TELAH TERBIT...
BUKU: ¡§PERGULATAN FEMINISME DAN HAM: HAM untuk Perempuan, HAM untuk Keadilan¡¨ (Penulis: R. Valentina Sagala, SE., SH., MH. & Ellin Rozana, S.Si.) Lantas bagaimana dengan feminisme? Bagaimana pandangan para feminis terhadap HAM? Dinamika HAM telah mengantarkan kesadaran bahwa kelompok-kelompok tertentu yang didiskriminasi dan ditindas (the voiceless) rentan diabaikan dalam proses pembuatan sebuah kebijakan. Mereka terutama adalah perempuan. Gerakan perempuan (feminis) telah menyadari hal ini dan menempatkan gerakan HAM sebagai salah satu ranah perjuangannya. Untuk itulah, para feminis terlibat dalam berbagai gerakan HAM untuk memastikan bahwa manusia tidaklah homogen, tidak laki-laki, tidak dewasa; melainkan ada yang bertubuh perempuan, anak, remaja, penyandang cacat, berbeda warna kulit, berbeda ras, dan lain sebagainya. Dari semua itu, para feminis bertanya, mengapa perempuan hilang dari HAM? Are women missing in human rights¡¦ face? Where are the women¡¦s voices, bodies, thoughts? Z Dalam konteks HAM, pemisahan dunia privat dengan dunia publik berjalan sedemikian rupa dimana hukum internasional telah menggariskan wilayah intervensi masyarakat HAM hanya pada dunia publik. Dengan kata lain, dikotomi privat-publik inilah yang menyebabkan pengalaman perempuan diabaikan. Mengapa? Wilayah privat yang dilihat secara terpisah dari dunia publik, tidak menjadi sorotan perhatian dari keseluruhan sistem HAM karena adanya asumsi bahwa tidak ada keterlibatan negara di dalamnya. X Sejarah yang menempatkan peran perempuan dalam ranah domestik dalam konteks hukum, tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjalanan sistem hukum keluarga di Indonesia. Sepanjang sejarah diskursus tentang hukum keluarga termasuk di dalamnya hukum perkawinan, setidaknya melihat tiga kepentingan, yaitu: kepentingan negara, agama, dan perempuan. Z Kerangka HAM dalam perspektif feminisme juga dengan demikian harus secara jernih dan kritis mengidentifikasikan tidak hanya pelaku negara sebagai pelanggar HAM, namun juga pelaku ¡§non negara¡¨ seperti lembaga-lembaga keuangan internasional dan pelaku lainnya, mengingat kekuasaan pelaku-pelaku ini dalam mengatur kehidupan manusia. X Hal yang tidak boleh terlupakan adalah terus mengupayakan untuk mengikutsertakan beberapa kelompok yang rentan terhadap diskriminasi dan kekerasan, seperti perempuan dalam kelompok-kelompok minoritas, perempuan masyarakat adat, perempuan pengungsi, perempuan migran, perempuan yang hidup di pedesaan atau pedalaman, perempuan-perempuan miskin, perempuan dalam lembaga-lembaga pemasyarakatan atau tahanan, anak perempuan, perempuan penyandang cacat, perempuan lanjut usia, perempuan dengan prefensi seksual minoritas, serta perempuan dalam situasi konflik bersenjata. Z Judul Buku : Pergulatan Feminisme dan HAM Penerbit : INSTITUT PEREMPUAN Edisi Pertama : April 2007 Harga : Rp. 30.000,00 (Belum termasuk ongkos kirim) ISBN : 979-98392-1-3 Buku tersebut dapat diperoleh dengan cara memesan langsung ke INSTITUT PEREMPUAN dengan mengirimkan uang pemesanan ditambah ongkos kirim. (Terlampir daftar harga ongkos kirim melalui TIKI JNE, harga tersebut dihitung per kilogram. Satu kilogram dapat berisi sekitar 4 buku). Pembayaran dapat dilakukan dengan cara mentransfer ke: 1. Bank NISP, Jl. Taman Cibeunying Selatan 31, Bandung Rekening atas nama Yayasan INSTITUT PEREMPUAN No. Rek. 010-130-13356-1 atau 2. Bank BCA KCP Sunda Mall, Bandung Rekening atas nama Rotua Valentina No. Rek. 1561062060 Bukti transfer (disertai alamat lengkap Anda) harap di fax ke 022- 2516378. Buku akan dikirimkan segera setelah kami menerima bukti pembayaran. Ongkos Kirim berdasarkan daerah tujuan: Banda Aceh : Rp. 20.500,00 Medan : Rp. 17.500,00 Pekanbaru : Rp. 16.500,00 Batam : Rp. 16.500,00 Padang : Rp. 16.500,00 Jambi : Rp. 14.500,00 Palembang : Rp. 13.500,00 Bengkulu : Rp. 16.500,00 Bandar Lampung : Rp. 13.000,00 Cilegon : Rp. 8.500,00 Jakarta : Rp. 7.500,00 Bandung : Rp. 3.500,00 Semarang : Rp. 10.500,00 Yogyakarta : Rp. 11.000,00 Surabaya : Rp. 12.000,00 Denpasar : Rp. 13.500,00 Pontianak : Rp. 16.500,00 Banjarmasin : Rp. 16.500,00 Palangkaraya : Rp. 18.000,00 Balikpapan : Rp. 18.000,00 Palu : Rp. 20.500,00 Makasar : Rp. 18.000,00 Manado : Rp. 23.000,00 Kendari : Rp. 20.500,00 Kupang : Rp. 23.000,00 Mataram : Rp. 16.500,00 Ambon : Rp. 38.500,00 Jayapura : Rp. 36.500,00 Tentang Penulis R. VALENTINA SAGALA, lengkapnya Rotua Valentina Sagala, lahir di Jakarta, 9 Agustus 1977, putri Drs. Edy P. Sagala, MM. dan Ir. Gokmaria Sitanggang. Aktivis feminis, mulai menggeluti feminisme sejak di bangku SMU Santa Ursula, hingga hijrah (1996) dan menetap di Bandung hingga kini. Pada tahun 2000 mendirikan Institut Perempuan sebagai sebuah organisasi feminis yang mengabdikan diri bagi penegakan hak asasi perempuan, hak asasi anak, dan kelompok tertindas lainnya. Sejak itu pula menjadi Direktur Eksekutif Institut Perempuan hingga tahun 2005. Kini mendedikasikan hidupnya sebagai Dosen di Fakultas Hukum Universitas Katholik Parahyangan, sekaligus Executive of Board Institut Perempuan dan Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan Institut Perempuan. Tiga tahun terakhir, menulis artikel, esai, puisi, cerpen berperspektif feminis terutama tentang masalah sosial, hukum, HAM, lingkungan, pembangunan, neoliberalisme, perempuan, dan anak, dimuat di berbagai media massa dan jurnal. ¡§Pelacur vs His First Lady?¡¨ (2004) adalah judul buku pertamanya. Buku keduanya, ditulis bersama Arimbi Heroepoetri, berjudul ¡§Percakapan tentang Feminisme versus Neoliberalisme¡¨ (2004). Telah menjadi editor dan corrector sejumlah terbitan mengenai perempuan dan hukum. ELLIN ROZANA, lahir di Jakarta, 30 Januari 1980. Aktivis perempuan, mulai menggeluti feminisme sejak duduk di bangku kuliah di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katholik Parahyangan (1998). Setahun kemudian memilih hijrah dan menyelesaikan studi S1 nya di Departemen Matematika Institut Teknologi Bandung. Di usia 20 tahun, mendirikan Institut Perempuan sebagai sebuah organisasi feminis yang mengabdikan diri bagi penegakan hak asasi perempuan, hak asasi anak, dan kelompok tertindas lainnya. Sejak itu pula memulai perjalanan hidupnya sebagai Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengorganisasian Perempuan (2000-2003), konselor perempuan korban kekerasan sekaligus Koordinator Divisi Pendampingan Perempuan Korban Kekerasan (2003-2004). Meminati spiritualisme dan matematika, serta aktif sebagai peneliti. Banyak diundang sebagai narasumber, trainer, fasilitator, baik dalam seminar maupun pelatihan di berbagai daerah di Indonesia. ======== INSTITUT PEREMPUAN Jl. Dago Pojok No. 85, Coblong, Bandung 40135 Telp./Fax. 022-2516378 E-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Website: www.institutperempuan.or.id Blog: www.institutperempuan.blogspot.com ____________________________________________________________________________________ Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469