kita liat saja sebenarnya diantara partai yang sekarang ada mana yang tidak ada 
atau paling sedikit terlibat kasus berikut:
1.narkoba
2.ijasah palsu
3.tertangkap basah di lokalisasi

trus sekarang mengenai banjir siapapun boleh saja mendirikan partai...tapi kan 
rakyat yang menilai..wah partai ini kok pas mau kampanye baru aktif nyumbang 
..eh pas tak kampanye diam saja.

Sekarang pas banjir gini perhatikan saja mana partai yang 
1.tidak ikut mendirikan posko/bantuan sama sekali bahkan berdemo minta duit 
rapelan tak usah dikembalikan.

realistis dong.

anda sekarang mau pilih yang mana???




Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  
Pemerintah Indonesia salah dan parlemen Indonesia tidak bersalah? 
 Ini saja sudah sebuah kemajuan berpikir yang pesat, biasanya yang 
 salah 'kan bukan pemerintah dan parlemen, tapi El-Nino, uhuk uhuk :-
 (.
 
 Di Belanda, menteri Verdonk salah mencabut paspor Ayaan Hirsi Ali 
 saja kabinetnya langsung jatuh, begitu kuatnya parlemen Belanda 
 (baca: begitu kuatnya Kedaulatan Rakyat Belanda). Di Indonesia, ada 
 80 penduduk meninggal kesetrum, kelaparan, kedinginan, kena penyakit 
 en tokh parlemennya tidak bisa menjatuhkan pemerintah. Parlemennya 
 malah main air di posko banjir :-(.
 
 Setiap negara merdeka memang berhak mengatur hidupnya sendiri-
 sendiri, bukan? Merdekaaa!!! Oooo I love my new country more and 
 more and more, ihik ihik :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, fery zidane <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > wah anda2 ini sangat tendensius....
 >   apakah anda tdk memperhatikan badan2 spt yudikatif, eksekutif 
 dll...?
 >   disitu kan ada fungsi2nya dan tugas2nya.
 >   pemerintah (presiden/gubernur) memegang final decision dalam 
 perkembangan suatu daerah atau negara, sedangkan tugas perlemen atau 
 dpr hanya sbg kontroler saja ga menyentuh kpd hal2 yg teknis spt itu 
 (perda atau pp tentang banjir), justru yg mandul adalah 
 pemerintahnya itu sendiri knp ga bisa mengantisipasinya...seharusnya 
 pemerintah mengeluarkan PP atau perda tentang penanggulangan banjir, 
 nah klo rancangan itu sdh terbentuk baru parlemen atau dpr 
 menilainya..kalaikannya dsb. jadi jelas kan disini peran parlemen ga 
 mandul justru peran pemerintah yg mandul.
 >   kalaupun parlemen atau dpr yg mandul...kan hrsnya saudara lim cs 
 juga menghujat partai yg lain seperti PDS yg sesama anggota parlemen.
 >   saya yakin walau saya diluar sistem PKS klo saudara lim menyuruh 
 masang spanduk spt yg saudara lim contohkan..mrk pun akan dg bangga 
 dan senang hati memasangnya
 >    
 >   
 > 
 > Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >           Beachboy betul 100%, pola pikir "berterima kasih kepada 
 yang 
 > berjasa" itulah yang hendak kita kembangkan sekarang ini. Betul-
 > betul hari ini, tidak bisa ditunda esok hari lagi, sebab sudah 61 
 > tahun ini pola pikir Indonesia terbalik lik lik lik.
 > 
 > Dalam kasus banjir Jakarta jelas PKS TIDAK berjasa, repeat, PKS 
 > tidak berjasa mencegah banjir. PKS telah alpa menjalankan tugasnya 
 > di parlemen, karenanya PKS tidak berhak menerima pernyataan terima 
 > kasih dari rakyat. Bantuan PKS di lapangan harus dilihat sebagai 
 > penebusan dosa PKS yang gagal di parlemen. Tentu saja semua 
 > orang/parpol bisa bersalah, namanya manusia, dan kita wajib 
 > menyambut rasa menyesal dari orang/pihak yang bersalah itu. Di 
 > Kristen ada yang namanya "mengampuni yang bersalah kepada kita". 
 > Tapi apakah PKS menyesali kelalaiannya di parlemen? Silahkan PKS 
 > menancapkan spanduk di setiap posko banjir yang dilayaninya, 
 > bertuliskan "PKS teledor di parlemen, PKS menebus dosa di posko 
 > banjir". Bila PKS melakukan itu, saya acungkan dua jempol tangan. 
 > Tanpa itu, tindakan PKS menancapkan bendera di posko-posko banjir 
 > adalah tindakan mendegradasikan diri sendiri dari parpol menjadi 
 > posko banjir. Jelas ya.
 > 
 > Budaya Sinterklaas "anak baik dapat kado, anak nakal masuk karung" 
 > harus betul-betul diresapi oleh orang Indonesia, kalau Indonesia 
 mau 
 > maju. PKS dalam hal ini harus masuk karung sebab telah lalai di 
 > parlemen, bukannya malah mendapat kado, haiyaaa ......... cilaka 
 > butulan nih Indonesia :-(.
 > 
 > Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 > 
 > --- In mediacare@yahoogroups.com, BeachBoy BaliAsli 
 > <komang_beachboy@> wrote:
 > >
 > > bung danny boy...
 > > yang terpenting adalah inti dari tindakan membantu para korban 
 > banjir 
 > > oleh siapa dengan tujuan politis ini itu kampanye politik ini 
 itu 
 > bla bla bla..ngapain peduli? who cares?
 > > emang para korban saat dibantu ngeliat 
 > bendera/plakat/brosur/whatever2 yang dibawa oleh si penolong? 
 > > jawabannya sudah jelas TIDAK
 > > yang diliat adalah adakah makanan/minuman dan kebutuhan lain 
 yang 
 > dibutuhkan oleh mereka saat itu.
 > > 
 > > jadi "kita2 orang" juga jangan berpikiran negatif ngeliat yang 
 > seperti itu
 > > kalo saja saya jadi korban banjir di jakarta, ada 
 > ormas/oragama/orpol/orgil/ortu/or..or..yg laen mau membantu kita 
 > dengan atau tak iklas, ya saya terima aja..wong saya lagi butuh 
 > makan, minum, pakaian, rumah berteduh, obat de el el
 > > tul khan?
 > > mosok gara2 ngga suka/ngga simpati/bukan anggota de ele el sama 
 > organisasi tertentu, saya si korban banjir pilih2 sang penolong?
 > > bego amat kalo begitu...
 > > 
 > > nah perkara kemudian di hari lain setelah bencana terlewatkan, 
 ada 
 > yang mo balas jasa, simpati, sekedar perhatian atau merasa 
 tersentuh 
 > luar dalam...ya manusiawi khan. la udah dibantu orang ya musti 
 > terima kasih juga
 > > bentuknya? tidak harus join organisasi tsb khan?
 > > 
 > > pola pikir pola pikir yang seperti inilah harus dikembangkan 
 dalam 
 > masyarakat kita
 > > jadi kita engga merasa dengki sama apa yang orang lain lakukan
 > > kita ini butuh kebersamaan bukan kecurigaan melulu
 > > 
 > > beachboy
 > > 
 > > 
 > > 
 > > ----- Original Message ----
 > > From: Danny Lim <d.lim@>
 > > To: KincirAngin <[EMAIL PROTECTED]>
 > > Cc: PMKRI Petojo <[EMAIL PROTECTED]>; Media Care 
 > <mediacare@yahoogroups.com>
 > > Sent: Friday, February 9, 2007 12:04:58 AM
 > > Subject: [mediacare] Posko Banjir Bukan Ajang Kampanye Parpol
 > > 
 > > DL - Tentu saja posko banjir BUKAN ajang kampanye politik. 
 Parpol 
 > yang menancapkan benderanya di posko banjir telah mendegradasikan 
 > dirinya dari parpol menjadi posko banjir. Parpol seperti itu sudah 
 > jelas tidak punya level parpol, tapi level posko banjir. Tindakan 
 NU 
 > membentuk/membantu posko banjir dengan memakai bendera NU, bukan 
 > bendera PKB, saya acungkan dua jempol tangan. Sekaligus menghimbau 
 > PKB di parlemen lagar ebih keras mengontrol pemerintah 
 pusat/daerah 
 > menanggulangi problematik banjir. Gubernur DKI mendatang tidak 
 bisa 
 > tidak HARUS tokoh yang mengerti problematik air.
 > > 
 > > 
 > > SUARA PEMBARUAN DAILY 
 > > 
 > > 
 > > Posko Banjir Bukan Ajang Kampanye Parpol
 > > [JAKARTA] Pemberian bantuan dalam penanganan bencana saat ini 
 > tampaknya banyak yang tak tulus lagi. Berbagai bendera p;artai 
 > politik yang dipasang di posko yang didirikan di sekitar lokasi 
 > bencana lebih mirip arena kampanye. Pemberitaan di media massa 
 yang 
 > dibesar-besarkan juga menunjukkan adanya kepentingan tertentu 
 > dibalik bantuan tersebut. 
 > > "PBNU hanya dapat menghimbau agar bantuan yang diberikan kepada 
 > para korban jangan didasarkan pada kepentingan politik jangka 
 pendek 
 > partai politik. Sebagai ormas keagamaan kami ingin menolong 
 > masyarakat yang terkena banjir, tak ingin mencari popularitas. 
 Kami 
 > menunjukkan identitas NU secukupnya saja," tandas Koordinator 
 > Penangulangan Bencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 
 Avianto 
 > Muhtadi dalam keterangan media di Jakarta, Rabu (7/2). 
 > > Harus diakui, dalam bencana yang terjadi belakangan ini, banyak 
 > partai politik atau ormas yang memberikan bantuan kepada 
 masyarakat, 
 > tapi dalam misi mereka, selalu diiringi dengan berbagai bendera 
 > besar-besar di posko atau menyebarkan selebaran tentang keberadaan 
 > organisasi mereka. 
 > > Kadang bantuan sifatnya hanya seremonial, melakukan serah terima 
 > bantuan dengan mengundang wartawan, lalu tak ada bekasnya lagi. 
 > > Dikatakan, berdasarkan pengalamannya di lapangan dalam 
 penanganan 
 > banjir di Jakarta beberapa tahun belakangan ini, fenomena tersebut 
 > masih kental terlihat. Salah satu aktivis dari parpol yang dikenal 
 > cukup intens memberikan bantuan menanyakan kepadanya "Selebarannya 
 > mana mas?". Demikian pula, saat mo- bil PBNU datang, selalu 
 > ditanyakan oleh posko la- in bantuan apa saja yang diberikan. 
 > > Dalam membantu masyarakat, tim dari PBNU juga tak pandang bulu, 
 > siapapun mereka, apapun agamanya akan dibantu. Bantuan langsung 
 > diberikan kepada korban banjir yang belum terjangkau oleh relawan 
 > lain. Dengan sigap, relawan NU dan banser masuk ke gang-gang yang 
 > belum dimasuki relawan lainnya, padahal sangat memerlukan bantuan. 
 > > "Selama ini, posko lebih banyak didirikan di jalan besar yang 
 > mudah diakses, padahal banyak korban banjir yang ada di gang-gang 
 > yang susah diakses. Mereka tak mau jauh-jauh dari rumah untuk 
 > menjaga har-ta yang mereka miliki," katanya. 
 > > Anggota Banser pun rela menerjang banjir dan untuk menggendong 
 > orang tua yang sakit akibat keterbatasan perahu karet yang 
 tersedia. 
 > Menurut Avianto, dari 30 perahu karet milik pemerintah, 16 buah 
 > bocor ketika digunakan dalam evakuasi. 
 > > "Kita usahakan dimasa mendatang kita bisa membeli perahu. Ini 
 > sangat penting untuk memban- tu kelancaran proses evakuasi korban 
 > banjir," tambahnya. 
 > > Salat Ghoib 
 > > PBNU akan menyelenggarakan salat ghoib dan tahlilan di Musholla 
 An 
 > Nahdlah, Kamis malam Jumat besok (9/2). "Kita mendoakan mereka 
 agar 
 > dosanya diampuni dan amalnya diterima oleh Allah SWT. Mereka 
 adalah 
 > para saudara kita yang harus kita perhatikan, meskipun sudah 
 > meninggal," tutur Ketua LDNU KH Nuril Huda. 
 > > Para korban banjir yang meninggal ini disebabkan oleh tersengat 
 > listrik, hanyut dan tenggelam. Kor-ban terbanyak berasal dari 
 > Jakarta Timur mencapai 16 orang sementara lainnya dari Bekasi, 
 > Tangerang dan wilayah Jakarta lainnya kecuali Jakarta Selatan yang 
 > tidak ada korban meninggal. 
 > > Acara akan dimulai dengan sholat Maghrib berjamaah dan 
 dilanjutkan 
 > dengan sholat ghoib baru kemudian tahlilan. 
 > > "Kita juga berdoa agar Indonesia bisa tertimpa dari berbagai 
 > bencana yang tak henti-hentinya melanda. Ini sangat penting karena 
 > manusia tak memiliki kemampuan apa-apa tanpa bantuan dari Allah," 
 > imbuhnya. [E-5] 
 > > 
 > > 
 > > Last modified: 8/2/07 
 > > 
 > > 
 > > 
 > > 
 > > 
 > __________________________________________________________
 > _______________
 > > Looking for earth-friendly autos? 
 > > Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
 > > http://autos.yahoo.com/green_center/
 > >
 > 
 > 
 > 
 >          
 > 
 >  
 > ---------------------------------
 > Food fight? Enjoy some healthy debate
 > in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
 >
 
 
     
                       

 
---------------------------------
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

Reply via email to