BAB II
PIKIRAN YANG SUCI
 
Pikiran yang jernih suci tidak membuat fenomena, tetapi ia sendiri
sebuah fenomena.
 
Seseorang yang menginginkan sebuah pengait tertentu untuk dipakai di
kamarnya, tidak tahu harus ke mana di kota untuk membelinya. Namun ia
memiliki gagasan yang pasti dalam pikirannya, seperti apa benda yang
diinginkan, maka ketika ia masuk ke toko pertama, matanya tertuju kepada
pengait yang dicarinya. Mungkin di kota itu ia tak akan menemukannya di
tempat lain, tetapi pikirannya membawanya langsung ke benda yang dituju.
Dari mana datangnya? Dari kejernihan pikiran.
 
Pikiran dapat disamakan dengan air. Melihat arus air jernih mengalir
merupakan kegembiraan yang besar, begitu pula meminum air yang jernih
suci. Demikian pula dengan pikiran, berhubungan dengan pikiran yang
jernih merupakan kegembiraan terbesar. Apakah kita berbicara dengannya
atau tidak; dari orang itu memancar kesucian alami yang tidak dibuat
manusia, tetapi kesucian yang dimiliki jiwa, dan memberikan kenikmatan
serta kegembiraan besar. Ada orang yang belajar berbicara dan menghibur,
tetapi dengan berpura-pura, melebih-lebihkan, dan kata-katanya
artifisial. Apa artinya? Bila tiada kesucian pikiran, tiada sesuatu yang
lain yang dapat memberikan kegembiraan yang indah, yang dirindukan
setiap jiwa.
 
Ada pepatah, orang yang pikirannya suci seringkali tampak terlalu bagus
untuk hidup dan tampak diremehkan manusia; hingga seringkali ia tampak
bukan bagian dari dunia ini. Memang benar, tetapi hal ini bukan salah
orang berpikiran suci itu, melainkan kesalahan dunia yang busuk. Dunia
telah berkembang dari buruk ke lebih buruk. Setiap orang yang berpikiran
suci mulai tersingkir karena tampak mampu melakukan apapun yang
diupayakannya. Tetapi mengapa? Orang dapat berpikiran suci dan sekaligus
bijak. Orang berpikiran suci dapat juga bekerja dalam urusan duniawi
dengan sukses sebagaimana manusia duniawi; sedangkan orang tak
berpikiran suci dapat berhasil di dunia, tetapi bukan keberhasilan yang
abadi.
 
Adapun berhasil dan gagal, tidak ada kaidah yang dipakai sebagai dasar.
Tidak benar bahwa orang harus baik, jujur dan berpikiran suci untuk
membuat keberhasilan. Seringkali malah kebalikannya yang lebih sering
terjadi. Namun kita tak dapat berkata bahwa orang harus sebaliknya itu
untuk dapat berhasil. Seringkali ketakjujuran dan pikiran yang kotor
membawa sukses besar pada seseorang. Kaidah yang berlaku di sini adalah
bahwa sukses seseorang diperoleh melalui kebaikan, bergantung kepada
kejujuran dan kebaikan. Orang yang membuat sukses tanpa kejujuran dan
kebaikan akan gagal ketika ia jujur dan baik. Hal ini karena jalur
mereka berbeda. Seluruh perilaku pikiran mempengaruhi urusan-urusan
hidupnya. Ini sangat menarik untuk dilihat. Semakin anda memikirkan hal
ini, anda akan melihat semakin banyak bukti bahwa berhasil dan gagal
sepenuhnya bergantung kepada perilaku pikiran.
 
Seorang kawan yang kebetulan bekerja sebagai wira niaga perusahaan besar
di bidang batu permata, datang kepadaku membicarakan filsafat. Ia
berkata, "Sangat aneh. Seringkali aku mengalami ketika tiba di suatu
rumah yang kukira mereka mampu membayar mahal, hingga aku tergoda untuk
menyebutkan harga yang lebih tinggi dari harga sebenarnya; tetapi setiap
kali aku tak berhasil. Kemudian aku memperoleh keberanian baru ketika
mengetahui sesama wira niaga menjual dengan harga empat kali harga
sebenarnya. Mengapa mereka berhasil, dan aku tidak?" Kukatakan, "Jalanmu
berbeda dari jalan mereka. Mereka dapat berhasil dengan tidak jujur;
engkau dapat berhasil dengan kejujuran. Bila engkau menempuh jalan
mereka, engkau tak akan berhasil."
 
Kadang-kadang orang yang sibuk mengembangkan mental dengan penyucian
mental, harus melakukan pengorbanan-pengorbanan kecil,
kegagalan-kegagalan kecil. Namun semua itu hanyalah proses menuju
sesuatu yang substansial, yang sangat berharga. Bila ia tidak lagi diuji
dengan kegagalan kecil, tentu ia sudah mencapai sukses. Kesucian pikiran
membebaskan sumber inspirasi yang semula tertutup. Melalui inspirasi
orang menikmati dan menghargai semua yang indah, dan menciptakan semua
yang baik demi kegembiraan dan kenikmatan orang lain.
 
Aku pernah mengunjungi studio seorang pelukis yang sudah meninggal. Aku
duduk di sana selama limabelas menit, dan kesedihan datang ketika aku
bertanya kepada janda si pelukis, "Bagaimana keadaan suamimu?" Ia
menjawab, "Menyedihkan. Ruhnya terkoyak-koyak." Aku berkata, "Itulah apa
yang diperlihatkan oleh lukisan-lukisannya."
 
Siapa pun yang melihat lukisannya, akan mengalami pengaruh yang sama.
Bila kita berpikiran suci, kita akan menciptakan kesucian. Semua yang
kita lakukan dalam bidang seni, politik, bisnis, musik, industri, kita
menuangkan kesucian pikiran sedemikian rupa hingga orang-orang di
sekeliling, orang asing atau kawan, semua turut serta dalam kegembiraan
kita. Orang berkata bahwa penyakit itu menular; tetapi kesucian pikiran
pun menular, dan efeknya menciptakan kesucian pada orang lain. Sebagian
bertahan lama, sebagian hanya sebentar, tergantung pada pikiran.
 
Pikiran merupakan gudang semua pengetahuan yang terkumpul dari belajar,
pengalaman, dan kesan melalui panca indera. Setiap suara, meskipun hanya
sekali terdengar, tercatat di sana. Setiap bentuk yang dilihat mata,
meskipun hanya sekejap, tercatat di sana, dan bila hati kita bersih, ia
memancarkan cahaya jiwa seperti cahaya yang disorotkan oleh lampu sorot.
Fenomena yang paling mengagumkan adalah bahwa cahaya itu dipancarkan
oleh kekuatan kehendak ke titik tertentu di dalam pikiran yang kita
inginkan. Misalnya, kita melihat seseorang sepuluh tahun yang lalu dan
kini ia hadir di depan kita, maka kita berkata, "Aku pernah melihat
anda, tetapi di mana?" Pada saat itu kita menyorotkan cahaya jiwa ke
arah gambar yang dibuat di dalam pikiran kita sepuluh tahun yang lalu;
dan gambar itu masih ada. Kita lupa sepenuhnya, tetapi gambar itu masih
ada. Ketika kita ingin melihatnya, jiwa kita menyorotkan cahaya ke titik
tertentu, satu gambar tertentu dari milyaran gambar yang ada. Mengapa
cahaya itu disorotkan ke gambar tertentu? Inilah fenomenanya, cahaya
ruhani memiliki daya yang besar, daya yang kreatif secara alami; bila
menyorotkan cahaya, ia mengarahkannya ke titik tertentu.
 
Kata 'pikiran' yang kumaksudkan di sini adalah apa yang sering kita
sebut pikiran bawah sadar. Gudang yang kumaksud di atas ialah pikiran
bawah sadar; di dalamnya ada sesuatu yang hidup. Semua gagasan dan kesan
adalah hidup. Tiada sesuatu di dalam pikiran yang mati; semuanya hidup,
hidupnya panjang; tetapi bila kita tak menyadarinya, itu adalah pikiran
bawah sadar.
 
Umpamanya, seseorang diberi tahu bahwa ia harus pergi menemui temannya
pada hari dan jam tertentu. Ia telah menuliskannya di dalam buku
catatan, tetapi ia lupa. Dalam kegiatannya sehari-hari akan datang saat
ketika ia berpikiran, "Aku harus berada di suatu tempat, dan aku belum
ke sana. Aku lupa. Mengapa aku tidak di sana? Mengapa aku lupa?" Gagasan
ini datang dari pikiran bawah sadar, yang datang karena ia ingin tahu.
Ia tahu pasti bahwa ia punya janji, untuk berada di sana, hanya
sementara itu ia lupa. Apakah ini? Ini adalah bagian dari pikirannya
yang berada di bawah sadar.
 
Seorang muridku yang sangat berminat pada latihan ruhaniah dan masalah
metafisika, meninggalkan aku dan menjadi orang bisnis. Seluruh waktunya
dipakai untuk bisnis. Ia lupa kepadaku sama sekali. Selama sepuluh tahun
ia tak berlatih. Suatu hari aku kebetulan pergi ke kota tempat
tinggalnya, dan ia ingat guru tuanya yang muncul kembali. Ketika
mendengarkan perkataanku, semua pelajaran yang telah kuberikan sepuluh
tahun sebelumnya, menjadi hidup kembali dalam sekejap. Ia berkata,
"Semuanya hidup bagiku. Apa yang harus kulakukan?." Ia sangat berminat
untuk melakukannya sekarang.
 
Demikianlah, semua yang berada di dalam pikiran, semua yang tak pernah
dipedulikan, ada di sana; dan bila orang istirahat dari urusan duniawi,
semuanya menjadi hidup.
 
Istirahat santai datang ketika kematian. Setelah kematian, pikiran
memasuki hidup yang lebih besar, lebih nyata daripada di sini. Mati
adalah penyingkapan selubung, sesudah itu jiwa akan tahu banyak hal
tentang hidupnya sendiri dan tentang dunia yang sebelumnya tersembunyi.
Karena itu penghayatan sesuatu yang disebut surga dan neraka telah
terkumpul di dalam pikiran, di hari kemudian akan menjadi milik kita.
Kini pikiran kita berada di dalam diri kita, tetapi di hari kemudian
kita akan berada di dalam pikiran kita. Kini pikiran hanyalah pikiran,
tetapi di hari kemudian ia akan menjadi dunia; bila itu surga, maka ia
menjadi surga; bila itu neraka, ia akan menjadi neraka. Ia adalah apa
yang telah kita buat. Tak seorang pun tertarik untuk berada di sana;
kita membuatnya untuk diri kita sendiri, untuk kenyamanan kita. Apa yang
kita upayakan, kita telah mengumpulkannya di sana. Pakaian yang mahal,
bila benar-benar penting, ada di sana. Bila kita menemukan sesuatu yang
tidak penting, karena kebodohan kita, itu pun ada di sana.
 
Hal-hal yang tak bermanfaat pun mengambil bentuk di dalam pikiran,
karena segala sesuatu berbentuk, tetapi ia berbentuk mirip dengan sumber
kesan. Misalnya, bukan hanya lukisan, angan-angan pun mempunyai bentuk
yang dapat dikenali. Musik adalah sebuah bahasa; meskipun mata tak dapat
melihatnya, telinga dapat mengenalinya. Karena itu pikiran menampung
juga bentuk seperti asam, manis, pahit, pedas, semua rasa lain. Kita tak
melihatnya, tetapi semuanya tercatat di dalam pikiran dalam bentuk yang
dapat kita kenali. Mata tidak melihat bentuknya, tetapi pikiran
mengenalinya dengan cara yang sama dengan ketika pertama kali
merasakannya. Bagi pikiran semua bentuk itu masuk akal, benar-benar sama
dengan yang datang melalui indera lain.
 
Berbagai kesan tetap berada di dalam pikiran setelah kita mati. Apakah
individu itu? Individu itu seperti di dalam kabut. Ketika berbagai organ
fisik tak dapat menahan ruh, maka ruh terlepas dari mereka. Tubuh
lenyap, ruh masih ada. Ruh itu bersifat individu seperti manusia di
dalam tubuh fisik. Setelah tubuh fisik rusak, kesan-kesan non-fisik
menjadi lebih jelas karena pembatasan oleh tubuh fisik berakhir. Tubuh
fisik merupakan pembatas besar; bila telah rusak, individualitas menjadi
semakin nyata, lebih mampu bekerja daripada ketika di alam fisik.
 

 

::  Just because you smart don't think the other one stupid  ::



[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke