Astagfirullah.. (At Taubah: 107)"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang- orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu[660]. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
(At Taubah: 17) "Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka." --- In media-dakwah@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Semoga kita terhindar dari orang-orang yang ingin > menyesatkan manusia dari jalan Allah. > > "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan > perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan > (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan > menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu > akan memperoleh azab yang menghinakan." [Luqman:6] > > > Date: Mon, 4 Sep 2006 13:31:23 +0700 (WIT) > From: "[EMAIL PROTECTED] net.id" <[EMAIL PROTECTED] > net.id> > To: [EMAIL PROTECTED] com > Subject: Fw: {forsimpta} Ensiklopedi Al-Qur'an yang > Diributkan > > > > ----Original Message---- > From: sutomo_asngadi@ yahoo.com > Date: 04/09/2006 11:40 > To: "muslim Bintaro Jaya BSD" , "sabili milist" , > "forum masjid kantor jakarta" , "mushola milist" , > "ade irwan" , "aspex onp" , "awwaludin masjid Al Iman" > , "bintoro lare" , "dedi dedi" , "diyatno world bank" > , , "acil pulungan" , "y p" , "bowo umum" , > Subj: {forsimpta} Ensiklopedi Al-Qur'an yang > Diributkan > > > Ensiklopedi Al-Qur'an yang Diributkan > Oleh : Redaksi 02 Sep 2006 - 11:21 pm > > Oleh Hartono Ahmad Jaiz * > Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an Bahayakan Aqidah Umat > Islam > Siapa saja yang membuka-buka buku Ensiklopedi Tematis > Al-Qur'an terbitan Kharisma Ilmu, Jakarta, 2005 dan > 2006, pasti akan menemukan beberapa hal yang aneh. Di > antaranya: > > Gambar sepasang lelaki dan wanita, yang wanita > menggelendoti lelaki, dengan caption (keterangan > gambar) berbunyi: ciri-ciri wanita surga. (Ensiklopedi > Tematis Al-Qur'an, jilid 5 halaman 103). > > Judul Hakekat Iman dihiasi dengan gambar pemeluk agama > Kristen yang sedang berupacara lengkap dengan tanda > salibnya. (Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an jilid 1, > halaman 65). > > Siapa membaca surat Yasin akan mendapatkan pahala > sebanding dengan melakukan haji 20 kali. (Ensiklopedi > Tematis Al-Qur'an, jilid 2, halaman 113). > > Berobat dengan menggunakan air bekas wudhu bisa > menyembuhkan tujuh puluh penyakit. (jilid 6 halaman > 30). > > > > Hadits-hadits palsu itu ditampilkan tanpa periwayatan > yang jelas, diambil dari kitab mana tak disebutkan, > dan tanpa ada penjelasan tentang derajat haditsnya. > Padahal hadis-hadis itu jelas palsu, telah dijelaskan > oleh banyak ulama hadits. > > Itulah buku Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an yang sedang > jadi bahan sorotan para ulama, tokoh Islam, dan umat > Islam pada umumnya, menjelang Ramadhan 1427 Hijriah > (Agustus- September 2006 M). > > Di antara media massa yang telah memuat > ketidak-akuratan buku ini adalah: Majalah Sabili, 25 > Agustus 2006 yang beredar dua minggu sebelumnya, > Harian Republika Jakarta dalam rubrik Suarapublika > (surat pembaca), berjudul Ensiklopedi Al-Qur'an > menyesatkan (Republika, Selasa, 22 Agustus 2006, > halaman 4). Harian Pelita Jakarta, Prof. KH Ali > Mustafa Yaqub, MA: Ensiklopedi Tematis Al-Qur'an > Bahayakan Aqidah Umat Islam (Harian Pelita, Senin 28 > Agustus 2006 halaman 7). > > Direktur Kharisma Ilmu Jakarta, penerbit Ensiklopedi > Al-Qur'an, Abdul Aziz Muhammad, telah memberikan > tanggapan kepada Republika dan Sabili yang beredar > Jumat 25 Agustus 2006. > > > Tentang Buku Ensiklopedi Al-Qur'an > > Buku 6 jilid bergambar ilustrasi-ilustrasi foto maupun > lukisan dan kaligrafi itu terjemahan dari buku Bahasa > Arab, Al-Mausu'ah Al-Qur'aniyah, karangan Muhammad > Kamil Hasan al-Mahami, terbitan Al-Maktab Al-`Alamiy, > Lith-Tiba'ati Wan Nasyri, tanpa disebut di kota mana > dan tahun berapa, dalam buku terjemahan ini. > > Buku ini diterjemahkan oleh Ahmad Fawaid Sjadzili ( > http://fawaidku. blogspot. com/ ) yang pernah menulis > artikel di situs JIL islamlib.com (2004) marhaban > (ucapan selamat) atas kedatangan Nasr Hamid Abu Zayd, > orang Mesir yang divonis murtad oleh Mahkamah Agung > Mesir, di antaranya karena menganggap Al-Qur'an produk > budaya. Nasr Hamid telah difasakh dari isterinya, > kemudian keluar dari Mesir dan berada di Belanda. > Orang yang seperti inilah yang dipuji oleh penerjemah > buku ini, dengan judul tulisan Memanusiakan Alquran; > Marhaban Abu Zayd! (silamlib.com, 30/08/2004). Menurut > situs JIL (islamlib.com) , Ahmad Fawaid Sjadzili > adalah Alumnus Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif > Hidayatullah, Jakarta. Pernah nyantri di Pondok > Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Madura. > Peniliti Lakpesdam-NU dan Mahasiswa Program Pasca > Sarjana UIN Jakarta. > > Buku ini diterbitkan oleh PT Kharisma Ilmu di Jakarta, > telah beredar sejak 2005 dua kali terbit (8000 > eksemplar, menurut hasil wawancara wartawan Majalah > Tabligh Muhammadiyah), dengan kata pengantar > sekretaris umum MUI, Drs Ichwan Sam, pakai stempel > MUI. > > Nama-nama besar terpampang di buku 6 jilid ini. > Keterangan dari wawancara tersebut, nama-nama besar > itu sebagai konsultan. Di antaranya ditulis: > > Pembaca Ahli: Prof. KH. Alie Yafie (Rektor Institut > Ilmu Al-Qur'an, Jakarta), Prof. Dr. H. Moh. Ardani > (Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN, Jakarta), Prof. Dr. > Nasaruddin Umar, MA (Guru Besar Ilmu Tafsir UIN, > Jakarta; Rektor PTIQ, Jakarta), Prof. Dr. H. Ahmad > Bachmid, Lc (Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab UIN, > Jakarta). > > Dewan Editor: Dr. Ahsin Sakho Muhammad (Ketua), Dr. > H.A. Sayuti Anshari Nasution, MA, dan Dr KH Ahmad > Munif Suratmaputra, MA. > > Dalam hal nama-nama besar itu, Ali Mustafa Yaqub dari > MUI mengaku kepada Harian Pelita, ia sebelumnya > dihubungi penerbit untuk dicantumkan sebagai anggota > tim pembaca ahli, namun dirinya menolak untuk ditulis > dan sebagai tim pembaca ahli. > > > Membahayakan Aqidah Umat > > Heboh tentang buku 6 jilid berjudul Ensiklopedi > Tematis Al-Qur'an memang wajar. Karena buku ini > wujudnya rancu sedang isinya merancukan, bahkan sampai > merancukan aqidah. Padahal aqidah justru merupakan > sesuatu yang paling berharga dan harus dipertahankan > kemurniannya sampai mati, karena merupakan keyakinan > yang menjadi bekal akan masuk surga. Bila aqidahnya > rancu, tak jelas, tidak murni mentauhidkan Allah swt, > atau bahkan ragu-ragu, maka akan mencelakakan si > empunya aqidah itu di akherat kelak. > > Ulama dari Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia), > KH Ali Mustafa Ya'qub sampai menyatakan: "Ensiklopedi > Tematis al-Qur'an bahayakan akidah umat Islam. Buku > yang diterbitkan Kharisma Ilmu itu banyak kejanggalan. > Peredarannya dikhawatirkan dapat membahayakan akidah > umat Islam. Buku edisi luks tersebut banyak > penyimpangan dari pemahaman Islam selama ini sehingga > jika tidak ditarik dari peredaran akan menimbulkan > keresahan." (Pelita, Jakarta, Senin 28 Agustus 2006/ 3 > Sya'ban 1427H, halaman 7). > > Ali Mustafa Yaqub berpendapat, buku tersebut jauh dari > ilmiah, bahkan tidak lebih dari dongeng belaka yang > dapat membahayakan akidah umat Islam. > > > Menimbulkan Kerancuan Baik Aqidah Maupun Syari'ah > > > Buku aslinya tidak berilustrasi. Tetapi buku > terjemahan ini hampir setiap halaman ada ilustrasinya, > sampai ilustrasi yang mengiringi teks tentang Nabi > Muhammad saw ketika malam Isra' dan Mi'raj, apakah > beliau melihat Tuhan. Ada gambar seorang kurus > berambut cepak berpakaian ihram menoleh agak kanan, di > atas depannya ada lafal Alloh (tulisan kaligrafi > dilingkupi garis-garis melambangkan cahaya) diberi > keterangan di pinggir buku, ilustrasi cahaya (Nuur) > Allah SWT. (jilid 1, halaman 60). Itu semua tidak ada > pada buku aslinya, Menurut Wawancara Heri B Jauhari > (reporter Majalah Tabligh dengan Abdul Aziz Muhammad > (direktur PT Kharisma Ilmu) Via telepon, Jakarta 19 > Agustus 2006 pukul 11.30. > > > Ilustrasi-ilustrasi itu ada foto, lukisan, kaligrafi, > atau modifikasi-modifika si. Misalnya ilustrasi yang > diberi keterangan: Yang terpenting dalam keimanan > adalah hati dan akal, berupa foto orang yang kepalanya > terlihat otaknya, dan dadanya terlihat gambar hatinya > dilewati cahaya kilatan longkek-longkek, lalu di atas > dada kiri ada lafal kaligrafi Alloh, mencahayai ke > hatinya, dan di sebelah kanan kepalanya ada kaligrafi > Allah menyinar ke otaknya. (jilid 1, halaman 68). > Apakah memang Allah di atas dada kiri dan di sebelah > kanan kepala? Ini masalahnya. > > > Ilustrasi-ilustrasi mengenai kehidupan akherat, sampai > wanita surga diujudkan foto wanita (jilid 5 halaman > 139). Kalau nanti wanita yang difoto itu ternyata > bukan wanita surga, pasti pembuat ini semua harus > bertanggung jawab kepada orangnya dan pembaca, serta > terhadap Allah swt. Benar-benar masuk surga pun tetap > jadi masalah, karena tentu beda dengan di dunia. > > > Foto (ilustrasi) orang-orang non Islam dengan > salibnya, yang sedang kebaktian, mengiringi teks yang > judulnya hakekat iman (jilid 1 halaman 65). > > > Judul Hakekat Iman, penjelasannya tidak jelas, lalu > ditambah kalimat samar: Pertanyaan sama juga terdapat > dalam agama Kristen. Di halaman itu dipampangkan > gambar pemeluk agama Kristen yang sedang berupacara > lengkap dengan tanda salibnya. (Ensiklopedi Al-Qur'an > jilid 1, halaman 65). Ini benar-benar merancukan > aqidah. Kalimat samar: Pertanyaan sama juga terdapat > dalam agama; seakan aqidah Islam sama dengan keyakinan > Kristen, sama benarnya, dan bahkan Kristen-lah yang > jadi contoh. Karena judul Hakekat Iman itu gambarnya > justru orang-orang Kristen sedang berupacara > (kebaktian?) lengkap dengan ada salibnya. Sangat > menyesatkan! Ensiklopedi Al-Qur'an kok seperti ini. > > > Sub Judul Tamu Surga, gambarnya ada sesosok orang yang > anti agama yaitu Karl Max (jilid 1 halaman 92). > > > Hadits Palsu > > > Memuat ungkapan palsu: Para mufassir umumnya sepakat > bahwa ayat-ayat tersebut (surat Al-Insaan, pen) turun > berkaitan dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib > dan isterinya, Fathimah Az-zahra'. Allah SWT berfirman > (QS Al-Insaan/ 76: 5-10). Lalu dikisahkan sebab > turunnya Al-Qur'an itu, tentang Imam Ali bin Abi > Thalib dan Sayyidah Fathimah bernazar, apabila kedua > putranya sembuh akan berpuasa selama tiga hari. Dalam > kisah panjang ini (penyebutan Imam Ali, Imam Husen dan > orang-orang Syi'ah lainnya kadang diberi tambahan as > alaihis salam di belakangnya, bukan kebiasaan Ahlus > Sunnah tapi kebiasaan orang Syi'ah. Buku ini pakai > kebiasan Syi'ah itu, di samping mengambil tokoh-tokoh > Syi'ah sebagai rujukan tanpa menyebutkan sumbernya) > Imam Ali utang gandum ke orang Yahudi. Proses utang > dengan syarat agar Ali memintal wol jadi benang. > Utangan gandum diberikan kepada Fathimah. Anaknya > sembuh. Mereka berdua puasa memenuhi nazar puasa 3 > hari. Terus gandum diproses jadi roti. Tapi tiap hari > ada orang yang minta-minta menjelang buka, maka Ali > dan keluarganya selama 3 hari hanya berbuka air. Hari > keempat mereka berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. > Melihat kondisi mereka (Ali, Fathimah, al-Hasan, dan > al-Husain) sangat lemah, Nabi saw kontan menangis. > Saat itulah Malaikat Jibril menurunkan surah al-Insan. > (lihat Ensiklopedi Al-Qur'an, jilid 5, halaman > 132-134). Buku ini telah berdusta, dengan ungkapan, > Para mufassir umumnya sepakat bahwa ayat-ayat tersebut > (surat Al-Insaan, pen) turun berkaitan dengan Amirul > Mukminin Ali bin Abi Thalib dan isterinya, Fathimah > Az-zahra'. Kedustaan itu di antaranya bisa dilihat > keterangan Imam Al-Qurthubi, > > ÞÇá ÇáÊÑãÐí ÇáÍßíã ÇÈæ ÚÈÏ Çááå Ýí äæÇÏÑ ÇáÃæá : ÝåÐÇ > ÍÏíË ãÒæÞ ãÒíÝ ÞÏ ÊØÑÝ Ýíå ÕÇÍÈå ÍÊì ÊÔÈå Úáì > ÇáãÓÊãÚíä . (ÊÝÓíÑ ÇáÞÑØÈí ÌÒÁ 19 - ÕÝÍÉ 120 ) > Berkata At-Tirmidzi Al-Hakim Abu Abdillah dalam > Nawadiril awal: Ini (kisah tentang Ali dan keluarganya > kelaparan sampai hari keempat hanya minum air sedang > rotinya diberikan orang) adalah hadis yang dipoles dan > dipalsu, telah diekstrimkan oleh pembicaranya sehingga > merancukan bagi pendengar. (Tafsir Al-Qurthubi juz 19, > halaman 120). > > Imam Al-Qurthubi menegaskan, > ÞáÊ æÇáÕÍíÍ ÃäåÇ äÒáÊ Ýí ÌãíÚ ÇáÃÈÑÇÑ æãä ÝÚá ÝÚáÇ > ÍÓäÇ Ýåí ÚÇãÉ æÞÏ ÐßÑ ÇáäÞÇÔ æÇáËÚáÈí æÇáÞÔíÑí æÛíÑ > æÇÍÏ ãä ÇáãÝÓÑíä Ýí ÞÕÉ Úáí æÝÇØãÉ æÌÇÑíÊåãÇ ÍÏíËÇ > áÇíÕÍ æáÇ íËÈÊ (ÊÝÓíÑ ÇáÞÑØÈí [ ÌÒÁ 19 - ÕÝÍÉ 117 ] > Aku katakan: Yang benar bahwa ayat itu diturunkan > mengenai semua orang yang baik dan orang yang > mengerjakan perbuatan baik, maka ayat itu umum. Telah > menyebutkan An-Naqqosy, Ats-Tsa'labi, Al-Qusyairi dan > bukan hanya satu mufassir mengenai kisah Ali, Fathimah > dan jariyah (budak wanita) mereka satu hadis yang > tidak shohih dan tidak tsabat (tidak kuat riwayatnya). > (Tafsir Al-Qurthubi juz 19 halaman 117). > > > Selain menjunjung Ali ra dengan sebutan Imam Ali > disertai kisah palsu seperti tersebut di atas, > dikutip-kutip pula pendapat tokoh Syi'ah, Abu > Abdillah. Kutipannya sebagai berikut: Imam Abu > Abdillah ra berkata: "Anak durhaka dapat melakukan > kebajikan apa pun yang dikehendakinya, tetapi tidak > mungkin masuk surga." (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3 > halaman 52). Ungkapan itu masih diulas oleh penulisnya > di halaman lain: kendati melaksanakan amal kebajikan > di dunia, seorang anak tidak akan masuk surga selama > tidak berbakti kepada kedua orang tua. (jilid 3, > halaman 54). Pertanyaan yang perlu diajukan: Apakah > dosa besar selain syirik, dalam hal ini tidak berbakti > kepada kedua orangtua, mutlak menghalangi untuk masuk > surga, hingga disebut tidak mungkin masuk surga? > Apakah tidak berbakti kepada kedua orang tua itu > menghapus seluruh keimanan dan amal sholih? > > > Memampangkan cerita yang diakui dan disebut berbau > fiktif, disertai gambar orang berkain ihrom, kepalanya > kepala keledai. Diceritakan, Awam bin Hausyah ra, > salah seorang sahabat, bercerita: "Suatu ketika, aku > singgah di sebuah pemukiman. Tak jauh dari pemukiman > itu, terdapat kuburan. Setiap habis waktu Asar, > kuburan itu terbelah dan dari dalamnya keluar seorang > laki-laki berkepala keledai. Ia berteriak nyaring tiga > kali. Kemudian, orang itu masuk kembali ke kuburan > yang kemudian tertutup kembali seperti sediakala . > (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3 halaman 57, 58, 59). > Cerita itu panjang, tanpa menyebut sumbernya dan > derajat keshahihannya. Lalu diberi keterangan: Memang, > kisah tersebut berbau fiktif, namun di dalamnya > terkandung banyak pesan berharga (jilid 3 halaman 59). > Pantas saja, buku ini walau dinamakan Ensiklopedi > Al-Qur'an, maka menimbulkan komentar, di antaranya > dilontarkan oleh Prof KH Ali Mustafa Yaqub: "Buku > tersebut jauh dari ilmiyah, bahkan tidak lebih dari > sebuah dongeng belaka yang dapat membahayakan akidah > umat Islam." (Harian Pelita, Jakarta, Senin 28 Agustus > 2006, halaman 7). > > > Mengaburkan Syari'at Pernikahan dan puasa > > > Mendefinisikan nikah dengan pengertian yang > mengaburkan syari'at nikah. Ditulis uraian: hanya > saja, keberadaan dua orang saksi berikut tanda > tangannya, pencatatan akad nikah, dan syarat-syarat > lainnya, seperti pemajuan dan pengakhiran pemberian > maskawin, hanyalah persoalan formalitas. Prinsip > perkawinan adalah adanya kesepakatan kedua belah > pihak, atau dalam istilah yuridis disebut dengan ijab > dan Kabul. Kesepakatan masing-masing pihak untuk > melangsungkan pernikahan ini disaksikan langsung oleh > Allah SWT (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 3 halamnan > 63-64). Betapa kaburnya prinsip perkawinan model buku > ini. Apakah ini meniru model kaum Liberal di Majalah > Syir'ah terbitan Jakarta yang menampilkan pelacuran > tetapi berdalih nikah yang disaksikan langsung oleh > Allah SWT? Di buku Ensi ini jelas mengaburkan syari'at > perbikahan tentang syarat dan rukun nikah. Hanya tidak > terang-terangan memasukkan nikah mut'ah model Syi'ah > saja rupanya. Namun dari uraian tentang nikah yang > seperti itu, berarti menafikan atau menganggap sepi > rukun nikah secara syar'i, yang mewajibkan adanya > kedua calon yang akan nikah, adanya wali, 2 orang > saksi, mahar (maskawin), dan ijab kabul. Yang dianggap > prinsip hanya ijab kabul. Perkataan disaksikan > langsung oleh Allah SWT tanpa menekankan 2 orang saksi > sama dengan menafikan syari'at tentang saksi. Tidak > disebutkannya wali sama dengan menafikan wali. Ya > mut'ah lah kurang lebihnya. > > > Mendefinisikan puasa sama sekali jauh dari > kesempurnaan pengertian. Ensiklopedi Al-Qur'an ini > mendefinisikan: Puasa adalah menahan diri dari makan > dan minum dalam rentang waktu tertentu. Puasa umat > Islam dilakukan pada bulan Ramadhan (jilid 1 halaman > 181). Lalu ada keterangan lain: Dewasa ini, sejumlah > bijak bestari dan pemikir sengaja melakukan puasa diam > selama satu atau dua hari dalam seminggu. Bahkan > mereka menganjurkan keluarganya untuk melakukan hal > itu, baik karena alasan ibadah atau latihan jiwa > (jilid 1 halaman 188). Ini model kejawen, kebatinan > atau apa? Tetapi nama buku ini Ensiklopedi Al-Qur'an. > Maka Ali Mustafa Yaqub tak segan-segan mengecamnya > sebagai buku yang membahayakan aqidah umat. Tentang > definisi puasa itu sendiri sudah membuyarkan > pengertian puasa. Karena hanya mencegah makan dan > minum dalam rentang waktu tertentu. Padahal puasa > dalam Islam itu mencegah makan, minum, bersetubuh, dan > hal-hal yang membatalkan puasa, dari terbit fajar > hingga tenggelam matahari (maghrib). Lha kalau hanya > menahan makan minum dalam rentang waktu tertentu, > apakah itu memenuhi syarat sebagai puasa dalam Islam? > Benar-benar ensiklopedi menyesatkan! Bandingkan dengan > ensiklopedi umum, bahkan terbitan bukan dari Islam, > dan namanya tidak mencatut Al-Qur'an. Tetapi dalam > memberikan pengertian, relatif jauh lebih sempurna > dibandingkan dengan Ensiklopedi yang menyesatkan ini. > Definisi puasa dalam Ensiklopedi Umum: Puasa atau Saum > atau Siam, ialah menahan diri (imsak). Pelaksanaannya: > Tidak melakukan hal-hal tertentu (makan, minum, > memasukkan sesuatu ke dalam tenggorokan, muntah dengan > sengaja, bersetubuh) mulai fajar hingga matahari > terbenam. Dikerjakan selama bulan Ramadhan penuh. Jika > karena suatu sebab jumlah hari berpuasa kurang, > kekurangan itu harus `ditebus' (Ensiklopedi Umum, > Prof. Mr AG Pringgodigdo, Penerbitan Kanisius, 1977, > halaman 477). Betapa bedanya antara Ensiklopedi Umum > ini yang walaupun umum, tetapi tidak memotong-motong > pengertian dalam Islam; sedang Ensiklopedi Al-Qur'an > terbitan Kharisma Ilmu Jakarta itu justru mengaburkan > pengertian dalam Islam. > > > Hadits palsu, membaca surat yasin sebanding dengan 20 > kali berhaji > > > Memuat hadits palsu, siapa membaca surat Yasin akan > mendapatkan pahala sebanding dengan melakukan haji 20 > kali. (Ensiklopedi Al-Qur'an, jilid 2, halaman 113). > > Hadits palsu itu dikemukakan dalam Ensiklopedi > Al-Qur'an tanpa diberi periwayatnya apalagi derajat > haditsnya. Bunyinya: Rasulullah SAW juga bersabda: > Surah Yasin menghindarkan segala keburukan dari > pembaca atau penghafalnya serta memenuhi segala > kebutuhannya. Barangsiapa membacanya, akan mendapatkan > pahala sebanding dengan melakukan ibadah haji 20 kali; > barangsiapa mendengarkannya, akan mendapatkan pahala > sebanding dengan menginfakkan seribu dinar (emas) di > jalan Allah SWT; dan barangsiapa menulisnya kemudian > meminumnya (setelah dimasukkan ke dalam air minum), > akan memasukkan seribu obat, seribu cahaya, seribu > keyakinan, seribu keberkahan, dan seribu rahmat ke > dalam rongganya." Nabi SAW melanjutkan, "Serta > menghilangkan seluruh penyakit dari (rongga)nya." > (Ensiklopedi Al-Qur'an jilid 2 halaman 113-114). > > Hadits itu hadits palsu menurut Imam As-Syaukani dalam > Al-Fawaid Al-Majmu'ah fil Ahaditisil Maudhu'ah, > Al-Maktab Al-Islami, Beirut, cetakan 3, 1407H, halaman > 300: > > ÇáÝæÇÆÏ ÇáãÌãæÚÉ [ ÌÒÁ 1 - ÕÝÍÉ 300 ] > > 11 - ÍÏíË ãä ÓãÚ ÓæÑÉ íÓ ÚÏáÊ áå ÚÔÑíä ÏíäÇÑÇ Ýí ÓÈíá > Çááå æãä ÞÑÃåÇ ÚÏáÊ áå ÚÔÑíä ÍÌÉ æãä ßÊÈåÇ æÔÑÈåÇ > ÃÏÎáÊ ÌæÝå ÃáÝ íÞíä æÃáÝ äæÑ æÃáÝ ÈÑßÉ æÃáÝ ÑÍãÉ æÃáÝ > ÑÒÞ æäÒÚÊ ãäå ßá Ûá ÑæÇå ÇáÎØíÈ Úä Úáí ÑÖí Çááå Úäå > ãÑÝæÚÇ æåæ ãæÖæÚ æÞÏ ÞÇá ÇÈä ÚÏí Åä ÇáãÊåã ÈæÖÚå ÃÍãÏ > Èä åÇÑæä. (ÇáÝæÇÆÏ ÇáãÌãæÚÉ Ýí ÇáÃÍÇÏíË ÇáãæÖæÚÉ, > ÇáãÄáÝ : ãÍãÏ Èä Úáí Èä ãÍãÏ ÇáÔæßÇäí, ÇáäÇÔÑ : ÇáãßÊÈ > ÇáÅÓáÇãí ÈíÑæÊ, ÇáØÈÚÉ ÇáËÇáËÉ ¡ , 1407 ÊÍÞíÞ : ÚÈÏ > ÇáÑÍãä íÍíì ÇáãÚáãí > > ÚÏÏ ÇáÃÌÒÇÁ : 1) > Kalau membaca Surat Yasin pahalanya sebanding dengan > ibadah haji 20 kali, maka nilai beribadah haji itu > hanya seperdua puluh membaca Surat Yasin. Sehingga > mengandung pengertian, ibadah haji mesti > berulang-ulang. Karena yang namanya membaca Al-Qur'an > itu perlu diulang-ulang selama hidup. Tidak cukup > sekali dua kali dalam hidup ini. Lha kalau membaca > Yasin pahalanya 20 kali ibadah haji, maka ibadah haji > harus diulang-ulang berapa kali banyaknya? Padahal, > Nabi saw ditanya seorang lelaki, apakah (berhaji itu) > setiap tahun Ya Rasulallah? Nabi saw diam. Pertanyaan > itu sampai tiga kali. Lalu Nabi saw menjawab, kalau > aku katakan ya, maka pasti diwajibkan (setiap tahun) > dan kalian pasti tidak akan mampu. (Hadits Riwayat > Muslim nomor 1337). Lantas untuk mencapai 20 kali, > kapan? Benar-benar hadits palsu itu memutar-balikkan > Islam. Namun kenapa Ensiklopedi Al-Qur'an ini > menjajakannya? > > > Hadis-hadis palsu tanpa dijelaskan bahwa itu palsu. > Contohnya: Berobat dengan menggunakan air bekas wudhu > bisa menyembuhkan tujuh puluh penyakit (jilid 6 > halaman 30). Padahal hadis itu jelas palsu, telah > dijelaskan oleh banyak ulama hadits sebagai berikut: > > Air bekas wudhu > ÊÐßÑÉ ÇáãæÖæÚÇÊ [ ÌÒÁ 1 - ÕÝÍÉ 1693 ] > > Úä ÃÈí ÃãÇãÉ " ÇáÔÑÈ ãä ÝÖá æÖæÁ ÇáãÄãä Ýíå ÔÝÇÁ ãä > ÓÈÚíä ÏÇÁ ÃÏäÇåÇ Çáåã " Ýíå ÇáÚßÇÔí ßÐÇÈ ææÇÖÚ > Dari Abi Umamah: "minum air bekas wudhu orang mukmin > itu ada obat untuk 70 penyakit, yang paling rendahnya > adalah penyakit sedih." Di dalam sanadnya ada > Al-`Akasyi, dia itu pembohong dan pembuat hadits > palsu. (Tadzkiratul Maudhu'at juz 1 halaman 1693, > kanzul `Umal oleh Al-Muttaqi Al-Hindi juz 9 halaman > 541, Al-`ilalul mutanahiyyah oleh Ibnul Jauzi juz 1 > halaman 352-353, Al-fawaidul Majmu'ah fil Ahaditisl > Maudhu'ah oleh As-Syaukani juz 1 halaman 263). > > > Berbau syi'ah dengan mengemukakan perkataan-perkataan > Imam Ja'far, Abu Abdullah murid Imam Ali, menyebut Ali > ra dengan Imam Ali, menyanjung Fatimah dengan > meriwayatkan dia tahu sebelum meninggalnya (tanpa > memberi keterangan dalam kitab apa rujukannya dan > riwayat siapa), dan menutup uraian penting dengan > perkataan Imam Ja'far Shadiq mengenai isi atau > penafsiran Al-Qur'an, sebagai inti dari keseluruhan > uraian dalam 6 jilid itu, di jilid 6 halaman 15. > > > Memberikan kesimpulan sistematika Al-Qur'an justru > melandaskan kepada kelompok sempalan yaitu Mazhab > Jabbariyah dan Mazhab Qadariyah, lalu ditutup dengan > ungkapan Imam Ja'far al Shadiq, yang ditafsiri oleh > orang (Syi'ah pula?)Hasan Mustafavi (Jilid 6, halaman > 14-16). > > > Mengarahkan kepada pemahaman relativisme, kebenaran > itu relatif, dengan memberikan kesimpulan berlandaskan > ucapan Imam Ja'far Al-Shadiq (yang biasanya diklaim > sebagai Imam Syi'ah): Kitab Allah meliputi empat > perkara: Ibarat, isyarat, lathoif, dan haqoiq. Ibarat > bagi orang awam, isyarat bagi orang khusus, lathoif > bagi para wali, dan haqoiq bagi para nabi (jilid 6 > halaman 15). > > > Tidak mengindahkan riwayat dan derajat periwayatan. > Dan dalam pengantarnya dikemukakan bahwa buku ini kaya > dengan opini dan dibanggakan pula sebaga maha karya. > Kenapa tidak mengindahkan periwayatan dan derajat > periwayatan? Bahkan membanyakkan opini saja malah > dibanggakan? Kalau dibanggakan dengan sebutan maha > karya, dan dinamai bernama ensiklopedi --alias kitab > besar sebagai rujukan-- saja Ensiklopedi Al-Qur'an, > mestinya benar-benar dapat dipercaya karena > berlandaskan Al-Qur'an. Tetapi ternyata cerita berbau > fiktif pun dimuat panjang lebar, dihiasi dengan > ilustrasi lagi. Hadits-hadits palsu pun dipampangkan > di sana-sini tanpa dijelaskan bahwa itu palsu dan tak > ada rujukannya. > > Sungguh tidak sesuai dengan namanya, Ensiklopedi > Al-Qur'an. Tidak sesuai pula dengan nama-nama yang > dipampang di setiap jilidnya yaitu rektor-rektor > perguruan tinggi Ilmu Al-Qur'an yang satu khusus > lelaki PTIQ Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an, dan > satunya lagi khusus wanita IIQ Institut Ilmu > Al-Qur'an (tadinya khusus wanita, kemudian sudah ada > lelakinya). Tidak sesuai dengan nama jabatan > Sekretaris Umum MUI. Tak sesuai pula dengan > titel-titel profesor doktor yang membidangi ilmu > Al-Qur'an. Mungkin hanya sesuai dengan yang tasawuf > dan berbau Syi'ah serta berfaham liberal yang > aqidahnya campur aduk tak keruan. > > Jadi buku ini jauh panggang dari api, kalau dikatakan > sebagai maha karya. Jauh pula dari penegasan sambutan > Sekretaris Umum MUI: "Atas nama pribadi maupun Dewan > Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat, kami sangat > menyambut baik terbitnya buku ini. Semoga dengan > kehadiran buku ini bisa mengisi kekosongan kepustakaan > yang terkait dengan tafsir tematis al-Qur'an dalam > bahasa Indonesia." (jilid 1, Sambutan DP MUI). > > Justru yang tampaknya sesuai adalah yang disuarakan > oleh anggota Komisi Fatwa MUI yang dimuat Harian > Pelita dengan judul besar Ensiklopedi Tematis > Al-Qur'an Bahayakan Aqidah Umat Islam (Pelita, 28 > Agustus 2006, halaman 7). Jadi bukan Maha Karya tapi > maha kaya dengan masalah yang membahayakan aqidah umat > Islam. Itu menurut orang MUI sendiri. > > Solo, Rabu 6 Sya'ban 1427 H (30 Agustus 2006). > > * Wartawan dan Penulis Buku-buku Islami > > === > Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? > Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] > http://www.media-islam.or.id > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/