Dalam sebuah Mukhoyam (latihan fisik ) yang keras, disebuah daerah di 
Afghanistan, berkumpullah para mujahidin dari berbagai belahan penjuru dunia, 
untuk berjihad melawan Uni Soviet. Aqidah baja, mental yang kuat serta phisik 
yang prima telah mereka siapkan. Seorang komandan Mujahidin memberikan 
petintahnya “ Larilah anda, mengelilingi lapangan ini, semaksimal mungkin. 
“.Serentak larilah para mujahidin, mengelilingi lapangan yang cukup luas 
tersebut. Puluhan putaran di lewati,sehingga masing masing peserta merasa tidak 
kuat dan istirahat. Tinggal seorang saja yang meneruskan larinya, sehingga 
menjadi perhatian banyak orang. Ketika para mujahidin yang lain, berpikiran 
bahwa dia akan menghentikan larinya setelah beberapa putaran ternyata orang 
tersebut terus lari dan lari, sehinngga menimbulkan perhatian banyak orang, 
betapa kuatnya fisik orang tersebut. Sampai suatu ketika dalam masih dalam 
kondisi mengelilingi lapangan Pingsanlah ia. Setelah siuman, sang komandan 
bertanya
 kepada orang tersebut, “kenapa anda melakukan demikian, kenapa anda tidak 
beristirahat setelah anda merasa capek ?” Jawab orang tersebut “ Anda 
memerintahkan, semaksimal mungkin . Inilah Semaksimal mungkin menurut saya”. 
Subhanallah. Dialah Abdullah azzam. Tokoh Mujahidin Afghanistan, asal Palestine 
yang menggentarkan musuh dan disegani kawan kawannya. Tidak mengherankan jika 
Abdurrosul Sayyaf, Burhanudin Robbadi, Gulbuddin Hikmatyar, Usamah Bin Ladin 
dan tokoh tokoh pejuang Afghanistan lainya  berguru pada nya dalam urusan  
perang di Afghanistan. Tidak mengherankan juga jika Sayap Militer Hammas pernah 
menjadikan Abdullah Azzam sebagai nama dari sayap militer tersebut, sebelum 
akhirnya mengunakan nama Izzudin Al Qossam.
   
  Mush’ab Bin Umair, seorang sahabat Muhajirin yang pada awalnya merupakan 
seorang pemuda yang rupawan dengan perfume mahal, rela meninggalkan ibunya yang 
kafir, bahkan ketika ibunya mogok makan agar dirinya kembali ke agama nenenk 
moyangnya dikatakanlah kepada ibunya dengan tegas “ wahai ibuku, sesungguhnya 
saya sangat sayang dengan ibu. Namun seandaninya ibu punya nyawa 100, dan lepas 
dari badan ibu satu persatu, sehinga habis tidaklah saya akan meninggalkan 
agama ini, jika ibu mengajak saya keluar dari agama ini, silakan ibu teruskan 
saja mogok makan tersebut.” Dikisahkan akhirnya, makan juga ibu tersebut. 
Marilah kita lihat betapa semangat Mus’ab Bin Umar dalam perang  Uhud ketika 
1000 orang tentara Muslim, menghadapi 3000 tentara kafir Quraiys bersenjatakan 
lengkap.Inilah dia Mus’ab Bin Umair, pembawa bendera islam dalam perang uhud. 
Ketika kemenangan yang hampir diraih, berbalik menjadi kekacauan karena pasukan 
panah yang tidak amanah, terjadilah pertempuran hebat
 antara Mus’ab bin Umar yang membawa bendera islam dengan Jagoan Qurais, dengan 
senjata lengkap. Dalam sebuah serangan putuslah tangan kanan Mus’ab Bin Umair, 
sehingga bendera dipegang ditangan kiri olehnya. Dengan tangan kirinya tersebut 
perlawanan dilanjutkan. Serangan barikutnya memutuskan tangan kirinya sehingga 
hampir hampir bendera jatuh ketanah, maka dijepitnyalah bendera tersebut dengan 
dua pangkal tangannya yang masih tersisa sampai akhirnya tusukan sangat keras 
menghantam dadanya sehingga jatuhlah Mus’ah diatas tanah menemui sang kholik 
dan bendera diambil alih oleh Ali Bin Abi Thalib.Ali Bin Abi Thalib menyambar 
bendera dengan cepat, karena ada kebiasaan dalam perang bahwa bendera yang 
telah jatuh ketanah, maka dianggap  kalahlah pasukan tersebut.
   
  Saudaraku Itulah contoh dalam kurun yang berbeda. Mus’ab adalah generasi 
pertama  terbaik, sementara Abdullah Azzam adalah tokoh Mujahidin masa kini. 
Saudaraku, itulah semangat yang diawali dari Aqidah yang kuat, tauhid yang 
bersih. Mereka tidak loyo, bersemangat, sampai Akhir hayatnya. Jika kita mau 
menengok sedikit sejarah saja, niscaya akan kita dapati semua generasi terbaik 
agama ini  mempunyai semangat yang begitu tinggi, tidak loyo, bermanfaat bagi 
orang lain dan pantang menyerah. Pantaslah jika ada ungkapan dari meeka “ Semua 
masalah adalah kecil, kecuali maksiat kepada Allah ”  Bandingkan dengan 
sekarang, betapa orang banyak berbangga bermaksiat kepada Allah. Berbangga 
mengumbar Aurat. Berbangga dengan gaya hidup barat dsb.
   
  Saudaraku, Tantangan semakin besar, Namun percayalah,Istiqomah dalam kebaikan 
adalah yang terbaik. Tidak seharusnya kita lemah. Jadikanlah semua jalan adalah 
jalan menuju keridhoan Allah. Bergabunglah dengan kafilah Dakwah. Karena 
sesungguhnya hidup ini begitu berarti.
  Daromi Aks
   
   

       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke