SALAH PAHAM ANTARA SALAF Sadar aku berada di antara 2 salaf yg berselisih dan berharap bisa memberikan masukan pada keduanya tentang kesalahpahaman tersebut agar kembali bersatu "Assalamuâalaykum.." sapaku melalui telphon selularku "Waâalaykum salam wr.wb..gimana khabarnya ukti hari ini..?" jawabnya spt biasa dengan sopan dan halus sekali "Alhamdulillah..ustadz..aku mau langsung aja ya..? kenapa sich..harus pake istilah salafy..? jujur aku nda suka ada istilah itu yg seolah2 membuat kelompok2 stadz..?" komentarku langsung pada salah seorang ustadzku yg akrab denganku dan kita terbiasa mendiskusikan masalah yg sedang rame di luar
"setuju..aku setuju dengan ukhti..karena sekarang banyak yang mengaku2 salafy, tapi tidak bersikap seperti orang salaf..?dan sekarang ternyata salafpun terpecah karena terjadi salah paham, maka..sekarang kita kalau dakwah enggak mau singgung2 masalah salaf, tapi cukup mengatakan pemahaman Rasul dan sahabat aja.." komentarnya "Nah..itulah stadz..masih banyak umat kita yg nda paham dan bisa membedakan, apa itu arti Manhaj Salaf sebagai simbol yg merupakan metode/cara beragama yg mengikuti ajaran Rasulullah dengan sahabat dan siapa2 saja orang yg mengaku2 mengikuti ajaran Rasul (manhaj salaf) tapi nyatanya tidak sesuai kenyataan, yg akhirnya merusak dan memberikan image ttg salaf yg berbeda2. ada yg bilang salaf itu suka maksa, galak, atau malah ada yg bilang salaf sibuk ngurusin kitab2 aja nda perduli dengan jihad dan aku yg mengerti bagaimana sesungguhnya salaf mengajarkan, kan jadi keki dan kesel sendiri stadz..?aku paham..gimana salaf mengajarkan yaitu tegas terhadap kafir dan pelaku bidâah tanpa mau kompromi, dan kalau yg awam mengartikan jadi galak, aku maklum..tapi kalau ada yg bilang salaf tidak perduli dengan jihad dan tidak perduli dengan saudaranya di afganistan dan palestina..jujur aku kesel banget stadz..?aku tahu sekali gimana ustadz umar salah satu salaf yg sibuk ngurusin teman2 pergi untuk jihad ke ambon, aceh, poso..dan ustadz juga sibuk kerjasama sama dengan organisasi bulan sabit merah dan organisasi mercy yg sibuk dengan urusan umat yg teraniaya di seluruh dunia, lalu tiba2 ada orang awam yg seenaknya bicara kalau salaf sibuk urusin kitab aja dan nda perduli dengan jihad, apa nda pingin buat aku nangis aja..?kesel aku stadz..?" ceritaku nyerocos terus "hehehe..ini karena memang terdapat kesalahpahaman dalam tubuh salaf sendiri..tapi ukhti tenang aja..aku setuju dengan ukhti untuk tidak lagi membawa2 istilah salaf.." dan belum selesai beliau bicara ternyata bonus telphon ku terputus dan kulanjutkan dengan sms padanya "afwan stadz..bonusku habis..hehehe nanti kalau ustadz umar or aku dapat bonus free talk, aku mau kita fokus bicarain masalah ketaatan pada pemimpin dan nanti aku juga akan diskusikan masalah salaf ini dengan ustadz Mukhtarrom.." bunyi sms ku padanya "iya enggak apa2..insya Allah aku tunggu, tapi sekarang tolong ukhti buka QS. 4 : 59, baca dan pahami benar2 itu ya..?" jawab sms nya dan memancing aku untuk melanjutkan pertanyaan lewat sms "bagaimana dengan bunyi banyak hadist yg menganjurkan kita untuk taat pada pemimpin walau dzloim..?" tanyaku lewat sms "tidak boleh taat kalau diajak maksiat pada Allah dan salah satunya harus berhukum islam, selama pemimpin berhukum dengan hukum Allah, maka kita wajib taat walau dia dzolim..?" balas sms nya padaku "apakah masih ada kedzoliman pada pemimpin yg syarâi..?" balasku singkat dan kira2 10 menit aku baru mendapat balasan darinya "bisa saja kalau terpengaruh fitnah syubhat dan syahwat, sehingga bergeser dari kejujuran dan keadilan, tapi dengan catatan pemimpin tsb masih tetap di bawah naungan syariat yg diberlakukan" jawabanya "oke..bagaimana kalau aku analogikan dengan keharusan sikap seorang anak terhadap orang tua yg dzolim? Atau sikap seorang istri terhadap suami yg dzolim..? dan bagaimana dengan bunyi hadist yg mengharamkan untuk menumpahkan darah seorang muslim..?" kejarku terus "tetap taat selama tidak minta kita maksiat pada Allah. tidak ditumpahkan darah tapi diingatkan. Tapi..bukankah Abu Bakar pernah membunuh musailamah, padahal dia masih sholat..?" jawabnya yg mulai tertangkap bimbang olehku "muzailamah mengakui diri sebagai nabi, berarti dia menentang sabda Nabi yg mengatakan tidak ada nabi terakhir kecuali beliau, bahkan Ali pun pernah membakar orang2 khawaritz yg terlihat sebagai ahli ibadah, tapi sejatinya merusak ajaran Rasulullah. Namun..kalau orang itu tidak lakukan itu semua gimana..?" jawabku dan pancingku lagi "waahh..orang sekarang bukan saja melanggar larangan Nabi, tapi melanggar larangan Allah dengan tidak berhukum Islam berarti melanggar perintah Allah.." argumentasinya lagi "bagaimana sikap Rasul saat berada di mekah dan menjadi rakyat terhadap pemimpin yg jelas2 kafir pada Allah?Rasul mengkudeta ataukau mengingatkan..? lalu bagaimana sikap Musa sebagai rakyat terhadap firaun yg jelas2 kafir kepada Allah..?Musa mengkudeta ataukah mengingatkan..?" kejarku terus.. "kita diajarkan untuk tidak boleh menyerang orang kafir yg tidak menyerang kita.." jawabnya yg mulai kutangkap goyang "oke..Rasul mengajarkan kita tidak boleh menyerang pada orang kafir yg tidak menyerang kita, berarti lebih tidak mungkin lagi kita menyerang sesama muslim yg tdak menyerang kita kan..?apalagi pada pemimpin yg masih melindungi kita kan..?" dan kulanjutkan bunyi sms ku, karena aku sudah menangkap kebimbangan dalam sikapnya yg aku hafal sekali siapa beliau yaitu orang yg mudah menerima kebenaran dan mengakui koreksi dari siapa pun. "jujur.aku sedih sekali stadz..harusnya Amir Arab atau Amir yg memberlakukan hukum islam sesuai syariat Allah itulah yg bisa menegur atau mengkudeta amir2 lain yg mengaku muslim tapi tidak berhukum islam. Dan bukan kita sebagai rakyat? Karena kemampuan kita hanya sebatas mengingatkan dan bukan kudeta, dan kalau kita lakukan itu, berarti kita langgar Sabda Rasul yg meminta kita untuk taat pada pemimpin walau dzolim? Karena Rasul mengkudeta pemimpin kafir quraish di Mekah saat Rasul menjadi pemimpin di Madinah, tapi Rasul tidak pernah mengkudeta kafir quraish, selama beliau menjadi rakyat..?" sms ku terus padanya "tolong cari buku saudi di mata al qaeda, menolak syariat islam, generasi guroba, belitan AS di tanah suci, wali Allah vs wali syetan, return form guantanamo, alwala wal baro, dstnya." Jawab smsnya "Jazakallahu ya ustadz..nanti kita sambung lagi, soale pulsaku tinggal Rp.1000, mau aku gunakan untuk janjian besok ke INSIST sama temanku. Sekali lagi Jazakallahu..nanti kita sambung lagi diskusi ini ya..?" balasku terakhir "semoga Allah karuniai kita ilmu dan kepahaman pada islam. Semoga Allah selalu mudahkan segala urusan2 kita dan memberikan petunjuk kepada orang2 mu'min yg senantiasa mencari kebenaran. Wassalam.." sms terakhirnya dan tidak lagi kubalas karena pulsa minim Jumat, 27 April 2007 By hana --------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]