----- Original Message ----- 
From: sadewa48
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
HKSIS-Group ; [EMAIL PROTECTED]
Cc: sadewa48
Sent: Saturday, 8 September, 2007 10:58
Subject: [HKSIS] Wasiat Soedjinah


WASIAT SOEDJINAH
Soedjinah, seorang pejuang wanita yang pantang menyerah untuk tetap 
memberikan dukungannya kepada Bung Karno setelah peristiwa Kudeta berdarah 
1965 dan Bung Karno jatuh dari kedudukannya sebagai Presiden RI, telah wafat 
pada 6 September 2007 di Panti Jompo "Waluyo Sejati", Kramat Jakarta Pusat. 
Rekaman suara Soedjinah dalam wawancara dengan saya pada tahun 2000  (baca 
kembali Soedjinah in Memoriam oleh Umar Said) telah saya serahkan kepada 
Lontar Foundation. Di luar wawancara yang terekam, ada pembicaraan lisan 
antara saya dengan Soedjinah. Intinya, dia ingin agar dokumentasi berupa 
tulisan-tulisan tangan yang dia selundupkan dari kamar tahanan dan disimpan 
oleh seorang wartawan (tidak dapat saya sebut namanya di sini) dapat 
dihimpun kembali secara lengkap. Dia ingin dokumen itu dibukukan dan dia 
mengusulkan berjudul AKU PENDUKUNG BUNG KARNO SAMPAI MATI. Dokumen itu 
ditulis dengan pensil di atas kertas kecil sambil bersembunyi di WC kamar 
tahanannya. Kertas kecil-kecil itu sengaja disobek-sobek, ada yang 
diremas-remas seperti sampah,  agar tidak mencurigakan di mata petugas 
penjara, dan wartawan tersebut berhasil menemui Soedjinah karena menyamar 
sebagai kuli bangunan yang harus memperbaiki bangunan di penjara tempat 
Soedjinah ditahan (ada beberapa naskah yang terpaksa dia kunyah dan ditelan 
karena takut kepergok petugas penjara yang tiba-tiba lewat). Dari wawancara 
saya dengan seorang mantan aktivis Wanita Marhaen, dia menyebutkan kenal 
baik dengan Soedjinah dan mereka berdua ditambah satu wanita lagi (dari 
golongan agama) selalu di dekat Bung karno dan bertugas mencicipi makanan 
apabila Bung Karno akan mengunjungi suatu daerah.   Sampai kini saya tidak 
berhasil menghubungi wartawan yang dimaksud Soedjinah. Mohon apabila 
wartawan yang dimaksud membaca surat ini, kiranya dapat menghubungi saya 
melalui email. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih dan saya bersedia 
untuk menjaga kerahasiaan saudara. Saya merasa berdosa belum melaksanakan 
wasiat almarhumah. Selamat jalan Soedjinah, maafkan saya.
HD. Haryo Sasongko
 

Kirim email ke