Astagfirullah..

(At Taubah: 107)"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-
orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada 
orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara 
orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah 
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu[660]. Mereka Sesungguhnya 
bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah 
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam 
sumpahnya). 


(At Taubah: 17) "Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan 
mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri 
kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal 
di dalam neraka." 



--- In media-dakwah@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Semoga kita terhindar dari orang-orang yang ingin
> menyesatkan manusia dari jalan Allah.
> 
> "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan
> perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan
> (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
> menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu
> akan memperoleh azab yang menghinakan." [Luqman:6]
>   
> 
> Date: Mon, 4 Sep 2006 13:31:23 +0700 (WIT)
> From: "[EMAIL PROTECTED] net.id" <[EMAIL PROTECTED]
> net.id>
> To: [EMAIL PROTECTED] com
> Subject: Fw: {forsimpta} Ensiklopedi Al-Qur'an yang
> Diributkan
> 
> 
> 
> ----Original Message----
> From: sutomo_asngadi@ yahoo.com
> Date: 04/09/2006 11:40 
> To: "muslim Bintaro Jaya BSD" , "sabili milist" ,
> "forum masjid kantor jakarta" , "mushola milist" ,
> "ade irwan" , "aspex onp" , "awwaludin masjid Al Iman"
> , "bintoro lare" , "dedi dedi" , "diyatno world bank"
> , , "acil pulungan" , "y p" , "bowo umum" , 
> Subj: {forsimpta} Ensiklopedi Al-Qur'an yang
> Diributkan
> 
> 
> Ensiklopedi Al-Qur'an yang Diributkan
> Oleh : Redaksi 02 Sep 2006 - 11:21 pm 
> 
> Oleh Hartono Ahmad Jaiz *
> Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an Bahayakan Aqidah Umat
> Islam
> Siapa saja yang membuka-buka buku Ensiklopedi Tematis
> Al-Qur'an terbitan Kharisma Ilmu, Jakarta, 2005 dan
> 2006, pasti akan menemukan beberapa hal yang aneh. Di
> antaranya:
> 
> Gambar sepasang lelaki dan wanita, yang wanita
> menggelendoti lelaki, dengan caption (keterangan
> gambar) berbunyi: ciri-ciri wanita surga. (Ensiklopedi
> Tematis Al-Qur'an, jilid 5 halaman 103).
> 
> Judul Hakekat Iman dihiasi dengan gambar pemeluk agama
> Kristen yang sedang berupacara lengkap dengan tanda
> salibnya. (Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an jilid 1,
> halaman 65). 
> 
> Siapa membaca surat Yasin akan mendapatkan pahala
> sebanding dengan melakukan haji 20 kali. (Ensiklopedi
> Tematis Al-Qur'an, jilid 2, halaman 113).
> 
> Berobat dengan menggunakan air bekas wudhu bisa
> menyembuhkan tujuh puluh penyakit. (jilid 6 halaman
> 30). 
> 
> 
> 
> Hadits-hadits palsu itu ditampilkan tanpa periwayatan
> yang jelas, diambil dari kitab mana tak disebutkan,
> dan tanpa ada penjelasan tentang derajat haditsnya.
> Padahal hadis-hadis itu jelas palsu, telah dijelaskan
> oleh banyak ulama hadits.
> 
>  Itulah buku Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an yang sedang
> jadi bahan sorotan para ulama, tokoh Islam, dan umat
> Islam pada umumnya, menjelang Ramadhan 1427 Hijriah
> (Agustus- September 2006 M). 
> 
> Di antara media massa yang telah memuat
> ketidak-akuratan buku ini adalah: Majalah Sabili, 25
> Agustus 2006 yang beredar dua minggu sebelumnya,
> Harian Republika Jakarta dalam rubrik Suarapublika
> (surat pembaca), berjudul Ensiklopedi Al-Qur'an
> menyesatkan (Republika, Selasa, 22 Agustus 2006,
> halaman 4). Harian Pelita Jakarta, Prof. KH Ali
> Mustafa Yaqub, MA: Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an
> Bahayakan Aqidah Umat Islam (Harian Pelita, Senin 28
> Agustus 2006 halaman 7). 
> 
> Direktur Kharisma Ilmu Jakarta, penerbit Ensiklopedi
> Al-Qur'an, Abdul Aziz Muhammad, telah memberikan
> tanggapan kepada Republika dan Sabili yang beredar
> Jumat 25 Agustus 2006.
> 
> 
> Tentang Buku Ensiklopedi Al-Qur'an
> 
> Buku 6 jilid bergambar ilustrasi-ilustrasi foto maupun
> lukisan dan kaligrafi itu terjemahan dari buku Bahasa
> Arab, Al-Mausu'ah Al-Qur'aniyah, karangan Muhammad
> Kamil Hasan al-Mahami, terbitan Al-Maktab Al-`Alamiy,
> Lith-Tiba'ati Wan Nasyri, tanpa disebut di kota mana
> dan tahun berapa, dalam buku terjemahan ini. 
> 
> Buku ini diterjemahkan oleh Ahmad Fawaid Sjadzili (
> http://fawaidku. blogspot. com/ ) yang pernah menulis
> artikel di situs JIL islamlib.com (2004) marhaban
> (ucapan selamat) atas kedatangan Nasr Hamid Abu Zayd,
> orang Mesir yang divonis murtad oleh Mahkamah Agung
> Mesir, di antaranya karena menganggap Al-Qur'an produk
> budaya. Nasr Hamid telah difasakh dari isterinya,
> kemudian keluar dari Mesir dan berada di Belanda.
> Orang yang seperti inilah yang dipuji oleh penerjemah
> buku ini, dengan judul tulisan Memanusiakan Alquran;
> Marhaban Abu Zayd! (silamlib.com, 30/08/2004). Menurut
> situs JIL (islamlib.com) , Ahmad Fawaid Sjadzili
> adalah Alumnus Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif
> Hidayatullah, Jakarta. Pernah nyantri di Pondok
> Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Madura.
> Peniliti Lakpesdam-NU dan Mahasiswa Program Pasca
> Sarjana UIN Jakarta. 
> 
> Buku ini diterbitkan oleh PT Kharisma Ilmu di Jakarta,
> telah beredar sejak 2005 dua kali terbit (8000
> eksemplar, menurut hasil wawancara wartawan Majalah
> Tabligh Muhammadiyah), dengan kata pengantar
> sekretaris umum MUI, Drs Ichwan Sam, pakai stempel
> MUI. 
> 
> Nama-nama besar terpampang di buku 6 jilid ini.
> Keterangan dari wawancara tersebut, nama-nama besar
> itu sebagai konsultan. Di antaranya ditulis: 
> 
> Pembaca Ahli: Prof. KH. Alie Yafie (Rektor Institut
> Ilmu Al-Qur'an, Jakarta), Prof. Dr. H. Moh. Ardani
> (Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN, Jakarta), Prof. Dr.
> Nasaruddin Umar, MA (Guru Besar Ilmu Tafsir UIN,
> Jakarta; Rektor PTIQ, Jakarta), Prof. Dr. H. Ahmad
> Bachmid, Lc (Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab UIN,
> Jakarta). 
> 
> Dewan Editor: Dr. Ahsin Sakho Muhammad (Ketua), Dr.
> H.A. Sayuti Anshari Nasution, MA, dan Dr KH Ahmad
> Munif Suratmaputra, MA. 
> 
> Dalam hal nama-nama besar itu, Ali Mustafa Yaqub dari
> MUI mengaku kepada Harian Pelita, ia sebelumnya
> dihubungi penerbit untuk dicantumkan sebagai anggota
> tim pembaca ahli, namun dirinya menolak untuk ditulis
> dan sebagai tim pembaca ahli. 
> 
> 
> Membahayakan Aqidah Umat
> 
> Heboh tentang buku 6 jilid berjudul Ensiklopedi
> Tematis Al-Qur'an memang wajar. Karena buku ini
> wujudnya rancu sedang isinya merancukan, bahkan sampai
> merancukan aqidah. Padahal aqidah justru merupakan
> sesuatu yang paling berharga dan harus dipertahankan
> kemurniannya sampai mati, karena merupakan keyakinan
> yang menjadi bekal akan masuk surga. Bila aqidahnya
> rancu, tak jelas, tidak murni mentauhidkan Allah swt,
> atau bahkan ragu-ragu, maka akan mencelakakan si
> empunya aqidah itu di akherat kelak.
> 
> Ulama dari Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia),
> KH Ali Mustafa Ya'qub sampai menyatakan: "Ensiklopedi
> Tematis al-Qur'an bahayakan akidah umat Islam. Buku
> yang diterbitkan Kharisma Ilmu itu banyak kejanggalan.
> Peredarannya dikhawatirkan dapat membahayakan akidah
> umat Islam. Buku edisi luks tersebut banyak
> penyimpangan dari pemahaman Islam selama ini sehingga
> jika tidak ditarik dari peredaran akan menimbulkan
> keresahan." (Pelita, Jakarta, Senin 28 Agustus 2006/ 3
> Sya'ban 1427H, halaman 7).
> 
> Ali Mustafa Yaqub berpendapat, buku tersebut jauh dari
> ilmiah, bahkan tidak lebih dari dongeng belaka yang
> dapat membahayakan akidah umat Islam.
> 
> 
> Menimbulkan Kerancuan Baik Aqidah Maupun Syari'ah
> 
> 
> Buku aslinya tidak berilustrasi. Tetapi buku
> terjemahan ini hampir setiap halaman ada ilustrasinya,
> sampai ilustrasi yang mengiringi teks tentang Nabi
> Muhammad saw ketika malam Isra' dan Mi'raj, apakah
> beliau melihat Tuhan. Ada gambar seorang kurus
> berambut cepak berpakaian ihram menoleh agak kanan, di
> atas depannya ada lafal Alloh (tulisan kaligrafi
> dilingkupi garis-garis melambangkan cahaya) diberi
> keterangan di pinggir buku, ilustrasi cahaya (Nuur)
> Allah SWT. (jilid 1, halaman 60). Itu semua tidak ada
> pada buku aslinya, Menurut Wawancara Heri B Jauhari
> (reporter Majalah Tabligh dengan Abdul Aziz Muhammad
> (direktur PT Kharisma Ilmu) Via telepon, Jakarta 19
> Agustus 2006 pukul 11.30.
> 
> 
> Ilustrasi-ilustrasi itu ada foto, lukisan, kaligrafi,
> atau modifikasi-modifika si. Misalnya ilustrasi yang
> diberi keterangan: Yang terpenting dalam keimanan
> adalah hati dan akal, berupa foto orang yang kepalanya
> terlihat otaknya, dan dadanya terlihat gambar hatinya
> dilewati cahaya kilatan longkek-longkek, lalu di atas
> dada kiri ada lafal kaligrafi Alloh, mencahayai ke
> hatinya, dan di sebelah kanan kepalanya ada kaligrafi
> Allah menyinar ke otaknya. (jilid 1, halaman 68).
> Apakah memang Allah di atas dada kiri dan di sebelah
> kanan kepala? Ini masalahnya.
> 
> 
> Ilustrasi-ilustrasi mengenai kehidupan akherat, sampai
> wanita surga diujudkan foto wanita (jilid 5 halaman
> 139). Kalau nanti wanita yang difoto itu ternyata
> bukan wanita surga, pasti pembuat ini semua harus
> bertanggung jawab kepada orangnya dan pembaca, serta
> terhadap Allah swt. Benar-benar masuk surga pun tetap
> jadi masalah, karena tentu beda dengan di dunia. 
> 
> 
> Foto (ilustrasi) orang-orang non Islam dengan
> salibnya, yang sedang kebaktian, mengiringi teks yang
> judulnya hakekat iman (jilid 1 halaman 65).
> 
> 
> Judul Hakekat Iman, penjelasannya tidak jelas, lalu
> ditambah kalimat samar: Pertanyaan sama juga terdapat
> dalam agama Kristen. Di halaman itu dipampangkan
> gambar pemeluk agama Kristen yang sedang berupacara
> lengkap dengan tanda salibnya. (Ensiklopedi Al-Qur'an
> jilid 1, halaman 65). Ini benar-benar merancukan
> aqidah. Kalimat samar: Pertanyaan sama juga terdapat
> dalam agama; seakan aqidah Islam sama dengan keyakinan
> Kristen, sama benarnya, dan bahkan Kristen-lah yang
> jadi contoh. Karena judul Hakekat Iman itu gambarnya
> justru orang-orang Kristen sedang berupacara
> (kebaktian?) lengkap dengan ada salibnya. Sangat
> menyesatkan! Ensiklopedi Al-Qur'an kok seperti ini.
> 
> 
> Sub Judul Tamu Surga, gambarnya ada sesosok orang yang
> anti agama yaitu Karl Max (jilid 1 halaman 92). 
> 
> 
> Hadits Palsu
> 
> 
> Memuat ungkapan palsu: Para mufassir umumnya sepakat
> bahwa ayat-ayat tersebut (surat Al-Insaan, pen) turun
> berkaitan dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
> dan isterinya, Fathimah Az-zahra'. Allah SWT berfirman
> (QS Al-Insaan/ 76: 5-10). Lalu dikisahkan sebab
> turunnya Al-Qur'an itu, tentang Imam Ali bin Abi
> Thalib dan Sayyidah Fathimah bernazar, apabila kedua
> putranya sembuh akan berpuasa selama tiga hari. Dalam
> kisah panjang ini (penyebutan Imam Ali, Imam Husen dan
> orang-orang Syi'ah lainnya kadang diberi tambahan as
> –alaihis salam di belakangnya, bukan kebiasaan Ahlus
> Sunnah tapi kebiasaan orang Syi'ah. Buku ini pakai
> kebiasan Syi'ah itu, di samping mengambil tokoh-tokoh
> Syi'ah sebagai rujukan tanpa menyebutkan sumbernya)
> Imam Ali utang gandum ke orang Yahudi. Proses utang
> dengan syarat agar Ali memintal wol jadi benang.
> Utangan gandum diberikan kepada Fathimah. Anaknya
> sembuh. Mereka berdua puasa memenuhi nazar puasa 3
> hari. Terus gandum diproses jadi roti. Tapi tiap hari
> ada orang yang minta-minta menjelang buka, maka Ali
> dan keluarganya selama 3 hari hanya berbuka air. Hari
> keempat mereka berkunjung ke rumah Rasulullah SAW.
> Melihat kondisi mereka (Ali, Fathimah, al-Hasan, dan
> al-Husain) sangat lemah, Nabi saw kontan menangis.
> Saat itulah Malaikat Jibril menurunkan surah al-Insan.
> (lihat Ensiklopedi Al-Qur'an, jilid 5, halaman
> 132-134). Buku ini telah berdusta, dengan ungkapan,
> Para mufassir umumnya sepakat bahwa ayat-ayat tersebut
> (surat Al-Insaan, pen) turun berkaitan dengan Amirul
> Mukminin Ali bin Abi Thalib dan isterinya, Fathimah
> Az-zahra'. Kedustaan itu di antaranya bisa dilihat
> keterangan Imam Al-Qurthubi,
> 
> ÞÇá ÇáÊÑãÐí ÇáÍßíã ÇÈæ ÚÈÏ Çááå Ýí äæÇÏÑ ÇáÃæá : ÝåÐÇ
> ÍÏíË ãÒæÞ ãÒíÝ ÞÏ ÊØÑÝ Ýíå ÕÇÍÈå ÍÊì ÊÔÈå Úáì
> ÇáãÓÊãÚíä . (ÊÝÓíÑ ÇáÞÑØÈí ÌÒÁ 19 - ÕÝÍÉ 120 )
> Berkata At-Tirmidzi Al-Hakim Abu Abdillah dalam
> Nawadiril awal: Ini (kisah tentang Ali dan keluarganya
> kelaparan sampai hari keempat hanya minum air sedang
> rotinya diberikan orang) adalah hadis yang dipoles dan
> dipalsu, telah diekstrimkan oleh pembicaranya sehingga
> merancukan bagi pendengar. (Tafsir Al-Qurthubi juz 19,
> halaman 120).
> 
> Imam Al-Qurthubi menegaskan, 
> ÞáÊ æÇáÕÍíÍ ÃäåÇ äÒáÊ Ýí ÌãíÚ ÇáÃÈÑÇÑ æãä ÝÚá ÝÚáÇ
> ÍÓäÇ Ýåí ÚÇãÉ æÞÏ ÐßÑ ÇáäÞÇÔ æÇáËÚáÈí æÇáÞÔíÑí æÛíÑ
> æÇÍÏ ãä ÇáãÝÓÑíä Ýí ÞÕÉ Úáí æÝÇØãÉ æÌÇÑíÊåãÇ ÍÏíËÇ
> áÇíÕÍ æáÇ íËÈÊ (ÊÝÓíÑ ÇáÞÑØÈí [ ÌÒÁ 19 - ÕÝÍÉ 117 ]
> Aku katakan: Yang benar bahwa ayat itu diturunkan
> mengenai semua orang yang baik dan orang yang
> mengerjakan perbuatan baik, maka ayat itu umum. Telah
> menyebutkan An-Naqqosy, Ats-Tsa'labi, Al-Qusyairi dan
> bukan hanya satu mufassir mengenai kisah Ali, Fathimah
> dan jariyah (budak wanita) mereka satu hadis yang
> tidak shohih dan tidak tsabat (tidak kuat riwayatnya).
> (Tafsir Al-Qurthubi juz 19 halaman 117).
> 
> 
> Selain menjunjung Ali ra dengan sebutan Imam Ali
> disertai kisah palsu seperti tersebut di atas,
> dikutip-kutip pula pendapat tokoh Syi'ah, Abu
> Abdillah. Kutipannya sebagai berikut: Imam Abu
> Abdillah ra berkata: "Anak durhaka dapat melakukan
> kebajikan apa pun yang dikehendakinya, tetapi tidak
> mungkin masuk surga." (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3
> halaman 52). Ungkapan itu masih diulas oleh penulisnya
> di halaman lain: …kendati melaksanakan amal kebajikan
> di dunia, seorang anak tidak akan masuk surga selama
> tidak berbakti kepada kedua orang tua. (jilid 3,
> halaman 54). Pertanyaan yang perlu diajukan: Apakah
> dosa besar selain syirik, dalam hal ini tidak berbakti
> kepada kedua orangtua, mutlak menghalangi untuk masuk
> surga, hingga disebut tidak mungkin masuk surga?
> Apakah tidak berbakti kepada kedua orang tua itu
> menghapus seluruh keimanan dan amal sholih?
> 
> 
> Memampangkan cerita yang diakui dan disebut berbau
> fiktif, disertai gambar orang berkain ihrom, kepalanya
> kepala keledai. Diceritakan, Awam bin Hausyah ra,
> salah seorang sahabat, bercerita: "Suatu ketika, aku
> singgah di sebuah pemukiman. Tak jauh dari pemukiman
> itu, terdapat kuburan. Setiap habis waktu Asar,
> kuburan itu terbelah dan dari dalamnya keluar seorang
> laki-laki berkepala keledai. Ia berteriak nyaring tiga
> kali. Kemudian, orang itu masuk kembali ke kuburan
> yang kemudian tertutup kembali seperti sediakala….
> (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3 halaman 57, 58, 59).
> Cerita itu panjang, tanpa menyebut sumbernya dan
> derajat keshahihannya. Lalu diberi keterangan: Memang,
> kisah tersebut berbau fiktif, namun di dalamnya
> terkandung banyak pesan berharga (jilid 3 halaman 59).
> Pantas saja, buku ini walau dinamakan Ensiklopedi
> Al-Qur'an, maka menimbulkan komentar, di antaranya
> dilontarkan oleh Prof KH Ali Mustafa Yaqub: "Buku
> tersebut jauh dari ilmiyah, bahkan tidak lebih dari
> sebuah dongeng belaka yang dapat membahayakan akidah
> umat Islam." (Harian Pelita, Jakarta, Senin 28 Agustus
> 2006, halaman 7).
> 
> 
> Mengaburkan Syari'at Pernikahan dan puasa
> 
> 
> Mendefinisikan nikah dengan pengertian yang
> mengaburkan syari'at nikah. Ditulis uraian: hanya
> saja, keberadaan dua orang saksi berikut tanda
> tangannya, pencatatan akad nikah, dan syarat-syarat
> lainnya, seperti pemajuan dan pengakhiran pemberian
> maskawin, hanyalah persoalan formalitas. Prinsip
> perkawinan adalah adanya kesepakatan kedua belah
> pihak, atau dalam istilah yuridis disebut dengan ijab
> dan Kabul. Kesepakatan masing-masing pihak untuk
> melangsungkan pernikahan ini disaksikan langsung oleh
> Allah SWT (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3 halamnan
> 63-64). Betapa kaburnya prinsip perkawinan model buku
> ini. Apakah ini meniru model kaum Liberal di Majalah
> Syir'ah terbitan Jakarta yang menampilkan pelacuran
> tetapi berdalih nikah yang disaksikan langsung oleh
> Allah SWT? Di buku Ensi ini jelas mengaburkan syari'at
> perbikahan tentang syarat dan rukun nikah. Hanya tidak
> terang-terangan memasukkan nikah mut'ah model Syi'ah
> saja rupanya. Namun dari uraian tentang nikah yang
> seperti itu, berarti menafikan atau menganggap sepi
> rukun nikah secara syar'i, yang mewajibkan adanya
> kedua calon yang akan nikah, adanya wali, 2 orang
> saksi, mahar (maskawin), dan ijab kabul. Yang dianggap
> prinsip hanya ijab kabul. Perkataan disaksikan
> langsung oleh Allah SWT tanpa menekankan 2 orang saksi
> sama dengan menafikan syari'at tentang saksi. Tidak
> disebutkannya wali sama dengan menafikan wali. Ya
> mut'ah lah kurang lebihnya. 
> 
> 
> Mendefinisikan puasa sama sekali jauh dari
> kesempurnaan pengertian. Ensiklopedi Al-Qur'an ini
> mendefinisikan: Puasa adalah menahan diri dari makan
> dan minum dalam rentang waktu tertentu. Puasa umat
> Islam dilakukan pada bulan Ramadhan (jilid 1 halaman
> 181). Lalu ada keterangan lain: Dewasa ini, sejumlah
> bijak bestari dan pemikir sengaja melakukan puasa diam
> selama satu atau dua hari dalam seminggu. Bahkan
> mereka menganjurkan keluarganya untuk melakukan hal
> itu, baik karena alasan ibadah atau latihan jiwa
> (jilid 1 halaman 188). Ini model kejawen, kebatinan
> atau apa? Tetapi nama buku ini Ensiklopedi Al-Qur'an.
> Maka Ali Mustafa Yaqub tak segan-segan mengecamnya
> sebagai buku yang membahayakan aqidah umat. Tentang
> definisi puasa itu sendiri sudah membuyarkan
> pengertian puasa. Karena hanya mencegah makan dan
> minum dalam rentang waktu tertentu. Padahal puasa
> dalam Islam itu mencegah makan, minum, bersetubuh, dan
> hal-hal yang membatalkan puasa, dari terbit fajar
> hingga tenggelam matahari (maghrib). Lha kalau hanya
> menahan makan minum dalam rentang waktu tertentu,
> apakah itu memenuhi syarat sebagai puasa dalam Islam?
> Benar-benar ensiklopedi menyesatkan! Bandingkan dengan
> ensiklopedi umum, bahkan terbitan bukan dari Islam,
> dan namanya tidak mencatut Al-Qur'an. Tetapi dalam
> memberikan pengertian, relatif jauh lebih sempurna
> dibandingkan dengan Ensiklopedi yang menyesatkan ini.
> Definisi puasa dalam Ensiklopedi Umum: Puasa atau Saum
> atau Siam, ialah menahan diri (imsak). Pelaksanaannya:
> Tidak melakukan hal-hal tertentu (makan, minum,
> memasukkan sesuatu ke dalam tenggorokan, muntah dengan
> sengaja, bersetubuh) mulai fajar hingga matahari
> terbenam. Dikerjakan selama bulan Ramadhan penuh. Jika
> karena suatu sebab jumlah hari berpuasa kurang,
> kekurangan itu harus `ditebus' (Ensiklopedi Umum,
> Prof. Mr AG Pringgodigdo, Penerbitan Kanisius, 1977,
> halaman 477). Betapa bedanya antara Ensiklopedi Umum
> ini yang walaupun umum, tetapi tidak memotong-motong
> pengertian dalam Islam; sedang Ensiklopedi Al-Qur'an
> terbitan Kharisma Ilmu Jakarta itu justru mengaburkan
> pengertian dalam Islam.
> 
> 
> Hadits palsu, membaca surat yasin sebanding dengan 20
> kali berhaji
> 
> 
> Memuat hadits palsu, siapa membaca surat Yasin akan
> mendapatkan pahala sebanding dengan melakukan haji 20
> kali. (Ensiklopedi Al-Qur'an, jilid 2, halaman 113).
> 
> Hadits palsu itu dikemukakan dalam Ensiklopedi
> Al-Qur'an tanpa diberi periwayatnya apalagi derajat
> haditsnya. Bunyinya: Rasulullah SAW juga bersabda:
> Surah Yasin menghindarkan segala keburukan dari
> pembaca atau penghafalnya serta memenuhi segala
> kebutuhannya. Barangsiapa membacanya, akan mendapatkan
> pahala sebanding dengan melakukan ibadah haji 20 kali;
> barangsiapa mendengarkannya, akan mendapatkan pahala
> sebanding dengan menginfakkan seribu dinar (emas) di
> jalan Allah SWT; dan barangsiapa menulisnya kemudian
> meminumnya (setelah dimasukkan ke dalam air minum),
> akan memasukkan seribu obat, seribu cahaya, seribu
> keyakinan, seribu keberkahan, dan seribu rahmat ke
> dalam rongganya." Nabi SAW melanjutkan, "Serta
> menghilangkan seluruh penyakit dari (rongga)nya."
> (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 2 halaman 113-114).
> 
> Hadits itu hadits palsu menurut Imam As-Syaukani dalam
> Al-Fawaid Al-Majmu'ah fil Ahaditisil Maudhu'ah,
> Al-Maktab Al-Islami, Beirut, cetakan 3, 1407H, halaman
> 300:
> 
> ÇáÝæÇÆÏ ÇáãÌãæÚÉ [ ÌÒÁ 1 - ÕÝÍÉ 300 ] 
> 
> 11 - ÍÏíË ãä ÓãÚ ÓæÑÉ íÓ ÚÏáÊ áå ÚÔÑíä ÏíäÇÑÇ Ýí ÓÈíá
> Çááå æãä ÞÑÃåÇ ÚÏáÊ áå ÚÔÑíä ÍÌÉ æãä ßÊÈåÇ æÔÑÈåÇ
> ÃÏÎáÊ ÌæÝå ÃáÝ íÞíä æÃáÝ äæÑ æÃáÝ ÈÑßÉ æÃáÝ ÑÍãÉ æÃáÝ
> ÑÒÞ æäÒÚÊ ãäå ßá Ûá ÑæÇå ÇáÎØíÈ Úä Úáí ÑÖí Çááå Úäå
> ãÑÝæÚÇ æåæ ãæÖæÚ æÞÏ ÞÇá ÇÈä ÚÏí Åä ÇáãÊåã ÈæÖÚå ÃÍãÏ
> Èä åÇÑæä. (ÇáÝæÇÆÏ ÇáãÌãæÚÉ Ýí ÇáÃÍÇÏíË ÇáãæÖæÚÉ,
> ÇáãÄáÝ : ãÍãÏ Èä Úáí Èä ãÍãÏ ÇáÔæßÇäí, ÇáäÇÔÑ : ÇáãßÊÈ
> ÇáÅÓáÇãí – ÈíÑæÊ, ÇáØÈÚÉ ÇáËÇáËÉ ¡ , 1407 ÊÍÞíÞ : ÚÈÏ
> ÇáÑÍãä íÍíì ÇáãÚáãí
> 
> ÚÏÏ ÇáÃÌÒÇÁ : 1)
> Kalau membaca Surat Yasin pahalanya sebanding dengan
> ibadah haji 20 kali, maka nilai beribadah haji itu
> hanya seperdua puluh membaca Surat Yasin. Sehingga
> mengandung pengertian, ibadah haji mesti
> berulang-ulang. Karena yang namanya membaca Al-Qur'an
> itu perlu diulang-ulang selama hidup. Tidak cukup
> sekali dua kali dalam hidup ini. Lha kalau membaca
> Yasin pahalanya 20 kali ibadah haji, maka ibadah haji
> harus diulang-ulang berapa kali banyaknya? Padahal,
> Nabi saw ditanya seorang lelaki, apakah (berhaji itu)
> setiap tahun Ya Rasulallah? Nabi saw diam. Pertanyaan
> itu sampai tiga kali. Lalu Nabi saw menjawab, kalau
> aku katakan ya, maka pasti diwajibkan (setiap tahun)
> dan kalian pasti tidak akan mampu. (Hadits Riwayat
> Muslim nomor 1337). Lantas untuk mencapai 20 kali,
> kapan? Benar-benar hadits palsu itu memutar-balikkan
> Islam. Namun kenapa Ensiklopedi Al-Qur'an ini
> menjajakannya?
> 
> 
> Hadis-hadis palsu tanpa dijelaskan bahwa itu palsu.
> Contohnya: Berobat dengan menggunakan air bekas wudhu
> bisa menyembuhkan tujuh puluh penyakit (jilid 6
> halaman 30). Padahal hadis itu jelas palsu, telah
> dijelaskan oleh banyak ulama hadits sebagai berikut:
> 
> Air bekas wudhu
> ÊÐßÑÉ ÇáãæÖæÚÇÊ [ ÌÒÁ 1 - ÕÝÍÉ 1693 ] 
> 
> Úä ÃÈí ÃãÇãÉ " ÇáÔÑÈ ãä ÝÖá æÖæÁ ÇáãÄãä Ýíå ÔÝÇÁ ãä
> ÓÈÚíä ÏÇÁ ÃÏäÇåÇ Çáåã " Ýíå ÇáÚßÇÔí ßÐÇÈ ææÇÖÚ
> Dari Abi Umamah: "minum air bekas wudhu orang mukmin
> itu ada obat untuk 70 penyakit, yang paling rendahnya
> adalah penyakit sedih." Di dalam sanadnya ada
> Al-`Akasyi, dia itu pembohong dan pembuat hadits
> palsu. (Tadzkiratul Maudhu'at juz 1 halaman 1693,
> kanzul `Umal oleh Al-Muttaqi Al-Hindi juz 9 halaman
> 541, Al-`ilalul mutanahiyyah oleh Ibnul Jauzi juz 1
> halaman 352-353, Al-fawaidul Majmu'ah fil Ahaditisl
> Maudhu'ah oleh As-Syaukani juz 1 halaman 263).
> 
> 
> Berbau syi'ah dengan mengemukakan perkataan-perkataan
> Imam Ja'far, Abu Abdullah murid Imam Ali, menyebut Ali
> ra dengan Imam Ali, menyanjung Fatimah dengan
> meriwayatkan dia tahu sebelum meninggalnya (tanpa
> memberi keterangan dalam kitab apa rujukannya dan
> riwayat siapa), dan menutup uraian penting dengan
> perkataan Imam Ja'far Shadiq mengenai isi atau
> penafsiran Al-Qur'an, sebagai inti dari keseluruhan
> uraian dalam 6 jilid itu, di jilid 6 halaman 15.
> 
> 
> Memberikan kesimpulan sistematika Al-Qur'an justru
> melandaskan kepada kelompok sempalan yaitu Mazhab
> Jabbariyah dan Mazhab Qadariyah, lalu ditutup dengan
> ungkapan Imam Ja'far al Shadiq, yang ditafsiri oleh
> orang (Syi'ah pula?)Hasan Mustafavi (Jilid 6, halaman
> 14-16).
> 
> 
> Mengarahkan kepada pemahaman relativisme, kebenaran
> itu relatif, dengan memberikan kesimpulan berlandaskan
> ucapan Imam Ja'far Al-Shadiq (yang biasanya diklaim
> sebagai Imam Syi'ah): Kitab Allah meliputi empat
> perkara: Ibarat, isyarat, lathoif, dan haqoiq. Ibarat
> bagi orang awam, isyarat bagi orang khusus, lathoif
> bagi para wali, dan haqoiq bagi para nabi (jilid 6
> halaman 15).
> 
> 
> Tidak mengindahkan riwayat dan derajat periwayatan.
> Dan dalam pengantarnya dikemukakan bahwa buku ini kaya
> dengan opini dan dibanggakan pula sebaga maha karya.
> Kenapa tidak mengindahkan periwayatan dan derajat
> periwayatan? Bahkan membanyakkan opini saja malah
> dibanggakan? Kalau dibanggakan dengan sebutan maha
> karya, dan dinamai bernama ensiklopedi --alias kitab
> besar sebagai rujukan-- saja Ensiklopedi Al-Qur'an,
> mestinya benar-benar dapat dipercaya karena
> berlandaskan Al-Qur'an. Tetapi ternyata cerita berbau
> fiktif pun dimuat panjang lebar, dihiasi dengan
> ilustrasi lagi. Hadits-hadits palsu pun dipampangkan
> di sana-sini tanpa dijelaskan bahwa itu palsu dan tak
> ada rujukannya.
> 
> Sungguh tidak sesuai dengan namanya, Ensiklopedi
> Al-Qur'an. Tidak sesuai pula dengan nama-nama yang
> dipampang di setiap jilidnya yaitu rektor-rektor
> perguruan tinggi Ilmu Al-Qur'an yang satu khusus
> lelaki PTIQ –Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an, dan
> satunya lagi khusus wanita IIQ –Institut Ilmu
> Al-Qur'an (tadinya khusus wanita, kemudian sudah ada
> lelakinya). Tidak sesuai dengan nama jabatan
> Sekretaris Umum MUI. Tak sesuai pula dengan
> titel-titel profesor doktor yang membidangi ilmu
> Al-Qur'an. Mungkin hanya sesuai dengan yang tasawuf
> dan berbau Syi'ah serta berfaham liberal yang
> aqidahnya campur aduk tak keruan.
> 
> Jadi buku ini jauh panggang dari api, kalau dikatakan
> sebagai maha karya. Jauh pula dari penegasan sambutan
> Sekretaris Umum MUI: "Atas nama pribadi maupun Dewan
> Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat, kami sangat
> menyambut baik terbitnya buku ini. Semoga dengan
> kehadiran buku ini bisa mengisi kekosongan kepustakaan
> yang terkait dengan tafsir tematis al-Qur'an dalam
> bahasa Indonesia." (jilid 1, Sambutan DP MUI). 
> 
> Justru yang tampaknya sesuai adalah yang disuarakan
> oleh anggota Komisi Fatwa MUI yang dimuat Harian
> Pelita dengan judul besar Ensiklopedi Tematis
> Al-Qur'an Bahayakan Aqidah Umat Islam (Pelita, 28
> Agustus 2006, halaman 7). Jadi bukan Maha Karya tapi
> maha kaya dengan masalah yang membahayakan aqidah umat
> Islam. Itu menurut orang MUI sendiri.
> 
> Solo, Rabu 6 Sya'ban 1427 H (30 Agustus 2006). 
> 
> * Wartawan dan Penulis Buku-buku Islami
> 
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> http://www.media-islam.or.id
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke