"Little Mosque In The Prairie" Ditonton Jutaan Pemirsa di Kanada

Kamis, 25 Jan 07 18:12 WIB

 



 

Serial televisi bernuasa Islam yang disiarkan Canadian Broadcasting
Corporation (CBC), mendapat sambutan hangat publik Kanada.

 

Serial televisi berjudul "Little Mosque on the Prairie" itu digarap sebagai
serial yang bergenre situasi komedi (sitkom). Ide CBC untuk membuat serial
sitkom berlatarbelakang Islam ini salah satunya, karena selama ini, belum
ada televisi di Barat yang membuat serial komedi bernuansa Islam.

 

Kirstine Layfield, direktur eksekutif program jaringan CBC mengakui, bahwa
membuat serial sitkom tentang sesuatu yang selama ini dianggap mudah
menimbulkan ketersinggungan, sangat beresiko.

 

Tapi ternyata, penayangan pertama serial ini pada hari Selasa (23/1)
kemarin, ditonton oleh sekitar 2, 1 juta pemirsa. Angka ini cukup
menggembirakan, karena di Kanada sebuah tayangan televisi yang dianggap
favorit, paling hanya ditonton oleh satu juta orang. CBC sendiri dalam satu
dekade ini, belum pernah memiliki program acara jumlah penontonnya sebanyak
penonton "Little Mosque on the Prairie."

 

Dalam tayangan pertama, diceritakan tentang sekelompok warga Muslim di
sebuah kota padang rumput di Saskatchewan berusaha mendirikan sebuah masjid
di salah satu ruangan paroki gereja setempat. Seseorang yang lewat, melihat
warga Muslim yang sedang sholat dan langsung menghubungi "hotline laporan
teroris" untuk melaporkan apa yang dilihatnya dan membuat geger kota itu.

 

Untuk menghindari kekacauan, warga Muslim memanggil seorang imam kelahiran
Kanada dari Toronto. Tokoh imam ini dikisahkan sengaja meninggalkan firma
hukum milik ayahnya, agar bisa menjadi imam. "Bunuh diri karir, " begitu
pikir sang ayah. Cerita berlanjut, dalam perjalanan ke kota tadi, sang imam
ditahan di bandara, atas laporan seseorang yang mendengar ia berkata di
telepon, "Jika ayah menganggap ini bunuh diri, biarlah. Ini rencana Allah
untukku."

 

Sementara itu, pemimpin kelompok warga Muslim sedang berusaha mempertahankan
argumen rencana mereka mendirikan masjid pada seorang warga lokal. Pemimpin
itu berkata, "It's a pilot project", dan warga lokal itu langsung kaget
sambil berujar, "Anda melatih para pilot?!"

 

Mungkin terdengar lucu. Tapi dialog itu menggambarkan fakta kerap terjadinya
salah paham antara Muslim dan non-Muslim.

 

Serial televisi itu adalah hasil karya Zarqa Nawaz. Ia mengatakan, ia sedang
tidak berusaha untuk menjembatani gap budaya. Ia hanya berharap serial yang
dibuatnya bisa membuat orang tersenyum dan lebih baik lagi jika bisa
membantu meningkatkan pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.

 

"Saya ingin masyarakat luas melihat kami dengan wajar, dengan kesamaan
masalah dan keprihatinan seperti orang lain mengalaminya. Kami adalah bagian
dari masyarakat Kanada seperti juga yang lainnya, " kata Nawaz yang membuat
serial itu berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai Muslimah yang pindah
dari Toronto, perkotaan ke pedesaan.

 

CBC akan menayangkan 13 episode serial tersebut dan sudah menegosiasikan
pada produsernya untuk membuat 13 episode lagi di musim semi. Pihak CBC
menyewa seorang konsultan sebelum penayangan, untuk menghindari hal-hal yang
kemungkinan bisa menyinggung pemirsanya.

 

Para pemuka Muslim di Kanada umumnya menyambut baik serial tersebut. "Warga
Muslim agak terlambat untuk menertawai diri mereka sendiri, tapi kita harus
menggunakan humor untuk menyembuhkan perpecahan seperti yang terjadi di
setiap komunitas, " kata Muhammad Elmasry, seorang imam dan Presiden
Canadian Islamic Congress.

 

Kritik

 

Meski demikian, ada juga yang mengkritik bahwa serial ini terlalu ringan
untuk menghadapi ancaman dari kalangan Muslim yang radikal dan imam-imam
yang memberi pengaruh pada generasi muda Muslim untuk bersikap radikal.

 

Kritik itu dilontarkan kolomnis Toronto Globe dan Mail, Margaret Wente. Ia
menyoroti tokoh imam Ammar Rashid di serial tersebut yang tanpa janggut,
mengenakan celana jeans ketat dan bertampang seperti "bintang soap opera."

 

"Kalau ada iman seperti itu di dunia ini, saya akan masuk Islam dan langsung
naik pesawat terbang ke Makkah, " tulis Wente.

 

Yang jelas, produser serial tersebut sudah melakukan pendekatan dengan para
eksekutif stasiun televisi di AS, Dubai, Israel, London, Jerman dan Perancis
untuk menyiarkan serial itu. Pihak produser mengirimkan contoh episode
pertama dan kedua, dan nampaknya televisi di negara-negara itu berminat
menayangkannya.

 

Sejauh ini baru televisi kabel di AS yang sudah menyatakan minatnya. Para
pejabat di CBC berharap mereka bisa memperluas tayangan serial itu ke
jaringan televisi yang lebih besar. (ln/MoL)

 

Source :  <http://www.eramuslim.com/news/int/45b88fb4.htm>
http://www.eramuslim.com/news/int/45b88fb4.htm

 

<<attachment: image002.jpg>>

Kirim email ke