"Imam Syafei" <[EMAIL PROTECTED]> Nulis:

 Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Tidak Boleh Mengatakan Si Fulan Syahid. Ia berkata dalam Al-Fath Juz 6 
halaman. 90, yaitu tidak memvonis syahid kecuali ada wahyu. Seakan dia 
mengisyaratkan hadits Umar, bahwa beliau berkhutbah. "Dalam peperangan, 
kalian mengatakan bahwa si fulan syahid, dan si fulan telah mati syahid. 
Mudah-mudahan perjalanannya tenang.

=========
Berikut ada penjelasan dari millis sebelah. Barang kali bisa menjadi 
informasi pengimbang.

Salam,
Abu Suwailih

Ustadz Nabil==>
  AlhamduliLLAH wash Shalatu was Salamu 'ala rasuliLLAH,

  Amma   Ba'd,

  Ikhwah fiLLAH rahimakumuLLAH, ana ingin meluruskan pembahasan dlm 
masalah ini, karena nampaknya sebagian fihak telah menjadi ifrath 
(berlebihan) & sebagian yg lain menjadi tafrith   (berkekurangan).

  Memastikan (menta'yin) bahwa seorang adalah syahid atau mendapat rahmat
  (almarhum)   adalah terlarang, hal ini telah disebutkan dlm berbagai kitab
  para imam   salafus-shalih, diantaranya dlm Fathul Bari' Syarh Shahih 
Bukhari
  juz VI   karangan Imam al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, karena tdk ada
  manusia yg   bisa memastikan seorang pasti syahid atau   pasti mendapat 
rahmat
  kecuali ALLAH SWT & rasuluLLAH SAW (atas petunjuk   ALLAH SWT).

  Namun ana kira kita semua disini semua sepakat bahwa yg   dimaksud dlm
  pernyataan : Si fulan   syahid atau si fulan almarhum atau si fulan ALLAHu
  yarhamuh, atau si fulan rahimahuLLAH, atau fulan radhiyaLLAHu anhu tidak 
ada
  sedikitpun dlm benak kaum   muslimin untuk mengambil hak ALLAH SWT dlm
  memastikan kedudukan orang   tsb.

  Semua kaum muslimin dari dulu sampai sekarang hanya berkeinginan   untuk
  mendoakan saudaranya sesama muslim & menghukumi atas seseorang 
berdasarkan apa yg nampak selama hidupnya & di akhir hayatnya sebagaimana 
diperintah oleh ahkam syar'iyyah, juga untuk berhusnuzhan terhadap 
saudaranya   sesama muslim sebagaimana yg juga disyariatkan oleh KitabuLLAH 
& sunnah   rasul-NYA.

  Semua ini tdk terlarang dan doa tsb telah dilakukan oleh para   imam
  salafus-shalih dari sejak dulu sampai sekarang dg niat mendoakan &   bukan
  menta'yin. Sbgmn diperintahkan oleh ALLAH SWT dlm QS al-Hasyr, ayat-10   :
  "Dan orang2 yg datang setelah mereka berdoa : Wahai RABB kami ampunilah 
kami & saudara2 kami yg telah mendahului kami dlm keimanan &   janganlah 
ENGKAU membiarkan dlm hati kami kedengkian terhadap orang2 yg   beriman, 
wahai RABB kami, sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Penyantun lagi Maha 
Penyayang."

  Oleh karenanya marilah kita kembali pd ahkam syar'iyyah itu   sendiri, 
yaitu
  niat penyebutan istilah2 tsb semuanya adalah doa & bukan   ta'yin ataupun
  istbat terhadap seseorang. Dg demikian semua kelompok telah   kembali pd
  al-haqq & menjauhi hal2 yg dilarang oleh ahkam   syar'iyyah.

  WalhamduliLLAHi RABBil 'alamin, WaLLAHu a'lam bish   Shawab,

  Abu AbduLLAH


  Syariah Online==>
  http://www.syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=9740
  Tentang Assyahid Lagi
  Al-Bukhari dalam menerangkan hal ini ia berkata : BAB. TIDAK BOLEH 
MENGATAKAN SI   FULAN SYAHID. Ia berkata dalam Al-Fath Juz 6 halaman. 90, 
yaitu TIDAK MEMVONIS   SYAHID KECUALI ADA WAHYU. Seakan dia mengisyaratkan 
hadits Umar. Umar pernah   berkhutbah. "Dalam peperangan, kalian mengatakan 
bahwa si fulan syahid, dan si   fulan telah mati syahid. Mudah-mudahan 
perjalanannya tenang. Ketahuilah,   JANGANLAH KALIAN BERKATA DEMIKIAN, akan 
tetapi katakanlah sebagaimana sabda   Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam : Barangsiapa mati di jalan Allah atau   terbunuh maka ia syahid". 
Ini adalah hadits hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad   dan Sa'id bin Manshur 
dan lainnya dari jalur Muhammad bin Sirrin dan Abi   Al-A'jafa' dari Umar.

  Jawaban:
    Assalamu `alaikum Warahmatullahi   Wabaraktuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa   ba?d.    Terima 
kasih atas masukan Anda. Anda benar bahwa Al-Bukhari telah membuat   satu 
bab khusus di dalam kitab shahihnya tentang tidak boleh mengatakan si fulan 
syahid kecuali ada wahyu. Demikian zhahir haditsnya, namun membaca sebuah 
hadits   begitu saja tanpa membaca syarahnya seakan kita menafsirkan segala 
sesuatu   semata-mata dengan ra`yu, bukan ?
  Kitab yang secara syah dijadikan penjelas dari shahih Bukhari diantaranya 
adalah Fathul Bari. Tentang hadits yang ada di dalam bab ini, pensyarah 
Fathul   Bari menyebutkan bahwa kita memang tidak mengatakan bahwa setiap 
orang yang mati   di jalan Allah SWT sebagai syahid. Sebab masih mungkin 
terjadi hal yang   hakikatnya berbeda.
  Namun demikian, kita boleh menetapkan hukum orang itu sebagai syahid 
secara   zhahirnya. Landasannya adalah apa yang dilakukan oleh para salaf 
kita terdahulu.   Mereka tetap menyebut orang-orang yang wafat di Badar, 
Uhud dan peperangan   lainnya sebagai syahid. Sebab semua ini terkait dengan 
hukum zhahir yang bisa   kita lakukan yang ditegakkan di atas zhan yang 
ghalib.
  Maka orang yang secara zhahir wafat di jalan Allah SWT, kita perlakukan 
sebagaimana zahirnya. Sebab kalau tidak, maka semua orang yang mati syahid 
di   dunia ini harus dimandikan dan dikafani. Sebab belum tentu dia mati 
syahid dan   mungkin saja mati bunuh diri seperti kisah yang dijelaskan di 
dalam hadits bab   ini.
  Tetapi buat kita, yang Allah SWT perintahkan adalah memberi hukum sesuai 
dengan zhahirnya. Dan menyebut seseorang sebagai syahid lebih sederhana dari 
pada tidak memandikan dan tidak mengkafani. Padahal syariat telah menentukan 
bahwa orang yang mati syahid tidak perlu dimandikan dan dikafani.
  Bahwa Bukhari membuat judul demikian, jelas ini adalah masalah khilaf. 
Sebab   kita tahu persis bagaimana ulama salah ketika menyebutkan tarjamah 
para shahabat   terutama yang wafat di peperangan, tetap disebut dengan 
istilahMata Syahidan   yang maknanya adalah beliau mati syahid. Sebutan 
seperti ini tidak datang   dari zaman khalaf, tetapi dari para salaf. Tentu 
ini adalah hukum zhahir   sebagaimana kaidah Nahkumu bizhzhawahir wallahu 
watallas-sarair






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke