Sudah tiga hari terakhir ini saya melihat pemandangan yang bikin saya prihatin. 
Akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa mental para pejabat negeri ini 
bener-bener geblek, bobrok...bener-bener rendah. Mungkin saya terlalu 
emosional, tapi banyak contoh yang saya lihat, terutama selama tiga hari 
terakhir.
   
     Selama tiga hari terakhir (Jumat, Senin dan Selasa), saya melihat mobil 
berpelat Angkatan Bersenjata melintas dengan seenaknya di jalur Busway Ragunan 
- Halimun. Padahal mobil-mobil lainnya harus rela bermacet ria dan para 
pengendara sepeda motor pun harus rela berpanas-panas; macet. Tahu dong jalur 
Mampang - Buncit pada jam sibuk kantor.
   
  Yang terakhir yang saya liat pada hari Selasa (2/9/2007), mobil Toyota Vios 
berpelat angkatan dengan enaknya 'mengalir' di jalur busway. Sementara para 
pengendara mobil yang terkena macet cuma melihat terbengong. Termasuk gw yang 
gondoknya setengah mati dan hanya bergumam "sialan tuh aparat!'
   
  Hebatnya lagi  mobil angkatan itu bisa lolos dari lubang penjagaan polisi dan 
petugas DLLAJR yang berjaga di depan lampu merah Pasar Minggu. Mobil lolos 
tanpa kena tilang, padahal kalau mobil sipil -yang masuk jalur busway tanpa 
dipersilahkan- ditilang bahkan kalau lari dikejar dengan motor polisi.
   
  Saya beropini mungkin mobil 'Bapak Pejabat' itu sedang terburu-buru hendak 
mengantarkan sang pengendara ke kantor karena dia terlambat masuk atau ada 
miting. Atau dipanggil jenderal siapa, presiden siapa atau menteri siapa. Tapi 
kan semua orang di jakarta ini juga diburu waktu -ada yang terlambat, ada yang 
mau miting, ada yang segera dipanggil atasannya, betul nggak? Menurut saya 
kalau mau sampai lebih awal di tempat tujuan bukan dengan cara melanggar aturan 
lalu lintas atau ngebut seenaknya. Ya kalau mau datang lebih awal, harus pergi 
lebih awal agar sampai di tempat tujuan dengan pas; sesuai timing.
   
  Dari contoh-contoh 'jelek' bin negatif yang diberikan oleh pejabat negeri 
ini, saya berkesimpulan bahwa para pejabat negeri ini memang bener-benar tidak 
punya concern terhadap peraturan yang dibuat. Saya berkesimpulan -tentu 
berdasarkan pengalaman yang ada- mayoritas pejabat negeri ini bermoral rendah 
ya. Nah gimana negeri ini mau maju dan berbenah jadi negeri yang bisa 
mensejahterakan rakyatnya, yang bisa memberikan keadilan buat rakyatnya atau 
menjadikan negeri ini menjadi negeri yang bermartabat di mata negeri-negeri 
lain? 
   
  Kalo begini terus...selamat bermimpi indah kawan...
   
   
   


Eka Zulkarnain

       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

Kirim email ke