-------------------------------------------------------------------- Kayaknya logika Mr.Goenarjadi yg jeblok! Menurutku kampus tak pernah paranoid dengan isme apapun. Justru kampus (dalam nature-nya) harus memberi ruang bagi ideologi apapun utk singgah. Soal diterima atau tidak, itu urusan personal masing2. Tapi sbg institusi, kampus justru merupakan sebuah komunitas bagi lahirnya ide2 (baca: ideologi) baru! Independen terhadap hegemoni politik rezim penguasa. Apa yg dikisahkan oleh saudara firdaus cahyadi, justru menunjukkan bgmn kampus telah dihegemoni sedemikian rupa oleh rezim orba (yg berhasil membuat org2 seperti Goenardi jd paranoia sejati). Seandainya-pun toh bila papernas itu komunis, apa hak anda Mr.G utk membenarkan penganiayaan terhadap mereka sebagaimana yg telah dilakukan oleh FPI. Bagi anda --mungkin-- komunis itu kejam, biadab, dan entah apa sebutan lainnya lg, ...tapi bagiku FPI lebih biadab daripd komunis. Kalo pun Komunis melakukan kebiadaban atas kemanusiaan, mereka tak pernah mengatasnamakan Tuhan. FPI lebih biadab krn membawa2 (mengatasnamakan) Tuhan utk menganiaya sesama manusia lainnya. Bagi kita yg beragama, dlm kadar tertentu akan lebih dpat "memaklumi" kebiadaban PKI, krn memang "tanpa Tuhan maka segala sesuatu boleh...." Tapi bila kebiadaban yg sama dilakukan oleh mereka yg beragama, maka itu namanya LEBIH BIADAB DARI BIADAB!!! Anyway, soal apakah PKI itu kejam atau tidak, toh sampai hari ini sejarah kita masih terlalu samar.... jd msh belum selesai (entah sampai kapan)... Terakhir, bila anda muslim, tdk sadarkah anda bhw FPI hanya mempermalukan islam saja selama ini? FPI cuma mendegradasi islam ke level barbarian.... atau jangan2 anda setuju dng itu..... (?)...ikutan jd barbar...(?) Sdh banyak org barbar di republik ini, mo nambah satu lagi nih.... bedanya cuma satu, anda bisa internet-an, itu saja. itu pun tak terlalu istimewa kok.... mengitup balik anda: "wong negara penduduk 1 Milyar saja bisa bobrok, jadi goblok semua, apalagi kalau cuma anda."....
- (JR). ------------------------------------------------------------ goenardjoadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: he he he logikanya kalau kampus anda saja sampai bisa paranoid begitu, pasti kata nenek berbahhhaya bukan. makanya jangan mentang mentang jaman PKI anda belum lahir terus mau cobain, he he he. wong negara penduduk 1 Milyar saja bisa bobrok, jadi goblok semua, apalagi kalau cuma anda. salam, GG --- In mediacare@yahoogroups.com, firdaus cahyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jadi inget tahun 1996, saat itu saya nyebar majalah TEMPO interaktif yang pada waktu itu dibredel, di Kampus. Saya kemudian dipanggil oleh para petinggi kampus, dituduh nyebarin paham kiri (komunis) di kampus dan diancam mau dicabut beasiswa saya... > > ha..ha..padahal saya lahir jauh setelah PKI dibubarkan, saya juga ga pernah selesai membaca buku Das Kapital-nya Karl Marx... > > > Beka Ulung Hapsara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak GG, > Apakah anda punya bukti bahwa papernas itu alirannya komunis? > > Apakah partai/calon partai -apapun partainya- yang menyuarakan tentang kemiskinan, berpihak kepada petani, buruh itu dengan mudah dicap alirannya komunis? > > Pendapat saya, peristiwa kemarin membuktikan bahwa selama ini kekerasan selalu menjadi alat teror untuk "melumpuhkan" orang-orang yang dianggap berseberangan, bukan hanya dilakukan oleh militer.polisi tetapi juga oleh masyarakat sipil.. ditengah peradaban yang menonjolkan pengetahuan dan kecerdasan, ternyata sebagian masyarakat masih bertingkah laku primitif, pakai embel- embel agama lagi..:( > > selain itu, fenomena kekerasan yang dilakukan FPI dan kroninya, saya kira tidak berdiri dengan sendirinya, terdapat kepentingan politik yang kental untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaan dari segelintir orang, ditambah dengan tidak adanya hukuman yang setimpal bagi setiap individu yang melakukan kejahatan/tindak pidana secara terorganisir, maka semakin bebaslah orang/organisasi untuk berbuat semaunya bahkan dengan jalan kekerasan.. > > > > goenardjoadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mas Firdaus, > > Papernas itu partai baru pengganti PRD Partai Rakyat Demokratik, > aliran komunis, > > salam, > GG > > --- In mediacare@yahoogroups.com, firdaus cahyadi <firdaus_c@> > wrote: > > > > Dear all, > > Sebagai seorang muslim saya malu, kecewa dan marah terhadap > prilaku yang ditunjukkan oleh kawan2 FPI, FBR, PII,Front pembela > merah putih dan ormas2 lainnya.. > > > > Saya jadi bertanya-tanya apa bedanya tindakan mereka (FPI, FBR, > PII,Front pembela merah putih dan ormas2 lainnya tsb) dengan Fir'aun > yang mengganggap dirinya Tuhan dan menghukum orang2 yang tidak > sepaham dengannya...sungguh-sungguh memprihatinkan kelakuan ormas2 > yang militeristik dan fasis tersebut. > > > > Jika diakitkan dengan Pilkada Jakarta, tindakan premanisme yang > dilakukan oleh FPI, FBR dan PII di jakarta kemaren itu sebagai black > campaign terhadap PKS. Sulit untuk tidak menduga kalo Cagub DKI yang > diusung PKS menag dalam Pilkada DKI mendatang menang maka akan > semakin menyuburkan tumbuhnya dan arogansi kelompok yang > mengatasnamakan islam tapi prilakunya sangat arogan tsb. > > ================================================================= > > > > > > PERNYATAAN SIKAP > > PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA (PRP) > > > > Tangkap pelaku penyerangan terhadap massa Papernas !!! > > Hentikan tindakan diskriminatif politik terhadap kelompok > tertentu !!! > > > > > > > > Salam rakyat pekerja, > > > > Hari ini kembali terjadi pembungkaman terhadap nilai-nilai > demokrasi yang seharusnya dilindungi oleh negara. Hak individu dan > kelompok tertentu untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, ternyata > masih saja menjadi barang yang langka di Indonesia ini. Ini terbukti > dengan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Laskar Pembela > Islam laskar di bawah bendera Front Pembela Islam terhadap massa > Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas). > > > > Sejak pagi rencana Papernas untuk menggelar deklarasi partainya > di Tugu Proklamasi memang telah mendapat ancaman dari berbagai > organisasi massa (ormas) yang menentang ajaran komunis gaya baru. > Ormas-ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Front Betawi Rempug > (FBR), Pelajar Islam Indonesia (PII), Front Pembela Merah Putih dan > beberapa ormas lainnya telah menduduki Tugu Proklamasi, tempat yang > menjadi rencana digelarnya deklarasi Papernas. Mereka berusaha > membatalkan acara deklarasi Papernas di Tugu Proklamasi dengan > alasan karena Papernas mengusung ajaran komunis. > > > > Sudah beberapa kali acara Papernas dibubarkan oleh ormas-ormas > Islam karena diduga mengusung ajaran komunis. Namun sebenarnya hal > itu menjadi tidak masuk akal ketika kita berpikir bahwa ajaran > komunis telah dilarang di Indonesia. Jelas bahwa TAP MPRS No XXV > tahun 1966 yang menyatakan pelarangan ajaran Marxisme, Leninisme, > dan Komunisme dilarang di Indonesia. Bahkan tidak ditemukan dalam > anggaran dasar Papernas yang menyebutkan bahwa Papernas mengusung > ajaran komunis. > > > > Artinya pembubaran tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh > kepentingan lain selain masalah ideologi. Isu yang rencananya akan > diusung oleh Papernas dalam aksinya kali ini di Jakarta , yaitu > tentang masalah pendidikan dan kesehatan untuk rakyat serta masalah > kemiskinan. Dan sebenarnya itu juga merupakan hak mereka (anggota > Papernas) untuk melakukan aksi dan deklarasi, karena jelas hak > tersebut dilindungi oleh negara. > > > > Penyerangan terhadap massa Papernas pun dilakukan oleh massa FPI > di JL Dukuh Atas. Massa Papernas yang sebagian besar wanita dan ibu- > ibu lari ketakutan ketika massa FPI tersebut melakukan penyerangan. > Beberapa orang dari massa Papernas kemudian terluka karena dihujani > lemparan batu oleh massa FPI. Ini jelas merupakan perlakuan yang > sangat tidak manusiawi dan tidak menghormati nilai-nilai Hak Asasi > Manusia seseorang. > > > > Dengan adanya penyerangan dari FPI dan penolakan beberapa ormas > yang berusaha membatalkan deklarasi Papernas, jelas itu merupakan > pelanggaran HAM. Itu merupakan pembungkaman terhadap hak-hak > seseorang atau kelompok dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahkan > tindakan penyerangan oleh FPI yang merupakan bagian dari tindakan > kekerasan merupakan tindakan yang melanggar hukum di Indonesia. > Diketahui akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Papernas > mengalami luka-luka dan takut untuk pulang. Akibat penyerangan > tersebut juga telah merugikan supir-supir bus yang mengangkut massa > Papernas, karena bus-bus yang ditumpangi oleh massa Papernas > dihancurkan oleh massa FPI. > > > > Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) > menyatakan sikap: > > > > Tangkap dan adili para pelaku penyerangan terhadap massa > Papernas. Karena jelas tindakan tersebut merupakan tindakan yang > melanggar hukum dan HAM, dan harus ditindak tegas oleh aparat > kepolisian. > > Bubarkan ormas-ormas yang melanggar hukum dan HAM serta > menyebarkan rasa ketakutan bagi rakyat. Ormas-ormas tersebut > seharusnya tidak dibiarkan melakukan main hakim sendiri dan > menyebarkan rasa ketakutan bagi masyarakat. Maka tidak lebih > sebenarnya ormas-ormas tersebut seperti gerombolan preman yang > seharusnya dibubarkan oleh pemerintah. > > Hentikan segala tindakan kekerasan, intimidasi dan > diskriminatif terhadap kelompok tertentu. Karena mengeluarkan > pendapat merupakan hak seseorang dan kelompok yang tidak bisa > diambil alih oleh kelompok tertentu, bahkan negara. Maka seharusnya > negara melindungi hak-hak tersebut. > > > > Kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) juga menghimbau > kepada elemen-elemen pro demokrasi untuk bersatu dan melakukan > perlawanan terhadap kekerasan dan diskriminasi politik yang > dilakukan oleh kelompok tertentu. > > > > Jakarta, 29 Maret 2007 > > Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja > > > > > > Sekretaris Jenderal > > > > > > > > Irwansyah > > > > > > --------------------------------- > > Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels > > in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. > > > > > > > > > Beka Ulung Hapsara > Jln Pati No 16 Menteng > Jakarta 10310 > Telp : (62-21)3151362 > Hp : 0811853543 > > --------------------------------- > We won't tell. Get more on shows you hate to love > (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. > > > > > --------------------------------- > Don't pick lemons. > See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. > --------------------------------- TV dinner still cooling? Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.