Hidup Jadi Indah dengan Sedekah

  ALLAH SWT. dalam surah Al Lail ayat 4-7, telah memberikan resep teramat ampuh 
bagi siapa saja yang menginginkan hidup serba mudah dan bahagia sejak di dunia 
sampai di akhirat kelak. Intinya, istiqamah bersedekah dan bertaqwa. 

Rasul SAW. menerangkan, jika seseorang ingin betul dihilangkan kesulitannya, 
diringankan bebannya, dan ditolong semua permasalahannya, maka dia harus 
membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita dan lebih bermasalah. Dalam 
sebuah hadis riwayat Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW. pernah bertanya 
kepada sejumlah sahabatnya : " Apakah kalian menginginkan kepuasan dan 
kesuksesan bathin serta terpenuhi kebutuhan hidup kalian ? ". Lalu beliau SAW. 
bersabda : " Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berikanlah makanan 
yang sama dengan makanan yang engkau makan PASTI kalian akan mendapatkan 
kesuksesan bathin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup kalian." 

Abu Hurairah RA.meriwayatkan, bahwa Nabi SAW. bersabda: "Orang yang pemurah 
(penderma) itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan 
jauh dari neraka. Adapun orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari Allah, jauh 
dari manusia, jauh dari surga dekat dengan neraka." 

Saking penting dan mulianya bersedekah itu, maka terhadap sahabat termiskin 
sekalipun, seperti Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW tetap menganjurkannya. 
Karena gencarnya Baginda SAW membujuk Abu Dzar untuk istiqamah bersedekah, ia 
menjadi "penasaran" dan memberanikan diri untuk bertanya : "Ya Nabi Allah ! 
Engkau menyuruh kami bersedekah. Apa hakekat sedekah itu ?". Nabi Mulia SAW ini 
menjawab : "Sedekah itu sesuatu yang ajaib". Kalimat itu diulangi beliau tiga 
kali berturut-turut menandakan utamanya. 

Kepada Ali bin Abi Thalib KW, menantunya, Rasulullah SAW. berwasiat : "Wahai 
Ali !.Keluarkanlah infak hartamu dan berilah kelapangan terhadap familimu dan 
janganlah khawatir terhadap Allah SWT yang memiliki ' Arsy bahwa DIA akan 
menyediakan karunia-Nya terhadapmu." Dan dalam satu hadis Qudsi Allah SWT. 
berfirman : " Wahai manusia !. Kekayaan-Ku tidak akan pernah habis selamanya. 
Semakin banyak engkau berinfak, sebanyak itu pula aku memberi rezeki padamu. 
Seberapa pula tingkat kekikiranmu sekedar itu pula Aku menahan rezekimu 
padamu." Sejak itu pula Ali bin Abi Thalib KW walaupun hidupnya tergolong 
miskin, setiap hari berupaya untuk bersedekah, kendatipun harus bekerja sebagai 
" pekerja " kasar, misalnya mengambil upah mengangkut air minum. Menurut Ibnu 
Abbas RA. dalam Tafsir Al Qurthuby, bahwa turunnya ayat 274 surah Al Baqarah 
itu, adalah karena memuji sikap Ali. Ia memiliki uang hanya 4 dirham. Ia 
menginfakkan 1 dirham di waktu malam dan 1 dirham di waktu siang, 1 dirham
 ia infakkan dengan cara sembunyi dan 1 dirham lagi, ia infakkan dengan cara 
terang-terangan. Ia tidak pernah merasa khawatir menghadapi hari esok, karena 
ia tahu Allah SWT menjamin rezeki hamba-Nya. Ia mendahulukan perniagaan dengan 
Allah, sebab ia yakin terhadap janji-Nya yang akan menggantinya dengan basalan 
yang terbaik.( QS. (2) : 261). 

Uwais Al Qarni, termasuk generasi tabi'in. Rasul SAW menyebutnya sebagai 
sebaik-baik sahabat dari kaum tabi'in. Apa keistimewaan Uwais, sehingga 
walaupun tidak sempat bertemu Rasulullah SAW. tapi Baginda SAW. memujinya ?. 
Pertama, Uwais amat berbakti kepada ibunya. Dialah yang mengurungkan niat 
berangkat haji dan hasrat mengunjungi Rasulullah SAW, lantaran ibunya tidak 
ingin ditinggalkan sendirian olehnya. Kedua, walaupun hidupnya teramat miskin, 
tapi paling dermawan. Uwais bekerja sebagai pengembala dengan gaji 4 dirham. " 
Aku ini adalah pengembala yang digaji 4 dirham dan semuanya tidak masuk ke 
perutku.", ujarnya ketika pada suatu waktu ditanya oleh Umar bin Khattab RA dan 
Ali KW. Dalam sejarah kehidupan Uwais juga tercatat, dia biasa makan makanan 
yang diambil dari tempat sampah, setelah dibersihkan, lalu di bagi dua. 
Sebagian ia makan dan sebagian lagi ia sedekahkan..Setelah itu Uwais berdoa : 
"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu jika masih ada hamba-Mu yang kelaparan." 

Ali Ath Thontowi, ulama terkenal dari Universitas Al Azhar Qairo berpesan : 
"Bila Anda membahagiakan Saudara Anda dengan pemberian, maka Allah akan 
membahagiakan Anda dengan pemberian-Nya yang tak terduga. Dan tak pernah Anda 
nantikan. Yang jelas pahala akhirat adalah lebih besar. Oleh karena itu 
pilihlah pakaianmu yang sekiranya lebih dan mainan serta permen anakmu dan 
lain-lain yang tak lagi dibutuhkan. Kirimkanlah kepada anak-anak tetanggamu 
yang fakir. Upayakanlah Anda bisa membuat mereka hidup senang sehari saja dalam 
setahun, sebagaimana Anda menikmatinya setiap hari sepanjang masa." 

Diantaran keistimewaan sedekah dan infak berdasar Quran dan Hadis :. 
1.Melepaskan diri dari sifat perbudakan. Rasul SAW. bersabda : " Sesungguhnya 
sedekah dapat menolak 70 pintu bencana.". 2 Merupakan obat dalam diri 
kita.Rasul SAW.bersabda : " Obatilah penyakitmu dengan bersedekah." 3. 
Merupakan benteng buat diri kita. Rasul SAW. bersabda : " Bentengilah harta 
bendamu dengan sedekah.". 4. Merupakan pemadam kemurkaan-Nya. Rasul SAW. 
bersabda : " Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah". 5. Menambah keakraban 
dalam persaudaraan. Rasul SAW. bersabda : " Sedekah adalah hadiah. Maka 
berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih-sayanglah kalian dengan 
saling memberi hadiah". 6.Menanamkan rasa belas kasih dalam hati. Rasul SAW. 
bersabda : " Barang siapa mendapat kesedihan di dalam hati, maka berikanlah 
sedekah." 7.Dapat menambah umur. Rasul SAW. bersabda : " Sedekah dapat menolak 
musibah serta dapat menambah keberkahan umur." 

Wallahualam. 


"Tutik. L" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          Semoga Allah SWT membalas 'amal 
Ibadah kita.

B'Rgrds
-Tutik-

----- Original Message ----- 
Sent: Tuesday, March 06, 2007 11:41 AM
Subject: Fw: Sedekah

Kekuatan Sedekah 


Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sbb : 
Tatkala Allah Ta'ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar. Lalu Allah 
menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata 
bumipun terdiam. 
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka 
bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada 
gunung ?" 

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (kita mafhum bahwa gunung batupun bisa 
menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya 
yang terbuat dari besi), 

Para malaikat bertanya lagi "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang 
lebih kuat daripada besi ?" 
Allah yang Maha Suci menjawab, "Ada, yaitu api" (besi, bahkan bajapun bisa 
menjadi cair dan lumer setelah dibakar api), 

Para malaikat kembali bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu 
yang lebih kuat daripada api ?" 
Allah yang Maha Agung menjawab, "Ada, yaitu air" (api membara sedahsyat apapun 
niscaya akan padam jika disiram air), 

Para malaikatpun bertanya kembali "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu 
yang lebih kuat daripada air ?" 
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (air 
disamudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan menjelma 
menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain karena kekuatan angin. Angin 
ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat), 

Akhirnya para malaikatpun bertanya lagi "Ya Allah, adakah sesuatu dalam 
penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua ?" 
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, "Ada, yaitu amal 
anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan 
kirinya tidak mengetahuinya". 
Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah 
orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah 
yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun 
keinginan untuk diketahui orang lain. 

Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika 
beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : "Wahai segenap manusia 
! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan 
(pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya". 

Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang 
ikhlas hanya karena Allah semata, tanpa tendensi ingin dipuji, dianggap 
dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia. 

Ganjaran bersedekah 

RasulAllah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk 
memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada 
kita menjadi berkah. 

Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang 
berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda 
RasuluAllah SAW, sbb : 

a.. Allah Ta'ala berfirman, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan 
Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka 
Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah". {Qs. Al Lail (92) : 5-8} 
b.. Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) 
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan 
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. 
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha 
luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui". {Qs. Al Baqarah (2) : 261} 
c.. RasulAllah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua 
malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya Tuhan, 
karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah". 
Yang satu lagi menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya". 

Tolak Bala dengan Sedekah 

Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak 
bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW, 
sbb : 

a.. "Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului 
sedekah". 
b.. "Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah". 
c.. "Obatilah penyakitmu dengan sedekah". 
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah 
ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya karena 
kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kita enggan 
memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir jalan dengan pemikiran 
bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan meminta-minta sebagai 
profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang 
demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang tidak rela melihat kita 
berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan 
prasangka-prasangka yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan 
sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan 
umatnya untuk gemar bersedekah, 

Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada 
pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena 
sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. 
Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang 
berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang 
tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ??? 

Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada 
pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka 
biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum sholat Jum'at 
dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan biasakan dengan memberi 
sejumlah minimal setiap Jum'at, misalnya Jum'at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu 
ke kotak amal maka sebaiknya Jum'at berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa 
lebih dan terutama harus diiringi dengan keikhlasan. 

Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla. 
Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan 
merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya 
orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya. Sebab 
menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya 
menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah 
diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah dengan jalan 
meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh 
berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan 
sesuatu. 

Sedekah yg pahalanya terus mengalir 

Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : "Bila 
seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal 
jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. 
Bukhari, dalam Adabul Mufrad). 

Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir 
walaupun si pemberi sadaqah telah wafat : 

SADAQAH JARIAH - 
KEBAIKAN YANG TAK BERAKHIR 
AL SADAQAT AL JARIYAH - 
THE ACTIONS WHICH OUTLIVES YOU ! 

1. Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat Al-Quran tersebut dibaca, anda 
mendapatkan kebaikan. 
Give Quran to someone and each time they read from it, you will gain hasanaat. 

2. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, anda mendapatkan 
kebaikan. 
Teach someone to recite a dua. With each recitation, you will gain hasanaat. 

3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, anda 
mendapatkan kebaikan. 
Donate a wheel chair to a hospital and each time a sick person uses it, you 
will gain hasanaat. 

4. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau hewan berlindung dibawahnya atau 
makan buahnya, anda dapat kebaikan. 
Plant a tree. Each time any person or an animal sits under its shade or eats 
from the tree, you will gain hasanaat. 

5. Tempatkan pendingin air di tempat umum. 
Place a water cooler in a public place. 

6. Berbagi bacaan yang membangun dengan seseorang. 
Share constructive reading material with someone. 

7. Libatkan diri dalam pembangunan mesjid. 
Participate in the building of a mosque. 

8. Berbagi CD Quran atau Do'a. 
Share a dua or Quran CD. 

9. Bantulah pendidikan seorang anak. 
Help in educating a child. 

10. Bagikan pengetahuan ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah 
satu dari hal diatas, Anda dapat kebaikan sampai hari Qiamat. 
Share this with someone. If one person applies any of the above you will 
receive your hasanaat until the Day of Judgment.


Jadilah dai "sejuta artikel" dengan meneruskan artikel ini kepada 
saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, 
sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk karena tidak menyampaikan 
(menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam 
Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 : 
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari 
keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada 
manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh 
sekalian makhluk". 

Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku 
walaupun hanya satu ayat". 

Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.

Wassalam

B'Rgrds


[Non-text portions of this message have been removed]



         

                
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke