Menteri Agama: Soal Mundur, Tunggu Evaluasi Presiden

Rabu, 28 Peb 07 10:33 WIB

Kegagalan perusahaan katering Ana dalam memberikan pelayanan makanan kepada
jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina) pada musim haji tahun 2006
M/1427 H lalu rupanya masih berbuntut panjang. Pasalnya kalangan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) mendesak Menag M. Maftuh Basyuni mengundurkan diri
sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"Kalau soal mundur, sejak saya menandatangani kontrak politik dengan
Presiden SBY, saya sudah menggadaikan saya untuk presiden. Karena itu kalau
saya diminta mundur, ya tergantung hasil evaluasi kerja Presiden. Terserah
beliau. Kalau diminta mundur, ya mundur, " jelasMaftuh Basyuni kepada
wartawan usai Raker dengan Panitia Ad Hoc (PAH) III DPD RI di Gedung DPD/MPR
RI Jakarta, Selasa (27/2).

Menurut Menag, evaluasi akan dilakukan pada 12 Maret mendatang dengan
mengundang DPD RI. Khusus mengenai gagalnya katering yang melibatkan Ana, ia
menyatakan bahwa masaalah itu menyangkut hubungan baik kedua negara (Saudi
dan Indonesia).

Oleh karena itu untuk menjaga hubungan baik kedua negara tersebut, dimohon
kiranya Menteri Dalam Negeri Saudi dapat mengambil langkah-langkah penting
untuk penyelesaian masalah kegagalan Ana dalam melaksanakan kontrak kerja
pelayanan katering untuk jamaah haji Indonesia di Armina.

Sementara itu, Wakil Ketua PAH III Faishal Mahmud mengakui jika pihaknya
meminta agar Maftuh Basyuni menyikapi tuntutan masyarakat untuk mundur
akibat gagalnya katering haji tersebut. "Pak Menteri menyatakan itu
diserahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY, "kata Faisal mahmud.

Anggota DPD RI dari Jatim KH. A. Mujib Imron menambahkan, memang ada
kekecewaan terhadap kebijakan Menag RI yang dianggap tidak populis. Karena
itu, ke depan, kebijakan Menag harus revolusif dalam rangka efisiensi,
efektifitas anggaran dan memberantas KKN serta menjadikan Depag yang bersih
agar menjadi contoh bagi departemen lain.

"Karena itu kalau PAH III DPD tidak obyektif justru akan merugikan DPD.
Tapi, alhamdulillah setelah Raker dengan Menag semua saling memahami dan
sama-sama bertekad untuk memperbaiki pelayanan terhadap jamaah haji. Bahwa
kegagalan katering itu tidak semata-mata menjadi tanggungjawab Menag, karena
juga melibatkan Saudi Arabia, " katanya. (dina)

 

Source : http://www.eramuslim.com/news/nas/45e40e19.htm

 

Kirim email ke