Di Indonesia, warna kertas koran seragam: putih susu. Tak ada pilihan warna lain. Sedangkan Pos Kota terbitan Jakarta yang punya pabrik kertas daur ulang memproduksi kertas koran yang kualitasnya di bawah standar. Bukankah kertas daur ulang tak musti tampil jelek? Kemarin saya buka-buka koran FT (Financial Time), kertasnya berwarna merah jambu. Kesannya lebih atraktif dan tidak membosankan mata. Adakah penerbitan koran di Indonesia yang berani terima tantangan: tampil beda? Ataukah perdagangan kertas koran masih dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu, sehingga susah untuk tampil beda?