www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/20/time/180511/idnews/756298/idkanal/10


*Bandung * -Prihatin dengan merebaknya kembali korban NII (Negara Islam
Indonesia) Mereka mendesak tindak lanjut pengaduan mereka tujuh tahun lalu
yang hingga saat ini tidak jelas juntrungannya.

Juru bicara korban NII, Egi Rahmadi mengatakan tujuan kedatangan mereka ke
Polda Jabar untuk mempertanyakan pengembangan kasus mengenai pengaduan
korban NII KW IX yang telah dilayangkan pada 2000 lalu.

"Pada 2000 sudah dilakukan BAP, tapi saya lupa nomor berkasnya. Kami
menginginkan kasus ini segera diusut tuntas, karena kami prihatin makin
banyaknya korban NII yang terus berjatuhan," ujar dia kepada wartawan di
ruang tunggu Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa
(20/3/2007).

Menurut dia, jumlah korban NII KW IX di Bandung yang turut melaporkan kasus
sebanyak 50 orang. Diduga masih banyak korban NII KW IX lainnya yang belum
terdata. "Orang yang telah masuk ke NII, lama-lama pasti melakukan perbuatan
kriminal untuk memenuhi tuntutan setoran. Ini jelas berbahaya," kata dia.

Dia menjelaskan gerakan ini mencari korban dengan setiap jamaah diwajibkan
mencari satu orang tiap harinya untuk didoktrin. Kemudian diarahkan agar
hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat, maka dosa
seseorang terhapus dan menjadi ahli surga. Untuk itu, peserta ini harus
mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa yang dilakukan.

"Saya juga tidak mengerti hitung-hitungan dosanya. Mereka menghitung dosa
dari mandi saja untuk saya sebesar Rp 25 juta," ujar Dede Akhmad, korban NII
KW IX.

Dia mengaku hanya menyumbang Rp 1 juta untuk biaya hijrah. Itu pun dengan
negosiasi yang cukup alot. Setelah itu, setiap bulannya dia diwajibkan
menyetor dana Rp 400 ribu.

Dede masuk NII KW IX setelah diajak temannya pada 1997 hingga 2000. Dirinya
memutuskan keluar dari NII KW IX, setelah hartanya terkuras habis. "Saya
seringkali berbohong pada orangtua dan teman-teman saya untuk memenuhi
sodaqoh yang diwajibkan," katanya. Dalam tiga tahun di NII, Dede
mengeluarkan uang Rp 15 juta.
Dari blog yang ditemukan detikcom dengan alamat
nii-alzaytun.blogspot.comdijelaskan bahwa NII terdiri dari sembilan
wilayah yaitu KW I hingga KW IX.
Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi termasuk wilayah KW IX.**(ern/asy)**


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke