Orang pintar, satu detik
Oleh : Irwan Sutjipto 
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20061206213649
  
07-Des-2006, 00:08:10 WIB - [www.kabarindonesia.com] 

  Seringkali kita sedemikian responsifnya dan sedemikian pintarnya dalam 
menghadapi kehidupan ini sehingga untuk menanggapi hal-hal yang sederhana, 
seperti keciprat saos tomat dari teman yang makan dekat kita, atau ketika ada 
ulat sayur di selada yang sedang kita makan sebagai lalapan, lalu keluarlah 
berondongan untaian puisi dari perbendaharaan kitab suci kata-kata ajaib kita 
yang membuat orang lain itu jengah dan kadang marah, seringnya sakit hati. Dan 
sesudah sadar kita kadang menyesal.

Beda kalau memang anda sadar dan sengaja memberodongkan puisi-puisi indah itu 
ke orang yang tanpa sengaja menumpahkan teh anda ke meja, itu namanya strategi 
alias anda mau perang.

Dan semuanya itu mestilah dikembalikan ke anda semua, apakah anda mau berpuisi 
ketika menikmati indahnya sunset di sorenya pantai anyer, atau anda mau 
membuang waktu dengan marah karena jet ski yang sudah anda bayar mahal ternyata 
ngadat dan tidak ada penggantinya..... pula anda mau pulang besok paginya 
karena liburan sudah berakhir atau anda menikmati saja san set nya dan 
berpuisinya nanti saja.

Seorang sahabat, orang dari Colombia yang hidup dan bekerja di Amerika Serikat, 
yang saya temui dalam perjalanan pulang dari konferensi di suatu kota bilang ke 
saya, bahwa beda antara orang pintar dengan orang bodoh itu cuma urusan satu 
detik. Loh, gi mana maksudnya, tanya saya.

Ya, dalam satu detik, orang bodoh bisa merusak hidupnya dengan melakukan 
perbuatan bodoh, sedangkan orang pintar tidak akan mau merusak hidupnya hanya 
gara-gara satu detik. Maksudnya, ya, anda tidak perlu marah dan menyemburkan 
api serta sumpah serapah atau membuat orang lain itu tidak nyaman. Stop dan 
mundurlah sejenak, dan ungkapkan dengan taktis, dan lalu anda akan bisa 
menyelesaikan masalah anda tanpa kehilangan persahabatan atau teman atau paling 
tidak anda tidak membuat pelayan yang menumpahkan sop anda ke meja itu makin 
panik dengan amarah anda. Ya, biarlah dia ganti sop itu dan lap mejanya, toh 
selesai, people do make mistakes and as long as they try to fixed it, its ok. 

Oh, ok kata saya juga. Ternyata orang pintar itu mesti bisa menahan diri dan 
melihat, mengamati untuk lalu mengambil tindakan yang tepat agar hidupnya bisa 
mengalir lancar dan enjoy. Mari kita nikmati sunrise di Mutiara carita Anyer, 
jepretan anak saya tahun lalu, tepatnya dia yang pencet kameranya.
   
  

Oh, ya, saya lupa, kalau orang yang anda temui itu tidak mau berubah atau 
ndableg, sisanya urusan anda dan resiko tanggung sendiri, hehehehe.


        
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Kirim email ke