tanya kenapa? beras dgn kualitas yg sama, di thailand Rp 1.300,-/kg tetapi di indonesia harganya sudah ditas Rp 4.000,-/kg? kena pajak impor-kah? kena ongkos distribusi? mungkinkah harganya bisa jadi 2 kali lipat? kalau demikian, mengapa kita tidak melanjutkan program orde yg lalu, "swasembada pangan"? demikian juga harga ikan kembung mata besar, harganya Rp 17.500,-/kg .... tetapi, di Pasar Baru di Cilegon, kok bisa seharga Rp 20.000,-/kg? apakah thailand tidak pakai pajak impor, bahkan ... mungkin diberikan insentive agar murah dijual di thailand, padahal ... tuh ikan (kemungkinan besar) berasal dari perairan indonesia?!! lalu ... pertanyaannya ... siapakah yg bertanggung jawab soal harga-harga yg tidak masuk akal itu? presiden? bulog? menteri perikanan? apakah kita tidak memiliki mekanisme pengawasan sehingga dapat menentukan siapakah yg paling bertanggung jawab atas keputusan irrasional tersebut? hehehehehehe ... banyak yg tahu bahwa indonesia bermasalah ... banyak juga pengamat dan pemikir yg memberikan usulan untuk langkah-langkah menyelesaikan masalah ... tetapi, adakah mekanisme yg bisa melakukan pengawasan, dan bila pengawasan itu tidak terrealisir untuk mendapatkan pihak yg bertanggung jawab serta mengadilinya dengan baik dan membuat harga-harga dimaksud disesuaikan ... besar kemungkinan pengawasnya juga mesti diawasi dan diadili oleh masyarakat :-)) kepada pemerintah, baik pusat di daerah ... kok perusahaan swasta bisa memberikan statement "kami berikan selisihnya bila anda menjumpai harga yg lebih murah!" ... mengapa sih kalian tidak berorientasi seperti perusahaan (swasta) yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan? (customer satisfaction oriented) sudahlah ... anggap saja kita ini konsumen ... untuk menjadi anggota mesti bayar ini dan bayar itu melalui pajak-pajak yg anda pungut, tetapi ... berikanlah kami pelayanan publik yg logis. mahal-pun tak mengapa ... tetapi, .... jangan irrasional gitulah ... bukankah keputusan yg irrasional itu melecehkan intelektualitas pelanggan anda? lihat soal pengurusan sim ... lihat soal pengurusan ktp yg katanya gratis ... jangan bicara gratis-lah, kalau pengurusannya lamanya minta ampun ... masa bisa sebulan sih? sedangkan bank-bank saja sudah pada online ... memangnya tak bisa dibikin cepat? inikan soal mau atau tidak pelayanan publik dimasukkan dalam komputerisasi ... cuman, hal demikian memang membuat pejabat-pejabat kecil seperti kalian, seperti lurah cs dan camat cs, akan kehilangan uang-uang tambahan kalian .... dan, daripada kehilangan dukungan, bupati dan gubernur akhirnya menutup mata ... alamak .... negeri pat-pat gulipat .... bagaimana komentar pegawai negeri yg berada di milis ini? apa sih kesulitan anda untuk bisa menyelenggarakan pemerintahan yg baik? atau memang mayoritas pegawai negeri kita sangat rendah kualitas pengetahuan dan intelektualitasnya, sehingga tidak memiliki visi dan misi sebagai abdi negara? Regards, LEO TOBING --- | email: <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] | cellular: 0815 966 5555 | Y!M: leo.tobing ~ My precious, precious child, I love you and I would never leave you ~
_____ From: tobing_jaejae [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 17, 2007 9:49 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: [Gobatak] Seputar Mahalnya Beras Di Indonesia gila nih pemimpin di indonesia ... ----- Original Message ----- From: Burju Toto <mailto:[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 16, 2007 6:04 PM Subject: Hal: [Gobatak] Seputar Mahalnya Beras Di Indonesia Tadi malam aku belanja di eleve seven Sriracha Pattaya Thailand Harga beras di yang harumnya klo dimasak bisa bikin tambah lapar dan sangat lembut, hanya 110 Thai bath per 5 kg, artinya 1 Kg = 5.2 Thai bath atau setara dengan 250 X 5.2 = RP 1300. Kenapa di Indonesia sampai diatas RP 4000 sejenis ini. dan harga ikan Kembung mata besar satu kg = 70 Thai bath atau setara 70x250= Rp17500 dipasar baru Cilegon= Rp 20.000 , ikan ditangkap di Indonesia. Dimana yang salah ia, apa di tanya rumput yang bergoyang aja?. ohh tahe aka par aji muumpung sude. ----- Pesan Asli ---- Dari: Alexander Firdaust <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Kamis, 15 Febuari, 2007 11:27:15 Topik: [Gobatak] Seputar Mahalnya Beras Di Indonesia sumber: http://www.seputar- indonesia. com/edisicetak/ berita-utama/ impor-beras- tanpa-lelang- terbuka.html ANTRE BERAS, Ratusan warga Kel Tanjung Mas, Semarang Utara, Jateng, kemarin harus antre membeli beras operasi pasar (OP) karena tingginya harga beras akhir-akhir ini. JAKARTA (SINDO) - Impor beras sebanyak 500 ribu ton akan dilakukan melalui mekanisme pendekatan government to government (G to G). Dengan mekanisme ini, ada kepastian harga yang lebih murah dan waktu yang lebih cepat daripada mekanisme lelang terbuka. "Kemungkinan melalui G to G. Karena (dengan mekanisme G to G) akan lebih cepat. Selain itu harganya juga kemungkinan lebih murah," kata Direktur Utama Perum Bulog Widjanarko Puspoyo di Jakarta,kemarin. Dia mengatakan, ada perbedaan harga sekitar USD8 per ton dari harga beras impor yang menggunakan mekanisme G to G dibandingkan lelang terbuka. Harga beras impor yang G to G sebanyak 250 ribu dari Vietnam senilai USD305 per ton, sedangkan yang lelang terbuka senilai USD313 untuk setiap tonnya. Widjanarko menjelaskan, asal beras kemungkinan dari Vietnam dan Thailand mengingat stok beras kedua negara saat ini cukup melimpah. "Ini berbeda ketika kita melakukan impor dari Vietnam sebanyak 500 ribu ton beberapa waktu lalu. Tak lama lagi, kedua negara itu sudah mulai panen raya. Jadi stok dia melimpah," kata Widjanarko. Hingga tadi malam, Departemen Perdagangan (Depdag) belum mengeluarkan izin impor beras kepada Bulog. "Belum ada arahan dari atas. Jadi kami belum keluarkan surat izin itu," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Diah Maulida kepada SINDO. Diah melanjutkan, kalaupun nantinya Depdag mengeluarkan izin impor, tidak akan disebutkan apakah melalui mekanisme G to G atau lelang terbuka. Dengan demikian, kata dia,semua akan ditentukan oleh Bulog. Ketika disinggung kemungkinan Bulog akan melakukan impor dari Vietnam atau Thailand, dia menyatakan, hal itu bisa saja dilakukan mengingat Pemerintah Indonesia sebelumnya telah terikat memorandum of understanding( MoU) dengan kedua negara tersebut. Menyikapi belum adanya surat izin impor yang dikeluarkan Depdag,Widjanarko mengatakan, secara prinsip semua instansi pemerintah telah menyetujui adanya impor beras sebanyak 500 ribu ton. "Kalau itu kan tinggal koordinasi saja. Mudah-mudahan hari ini (surat izin impor) akan keluar," ujar Widjanarko. Ketua Komisi IV DPR RI Yusuf Faishal mendukung mekanisme apa pun yang akan dilakukan pemerintah dalam melakukan impor beras ini. "Entah itu G to G atau lelang terbuka, bagi kami sama saja," kata Yusuf ketika dihubungi SINDO, semalam. Meski demikian, pihaknya akan mempertanyakan keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras ini. "Karena itu, hari Senin pekan depan, kami akan memanggil Mentan untuk menanyakan hal ini. Apakah memang stok pangan kita benar-benar kritis sehingga harus melakukan impor," kata Yusuf. Guru besar dari Universitas Lampung Bustanul Arifin mengatakan, keputusan impor ini akan memukul para petani. Pasalnya, kemungkinan besar kedatangan beras impor ini akan berbarengan dengan panen raya. Jika kedatangan beras impor ini nantinya berbarengan dengan panen raya, kata Bustanul, berarti keputusan impor ini melanggar peraturan yang dikeluarkan pemerintah sebelumnya. "Karena itulah Menteri Pertanian harus segera mengumumkan panen raya ini akan terjadi kapan," kata dia. Seperti diketahui, dalam SK Menperindag No 357/MPP/Kep/ 5/2004 disebutkan bahwa kegiatan impor beras dilarang dalam masa satu bulan sebelum panen raya, selama panen raya, dan dua bulan setelah panen raya. Sementara penentuan masa panen raya sendiri dilakukan oleh Menteri Pertanian. Selanjutnya, dalam SK tersebut juga dinyatakan masa pelarangan impor beras dapat diperpanjang atau dipersingkat sesuai dengan pencapaian produksi padi pada masa panen raya agar persediaan beras tetap dapat memenuhi kebutuhan nasional. Perpanjangan atau pengurangan waktu pelarangan impor ditentukan oleh Menperindag dengan memperhatikan pendapat Menteri Pertanian atau pejabat yang ditunjuk. Ketua Bidang Luar Negeri dan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengatakan, keputusan pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton ini menggambarkan kegagalan dalam bidang pertanian. "Seharusnya masalah cuaca yang mengakibatkan keterlambatan panen raya bisa diantisipasi pemerintah," kata Fadli. Dia juga menilai keputusan pemerintah melakukan impor beras ini hanyalah untuk memperbaiki rapor untuk menghadapi sensus nasional. Menurut dia, melambungnya harga ini akan mengakibatkan bertambahnya masyarakat miskin. Karena itu, kata dia, pemerintah akan mati-matian meredam harga beras. "Untuk meredam harga itulah diputuskan impor beras. Padahal, keputusan itu akan mencederai petani. Sebab, datangnya beras impor nanti akan mengakibatkan harga beras dan gabah di tingkat petani pada panen raya anjlok,"papar Fadli. Karena itulah, pihaknya mendesak pemerintah agar maksimal dalam mendukung peningkatan infrastruktur untuk mendongkrak produksi pertanian. Dukungan yang dimaksud adalah penyediaan pupuk dengan harga rendah, insektisida serta irigasi yang baik. Ketua MPR Hidayat Nurwahid mengatakan, pemerintah perlu memiliki mekanisme yang jelas untuk melindungi para petani beras. Dia menilai, akibat kebijakan impor beras, petani dan rakyat mengalami depresi. "Proteksi petani dan rakyat supaya tidak menjadi korban. Masalah beras ini harus dibahas DPR dan pemerintah bersama-sama dan berpihak pada rakyat," tegasnya di Gedung MPR,kemarin. Menurut Hidayat, pemerintah harus melihat stok beras yang masih tersedia di Bulog. Dia menginginkan agar para petani tidak kehabisan stok beras yang mereka miliki karena tidak mampu membeli beras dari harga yang mahal. Operasi Pasar Sementara itu, menyusul kenaikan harga beras di berbagai daerah, kegiatan operasi pasar (OP) mulai digelar tanpa batas.Dalam OP di Pasar Rawa Badak,Koja, Jakarta Utara, truk Bulog yang membawa 8 ton beras langsung diserbu masyarakat. Ratusan orang tampak antre membeli beras yang dijual dengan harga Rp3.700 dalam karung putih berlogo Bulog. Warga mengantre sejak pukul 08.00 WIB dengan tertib. Di pasar ini,terakhir dilakukan OP pada Sabtu (10/02), tetapi hingga kini harga masih tinggi, berkisar antara Rp5.000 hingga Rp7.000/kg. Menurut warga, hal ini karena oknum pedagang pasar memborong beras Bulog, kemudian menjualnya kembali dengan harga tinggi ke masyarakat. Di Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat,harga beras mengalami kenaikan antara Rp1.000-2.000 per liternya. Untuk beras pandan wangi misalnya, harga per liternya mencapai Rp6.000 dari harga normal Rp5.000, beras Saigon Bandung dijual Rp5.700/liter, padahal harga normal berkisar Rp4.700.Sementara harga beras N 64 mencapai Rp4.500/liter dari Rp3.500/liternya. Wakil Gubernur Jabar Nu'man Abdul Hakim menyatakan, OP beras di seluruh kabupaten/kota di Jabar saat ini akan digelar tanpa batas waktu.OP akan terus dilaksanakan hingga harga beras di pasaran benar-benar stabil. Kebijakan ini juga diberlakukan untuk menghindari adanya kesenjangan antara pedagang kecil dan pedagang besar. Menurut dia, saat ini harga beras dikendalikan kalangan pedagang besar. Karenanya, Pemprov Jabar telah menginstruksikan pemkab dan pemkot menggelar OP beras di pasar-pasar kecil. Di Jawa Timur, Gubernur Jatim Imam Utomo menginstruksikan digelarnya OP dalam 3-4 hari mendatang. ''Kami optimistis bisa menekan harga, asal nggak ada yang main-main,'' ujar Imam,kemarin. Nantinya, setiap kota/kabupaten akan mendapat stok beras sebanyak 5 ton/hari. Gubernur menjamin keberadaan stok beras di seluruh Jatim cukup aman. Stok beras Bulog Jatim sekarang ini tercatat 90 ribu ton. Semula, Jatim mempunyai stok 400 hingga 700 ribu ton.Tapi, sebagian di antaranya diambil daerah lain. "Jatim selama ini tidak pernah minta pasokan beras dari Jateng. Tapi, sekarang Jateng minta dipasok. Jabar,DKI Jakarta,dan Medan juga meminta. Jatim berencana mengirimnya karena adanya surplus," lanjut mantan Pangdam V/Brawijaya ini. TTD: Alexander Firdaust Sembiring Meliala emai: [EMAIL PROTECTED] .com Home Page: http://kutanangka. or.bz _____ Never Miss an Email Stay connected with Yahoo! Mail on your mobile. Get started! <http://us.rd.yahoo.com/evt=43909/*http://mobile.yahoo.com/services?promote= mail> _____ Kunjungi halaman depan Yahoo! <http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.yahoo.com/> Indonesia yang baru!