http://www.sinarharapan.co.id/berita/0705/21/sh09.html


Ikan Raksasa Aneh Terdampar di Teluk Palu 


Palu - Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (20/5) sore digegerkan dengan 
terdamparnya seekor ikan raksasa di perairan laut Teluk Palu. Ikan yang belum 
diketahui jenisnya dengan panjang dua meter lebih ini diduga terdampar setelah 
terbawa arus gelombang ke arah Pantai Talise, Teluk Palu.

Ikan berdiameter lebih dari 1 meter dan panjang tidak kurang 2 meter ini 
ditemukan nelayan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Saat itu, sejumlah 
nelayan yang tengah sibuk mencari nener, benih ikan bandeng, tiba-tiba melihat 
sesosok benda berukuran besar terbawa arus gelombang. Saat didekati, ternyata 
seekor ikan berukuran cukup besar yang bentuknya hampir serupa dengan pesut 
mahakam.

Menurut Darsono, nelayan setempat, saat ditemukan ikan tersebut masih dalam 
keadaan hidup, namun dalam kondisi sudah lemah. Sejumlah nelayan yang melihat 
ikan ini kemudian mengangkatnya ke tepi pantai. Namun selang beberapa saat 
kemudian, ikan yang belum diketahui jenisnya ini akhirnya mati.
"Kami lagi istirahat saat ikan ini terseret arus gelombang hingga ke tepi 
pantai. Tadi pertama kali lihat masih hidup. Siripnya masih bergerak-gerak, 
setelah itu mati. Kami juga tidak tahu ikan ini jenis apa," kata Darsono.

Puluhan warga yang mengetahui terdamparnya seekor ikan raksasa ini langsung 
berdatangan. Ikan ini pun menjadi tontonan warga yang datang dari berbagai 
tempat. Selain penasaran melihat ikan ini, sebagian warga malah memilih 
memotong dagingnya dan mengambilnya untuk dimakan, meski belum tahu, apakah 
daging ikan ini beracun atau tidak.
Ikan yang serupa pesut mahakam ini tidak berekor seperti pada umumnya bangsa 
ikan-ikanan. Ekornya seperti sirip. Di sisi kanan dan kirinya terdapat sirip 
tajam seperti ikan lumba-lumba atau paus. Saat dibelah, dagingnya berwarna 
putih. Yang menarik ikan ini juga tidak memiliki ingsang. Diduga pula ikan ini 
adalah jenis ikan purba yang sehari sebelumnya juga ditemukan di perairan laut 
Manado, Sulawesi Utara. 

Ikan Raja Laut (coelacanth) ditemukan Pantai Bahu, Manado, Sabtu (19/5). Temuan 
ini langsung menyebar karena bertepatan kunjungan Menteri Kelautan Freddy 
Numberi ke Manado. Ikan ditemukan dalam kondisi hidup. 

Coelacanth merupakan ikan purba yang diketahui hidup sejak 300 juta tahun lalu. 
Ikan ini telah beberapa kali ditemukan di perairan Sulawesi Utara Menurut 
Angelique Batuna yang dihubungi SH, Senin (21/5) ikan itu telah mati sejak 
Sabtu malam. Petugas Dinas Perikanan yang dilaporkan para nelayan yang 
mendapatkan ikan ini sempat melihat ikan dalam keadaan hidup. 

Ikan ini ditangkap Justinus Lahama di kawasan perairan Teluk Manado dengan 
pulau-pulau Bunaken. Ke arah Pulau Manado Tua. Pada tahun 1998, seekor 
Coelacanth juga ditangkap di sana. 
"Memang ada palung dalam di antara sana," ujar Angelique. Namun ia sangsi bahwa 
ini membuktikan perairan di sana tidak terkena polusi sejak 300 juta tahun 
lalu. 

Project leader WWF di Manado ini menjelaskan bahwa reklamasi pantai terjadi di 
Manado dan polusinya memang secara kasat mata belum mencapai kesana, "Kecuali 
sampah yang mengapung."

Angelique berharap dengan temuan ini, kawasan itu bisa dinyatakan sebagai 
habitat ikan langka ini, dan pemerintah daerah menaruh perhatian, khususnya 
dalam hal polusi kawasan bahari. (erna dwi lidiawati/ads)
 

Kirim email ke