Bung Moderator Milis Media-care, Saya titip posting ajakan kepada teman-teman akan ancaman pemanasan global dengan cara menyaksikan sendiri film dokumenter "An Incovenient Truth" yang dibintangi Al Gore, mentan wakil presiden AS di masa Bill Clinton yang dikalahkan secara menyakitkan oleh GWB tahun 2000 karena menang popular votes tetapi kalah dalam electoral votes di Florida. Ia akan mencalonkan lagi menjadi Presiden AS tahun 2008. Salam, Ari Satriyo Wibowo AN INCONVENIENT TRUTH SEBUAH FILM YANG WAJIB DITONTON Setelah menyaksikan sendiri film dokumenter An Inconvenient Truth yang dibintangi Al Gore, yang pernah menjadi Wapres AS di masa Presiden Bill Clinton, saya menyarankan rekan-rekan untuk menyaksikan film tersebut. Film itu begitu jelas, gamblang dan disertai visualisasi yang akurat tentang ancaman pemanasan global bila kita mengabaikannya. Di antaranya kota-kota seperti Shanghai akan tenggelam dan mengakibatkan korban 40 juta orang, sementara kota-kota di Bangladesh dan Calcutta di India bisa menimbulkan bencana bagi 60 juta penduduk, negeri Belanda akan tenggelan dan New York pun juga tenggelam. Semua itu akan terjadi dalam waktu 10 tahun ke depan. Yang lebih mengerikan kita terancam mengalami kembali zaman es seperti yang terjadi pada 650.000 tahun yang lalu. Konsekuensi lainnya berupa perubahan cuaca yang akan berpengaruh pada ketahanan pangan global dan ketersediaan air bersih. Ancaman pemanasan global memang nyata. Setiap peningkatan suhu sebesar 1 derajat di wilayah Khatulistiwa akan menciptakan peningkatan suhu sebesar 12 kali lipat di wilayah kutub Utara dan Selatan. Kekuatiran mencairnya es di kedua kutub semakin terlihat. Harian Indopos, 4 November 2006 lalu , misalnya, melaporkan bahwa sedikitnya 100 gunung es mengapung di Samudra Selatan, di sebelah Selatan Selandia Baru. Setelah menerima laporan tersebut, pihak Maritim Selandian Baru segera mengeluarkan peringatan navigasi kepada seluruh pengguna jalur perkapalan tersebut. Berdasarkan pengamatan Angkatan Udara Selandia Baru bongkahan es tersebut berukuran 2 x 1,5 kilometer persegi dengan tinggi sekitar 130 meter. AS dan Australia adalah dua negara yang menolak menandatangani Protokol Kyoto 2002. Pemerintahan AS dibawah Presiden Bush berkilah bahwa menandatangani protokol itu akan mengakibatkan penggangguran besar di negaranya. Protokol itu mewajibkan 40 negara untuk mengurangi emisi karbon dioksida sedikitnya 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990 sebelum tahun 2008-2012. AS secara global menyumbang sekitar 30,3 persen dari pemanasan global sementara Eropa sebesar 27,7 persen dan Asia sejumlah 12,2 persen. Emisi karbon per kapita AS mencapai 5 persen sementara sumbangan emisi karbon AS berdasarkan wilayah mencapai 5,47 persen. Menurut kawan saya yang bekerja di WWF menurut rencana film "An Inconvenient Truth" bakal diputar di JIFFEST pada tanggal 6 Desember 2006 mendatang. Tetapi rasanya film ini patut ditonton oleh lebih banyak lagi khlayak ramai mulai dari pejabat hingga rakyat jelata. Mudah2 an dengan melihat ini mereka yang hobi membakar lahan dapat mengurungkan niatnya untuk melakukan lagi di tahun depan. Demikian pesan yang dapat sampaikan. Bagaimana pendapat rekan-rekan? Salam hormat saya, Ari Satriyo Wibowo Hp 0816-188-9196 (SMS)
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com