Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu, Salam ta'aruf buat saudara-saudaraku kaum muslimin yang insya Allah dirahmati Allah Tabaroka wa ta'ala. Ikut berkomentar mengenai buku " Terorisme ajaran Islam, menolaknya adalah Kafir ". Buku ini adalah Syubhat dan harus diluruskan. Saya sependapat dengan saudaraku Mohammad Riyadi mengenai "Irhab" bukanlah terorisme. Sedikit gambaran bagaimana Irhab ditinjau dari syariat Islam yang dinukil dari dari ceramah Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary Tanggal 5 Desember 2004 di Masjid Istiqlal Jakarta dari ceramah Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary Tanggal 5 Desember 2004 di Masjid Istiqlal Jakarta ====" Tema seputar irhab (terorisme) menjadi pembicaraan hangat di setiap lapisan masyarakat dan ittijahat (berbagai pihak dengan berbagai kepentingannya). Setiap Negara memperbincangkannya, baik negara Islam atau bukan. Semua orang juga berbicara tentang irhab. (Begitu pula) orang-orang Islam dan non-muslim, anak-anak, dewasa dan wanita. Mereka semua membicarakannya. Sehingga, perlu disampaikan sebuah pernyataan yang menyejukkan dan menentramkan yang dapat menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya. Kata irhab menurut tinjauan syariat pada asalnya bukanlah kata yang dibenci. Bahkan ini merupakan kata yang mendapat porsi makna tersendiri di dalam syariat dan di dalam Al-Quran. Allah berfirman. Artinya : Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan (membikin irhab pada) musuh Allah [Al-Anfal : 61] Rasa gentar dan takut yang menyelinap di hati para musuh Islam, adalah ketakutan luar biasa, yang difirmankan Allah. Artinya : Kelak Aku jatuhkan rasa takut ke hati orang-orang kafir [Al-Anfal : 12] Dan juga disabdakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Artinya : Aku ditolong dengan rasa takut (yang ditanamkan kepada musuh) sejak sebulan perjalan [Hadits Riwayat Bukhari] Jadi, kata irhab menurut istilah Islam yang Qur'ani bukan irhab dalam kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini, dan bukan pula irhab dalam kejadian mencekam yang problematis sekarang ini. Sebab irhab menurut konteks kekinian dan menurut peristiwa problematis sekarang ini , identik dengan kerusakan, perusakan, pembunuhan membabi buta dan peledakan yang dilakukan secara ngawur, tanpa dasar petunjuk, bayyinah (bukti nyata) serta bashirah (ilmu) sama sekali. Akan tetapi hanya berdasarkan dorongan semangat dan emosi semata. Dengan dalih, sebagai pembelaan dan kecintaan terhadap agama. Namun tidak semua orang yang mencintai agama, dapat melaksanakan agama dengan baik dan benar. Ibnu Mas'ud mengatakan :Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak dapat meraihnya. Demikianlah,sesungguhnya prinsip dan asas Islam dalam jihad bertumpu pada perbaikan dan penyebaran hidayah, bukan penghancuran, pembunuhan atau peperangan, namun bermisi menebarkan hidayah kepada manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Dari kezhaliman serta keputusasaan menuju kebahagian dan curahan kebaikan. Acuannya terdapat pada firman Allah. Artinya : Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas [Al-Baqarah : 190] Allah menghubungkan terjadinya peperangan, disebabkan oleh peperangan, tanpa boleh bertindak melampui batas. Dan Allah menjelaskan pada akhir ayat, tindakan yang bengis dan kejam tidak disukai Allah Taala. Allah berfirman. Artinya : Sesungguhnya Allah tidak menykai orang-orang yang melampaui batas. Bahkan Al-Quran melukiskannya dalam gambaran yang indah dalam ayat. Artinya : Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kamu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil [Al-Mumtahanah : 8] Dalam ayat pertama Allah mengatakan : Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas. Sedangkan pada ayat yang kedua Allah berfirman : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Inilah hakikat Islam dengan risalahnya yang luhur, prinsip-prinsipnya yang universal, bersifat baik dan berorientasi mempebaiki kondisi, tidak dibatasi oleh dimensi waktu maupun ruang, supaya menjadi agama Allah yang terakhir sebagai perwujudan firman Allah. Artinya : Sesungguhnya agama yang (diridhai) di sisi Allah adalah Islam. Dan firmanNya. Artinya : Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya. Begitulah agama Islam, keagungan tercermin pada pribadi Nabi Muhammad yang bersabda. Artinya : Ketahuilah, aku diberi Al-Qur'an dan (wahyu) serupa datang bersamanya. Nabi menganggap bahwa pengkhianatan terhadap perjanjian dengan orang kafir yang sedang dalam ikatan perjanjian bersama dengan kaum muslimin, baik atas permintaan orang kafir atau atas ajakan kaum muslimin. Nabi menganggap penghianatan itu sebagai dosa besar. Beliau bersabda. Artinya : Barangsiapa membunuh seorang mua'had (dalam perjanjian dengan kaum muslimin), niscaya ia tidak akan mencium aroma Syurga. (Padahal) aroma syurga dapat tercium sejak empat puluh tahun perjalanan [Hadits Riwayat Bukhari No. 3.166] Cermatilah wahai kaum muslimin dengan cara pandang Islam yang luhur, yang tercermin dalam syariat yang bijak, dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Bandingkanlah dengan fenomena menyedihkan yang terjadi di negera ini (Indonesia, -red). Perhatikanlah apa yang dilakukan sebagian kaum muslimin, dengan dalih jihad dan menegakkan semangat amar ma'ruf nahi mungkar, yang akhirnya mengguncang stabilitas keamanan dan mengacaukan masyarakat. Efeknya terjadi pembunuhan terhadap jiwa orang Islam. Padahal, darah mereka lebih terhormat di sisi Allah dibandingkan Ka'bah yang mulia. Kemana mereka dengan ilmu (yang dimilikinya) atau (lebih pantasnya) dengan kebodohannya ? Kita tidak akan lupa terhadap tindakan mereka yang sadis dengan mengatasnamakan Islam, padahal sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam. Tidak ada toleransi bagi kita atas perbuatan mereka ini, ketika ada di antara mereka yang memperoleh penganiayaan, serta penyiksaan. Sebab Allah telah berfirman. Artinya : Dan balasan kejahatan adalah kejelekan serupa. Tenu saja semua ini termasuk dalam pedoman-pedoman syar'i. Apalagi, mereka melakukannya dengan keburukan, tentunya akan mendapatkan imbalan keburukan yang berlipat ganda. Tindakan mereka tanpa pedoman ilmu, tanpa bayyinah (bukti), tanpa petunjuk dan tanpa taufikNya. Saya kagum dengan ungkapan seorang dai ketika menggambarkan para pelaku aksi-aksi merusak tersebut dengan mengatasnamakan Islam, yang mungkin dengan niat baik. Namun, niat baik tidak akan mengubah amalan jelek menjadi amalan shalih. Sebab sabda Nabi. Artinya : Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya Maksudnya sesungguhnya amalan baik tergantung niatnya yang baik pula. Dai itu mengatakan : Sesungguhnya masalah utama kita dengan orang-orang itu, terletak pada permasalahan akal-akal mereka, bukan terletak pada hati-hati mereka. Mungkin hati mereka berniat baik, tapi belum cukup, sebab harus bersesuaian dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah Nabi. Bagaimana kalau peristiwa ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak musuh dengan memperalat mereka untuk merusak dan menodai citra Islam ? Artinya : Hati-hatilah, jangan sekali-kali bersikap ghuluw (berlebihan) dalam agama. Sesungguhnya hal yang telah membinasakan orang-orang sebelummu hanyalah sikap ghuluw mereka dalam agama mereka. Allahu ta'ala a'lam bish showab. Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
"Tampubolon, Mohammad-Riyadi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: alaykumussalam warohmatuLlohi wabarokaatuh ini merupakan syubhat.. irhab bukanlah terorisme.. penyampaian haq ditengah kebatilan memang menimbulkan kekhawatiran di hati manusia yang mengidap penyakit hati.. tetapi teror yang menghilangkan nyawa anak cucu adam bukan lah rahmatan lil alamin.. saya pribadi sangat meragukan buku terjemahan tsb.. kemungkinannya adalah plintiran dan penyesatan untuk mencoreng nama Syekh Al-'Alamah 'Abdul Qadir bin 'Abdul Aziz, karena [terjemahan] tulisan dan pendapat beliau yang pernah saya baca sangat santun dan sejuk.. kalau melihat dari tulisan 'asy syahid' tentu sudah jelas dari mana berita ini.. waLlohu 'alam bish showab.. ________________________________ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of talazum_2006 Sent: Tuesday, January 30, 2007 2:45 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [INSISTS] Terorisme Ajaran Islam, Menolaknya Kafir...! Ass.wr.wb! Masalah terorisme ramai lagi diperbincangkan pasca konflik Poso, 22 Januari 2007. Tidak sedikit kaum muslimin yang anti atau mengecam terorisme. Benarkah Islam menolak terorisme ? Dapatkan jawaban ilmiah (menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah) dari buku ini : TERORISME AJARAN ISLAM BARANG SIAPA MENOLAKNYA KAFIR Syekh Al-'Alamah 'Abdul Qadir bin 'Abdul Aziz Judul Asli : Al-Irhaabu minal Islaami Faman Ankaro Dzalika Faqod Kafaro Alih Bahasa : Asy-Syahid (Insya Allah) Ustadz Herniyanto Publisher : Al-Qoidun Group,Jama'ahSimpatisan & Pendukung Mujahidin Download di sini : http://gurobabersatu.blogspot.com <http://gurobabersatu.blogspot.com> Wassalam. [Non-text portions of this message have been removed] --------------------------------- Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed]