http://www.suarapembaruan.com/News/2007/03/07/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Pengamatan Tiga Gunung Berapi Ditingkatkan Gempa di Sumbar, 72 Penduduk Tewas [BANDUNG] Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan pengamatannya terhadap tiga gunung berapi di Sumatera terkait dengan terjadinya gempa bumi di Sumatera Barat, Selasa (6/3) pukul 10.49 WIB. Ketiga gunung itu, Tandikat (Padang Panjang), Talang (Solok), dan Marapi (Bukit Tinggi). Akibat gempa berkekuatan 5,8 skala richter itu dilaporkan, hingga Rabu (7/3) pagi, sebanyak 72 penduduk Sumbar meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Kepala PVMBG Surono mengatakan di Bandung, Selasa, gempa di Sumbar yang diakibatkan gerakan sesar (patahan) Semangko tersebut dapat meningkatkan aktivitas ketiga gunung berapi itu. "Kita benar-benar memperhatikan aktivitas gunungnya, karena lokasinya berdekatan dengan permukiman dan aktivitas penduduk. Gempa itu paling tidak bisa meningkatkan aktivitas gunung," tegasnya. Peningkatan pengawasan ketiga gunung berapi tersebut dilakukan agar masyarakat tidak terkepung oleh bahaya gunung berapi dan akibat dari gempa itu. Terutama untuk penduduk yang berada di sekitar Gunung Marapi dan Gunung Talang. Pasalnya kedua gunung tersebut sudah mempunyai sistem terbuka yang memungkinkan terjadinya letusan lebih besar dari biasanya. "Kedua gunung itu sudah biasa meletus. Hanya dengan adanya rilis energi dari sesar Semangko dapat mempengaruhi aktivitasnya terutama dari kantung magmanya," katanya. Surono mengatakan, berdasarkan katalog, gempa bumi yang merusak di kawasan Sumatera Barat dan Jambi tercatat pada 1822, yakni gempa dengan skala kerusakan VII hingga VIII MMI (modified mercalli intensity) menyebabkan guncangan keras di Padang dan terdengar bunyi gemuruh dari bawah tanah antara Gunung Talang dan Gunung Marapi. Sedang gempa Selasa berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) pusatnya berada di koordinat 0,55 derajat Lintang Selatan dan 100,47 derajat Bujur Timur dengan kekuatan 5,8 skala richter (gelombang badan) pada kedalaman 33 km. Jarak pusat gempa 16 km barat daya Batusangkar. Pergerakan sesar Semangko yang terhampar dari ujung utara Pulau Sumatera hingga menjorok ke Selat Sunda, menurut Surono, memang sering terjadi. Sesar ini termasuk salah satu sesar yang paling aktif di dunia seperti sesar San Andreas di California, AS. Ketua Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Heri Harjono, mengatakan, masuknya Indonesia ke dalam "lingkaran api" telah mengakibatkan di beberapa kawasan terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sering terjadi gempa disertai aktivitas vulkanis. "Jadi tidak heran kalau di Sumatera dan Jawa banyak terdapat gunung api," katanya. Sampai Rabu (7/3) pagi, 72 orang tewas akibat gempa di Sumbar. Korban terbanyak di Kabupaten Solok sebanyak 19 orang, kemudian Kabupaten Tanah Datar 16, Kota Solok 14, Kota Padang Panjang 10, Kota Bukittinggi 8, Kota Payakumbuh 1, Kota Pariaman 1, dan Kota Padang 3. Sedangkan korban luka berat yang tercatat 50 orang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan, Rabu sekitar pukul 13.00 WIB, mengunjungi korban gempa. Dampak gempa paling parah menimpa Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Satu gedung SD bersama empat siswa terbakar. Getaran Gempa tektonik itu juga dirasakan penduduk Sumatera Utara. Sejauh itu belum diterima laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut. [153/BO/151/AP/E-7] -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 7/3/07
0703ring.gif
Description: GIF image