Dear Roslina,

Kalau kita amati benar benar pendapat jendral Ryamizard yang disampaikan oleh 
saudara Fauzan, yang dimaksud adalah, di Indonesia ini berkeliaran 60.000 agen 
rahasia asing. Artinya dari berbagai negara, bukan melulu dari Israel. Mungkin 
cara penulisannya kurang akurat sehingga menimbulkan bias penafsiran.

Perlu diingat pula bahwa agen rahasia asing tidaklah selalu warganegara dari 
negara asing itu, melainkan bisa dari dalam negeri sendiri.

FYI
Supriyadi



  ----- Original Message ----- 
  From: Roslina Podico 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 11, 2007 12:15 PM
  Subject: Re: [mediacare] Re:Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?


  Itulah sebabnya saya sengaja menyoroti isi yg dihubungkan dengan 
  titel(subject) yg dipostingkan. Pada saat konsentrasi pembaca terpusat 
  pada judul Mosad di Indonesia, sementara Mosad dikenal sebagai 
  badan/institusi Intelijennya Israel, lalu menyebut 60.000 intel 
  berkeliaran di Indonesia, kan assosiasi pertama adalah jumlah dan 
  peluang besar 60.000 intel Israel di Indonesia. Padahal kalau orang tau 
  jumlah penduduk Israel secara keseluruhan saja hanya 6 juta orang, maka 
  akan muncul pertanyaan benarkah kalau 1/% dari penduduk Israel jadi 
  intel di Indonesia, penting banget Indonesia bagi Israel.

  Kan beda kalau disebut 60.000 intel di Indonesia yg jumlah penduduknya 
  berkisar 250 orang. 60.000 Intel terlalu amat sedikit, gitu khan???

  Yach begitulah kadang-kadang fitnah ditebarkan dgn cara halus 
  kebohongan, lalu selain mengadakan pembodohan juga membangkitkan 
  kecurigaan atau rasa tak aman, yg tak beralasan, yg bisa-bisa 
  mengakibatkan kebencian diikuti perang dll.

  Baidewe, tahukah anda bahwa hasil penemuan Mosad melalui perang summer 
  2006 menyerang Hisbullah di Libanon, bisa jadi ratusan atau ribuan nyawa 
  manusia sdh terhindar dari ledakan bom di udara dgn menggunakan liquit? 
  Pada saat penyerangan tentara Israel ke Libanon, tentara Israel berhasil 
  menemukan 3 computer lengkap dengan data yg menyimpan program 
  serangan-serangan nets terrorist di dunia dan cara-cara yg akan mereka 
  gunakan. Berdasarkan penemuan itu Inggris berhasil menggagalkan bom yg 
  sedang disiap ledakkan di pesawat bln. Agustus 2006. Sejak saat itulah 
  diberlakukan pereaturan jumlah liquit yg boleh dibawa on board oleh para 
  penumpang pesawat di seluruh eropa max 100 ml.www.Fachtum.ch

  Sekarang peraturan ini semakin diperketat. Israel TIDAK punya SDM yg 
  besar, oleh sebab itu mereka berusaha mengembangkan ilmu yg besar. Tanpa 
  harus tinggal di Indonesia, mereka hrs mampu mengamati hal-hal yg 
  mengancam keamanan mereka. Saya yakin jaringan yg digunaka Mosad tidak 
  sepicik dugaan umum petinggi apalagi masyarakat Indonesia.

  Sunny wrote:
  >
  > *Kalau saya tidak keliru ucapan 60.000 agen itu keluar dari mulut 
  > seorang perwira tinggi TNI cukup terkenal bagi masyarakat. Mungkin 
  > saja ucapan itu mau mempengaruhi untuk dicalonkan menjadi 
  > presiden NKRI. Kalau dipikir jumlah 60.000 orang itu adalah kurang 
  > lebih 60 batalyion TNI atau kalau tidak salah 1/4 dari jumlah 
  > anggota seluruh TNI. Alangkah hebat jumlah tsb dan bisa diartikan 
  > bahwa di bawah tiap kolong tempat tidur anggota TNI paling tidak ada 
  > agen Mosad. Kalau sudah diketahui jumlahnya 60.000, berarti sudah 
  > dikenal juga anggota-anggotanya, kalau begitu yang menjadi pertanyaan 
  > ialah mengapa tidak ditangkap dan dipamerkan? Ada-ada saja petinggi 
  > NKRI membodohkan rakyat! Kalau ada agen Mosad tentu jumlahnya tidak 
  > sebanyak yang diperbesar oleh petinggi Indonesia.*
  > ** 
  > *Sesuai informasi yang bisa diperoleh umum ialah anggota Mosad pada 
  > tahun 2000 berjumlah seluruhnya baik petugas dalam negeri dan 
  > di luarnegeri adalah 2.000 orang.* 
  > 
  > 
  > 
  >
  > ----- Original Message -----
  > *From:* mediacare <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
  > *To:* mediacare@yahoogroups.com <mailto:mediacare@yahoogroups.com>
  > *Sent:* Sunday, September 09, 2007 1:39 PM
  > *Subject:* [mediacare] Re:Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?
  >
  > Dear Roslina,
  > 
  > Soal intel asing yang jumlahnya ribuan di Indonesia sudah pasti
  > terlalu dibesar-besarkan. Kalau toh ada jumlahnya paling ratusan.
  > Mossad juga pasti ada, tapi mengingat Indonesia tidak memiliki
  > hubungan diplomatik dengan Israel, jumlahnya tentu bisa dihitung
  > dengan jari. Di zaman internet dan era telekomunikasi yang sudah
  > maju saat ini, tiap negara tak perlu menyebar intel berwujud
  > manusia di beberapa negara sebanyak zaman dulu kala.
  > 
  > Setahuku, di masing-masing kedubes selalu ada intelnya. Biasanya
  > mereka menduduki jabatan Sekretaris (wakil dubes). Untuk Kedubes
  > Indonesia di LN, mereka tak atas nama staf BIN lagi, tapi atas
  > nama staf Deplu. Kalau tak salah, Dubes RI di Timor Leste adalah
  > mantan pejabat BIN.
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  >
  > ----- Original Message -----
  > *From:* Roslina Podico <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
  > *To:* mediacare@yahoogroups.com
  > <mailto:mediacare@yahoogroups.com>
  > *Sent:* Sunday, September 09, 2007 6:35 PM
  > *Subject:* Re: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di
  > Indonesia?
  >
  > Mungkinkah saya manusia paling naif dan bodoh yg
  > mempertanyakan: Apa
  > kira-kira kepentingan Mosad di Indonesia? Adakah kemungkinan
  > bahwa Mosad
  > sangat menakuti Indonesia? Setelah membaca ulang uraian
  > teogeoge ttg
  > jumlah 60.000 personil intel asing di Indonesia dan bukan
  > 60.000 intel
  > Israel, sedikit melegakan.
  > Coba bayangkan kalau 60.000 personil tersebut semua dari Mosad???
  >
  > Langkah berikut, berapa banyak kantor kedutaan/perwakilan
  > bangsa-bangsa
  > lain yg ada di Indonesia? Apakah para ambasador itu
  > menjalankan dua
  > fungsi (representaif) dalam arti mewakili bangsa untuk dikenal
  > negara
  > penerima sekaligus mengenal negara penerima, alias mengamati
  > keadaan
  > negara penemrima ambasador, bin intel atau jadi nara suber
  > bagi negara
  > pengutus?
  >
  > Siapakah 60.000 personil yg dimaksud? Berapa persen dari
  > 60.000 tsb.
  > diperkirakan sebagai intel mosad? Mohon petromax!!!
  >
  > Salam
  > Roslina
  >
  > Sunny wrote:
  > >
  > > Arab itu tidak perlu punya agen, karena telah mendarah
  > daging tiap tahun
  > > kurang lebih 200.000 orang pergi ke sana, pasti banyak
  > cerita "rahasia"
  > > dibawa oleh mereka. Dan bukan itu saja turut pula mereka
  > menyumbang ke
  > > kas
  > > devisa Arab Saudia. Jadi kalah itu si Mosad.
  > >
  > > ----- Original Message -----
  > > From: "urban opini" <[EMAIL PROTECTED]
  > <mailto:urban_opini%40yahoo.com>
  > > <mailto:urban_opini%40yahoo.com>>
  > > To: <mediacare@yahoogroups.com
  > <mailto:mediacare%40yahoogroups.com>
  > <mailto:mediacare%40yahoogroups.com>>
  > > Sent: Friday, September 07, 2007 2:03 PM
  > > Subject: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?
  > >
  > > > Jangan lupa jaringan intel Arab di Indonesia
  > > >
  > > >
  > > > catatan:
  > > > termasuk Indonebia?
  > > >
  > > >
  > > >
  > > > teogeoge <[EMAIL PROTECTED]
  > <mailto:teogeoge%40yahoo.co.id>
  > <mailto:teogeoge%40yahoo.co.id>> wrote:
  > > >
  > > > Ada benarnya Agen Mosad masuk ke Indonesia, Jendral Ryamizard
  > > > mengatakan ada 60.000 personil intel asing yang
  > berkeliaran di NKRI.
  > > >
  > > > Mosad sangat berkepentingan di NKRI, buka mata buka
  > > > telinga.............dunia tidak seindah negeri dongeng.....
  > > >
  > > > Salam '45
  > > > Teogeoge
  > > >
  > > > Note :
  > > > Komandan yang baik menghasilkan anakbuah yang baik,
  > > > komandan yang gombal menghasilkan anak buah yang gombal
  > mukiyo !
  > > >
  > > >
  > > > Desepsi
  > > > http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132
  > <http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132>
  > > <http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132
  > <http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132>>
  > > >
  > > > Saya bertemu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Saya memanggilnya
  > Abang. Saya
  > > > tanya soal pernyataannya tentang 60.000-an agen asing yang
  > beroperasi
  > > > di Indonesia itu apa bisa dipertanggungjawabkan. Abang
  > menjawab bahwa
  > > > apa yang dikatakannya itu benar-benar valid. Saya yakin,
  > karena dia
  > > > mantan KSAD.
  > > >
  > > > Sebelumnya, Letnan Jenderal (purnawirawan) Z.A. Maulani
  > (almarhum)
  > > > memberitahu saya supaya hati-hati terhadap operasi
  > intelijen yang
  > > > menggunakan strategi desepsi. Saya ini awam soal
  > intelijen. Saya
  > > > tanya, apa maksud desepsi itu. Pak Zen, panggilan akrab
  > Z.A. Maulani,
  > > > menjelaskan secara praktis.
  > > >
  > > > Seorang agen ditanamkan ke tubuh organisasi target,
  > misalnya M21,
  > > > panggilan MMI di kalangan intelijen. Si agen harus mampu
  > menjadi orang
  > > > kepercayaan dari orang yang ditarget, misalnya Ustad Abu.
  > Tujuan
  > > > "kepercayaan" itu sangat penting, misalnya untuk membunuh
  > target atau
  > > > mengadu domba dengan pihak lain, dan sebagainya. Nah,
  > penyusupan
  > > > seperti itu sehingga agen dianggap "mujahid" inilah yang
  > disebut
  > > desepsi.
  > > >
  > > > Kasus Abdul Haris
  > > > Kasus Abdul Haris tahun 2002 terungkap setelah penangkapan
  > Umar Faruq,
  > > > 5 Juni 2002, di Bogor. Padahal, sejak 1995, Haris mengaku
  > sudah
  > > > "dipercaya" oleh Irfan S. Awwas, yang kini menjadi Ketua
  > Lajnah
  > > > Tanfidziyah MMI. Apakah Irfan tidak tahu bahwa Haris
  > adalah agen BIN?
  > > > Saya yakin Irfan tidak tahu. Ini hebatnya Haris.
  > > >
  > > > Saya pun mengenal Haris sebagai tukang pijat refleksi,
  > karena saya
  > > > pernah dipijatnya dan saya beri upah Rp 10.000. Walhasil,
  > tidak ada
  > > > info tentang dia yang menunjukkan bahwa Haris adalah
  > planted agent di
  > > > tubuh MMI. Semuanya baru terkuak setelah kejadian.
  > > >
  > > > Kasus Rahmatan
  > > > Sekitar Juli 2005, saya ditelepon Asep Rahmatan Kusuma,
  > yang mengaku
  > > > sebagai mantan agen CIA di bawah mentor Mr. Erick dari
  > Kedutaan
  > > > Amerika Serikat di Jakarta. Katanya, itu amanah dari Pak
  > Irfan, supaya
  > > > saya menampung pertobatan Asep. Lalu saya minta Asep ke
  > rumah untuk
  > > > merekam testimoninya. Dia menangis, bertobat, dan
  > bersumpah tidak akan
  > > > mengulangi lagi dosanya.
  > > >
  > > > Namun isi testimoninya sangat mencurigakan. Momentumnya
  > bertepatan
  > > > ketika Kepala BIN Syamsir Siregar menyatakan bahwa
  > pihaknya akan
  > > > menyusup dan mengadu domba para aktivis kelompok Islam
  > radikal.
  > > > Kemudian, menurut dia, modus operasi para teroris telah
  > berubah dari
  > > > pengeboman menjadi penculikan pejabat publik.
  > > >
  > > > Asep mengaku telah minta "restu" kepada Ustad Abu terkait
  > pengaktifan
  > > > MMI di Tangerang. Namun "restu" itu tampaknya akan
  > dialihkan untuk
  > > > "merestui" rencana serangan little nine one-one (versi
  > mini 911) yang
  > > > akan dioperasikan oleh JI Umar Patek dengan pesawat remote
  > control.
  > > > Namun misi ini gagal total.
  > > >
  > > > Kasus Kaparang
  > > > Sekitar September 2001, seorang yang mengaku mualaf (orang
  > yang baru
  > > > masuk Islam dan perlu disantuni) datang ke markas MMI. Ia
  > mengaku
  > > > bernama Lalu Muhammad Hasan alias Ihsan. Nama aslinya
  > Andronikus
  > > > Kaparang. Ia mengklaim sebagai Komandan Laskar Kristus wilayah
  > > > Indonesia Timur. Ia mengaku disuruh CIA untuk mencari data
  > hubungan
  > > > MMI dengan Osama bin Laden, mengetahui aliran dana yang
  > masuk-keluar
  > > > MMI, dan melihat sejauh mana keterlibatan MMI dalam
  > konflik Ambon.
  > > >
  > > > Pada 21 September 2001, kantor Wihdah, tempat menyimpan
  > banyak data
  > > > MMI, dibobol maling. Empat komputer lenyap. Irfan pun
  > melaporkan
  > > > kejadian itu ke polisi. Namun sampai detik ini tidak berhasil
  > > > mengungkap siapa malingnya.
  > > >
  > > > Pada 8 Juli 2006, ada acara Arimatea yang menggelar
  > "testimoni mantan
  > > > Komandan Laskar Kristus" di Solo. Ustad Abu diundang
  > sebagai keynote
  > > > speaker. Beberapa laskar MMI datang untuk menonton
  > testimoni itu.
  > > > Ee... ternyata Kaparang! Hampir saja terjadi insiden kalau
  > tidak
  > > > dicegah Ustad Abu. Ustad Abu minta supaya diselesaikan di
  > markas MMI.
  > > >
  > > > Esoknya Kaparang diantar ke markas MMI oleh pengurus
  > Arimatea untuk
  > > > klarifikasi. Kaparang mengaku agen CIA. Dia minta maaf
  > karena sudah
  > > > memfitnah MMI. Misalnya, waktu aktif di kelaskaran, dia
  > sengaja
  > > > menzinai beberapa wanita untuk mencoreng nama MMI. Tapi
  > semuanya
  > > > gagal. Permintaan maaf itu bisa dipahami. Namun hukum
  > harus ditegakkan
  > > > karena soal pencurian itu.
  > > >
  > > > Mengapa MMI?
  > > > Sejak kasus Faruq, saya menyadari bahwa M21 sudah jadi TO
  > (target
  > > > operasi) oleh CIA dan kompradornya. Bom Pamulang yang
  > menarget Abu
  > > > Jibril makin menguatkan keyakinan saya. Namun, kenapa M21
  > kebobolan
  > > terus?
  > > >
  > > > Kami tidak merasa kecolongan. Semua program MMI
  > transparan. M21 adalah
  > > > organisasi tansiq amali (aliansi strategis) untuk
  > tathbiqus-syari'ah
  > > > (penegakan syariat Islam). Sehingga mau tidak mau harus banyak
  > > > berinteraksi dengan para aktivis pejuang syariat. Nah,
  > longgarnya
  > > > proses interaksi itulah yang sering dimanfaatkan oleh
  > intel untuk
  > > > menjalankan misinya.
  > > >
  > > > Termasuk desepsi, operasi intelijen yang tersulit
  > sekaligus berisiko
  > > > tinggi. Kasus syahidnya Syekh Ahmad Yasin dan Rantisi di
  > Palestina dan
  > > > Komandan Mujahidin Chechnya Ibnu Khattab adalah korban desepsi
  > > > agen-agen CIA dan Mossad. Apakah di Indonesia ada target
  > orang atau
  > > > organisasi melalui operasi desepsi? Fakta telah menjawab: ya!
  > > >
  > > > Fauzan Al-Anshari
  > > > Ketua Departemen Data dan Informasi MMI
  > > > [Kolom, Gatra Edisi 39 Beredar Kamis, 10 Agustus 2006]
  > > >
  > > >
  > > > Mailing list:
  > > > http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
  > <http://groups.yahoo.com/group/mediacare/>
  > > <http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
  > <http://groups.yahoo.com/group/mediacare/>>
  > > >
  > > > Blog:
  > > > http://mediacare.blogspot.com
  > <http://mediacare.blogspot.com> <http://mediacare.blogspot.com
  > <http://mediacare.blogspot.com>>
  > > >
  > > > http://www.mediacare.biz <http://www.mediacare.biz>
  > <http://www.mediacare.biz <http://www.mediacare.biz>>
  > > >
  > > >
  > > >
  > > > Yahoo! Groups Links
  > > >
  > > >
  > > >
  > > >
  > > >
  > > > --
  > > > No virus found in this incoming message.
  > > > Checked by AVG Free Edition.
  > > > Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release
  > Date:
  > > 9/6/2007
  > > > 3:18 PM
  > > >
  > > >
  > >
  > >
  >
  > ----------------------------------------------------------
  > No virus found in this incoming message.
  > Checked by AVG Free Edition.
  > Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.9/994 - Release
  > Date: 07/09/2007 16:40
  >
  > ----------------------------------------------------------
  > No virus found in this incoming message.
  > Checked by AVG Free Edition.
  > Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.10/995 - Release Date:
  > 9/8/2007 1:24 PM
  >
  > 


   

Kirim email ke