Muhammad menyampaikan, operasi jihadnya ini adalah 
bagian kecil dari sejumlah operasi jihad lainya, yang akan segera dilakukan 
oleh para mujahid dan mujahidah Palestina. Tunggulah pembalasan Al-Qossam yang 
akan mengguncangkan wilayah kalian dengan idzin Allah. Jalur Gaza akan menjadi 
kuburan kalian, wahai para pengecut Israel. 

Fatimah AL-Najar atau dikenal dengan nama Ummu Muhammad adalah ibu dari tujuh 
anak laki-laki dan dua anak perempuannya. Ia telah bergabung dengan barisan 
para pelaku syahid lainya. Ia telah mampu meluluhlantakan pengepungan Israel 
terhadap lebih dari 70 mujahid di Masjid Al-Nasher Beth Hanon.

Salah seorang anaknya menuturkan, ibunya selalu mengikuti aksi demo yang 
dilakukan oleh gerakan Hamas, disamping itu, ia juga ikut dalam berbagai 
kegiatan social lainya. Ia telah mendidik anak-anaknya untuk senantiasa 
berpegang pada Al-Qur'an dan Al-Sunnah. Ia juga selelu berdo'a kepada Allah 
agar diberi kesempatan mati syahid.

Dalam salah satu pesan terakhirnya, Ummu Muhammad menyebutkan, dirinya telah 
menyerahkan jiwa dan raganya untuk Allah, Negeri Palestina dan Al-Aqsha. 

Dan dalam rekaman yang disebarkan salah satu media Islam, Ummu Muhammad 
berkata, saya meminta kepada Allah agar dikumpulkan dengan para syuhada di 
Surga Naim. Aku juga berdo'a semoga Allah memberikan hidayah kepada anak-anakku 
dan membimbingnya ke masjid. Aku meminta kepada keluargaku agar membagi-bagikan 
makanan ketika mendengar kabar kesyahidanku. Sampaikanlah salamku pada Abu 
Abdi, Isamel Haneya, perdana menteri Palestina dan Muhammad Al-Dhaif, komandan 
tingi Izzuddin al-Qossam dan kepada para syuhada lainya.

Dengan operasi jihadnya ini, Ummu Muhammad telah menciptakan legenda perlawanan 
yang dilakukan para wanita Palestina, dengan tekad keimananya yang sangat kuat 
melebihi semua tentara dan singgasana. 

Dunia dan seisinya lebih kecil menurut pandanganya dari pada membiarkan negara 
tetap terjajah, warganya  teraniaya oleh musuh Israel laknatullah.


-- 
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke