Maju terus kawan2 Walhi...
  
  =====================================================
    Kompas/Sabtu, 25 Agustus 2007                                               
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                                                    
  Advokasi Lingkungan
  Walhi Hadapi "Serangan Balik" dari Berbagai Kelompok  
  
Jakarta,  Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi akhir-akhir ini 
 menerima banyak "serangan balik" dari berbagai kelompok kepentingan  yang 
terusik akibat advokasi pelestarian hidup yang ditempuhnya. Tak  hanya kelompok 
dari dalam negeri, dari luar negeri pun turut menyoroti  Walhi—yang 
didiskreditkan antiinvestasi, antipertambangan, penyebab  pengangguran, dan 
sebagai teroris.  
Demikian  disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Chalid Muhammad, Jumat (24/8).  
Serangan seperti itu dirasakan gencar dalam setahun terakhir.  
Akhir-akhir  ini serangan datang dari seorang senator Australia. Pada 9 Agustus 
2007  di depan parlemen Australia, senator itu menyebutkan, pimpinan Walhi  
ikut serta dalam kekerasan pada demonstrasi tahun 1996 di depan  Kedutaan Besar 
Amerika Serikat, Jakarta. Kegiatan itu disebut aksi  terorisme.  
Chalid  menyatakan akan segera mengajukan somasi terhadap suatu media asing  
yang melansir berita itu karena tidak mengecek ulang informasi yang  tidak 
sesuai dengan fakta tersebut.  
Berbagai  serangan itu menjadi indikasi kuatnya kepentingan beberapa pihak  
terhadap eksploitasi kekayaan sumber daya alam Indonesia yang tidak  memikirkan 
dampaknya pada kelestarian lingkungan jangka panjang. Salah  satu investor 
asing di bidang pertambangan, lanjut Chalid, kini  berupaya mendiskreditkan 
dirinya serta Walhi sebagai antipertambangan.  
Dia  mengatakan, upaya advokasi lingkungan hidup di Indonesia seharusnya  
mendapat dukungan kuat dari pemerintah karena Indonesia mendapatkan  tiga 
stempel buruk di mata dunia.  
Tiga  hal itu adalah negara dengan laju kerusakan hutan tercepat, negara  
ketiga penyumbang emisi karbon dioksida terbanyak akibat kebakaran  hutan, dan 
intensitas bencana ekologis yang tertinggi. "Pemerintah  harus melakukan upaya 
fundamental untuk benar-benar menyelamatkan  lingkungan serta mengantisipasi 
bencana ekologis di masa depan," kata  Chalid. (NAW) 
    
  
       
---------------------------------
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

Reply via email to