Rinda Darinda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Date: Tue, 23 Jan 2007 20:55:04 -0800 
(PST)
From: Rinda Darinda <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Fwd: surat Terbuka Untuk SBY
To: [EMAIL PROTECTED]

Note: forwarded message attached.




____________________________________________________________________________________
Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/frontDate: Wed, 24 Jan 2007 11:11:58 +0700 (WIT)
Subject: [Fwd: [atmacethana] surat]
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------- Original Message ----------------------------
Subject: [atmacethana] surat
From: "lindsaylohan8" 

Date: Wed, January 24, 2007 9:21 am
To: [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------------------------------------

SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN SBY
14/09/2006 oleh TRI BUDI MARHAEN DARMAWAN

SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN SBY



Kepada Yang Mulia :
Presiden Republik Indonesia
(Susilo Bambang Yudhoyono)
Di
J A K A R T A

Ass.Wr.Wb.
Dengan Hormat,
Saya sebagai salah seorang rakyat kecil Indonesia yang teramat sangat
prihatin dengan kondisi NKRI saat ini, ingin menyampaikan saran dan
masukan kepada Yang Mulia Presiden SBY. Perkenankan saya menyampaikan
ini dari persepsi Spiritual mengenai segala hal yang terjadi pada
bangsa ini.

Bencana-bencana yang terjadi sejak dari Tsunami Aceh yang kemudian
diikuti dengan bencana-bencana lain (gempa bumi, banjir bandang, flu
burung, gagal panen, gunung meletus, sampai dengan lumpur panas
Sidoarjo) adalah merupakan ketetapan Allah SWT yang harus terjadi dan
merupakan peringatan keras kepada bangsa ini, khususnya dialamatkan
kepada pemimpin negeri. "Tidak ada rakyat yang salah, yang ada adalah
pemimpinnya yang salah". Hal ini dikarenakan selama ini telah
terjadi "Pelanggaran Aqidah" baik ulama maupun umaro'nya. Singkat
kata banyak yang telah meninggalkan "Syahadat". Batin diabaikan,
Lahir diutamakan. Akal penalaran menjadi dewa, sementara yang Batin
disingkirkan karena dianggap "takhayul". Padahal segala kejadian
bersumber dari Allah Yang Maha Gaib, yang tidak dapat ditembus oleh
akal manusia sebagai ciptaan-Nya. Hanya dengan "mata batin" orang-
orang yang telah tersucikan saja segala sesuatu dapat dimaknai.

2. Bangsa ini telah meninggalkan sejarah. Apa yang dikatakan Bung
Karno : "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jas Merah)" telah
terabaikan. Padahal yang terjadi saat ini merupakan hasil dari
perjalanan sejarah. Dan apa yang terjadi saat ini telah diprediksikan
oleh para leluhur kita Prabu Jayabaya dan R.Ng. Ronggowarsito, yang
mana hasil karya mereka merupakan ayat-ayat Allah. Perlu kiranya saya
sampaikan cuplikan terjemahan bebas dari karya mereka :

A. Prabu Jayabaya (Kitab Musarar) :

18. Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah
meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga
tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya
rakyat adalah.
Keterangan :
Lung Gadung Rara Nglikasi : Raja yang penuh inisiatif dalam segala
hal, namun memiliki kelemahan suka wanita (Soekarno). Gajah Meta
Semune Tengu Lelaki : Raja yang disegani/ditakuti, namun nista
(Soeharto).
19. Uang anggris dan uwang. Sebab saya diberi hidangan darah
sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkhasiat, pemerintah
rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat
ditolak.
20. Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-
sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka.
Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.
Keterangan :
- Bupati berdiri sendiri-sendiri : Otonomi Daerah.
- Jaman Kutila : Reformasi
- Raja Kara Murka : Raja-raja yang saling balas dendam.
- Panji Loro semune Pajang Mataram : Dua kekuatan dalam satu kubu
yang saling ingin menjatuhkan (Gus Dur - Megawati ).
21. Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana
tidak ada. Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan
besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro
nututi pijer tetukar.
Keterangan :
- Nakhoda : Orang asing.
- Sarjana : Orang arif dan bijak.
- Rara Ngangsu, Randa Loro Nututi Pijer Atetukar : Ratu yang selalu
diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya
(Megawati).
22. Tan kober apepaes, sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang
yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang
Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
Keterangan :
Tan Kober Apepaes Tan Tinolih Sinjang Kemben : Raja yang tidak sempat
mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan
(SBY/Kalla).
23. Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak
membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi,
orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan
negara.
24. Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-
ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat
dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan
Tuhan dan orang tua.
25. Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang
seorang oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda
negara pecah.
26. Banyak hal-hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa
dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Tanah Jawa berantakan. Kemudian
raja Kara Murka Kutila musnah.
27. Kemudian kelak akan datang Tunjung Putih semune Pudak kasungsang.
Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Raja Amisan,
redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.
Keterangan :
- Tunjung Putih semune Pudak Kesungsang : Raja berhati putih namun
masih tersembunyi (Satriya Piningit).
- Lahir di bumi Mekah : Orang Islam yang sangat bertauhid.
28. Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah
Jawa. Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran.
Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.
Keterangan :
- Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa : Orang Islam yang sangat
menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisi Jawa.
29. Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar sebab saya
diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan
raja baik sekali. Orangnya tampan senyumnya manis sekali.


B. R.Ng. Ronggowarsito :

Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh
yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas
wilayah "bekas" kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo
Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput
Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh,
Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.

Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba
menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :

1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan
penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu
keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat
tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini
ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama
Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin
Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.

2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang
berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan
mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga
selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung
Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto,
Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang
ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang
diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau
transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang
dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik
Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.

4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara /
keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai
tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame).
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid,
Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.

5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa
kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud
ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima
Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.

6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah
tempat (Boyong) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka
gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro).
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini
adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini
dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang
Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati
satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh
rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak.
Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu
menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam,
disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi
akan memandulkan kebijakan yang diambil.

7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat
Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan
(Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk
Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada
Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang
sejati.

3. Dari kajian karya-karya leluhur kita di atas menyiratkan bahwa
segala sesuatunya memang harus dan akan terjadi dan tidak dapat
ditolak. Sementara berkaitan dengan bencana terakhir yang terjadi,
yaitu meletusnya Gunung Merapi yang kemudian disusul dengan Gempa
Yogya dan Pangandaran, serta Semburan Lumpur Panas Sidoarjo yang tak
kunjung berhenti merupakan realita ucapan "Sabda Palon" kepada Prabu
Brawijaya dan Sunan Kalijaga.

Berikut ini saya paparkan Ramalan Sabdo Palon :

1. Ingatlah kepada kisah lama yang ditulis di dalam buku babad
tentang negara Mojopahit. Waktu itu Sang Prabu Brawijaya mengadakan
pertemuan dengan Sunan Kalijaga didampingi oleh Punakawannya yang
bernama Sabda Palon Naya Genggong.

2. Prabu Brawijaya berkata lemah lembut kepada punakawannya: "Sabda-
Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu? Lebih
baik ikut Islam sekali, sebuah agama suci dan baik."

3. Sabda Palon menjawab kasar: "Hamba tak mau masuk Islam Sang Prabu,
sebab saya ini raja serta pembesar Dang Hyang se tanah Jawa. Saya ini
yang membantu anak cucu serta para raja di tanah jawa. Sudah digaris
kita harus berpisah.

4. Berpisah dengan Sang Prabu kembali ke asal mula saya. Namun Sang
Prabu kami mohon dicatat. Kelak setelah 500 tahun saya akan mengganti
agama Budha (maksudnya Kawruh Budi) lagi, saya sebar seluruh tanah
Jawa.

5. Bila ada yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Menjadi
makanan jin setan dan lain-lainnya. Belum legalah hati saya bila
belum saya hancur leburkan. Saya akan membuat tanda akan datangnya
kata-kata saya ini. Bila kelak Gunung Merapi meletus dan memuntahkan
laharnya.

6. Lahar tersebut mengalir ke barat daya. Baunya tidak sedap. Itulah
pertanda kalau saya datang. Sudah mulai menyebarkan agama Buda
(Kawruh Budi). Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir
Hyang Widi bahwa segalanya harus bergantian. Tidak dapat bila diubah
lagi.

7. Kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa ini pada tahun: Lawon
Sapta Ngesthi Aji. Umpama seorang menyeberang sungai sudah datang di
tengah-tengah. Tiba-tiba sungainya banjir besar, dalamnya
menghanyutkan manusia sehingga banyak yang meninggal dunia.

8. Bahaya yang mendatangi tersebar seluruh tanah Jawa. Itu sudah
kehendak Tuhan tidak mungkin disingkiri lagi. Sebab dunia ini ada
ditangan-Nya. Hal tersebut sebagai bukti bahwa sebenarnya dunia ini
ada yang membuatnya.

9. Bermacam-macam bahaya yang membuat tanah Jawa rusak. Orang yang
bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para priyayi banyak yang susah
hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak
seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang
hilang di hutan.

10. Bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang menyerang.
Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan hebat sebab
orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis
banyak maling tapi siang hari banyak begal.

11. Manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan.
Mereka tidak mengingat aturan negara sebab tidak tahan menahan
keroncongannya perut. Hal tersebut berjalan disusul datangnya musibah
pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa.
Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.

12. Bahaya penyakit luar biasa. Di sana-sini banyak orang mati. Hujan
tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon
roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis
lautan pasang.

13. Seperti lautan meluap airnya naik ke daratan. Merusakkan kanan
kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup di pinggir sungai
terbawa sampai ke laut. Batu-batu besarpun terhanyut dengan gemuruh
suaranya.

14. Gunung-gunung besar bergelegar menakutkan. Lahar meluap ke kanan
serta ke kiri sehingga menghancurkan desa dan hutan. Manusia banyak
yang meninggal sedangkan kerbau dan sapi habis sama sekali. Hancur
lebur tidak ada yang tertinggal sedikitpun.

15. Gempa bumi tujuh kali sehari, sehingga membuat susahnya manusia.
Tanahpun menganga. Muncullah brekasakan yang menyeret manusia ke
dalam tanah. Manusia-manusia mengaduh di sana-sini, banyak yang
sakit. Penyakitpun rupa-rupa. Banyak yang tidak dapat sembuh.
Kebanyakan mereka meninggal dunia.

16. Demikianlah kata-kata Sabda Palon yang segera menghilang sebentar
tidak tampak lagi dirinya. Kembali ke alamnya. Prabu Brawijaya
tertegun sejenak. Sama sekali tidak dapat berbicara. Hatinya kecewa
sekali dan merasa salah. Namun bagaimana lagi, segala itu sudah
menjadi kodrat yang tidak mungkin diubahnya lagi.

Keterangan :
Tanggal 13 Mei 2006 lalu bertepatan dengan hari Waisyak (Budha) dan
hari Kuningan (Hindu), Gunung Merapi telah mengeluarkan laharnya ke
arah Barat Daya (serta merta pada waktu itu ditetapkan status Merapi
dari "Siaga" menjadi "Awas"). Dari uraian Ramalan Sabdo Palon di
atas, maka dengan keluarnya lahar Merapi ke arah Barat Daya
menandakan bahwa Sabdo Palon sudah datang kembali. 500 tahun setelah
berakhirnya Majapahit (Th 1500 an) adalah sekarang ini di tahun 2000
an.

4. Sampai dengan redanya, letusan Merapi hanya memakan korban 2 orang
meninggal. Sebelum letusan itu Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan
bahwa Merapi akan meletus dalam waktu 10 hari, ternyata tidak
terbukti. Karena ucapan yang mendahului kehendak Allah (ndisiki
kerso) yang tidak sepatutnya dilontarkan secara vulgar oleh
seorang "raja", maka Jogja pun digoyang gempa (disusul Pangandaran)
yang banyak memakan korban jiwa dan harta benda. Bahkan kita semua
tidak tersadar bahwa Merapi sebenarnya tetap meletus, namun berpindah
tempat di Sidoarjo dengan semburan lumpur panasnya yang beracun.
Semburan lumpur panas ini merupakan peristiwa yang sangat luar biasa
yang dampaknya akan banyak menyedot dana dan memakan korban jiwa.
Secara penglihatan spiritual, teknologi apapun dan kesaktian
paranormal/ulama se-nusantarapun tidak akan mampu menghentikan
semburan lumpur ini. Bahkan peristiwa ini akan berpotensi memicu
terjadinya chaos (goro-goro) yang pada gilirannya akan dapat
menjatuhkan pemerintah. Sementara bencana-bencana ini akan terus
berlanjut. Hanya seorang Waliyullah (kekasih Allah) saja yang dapat
meredakan semuanya. Namun sayang, orang seperti ini selalu saja
sangat tersembunyi.

5. Semua peristiwa alam yang terjadi adalah merupakan peristiwa gaib,
karena semua terjadi karena kehendak Yang Maha Gaib, Allah Aza wa
Jalla. Sehingga tidak dapat dilawan dengan kesombongan akal pikiran.
Solusi atau jawaban tentang apa yang terjadi pada bangsa ini
sebenarnya telah ada di dalam misteri bait-bait Ramalan Joyoboyo,
R.Ng. Ronggowarsito maupun Sabdo Palon. Kebenaran selalu saja
tersembunyi. Kata sandi dari jawaban misteri ini adalah : JOGLOSEMAR.
Joglo telah runtuh, yang ada tinggal Semar. Inilah hakekat kondisi
negara saat ini.
Sebagai panduan perlu saya garis bawahi kata kunci yang ada di dalam
bait-bait karya leluhur kita, yaitu :

1. Di dalam ramalan R.Ng. Ronggowarsito menyiratkan bahwa Satria VI
(Satriyo Boyong Pambukaning Gapura) harus menemukan dan bersinergi
dengan seorang spiritualis sejati satria piningit (tersembunyi) agar
kepemimpinannya selamat.
2. Dalam bait 22 ramalan Joyoboyo dikatakan "Di Semarang Tembayat
itulah yang mengerti dan memahami lambang tersebut."
3. Dari ucapan Sabdo Palon dalam ramalan Sabdo Palon tersirat bahwa
dengan fenomena alam yang digambarkan (seperti yang terjadi saat ini)
menandakan bahwa Sabdo Palon beserta momongan (asuhan) nya telah
datang untuk mem-Budi Pekertikan bangsa ini (secara rinci terdapat di
dalam Serat Darmogandul). Sabdo Palon secara hakekat adalah Semar.
4. JOGLOSEMAR = Jogja - Solo - Semarang. Dari peristiwa gempa Jogja
telah membuktikan bahwa kerajaan Mataram Jogja & Solo sudah tidak
memiliki aura lagi. Hal ini terbukti dengan hancurnya Bangsal Traju
Mas (tempat penyimpanan pusaka kerajaan) dan Tamansari (tempat
pertemuan raja dengan Kanjeng Ratu Kidul). Hal lain adalah robohnya
gapura makam HB IX (Jogja) dan PB XII (Solo) di kompleks makam raja-
raja Imogiri, sebagai perlambang bahwa Keraton Jogja - Solo sudah
tidak memiliki aura dan kharisma. Sehingga yang tersisa
tinggallah "Semarang" (Mataram Kendal).

6. Sebagai masukan kepada Yang Mulia Presiden SBY guna mengatasi
carut marut yang terjadi pada bangsa ini, saya menyarankan :
"Kumpulkan ahli-ahli Thoriqoh negeri ini yaitu mursyid/syeh-syeh yang
telah mencapai maqom "Mukasyafah", Pedanda-pedanda sakti agama Hindu,
Bhiksu-bhiksu agama Budha yang telah sempurna, serta kasepuhan
waskito dari Keraton Jogja & Solo, untuk bersama-sama memohon
petunjuk kepada Allah SWT mencari siapa sosok orang yang mampu
mengatasi keadaan ini dan mencari jawab dari misteri ramalan para
leluhur di atas. Gunakan 4 point panduan saya untuk memandu mereka.
Insya Allah, jika Allah Aza wa Jalla memberikan ijin dan ridho-Nya
akan diketemukan jawabannya."

Demikian saran dan masukan saya, atas perhatiannya saya haturkan
terima kasih.

Wass.Wr.Wb.


Semarang, 5 September 2006

Hormat Saya,



Tri Budi Marhaen Darmawan
0 8 1 3 2 5 3 8 8 8 0 8
[EMAIL PROTECTED]




 
   
   
  Wulandari
  Cideng 73

 
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Reply via email to