*TERORIS Israel dng senjata buatan TERORIS amerika terus menebar
MAUT...*

 Jumat, 10 Nov 06 17:03 WIB

Jalan-jalan beit Hanun penuh kesedihan. Langit pun terasa sendu. Mimpi
seperti mati. Air mata, tangisan, duka lara, ada di Beit Hanoun. Israel baru
saja melakukan pembantaian sadis hingga menewaskan sedikitnya 20 orang
sekaligus, mayoritasnya adalah anak-anak dan kaum wanita.

Berjalanlah menyusuri beberapa rumah. Kampung yang kehilangan 17 orang
saudara-saudara Muslim akibat serangan Israel. Percikan darah, pakaian,
buku-buku pelajaran, buku tulis, perabotan rumah tangga sederhana, masih
berserakan di sana-sini. Sepertinya, masih melambungkan ingatan pada
suara-suara anak-anak kecil yang kemarin masih ada di ruangan ini.

Saat berjalan di antara sisa-sisa rumah itu, tiba-tiba terdengar suara keras
melengking berulang-ulang mengatakan, "Kemana mereka... kemana mereka…
Mahmudd.. cintaku.. Sa'ad.. di mana kamu… Ah.. ah.." Amjad Atsamena, ibu
dari Mahmud (10) dan Sa'd (9), berusaha mencari jasad anaknya di sini. Ia
baru saja pulang dari rumah sakit yang merawat sebagian saudara-saudaranya
yang luka parah akibat serangan Israel. Dengan terbata-bata ia mengatakan,
"Kami sedang tidur… Aku, isteriku, anak-anakku…Tapi kami dilempari bom…
Anakku, Mahmud dan Sa'ad juga tiga orang saudaraku.. meninggal…" Tiba-tiba,
seperti kehilangan kesadaran, ia mengatakan, "Lihatlah.. ini tas sekolah
Mahmud, ke mana kamu Mahmud, ke sini Mahmud… ambil uang sekolahmu… "

Bukan Amjad seorang yang tertimpa kondisi seperti ini. Keluarga lain ada
yang empat orang keluarganya meninggal. Di sisi sebuah lubang karena ledakan
bom, seorang pemuda tengah menangis. "Apa dosa anak-anak kecil? Apa dosa
orang-orang perempuan? Mereka semuanya sedang tidur nyenyak di dalam rumah..
ahh.. " Umar lalu mengisahkan, dirinya segera keluar dari rumah saat
mendengar sejumlah ledakan besar. Tapi ia justru mendapatkan serangan
tembakan dan bom lagi di jalanan. "Mereka kemarin sudah datang ke sini,
memeriksa seisi rumah. Mereka tidak tahu sama sekali bahwa semua penduduk di
sini mayoritasnya adalah anak-anak dan kaum perempuan…"

Di rumah sakit Kamal Udwan, Utara Ghaza, kesibukan meningkat. Ratusan korban
serangan gila Israel hanya memiliki tempat pengobatan terdekat di rumah
sakit ini. Seorang ibu yang sanak keluarganya menjadi korban bercerita,
"Kami sedang tidur di dalam rumah ketika sejumlah bom jatuh ke tempat kami
bertubi-tubi tanpa sebab. Anak-anak meninggal, tak satupun tersisa." Ia
kemudian menunjuk seorang anak kecil yang berbaring di sisinya. "Ia sekarang
masih belum sadar. Tidak tahu bila ibunya sudah meninggal. Ayahnya patah
kaki. Sementara tiga orang saudaranya, sudah ada di ruang pendingin mayat.
Rasakanlah nanti rudal-rudal kami Zionis Israel…. Hasbunallah wa ni'mal
wakiil.. " (na-str/iol)


[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke