Tidak bisa dipungkiri bahwa lagu yang paling nge-top di dunia; pada saat
menjelang Natal ini dalah lagu "Malam Kudus". Banyak pembunuh yang paling
sadis sekalipun juga turut menangis ketika mereka mendengar lagu ini. 

Kami orang Indonesia diperantauan, terutama para penganut agama Nasrani,
turut merasa menjadi sedih, apabila mendengar lagu ini. Sebab kami terkenang
kembali akan masa lampau kami, masa ketika kami masih kanak-kanak, masa
ketika kami masih sekolah. Teringat kepada orang tua dan anggota keluarga
lainnya yang jauh di tanah air. Hari-hari Natal bagi kami adalah saat-saat
dimana rasa rindu ingin pulang ke tanah air menjadi semakin besar dan
semakin bertambah.

Kita akan merasa ada sesuatu yang kurang, apabila pada saat perayaan Natal
tidak menyanyikan  lagu "Malam Kudus”.  Malam Kudus memang layak disebut
sebagai lagu Natal sepanjang masa! Bahkan ada yang menilai, bahwa lagu ini
adalah "Lagu Surgawi”

Lagu yang indah ini telah diterjemahkan dari bahasa aslinya Jerman ke
ratusan bahasa lainnya. Banyak orang menduga bahwa lagu ini pasti disusun
dan dikomponis oleh seorang ahli musik kondang, seperti Mozart atau
Beethoven, tetapi kenyataannya tidaklah demikian bahkan lagu inipun dibuat
sebenarnya dengan tanpa diduga dan direncanakannya terlebih dahulu. Lagu
yang dibuat oleh orang biasa, tetapi telah menjadi lagu yang luar biasa.

Joseph Mohr (1792 - 1848) adalah asisten pastor dari gereja kecil yang
bernama St.Nicholas di daerah pegunungan Tirol (Jerman Selatan). Karena ia
tinggal di desa maka yang menjadi pemain organnya juga, seorang guru sekolah
yang bernama Franz Gruber (1787 - 1863).

Beberapa hari sebelum Natal ternyata organ gereja rusak, mereka menjadi
bingung, bagaimana mereka bisa merayakan Natal tanpa organ. Karena mereka
tidak ingin mengecewakan para pengunjung gereja sedangkan hari Natal yang
sudah ada diambang pintu, maka Herr Mohr mencoba mulai menyusun lagu baru
dengan kata-kata yang sederhana. Dimana lagu tersebut nanti bisa dinyanyikan
dengan tanpa harus diiringi dengan organ.

Setelah text nya selesai disusun, ia memperlihatkan text dari lagu tersebut
kepada kawan baiknya Herr Gruber: "Puji Tuhan, Friend Mohr, kami telah
menemukan satu lagu yang indah sekali!" Setelah itu langsung Herr Gruber
membuat komposisi untuk text lagu yang telah dibuat oleh kawan baiknya Herr
Mohr. Akhirnya jadilah lagu "Malam kudus" yang kita kenal sekarang ini. Satu
lagu yang sangat sederhana tetapi indah text maupun melody nya. Dan tepat
pada hari Natal, Herr Mohr dan Herr Gruber menyanyikan lagu tersebut
didampingi oleh guitar dari Herr Gruber.

Ketika tukang organ datang untuk memperbaiki organ di gereja tersebut, ia
sangat terpesona sekali oleh lagu yang dibuat dan disusun oleh Herr Gruber &
Herr Mohr, sehingga ia berhasrat untuk menyebar luaskannya lagu tersebut
keseluruh Jerman. Dan pada th 1843 lagu tersebut diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris oleh John F. Young (1820-1885).

Aneh tapi nyata, coba kalau pada saat tersebut organ digereja Herr Mohr
tidak rusak, mungkin lagu ini tidak akan terciptakan. Jadi satu lagu yang
luar biasa indahnya terjadi dan terciptakan secara kebetulan, ialah karena
organ gereja rusak.

Lagu Dunia dan Surgawi Bagaimana dengan sisa hidup kedua orang yang
mula-mula menciptakan lagu "Malam Kudus ?".

Josef Mohr meninggal dalam usia 56 tahun. Franz Gruber meninggal dalam usia
usia 76 tahun, walaupun demikan sejauh pengetahuan orang, mereka tidak
pernah menulis ataupun menciptakan apa-apa lagi yang luar biasa. Nama-nama
mereka pasti sudah dilupakan oleh dunia sekarang.. Kecuali satu kejadian,
yaitu: Pada masa muda mereka pernah bekerja sama untuk menghasilkan sebuah
lagu pilihan.

Gereja kecil tempat dimana lagu ini diciptakan dilanda banjir pada tahun
1899, sehingga hancur luluh. Namum sebuah gedung gereja yang baru sudah
dibangun di sana. Di sebelah dalamnya ada pahatan dari marmer dan perunggu
sebagai peringatan lagu "Malam Kudus".

Pahatan itu menggambarkan Pendeta Mohr, seakan-akan ia sedang bersandar di
jendela, melihat keluar dari rumah Tuhan di surga. Tangannya ditaruh di
telinga. Ia tersenyum sambil mendengar suara anak-anak di bumi yang sedang
menyanyikan lagu Natal karangannya. Di belakangnya berdiri Franz Gruber,
yang juga tersenyum sambil memetik gitarnya.

Sungguh tepat sekali kiasan dalam pahatan itu! Seolah-olah seisi dunia, juga
seisi surga, turut menyanyikan "Lagu Natal di sebuah Desa kecil pegunungan"

Malam kudus, sunyi senyap,
Siapa yang belum lelap?
Ayah bunda yang tinggallah t'rus,
Jaga Anak yang maha kudus;
Anak dalam malaf, Anak didalam malaf

Hari ini di kota Daud telah lahir Raja Penyelamatmu yaitu Kristus, Tuhan.

Maranatha
Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage : www.mangucup.net

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke