Wooo! Betul memang tulisan yang sangat mencengangkan. Tidak ditulis dengan 
berapi-api, tapi sarat refleksi. Kemampuan untuk kritis kepada iri sendiri 
seperti dipertunjukkan oleh tulisan ini betul-betul luar biasa. Semestinya, 
setiap umat beragama, tak hanya umat Islam, punya kemampuan self-questioning 
seperti ini. Jika saja ini terwujud pada diri setiap orang, niscaya tak akan 
terjadi fanatisme, penghujataan atas agama orang lain, dan rasa superioritas 
yang dangkal.
Kepada Mas/Bung/Mbak as as, yang mem-posting tulisan ini di mediacare, mohon 
sampaikan penghargaan saya pada Mahendra, sang penulis.
Terima kasih banyak!

manneke


-----Original Message-----

> Date: Sat Jul 15 02:20:46 PDT 2006
> From: "as as" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [mediacare] Oh, Islam.....................dari Mahendra's 
> blog.............touching to read..........
> To: [EMAIL PROTECTED], mediacare@yahoogroups.com, "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL 
> PROTECTED]>
>
> Silahkan introspeksi, sahabat - sahabat ...    Aku (pernah) Bangga Menjadi 
> Muslim.     
> Ada masa-masa di mana aku dengan bangganya berucap :
> 
> ??No thanks. I??m a moslem, I don??t drink alcohol?? atau
> ??You guys just go for lunch, don??t wait for me. Its ramadhan, I??m fasting 
> throughout this month??
> ??You asked me what I have just been doing? Oh.. I was just praying. It??s a 
> compulsary for moslem to pray 5 times a day..??.
> 
> Jawaban-jawaban seperti di atas pernah kulontarkan dengan bangga dan mantap 
> atas pertanyaan-pertanyaan kolega-kolegaku dari mancanegara yang belum tahu 
> banyak tentang Islam.
> Dan (dulu) aku bertambah bangga, melihat respond mereka yang takjub atas 
> jawabanku, dan kembali bertanya seperti ini:
> 
> ??Are you telling me that you have never been got drunk throughout your 
> life??? or..
> ??Its impresive. How can you remain productive even though you don??t eat or 
> drink anything during working hours in Ramadhan Month???
> 
> Dan yang paling membanggakan, komentar Elaine (bukan nama sebenarnya) , rekan 
> kerjaku waktu aku kerja di Bangkok, yang tertarik dengan ajaran Islam:
> 
> ??Mahendra, I??m not a religious person, neither is my husband. But, I want 
> my son to be a religious person. And I think Islam will be good religion for 
> him??
> 
> Sebuah pernyataan sangat menarik dari seorang Elaine, warga negara China, 
> bersuamikan seorang pria Jerman, yang disatu sisi menyebut dirinya maupun 
> suaminya bukanlah seorang yang religius (baca: atheis?), tapi di sisi lain 
> dia menginginkan anakanya memeluk dan menjalankan sebuaah agama, dan Islam 
> adalah agama yang Elaine inginkan dipeluk oleh anaknya.
> 
> Aku terheran-heran mendengar pernyataan Elaine.
> 
> Mengapa seorang Elaine yang Atheis, percaya bahwa Islam akan memberi pengaruh 
> baik pada anak laki-laki satu-satunya itu?
> 
> ??Why??? Tanyaku padanya
> 
> ??Look at you, Mahendra. As a Moslem You should pray 5 times a day, avoid 
> drinking alcohol, avoid adultery, avoid doing bad things. Keep doing good 
> things. There are so many good values I can see in Islam believes?? Elaine 
> melanjutkan.
> 
> Menit-menit berikutnya, bak seorang Ustadz Elaine menjelaskan 
> keutamaan-keutamaan dari ajaran muslim. Seperti sholat misalnya. Elaine 
> melihat ritual sholat akan memberikan dampak yang sangat baik bagi orang yang 
> melakukannya. Dengan melakukan sholat 5 kali berarti seorang muslim akan 
> selalu diingatkan pada kekuasaan Tuhan yang pada akhirnya akan menjadi 
> panduan bagi seorang muslim untuk menghindari hal-hal yang tidak baik.
> Juga ajaran lainnya seperti larangan minum alkohol, dan berpuasa di bulan 
> ramadhan, dilihat Elaine sebagai bagian dari usha menjaga kesehatan dan 
> kesegaran-kesagaran tubuh.
> Menghindari perzinahan sbegai wujud penghormatan terhadap kaum wanita. Dst 
> dst??.
> 
> ??So, I want my son learn and practise those Moslem??s Values in his life??
> ??Beside, I like the ??moslem song?? as well.?? Elaine menambahkan
> 
> ??What Song??? aku bingung
> 
> ??The song that always be sung before you guys doing the praying 
> things??jawabnya
> 
> ??Oh ??..we call it as ??Adzan?? ?? aku menjelaskan
> 
> ??Yes, that Adzan song. I like it. Its so peacefull. Particularly when you 
> hear it early in the morning??
> 
> Sejenak ku tertegun, aku baru saja deiceramahi oleh seorang ??Atheis???, yang 
> secara logis dan obyektif menerangkan keutamaan-keutamaan ritual dan ajaran 
> Islam. Penjelasan logis yang lebih dalam dari sekedar khotbah jum??at yang 
> sering kali hanya mengajak umat beribadah semata-mata hanya karena begitulah 
> yang tertulis di Alquran.
> Penalaran logis Elaine terhadap keutamaan ajaran Islam membuat Elaine 
> menginginkan anaknya untuk memeluk Muslim.
> 
> Landasan berpikir Elaine sangatlah rasional. Alasan dia ingin mengajarkan 
> Islam pada anaknya bukanlah berpijak pada keimanannya pada Allah dan mengakui 
> Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, tapi lebih pada penalaran bahwa bila 
> anaknya menjalankan ajaran Islam dengan benar, niscaya anaknya akan 
> berperilaku baik, dan menjalani hidup ini dengan baik.
> Jadi, dari sudut pandang Elaine-(seorang Atheis): Muhammad hanyalah dianggap 
> sebagai seorang yang telah menyusun kurikulum ajaran kehidupan dengan sangat 
> komprehensive yang apabila dijalankan dengan benar, akan menuntun manusia 
> menjalani kehidupan di dunia ini dengan baik. Atas dasar penalaran seperti 
> inilah Elaine menginginkan anaknya memeluk agama Islam.
> Paradoks yang langka. Di satu sisi Elaine tidak peduli tentang keberadaan 
> Tuhan/ Allah, tapi di sisil lain Elaine mengakui Ajaran islam adalah ajaran 
> yang sangat baik untuk diajarkan pada anaknya.
> 
> Aku sedikit tersanjung mendengar penjelasan Elaine. Tersanjung karena 
> setidaknya keberadaan ku sebagai satu-satunya muslim (pada waktu itu) di 
> kantor itu-di bangkok- telah memberikan kesan yang baik pada Elaine tentang 
> ajaran islam (walauapun baru sebatas pada ??kesan??, belum sampai pada 
> ??iman??).
> Penjelasan Elaine tidak hanya membuatku bangga sebagai muslim, di sisi lain 
> juga semakin memberikan motivasi bagiku untuk senantiasa menjaga tindak 
> tandukku untuk mengindari anggapan yang salah tentang penganut agama Islam.
> 
> **
> 
> Yang kusceritakan di atas adalah masa-masa lalu.
> Itu duluuu??..
> 
> Belakangan ini, memperkenalkan diri sebagai muslim, atau mencoba untuk 
> memperkenalkan nilai-niali yang dianut dalam ajaran muslim ketika sedang 
> bekerja atau berkunjung di/ke negara-negara dimana muslim menjadi minoritas, 
> , tidak jarang berakhir dengan pertanyaan-pertanyaan atau komentar miring 
> seperti:
> 
> ??Is it true, in Islam teaching, you may kill innocent people???
> 
> atau samar-samar pernah kumendengar seorang berkomentar di belakangku ketika 
> aku menolak ajakan mereka untuk merayakan selesainya pekerjaan dengan 
> minum-minuman kerase, seperti ini??
> 
> ??Yeah??. Moslem don??t drink alcohol. But they do kill people????
> 
> Agaknya ??image?? agama Islam sedang berada di titik terendah.
> 
> Yang cukup mencengangkan, image yang buruk seperti ini sudah mendunia, tidak 
> hanya dipersepsikan oleh orang-orang di benua Eropa atau Amerika, tapi juga 
> di negara-negara Asia di mana muslim menjadi minoritas di sana.
> 
> Di India misalnya, tahun lalu ketiak aku dan rekan kerjaku berkesemaptan 
> melakukan kunjungan kerja ke India. aku sempat mendapatkan kesan yang buruk 
> dengan keberadaan Umat Islam di sana.
> Waktu itu, daalam perjalanan pulang dari kantor kembali ke Hotel di kota 
> Mumbai, kami sempat menyaksikan pemandangan Dipinggir jalan dimana terdapat 
> segerombolan laki-laki muda berkerumun di pekaranagan sebuah rumah, tampak 
> sedang mengantri pembagian makanan.
> 
> Melihat pemandangan itu, kami bertanya pada Amit, kolega dari India yang 
> mengantar kami pulang ke hotel waktu itu: Tempat apakah yang sedang kami 
> lihat itu? Mengapa pemuda-pemuda itu mengantri makanan? Bukankah Ekonomi 
> India sedang maju pesat, mengapa masih ada yang harus mengantri makanan- 
> (terlebih-lebih di kota Mumbai- yang merupakan kota pusat keuangan dan 
> perdagangan di Inida?)??
> 
> Amit menjelaskan, bahwa tempat tersebut adalah rumah di mana sekelompok 
> dermawan menyedialan makanan bagi para orang miskin secara Cuma-Cuma setiap 
> harinya. Dengan nada sinis Amit memaparkan bahwa mereka yang mengantri di 
> situ adalah sekelompok Muslim pemalas, yang tidak mau bekerja.
> Sebenarnya, kalau mereka mau bekerja, banyak sekali lapangan pekerjaan yang 
> tersedia, mengingat pertumbuhan ekonomi India tengah melaju pesat saat itu. 
> Menurut Amit, mereka , pemalas muslim itu, berdalih bahwa dalam ajaran Islam. 
> seorang miuslim tidak boleh ber??tuan??kan pada oramg non Muslim.
> Dengan kepercayaan semacam ini tentu saja mereka banyak yang mengannggur, 
> karena di India muslim adalah minoritas, dan sebagian besar perusahaan di 
> India tentunya dipimpin oleh non muslim-penganut agama Hindu, agama terbesar 
> di sana.
> 
> Selanjutnya, Amit menguraikan rincian ??kejelakan-kejelakan?? umat muslim 
> India lainnya seperti: tidak mau ikut keluarga berencana sehingga anak-anak 
> mereka sangat banyak dan tak terurus, dicurigai terlibat kegiatan teroris 
> bersama-sama muslim dari Pakistan,. Tidak mau membaur dengan masyarakat India 
> lainnya , dll?? dll
> Tampaknya, daftar panjang Amit tidak berhenti kalau Amit tidak diberi kode 
> oleh temanku, bahwa Aku juga adalah seorang muslim.
> Begitu mengetahui akupun juga seorang muslin, Amit kelihatan salah tingkah, 
> selanjutnya dia perlahan-lahan mulai mengalihkan topik pembicaraan. Dan mulai 
> bercerita, kalau dia juga mengenal muslim yang baik dan terpelajar.
> 
> Aku tidak banyak menyanggah atau menanggapi uraian Amit tentang Muslim 
> menurut persepsi-nya itu.
> Aku hanya menjelaskan padanya bahwa: dewasa ini banyak umat Islam yang salah 
> memahami ajaran Islam. Dan mungkin itulah yang terjadi dengan umat muslim 
> India yang diamati Amit.
> 
> **
> Yah begitulah keaadaannya.
> Tidak gampang untuk menjadi muslim akhir-akhir ini.
> 
> Banyak yang menggembar-gemborkan bahwa banyak pihak luar yang ingin 
> menghancurkan Islam.
> Padahal, pada kenyataannya, ??kehancuran justru lebih banyak ditimbulkan dari 
> pengrusakan dari dalam umat muslim itu sendiri ?? .
> 
> Kerusakan dari dalam yang bagaimana? Seperti yang berikut ini:
> 1. Perselisihan dan Pertentangan di kalangan umat muslim sendiri.
> Seperti yang terjadi antara Shiah dan Sunny yang tak habis-habisnya saling 
> membunuh satu sama lain.
> 
> 2. Tindakan-tindakan kekerasan mengatasnamakan ajaran Islam
> Terorisme, bom bunuh diri, pemaksaan penerapan nilai-nilai islam dengan lebih 
> mengutamakan tindakan represif daripada persuasif/ dakwah, dll
> 
> 3. Politisasi Ajaran Islam
> Mungkin kita masih ingat suasana pemilihan Presiden antara Megawati dan Gus 
> Dur. Untuk meloloskan Gus Dur sebagai Presiden, dan menjegal Megawati, ada 
> beberapa tokoh partai yang menghembuskan issue berbau gender: bahwa wanita 
> diharamkan untuk menjadi Presiden. Eee?? setelah Gus Dur jadi presiden, dan 
> ternyata kebijakannya tidak memuaskan mereka, orang-orang yang sama yang 
> sebelumnya ??mengharamkan perempuan jadi presiden, berbalik mendukung 
> Megawati dan menuntut Gus Dur turun. Umat jadi bingung: jadinya ajarannya 
> yang bener yang mana nih?
> 
> 4. Arrogan.
> Menjadi agama terbesar di Indonesia, membuat sebagian umat-nya 
> arogan/sombong. Untuk mencapai tujuan yang diingankan, (lagi-lagi) sering 
> mengedepankan ??pemaksaan?? daripada dialog.
> 
> 5. dlll??dlll
> 
> Daftar panjang-panjang keruskan-keruakan dari dalam seperti tersebut di atas, 
> tidak hanya membuat kalangan ??non muslim?? menjadi antipati terhadap ajaran 
> muslim, lebih jauh lagi hal tersebut telah membuat umat muslim sendiri 
> bertanya-tanya : ??Apakah saya telah memeluk agama yang benar???
> 
> ****   
>   
>   posted by Mahendra_Hariyanto @ 11:42 AM 4 comments    
> 
> 
>                       
> ---------------------------------
> See the all-new, redesigned Yahoo.com.  Check it out.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/IRislB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke