Mau sharing bos, Afganistan dibawah pemerintahan Taliban adalah negara yg berdaulat, kita harus menghormati urusan orang lain, tapi apa daya pemerintahan Taliban dihancurkan oleh kekuatan yg zolim.
salam jujur salam berantas korupsi tegakkan demokrasi ibud ----- Pesan Asli ---- Dari: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: mediacare@yahoogroups.com Terkirim: Minggu, 1 Juli, 2007 11:16:27 Topik: [mediacare] Re: Koalisi Golkar-PDI-P Tangkal Partai Berlatar Keagamaan Begitulah mas. Tak ada sebuah negarapun, atau bangsapun, yang terbukti sukses memanage bangsa, yang berlatarbelakang agama. Contoh Afganistan dibawah taliban sudah jelas bagi kita semua.. Salam Danardono --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Akhmad Asaad <akhmadasaad@ ...> wrote: > > Jelas jemelas penyelenggaraan negara pada abd 21 ini sukar sekali untuk sekedar dilandaskan pada agama, apalagi bila tafsirannya sangat ortodoks, dogmatis, menafikan > konteks sejarah dan kemasyarakatan. Namun agama akan terus secara indah dapat mewarnai kehidupan santun keberadaan bangsa. Contohnya cukup banyak. > Silaturakhmi di Medan antara dua pemain utama dalam perpolitikan kita ini memang bersifat multi-dimensional, lihat saja semua ulasan dan juga spekulasi para pakar maupun jurnalis. > Tak usah dirisaukan cacian dari yang dungu karena mindsetnya tertinggal beberapa abad. > > AAsaad > > > SUARA PEMBARUAN DAILY > ------------ --------- --------- --- > > Koalisi Golkar-PDI-P Tangkal Partai Berlatar Keagamaan Kami tetap menganggap Golkar sebagai pesaing utama kami khususnya di legislatif, sehingga koalisi ini tidak akan berlangsung lama. (Pramono Anung) [BLITAR] Koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan Partai Golkar bukanlah untuk kepentingan Pemilu 2009, tetapi untuk menangkal kebangkitan partai-partai berlatar belakang agama. "Sebagai sesama partai politik besar, kami ingin mempertahankan visi politik kebangsaan sehingga koalisi ini nantinya bisa mengcounter kebangkitan koalisi partai-partai yang berlatar belakang keagamaan," kata Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Pramono Anung di Blitar, Jatim, Jumat (29/6). Karena itu, dia menegaskan, koalisi antara PDI-P dengan Partai Golkar tidak akan dibangun secara permanen hingga menjelang Pemilu dan Pilpres 2009. "Kami tetap menganggap Golkar sebagai pesaing utama kami khususnya di legislatif, sehingga koalisi ini tidak akan berlangsung > lama," katanya saat mendampingi Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri berziarah ke Makam Bung Karno di Bendogerit, Kota Blitar. Pramono seperti dikutip Antara, Jumat, mengatakan, PDI-P sudah punya calon presiden yakni Megawati Soekarnoputri, sehingga sangat tidak mungkin kalau akan berkoalisi dengan sesama partai besar yang juga berambisi mengajukan calon presiden sendiri pula, seperti Partai Golkar. Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PDI P Mangara M Siahaan mengatakan, saat ini, PDI-P masih melakukan konsolidasi guna memuluskan pencalonan Megawati sebagai calon presiden 2009. Pada kongres dan rapat kerja nasional (Rakernas) I di Bali, partai ini sudah memutuskan pencalonan ketua umumnya sebagai satu-satunya calon presiden. Pencalonan ini sudah sesuai dengan prosedur dan mekanisme partai. Tapi, kata Mangara Siahaan, kemungkinan besar Megawati baru akan menyatakan kesediaannya sebagai calon presiden dalam Rakernas II yang akan digelar di Makassar, Sulawesi > Selatan, Agustus nanti. "Di forum Rakernas itu nanti ketua umum akan menjawab dukungan terhadap dirinya, apakah bersedia dicalonkan sebagai presiden atau tidak," kata Mangara di Senayan kemarin. Prihatin Mangara mengaku prihatin dengan wacana yang dikembangkan akhir-akhir ini, yang mengaitkan pertemuan Taufiq Kiemas dengan Surya Paloh sebagai upaya memasangkan Jusuf Kalla dan Puan Maharani sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2009. "Itu kan dagelan konyol, jangan lah lambang-lambang negara dibuat jadi mainan," katanya. Lambang negara yang dimaksud Mangara adalah jabatan presiden dan wakil presiden. H Irmadi Lubis, politisi PDI-P lainnya menegaskan bahwa pertemuan PDI-P dan Golkar di Medan sebagai pertemuan yang bermakna strategis, tentang bagaimana mengatur permasalahan bangsa ke depan. "Karena itu, pertemuan itu jangan diartikan untuk kepentingan sekarang, apa lagi hanya sekedar strategi maupun pengaturan dalam hubungannya dengan Pilkada," kata Irmadi > menanggapi beredarnya anggapan bahwa bertemunya dua petinggi partai tersebut untuk mengatur pencalonan gubernur dalam Pilkada Sumatra Utara. Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Damai Sejahtera (PDS) Aldentua Siringo-ringo berpendapat, terlalu naif jika koalisi yang dibangun Partai Golkar dan PDI-P hanya manuver politik. Tapi jika koalisi itu dibangun hingga menjadi koalisi permanen, maka merupakan ancaman bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Tetapi jika dibangun sesaat, itu hanya sekedar peringatan," kata Aldentua Siringo-ringo. [L-8] > ------------ --------- --------- --- > Last modified: 30/6/07 > > ------------ --------- --------- --- > Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now. > ________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/