Tanggapan Tentang Diskusi RUU APP di Bali

 

RUU APP semakin meruncing diantara yang pro dan kontra, dua kekuatan saling
berpolemik jika dikerucutkan kelompok yang pro dan kontra itu adalah
kelompok yang peduli moral bangsa dan generasi bangsa, para ulama, kelompok
islamis dan sebagian kecil agama lain dengan kelompok pengumbar dan penikmat
syahwat, kaum Liberal, dan seandainya ada agamawan yang menolak terhadap RUU
APP itu mungkin agamawan sakit atau agamawan gadungan.

 

Menarik fenomena RUU APP ini saat dikaitkan dengan Bali, sebagai wilayah
wisata, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa disamping keistimewaan dan
keunikannya,  Bali menjadi transit peredaran narkoba, peredaran pelacuran,
seks bebas dan segala bentuk maksiat lainnya. Salut apa yang dilakukan oleh
aparat keamanan Bali yang telah menghukum para pengedar Narkoba di Bali.
Namun saat Bali dikaitkan dengan RUU APP, menjadi masalah tersendiri,
mengingat kultur di Bali yang identik dengan tempat wisata "Maksiat" yang
sudah dikenal senatero dunia. bahkan pada saat dialog dengan Pansus RUU APP
DPR RI, "masyarakat" Bali menolak RUU APP itu. Yang lebih parah lagi bahkan
mengancam akan keluar dari NKRI, seperti yang disampaikan oleh Ketua KNPI I
Putu Gde Indriawan dan dilanjutkan oleh Komang dari Laskar Dewata. 

 

Sebenarnya jika Negara ini Negara hukum, pernyataan separatisme seperti itu
sudah layak ditindak oleh kepolisian, apalagi sudah sangat jelas disampaikan
secara terbuka di depan forum yang resmi, harusnya Kapolda Bali
menangkapnya, karena hal ini bisa memprovokasi masyarakat Bali, sehingga
akan membuka wacana separatisme. Jelas ancaman Bali keluar dari NKRI yang
disampaikan oleh Laskar Dewata dan Indriawan itu sebuah ancaman bagi Negara
Kesatuan RI.

 

Sungguh pola pikir yang sangat anasionalis dari seorang tokoh pemuda ataupun
dari seorang warga Negara pada saat kondisi bangsa hancur seperti ini
moralnya, lantas karena ketidaksetujuan atas sebuah RUU menjadikan
Keistimewaan Bali dijadikan alat politik dengan ancaman memisahkan diri.
Sekali lagi kepada pemerintah dan Kepolisian ataupun TNI jangan sampai
membiarkan orang-orang yang memprovokasi gerakan separatisme dibiarkan
karena hal ini akan menjadi presedan buruk ke depan bagi keutuhan dan
soliditas bangsa.

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke