6 trilyun rupiah. Menurut Forbes, demikianlah harta karun pribadi mas Aburizal Bakrie ( seperti yang say abaca di runningtext MetroTV beberapa hari lalu ). Soal ini kerap disinggung2 saat Lapindo dianggap ogah-ogahan buat membayar uang ganti rugi kasus Lapindo. Mengulur-ulur waktu, biar pemerintah yang nantinya menalangi lewat APBN tuch, enak aza… Abu yang satu ini boleh dibilang masih bisa berlindung di “ketiak” jabatan menteri koordinasi. Masih kokoh di lingkar kekuasaan saat Yusril justru terpental dari kabinet. Padahal apa sich prestasi dan kompetensi yang dimilikinya sehingga layak menjabat posisi menko ? NOL ! Abu yang satunya lagi apalagi kalo bukan Abu Bakar Ba’asyir yg ngotot dengan wacana syariat Islamnya, tapi nggak mau ngaku pernah jadi pemimpin di Jamaah Islamiyah. Komentarnya asal njeplak, kalau ditanya wartawan soal aksi terorisme, seperti kaset usang yang diputar bolak-balik komennya pasti begini : “Pasti ada intel asing terutama CIA yang jadi dalangnya”. Ngomong ngawur tanpa bisa kasih bukti sahih. Kok orang kayak gini kagak ditatar P4 aja yach ? Biasanya jarang sekali diungkap mengapa teroris berbuat nekat bikin bom bunuh diri ? Selain doktrin cuci otak macam “kalo meninggal nantinya dianggap mati sahid masuk surga” ( sableng banget ), wacana cita2 negara Islam masih saja didengungkan, seolah negeri ini tengah hidup di padang gurun. Lewat perda2 agama tertentu, orang lain bisa seenaknya dianggap kafir dan perlu dirajam. Bener tuch komennya mas Budiarto Shambazy, masa teroris dianggap pahlawan ? Bisa2 nanti ada salahkaprah disini : koruptor dianggap pengusaha, separatis dianggap penari, de el el….
--------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!