BPK: Jangan Salahkan Pemberantasan Korupsi
"Saya jadi bertanya-tanya soal komitmen Kalla dalam pemberantasan korupsi." 

JAKARTA -- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution menyatakan upaya 
pemberantasan korupsi jangan dijadikan alasan bagi terhambatnya laju 
perekonomian. 

"Ekonomi tidak jalan karena investasi tidak ada. Kalau ada pernyataan 
penanganan korupsi dan juga audit-audit BPK menghambat pembangunan, itu namanya 
mencari kambing hitam," katanya di Auditorium Badan Pemeriksa Keuangan di 
Jakarta kemarin. 

Anwar mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa 
pemberantasan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi telah menimbulkan efek 
samping berupa ketakutan pejabat untuk membuat keputusan. Akibatnya, 
perekonomian terganggu. 

"Kami mendukung pemberantasan korupsi, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan 
membuat ekonomi ambruk," kata Kalla dua hari lalu. "Tindakan tegas KPK juga 
bisa mengakibatkan ketakutan." 

Ketua BPK menilai pernyataan Wakil Presiden itu tidak tepat. "Jangan cari-cari 
alasan," ujarnya. 

Anwar berpendapat sebaliknya. Menurut dia, jika korupsi bisa diberantas, 
perekonomian akan lebih maju. Dia menambahkan, bobroknya ekonomi hingga 
terpuruknya kondisi Indonesia saat krisis pada 1997-1998 terjadi akibat korupsi 
yang terus-menerus dibiarkan. "Kita harus belajar dari kasus itu."

Dia meminta pemerintah mencontoh Korea Selatan, yang berhasil pulih dari krisis 
dengan cepat karena menerapkan kebijakan tangan besi dalam memberantas korupsi. 
Bahkan dua Presiden Korea yang terbukti korup pun ditangkap. "Sedangkan di sini 
baru gubernur yang ditangkap. Di Korea sudah masuk penjara, di sini masih 
wacana," kata Anwar. 

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch 
Emerson Yuntho sepakat dengan Anwar. Menurut dia, bila korupsi dapat 
diberantas, investasi akan masuk. "Selama ini investor takut karena birokrasi 
yang terlalu panjang dan korup, bukan sebaliknya." 

Emerson menilai pernyataan Jusuf Kalla tidak tepat dan kontradiktif dengan 
agenda pemerintah dalam memberantas korupsi. "Saya jadi bertanya-tanya soal 
komitmen Kalla dalam pemberantasan korupsi," katanya. 

Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Almuzamil Yusuf mengatakan hal senada. 
Pemberantasan korupsi berkaitan dengan kepastian hukum. Jika ada kepastian 
hukum, investor akan tertarik untuk masuk dan pembangunan ekonomi bisa 
terdorong. 

Pemerintah, kata dia, seharusnya tidak perlu takut dengan langkah pemberantasan 
korupsi. "Bila prosesnya benar, mengapa harus takut?" ujarnya. AGUS SUPRIYANTO 
| POERNOMO

Sumber: Koran Tempo - Kamis, 07 Desember 2006

++++++++++

Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita

Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/

Kirim email ke