Pak Aris..., 
kalau  artikel tentang kembar air atau air ketuban berlimpah pernah dibahas
di nakita nggak ..?
boleh ya Pak di share kalau ada.
Terima kasih sebelumnya...

-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aris Sujarwo
Sent: Friday, January 05, 2007 1:35 PM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] Ubun2 bayi {08}


Berikut artikel yang pernah dibahas di tabloid nakita, semoga membantu

Rgds



BILA UBUN-UBUN MENUTUP TERLALU CEPAT

Sekian lama orang tua khawatir kalau-kalau ubun-ubun bayinya tak kunjung 
menutup. Malah ada yang berpikir makin cepat makin baik, padahal 
sebenarnya proses menutup yang terlalu cepat bisa lebih berbahaya.

Sampai beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi 
sebetulnya belum menyambung satu sama lain. Namun letaknya telah tersusun 
berdampingan secara rapi. Keadaan ini memungkinkan jaringan otak 
berkembang menjadi lebih besar, karena terdapat ruang yang bisa mengikuti 
besarnya otak. 

Perlu diketahui, kepala bayi dibentuk oleh beberapa lempeng tulang, yaitu 
1 buah tulang di bagian belakang (tulang oksipital), 2 buah tulang di 
kanan dan kiri (tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan (tulang 
frontal). Di antara tulang-tulang yang belum bersambung itu terdapat celah 
yang disebut sutura. Sutura-sutura ini ada yang membujur dan ada pula yang 
melintang. Nah, titik silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun 
depan (besar) dan ubun-ubun belakang (kecil). 

"Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara usia 6-20 bulan,
" kata dr. Irawan Mangunatmaja, Sp.A(K) dari Sub-Bagian Saraf Anak, Bagian 
Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jadi, kalau 
ternyata di bawah usia 6 bulan sutura tulang tengkoraknya sudah menutup, 
bisa dikatakan menutup terlalu cepat. Jika masing-masing tulang sudah 
bersambungan satu sama lain, biasanya ubun-ubun juga ikut menutup. Istilah 
medis untuk penutupan sutura ini, craniosynostosis, berasal dari kata 
cranio yang berarti tulang tengkorak, syn yang berarti bergabung, dan 
ostosis yang artinya tulang. 

Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang kelewat 
dini bisa dilihat melalui bentuk kepala yang tak normal. Ketidaknormalan 
ini terjadi karena pertumbuhan kepala cenderung mengarah ke tulang yang 
suturanya menutup belakangan. Ketidaknormalan bentuk itu tentu saja tampak 
berbeda-beda, tergantung sutura mana yang menutup lebih dulu. "Sebagai 
contoh, kalau sutura bagian depan sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan 
kepala akan lebih mengarah ke belakang, dan akibatnya kepala jadi panjul." 

DETEKSI KELAINAN 

"Sutura atau ubun-ubun yang sudah menutup bisa mulai diketahui dari 
pemeriksaan yang dilakukan saat bayi baru lahir." Dokter yang menolong 
persalinan biasanya dengan mudah bisa melihat kelainan itu. Ia akan curiga 
bila kepala bayi tampak lebih kecil dibandingkan badan. Yang normal, 
kepala bayi justru terlihat lebih besar daripada bagian tubuh lainnya 
karena keliling lingkar luar kepalanya sama dengan keliling dadanya. 

"Inilah letak pentingnya mengukur lingkar kepala bayi pada saat ia lahir," 
tandas Irawan. Dengan begitu, bisa segera diketahui bila sudah ada 
kecenderungan ubun-ubun menutup terlalu cepat. Pengukuran ini tentu saja 
tidak hanya sekali, tapi terus dilakukan setiap bulan bersamaan dengan 
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Untuk mengetahui apakah ukuran lingkar kepala bayi normal atau tidak, 
dokter berpatokan pada grafik lingkar kepala berdasarkan umur yang disebut 
grafik Nellhaus. Dengan grafik ini, adanya kelainan pada ukuran lingkar 
kepala dan proses pertumbuhannya bisa terdeteksi, baik jika kepala terlalu 
besar (misalnya karena hidrosefalus) atau terlalu kecil, misalnya karena 
craniosynostosis. 

"Selain itu, pemeriksaan bisa dilakukan dengan meraba ubun-ubun besar 
bayi, apakah ukurannya normal atau tidak. Diameter ubun-ubun besar yang 
normal berkisar antara 0,63,6 cm dan bila diraba akan terasa berdenyut 
karena memang ada pembuluh darah di bawahnya," kata Irawan. 

Pemeriksaan ubun-ubun dan lingkar kepala ini sebenarnya tidak sulit. Orang 
tua pun bisa melakukannya di rumah. Lain hal dengan perabaan terhadap 
sutura kepala bayi yang biasanya agak lebih sulit. Bagaimanapun, celah 
antar tulang ini memang tak sebesar ubun-ubun. 

Jika dari pemeriksaan ukuran dan perabaan kepala dicurigai ubun-ubun 
menutup terlalu cepat, dokter akan memeriksanya lebih jauh dengan CT Scan. 
Alat ini bisa memberi gambaran yang lebih jelas. 

PENYEBAB DAN DAMPAK 

Jika pada saat dilahirkan ubun-ubun bayi sudah menutup, maka kemungkinan 
penyebabnya bisa merupakan kelainan bawaan atau infeksi selama kehamilan. 
Di samping itu, craniosynostosis antara lain bisa juga disebabkan gangguan 
perkembangan jaringan otak dan kelainan tulang seperti osteopetrosis 
(pertumbuhan dan kepadatan tulang yang berlebihan). 

Namun pada kebanyakan kasus, kelainan tulang hanya merupakan salah satu 
dari beberapa kelainan yang ditemukan dalam sindrom-sindrom tertentu. Oleh 
karena itu, dokter juga akan melihat, apakah kelainan pada ubun-ubun dan 
tulang kepala ini merupakan satu-satunya kelainan, atau merupakan bagian 
dari berbagai kelainan dalam sindrom tertentu. Kalau ternyata ada kelainan 
pada organ lain, tentunya akan dilihat juga, bagaimana penanganannya 
secara keseluruhan, tidak hanya kelainan di tulang tengkoraknya ini. 

Sudah pasti, ubun-ubun yang menutup terlalu cepat akan menghambat 
perkembangan otak bayi dan menimbulkan gangguan. Dengan kata lain, sel-sel 
otak yang yang seharusnya berkembang malah tertahan oleh tulang 
tengkoraknya sendiri. "Biasanya gangguan yang muncul berupa cerebral 
palsy, atau kelumpuhan yang sifatnya kaku," tutur Irawan. 

Kalau saja, penutupan yang terlalu cepat itu terjadi pada usia yang tidak 
jauh dari batas normal (6-20 bulan), tentu kelainannya tak terlalu berat. 
Begitu pula jika ubun-ubun yang menutup itu tak diikuti dengan penutupan 
sutura-sutura lainnya, maka gangguan yang terjadi tentu akan lebih ringan 
daripada bila ubun-ubun dan suturanya sama-sama sudah menutup. 

Beda halnya jika proses penutupan tulang tengkorak berlangsung sejak ia 
baru lahir atau berada di kandungan, proses keterhambatan perkembangan 
otaknya tentu lebih lama sehingga gangguan yang timbul akan lebih banyak 
dan berat. Artinya, manifestasi gangguan tumbuh kembang pada bayi yang 
bersangkutan bisa berbeda-beda, tergantung pada bagian otak sebelah mana 
yang perkembangannya terhambat, dan kapan terjadinya proses penghambatan 
atau penutupan itu. 

HARUS OPERASI 

Jika memang diketahui suturanya sudah menutup, maka perlu dilakukan 
tindakan operasi oleh dokter bedah saraf untuk melepas lagi sambungan 
tersebut. Dengan begitu, diharapkan otaknya tetap bisa terus tumbuh dan 
berkembang. "Ini satu-satunya cara untuk mencegah gangguan makin parah." 
ujar Irawan. "Hanya saja, kadangkala walau sudah dioperasi, tulangtulang 
itu bisa cepat menyambung lagi." 

Pertimbangan untuk mengambil tindakan operasi, juga bergantung pada apakah 
si bayi mengalami peningkatan tekanan intra kranial (dalam kepala). Jika 
memang terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan dalam kepala, maka 
tindakan operasi harus segera dilakukan. 

Tekanan bisa terjadi bila sutura kepala dan ubun-ubun sudah menyatu 
sementara jaringan otak di bawahnya tetap berkembang dan bertambah besar 
sehingga dalam rongga otak tak lagi tersedia ruang. Desakan yang 
terus-menerus bahkan bisa sampai menimbulkan herniasi, yaitu ada bagian 
otak yang terdorong keluar dari rongga otak ke arah dasar kepala. Pada 
anak, gejala peningkatan tekanan dalam kepala ini bisa berupa muntah, 
lemas tak bertenaga (letargi), dan matanya melotot. "Bahkan kalau sudah 
berat keadaannya, bisa ada gangguan kesadaran," demikian Irawan memberi 
gambaran. 

Sebaliknya, bila diketahui bahwa jaringan otak bayi yang bersangkutan 
tidak lagi berkembang dan karenanya tak terjadi peningkatan tekanan intra 
kranial, maka tindakan operasi tak dilakukan. "Manfaatnya tidak akan 
besar," komentarnya, "bahkan bisa jadi sutura di kepala dan ubun-ubun itu 
menutup lebih cepat karena memang otaknya tak dapat tumbuh dan berkembang 
dengan baik." Jika memang demikian yang terjadi, maka upaya penanganan 
harus difokuskan pada terapi untuk mengatasi kerusakan atau gangguan 
perkembangan yang telah terjadi. 

Martin Leman/nakita



> 
>                
> 
>               Dear Nakita
> 
>               Kok artikel ini nggak ada koment ya
> 
>                
> 
>               
> ________________________________
> 
> 
>               From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Arviati
> Maulita
>               Sent: 11 December 2006 09:56
>               To: milis-nakita List Member
>               Subject: [milis-nakita] Ubun2 bayi {01}
> 
>                
> 
>               Dear All,
> 
>               Anak ke-2 saya Fira (12 bulan,7.8kg, 60 cm) ubun-ubunnya
> masih terlihat gembur + 1 cm. kenapa ya? Umumnya usia berapa ubun2 bayi
> itu mengeras atau mulai menutup? Berpengaruh tidak ya pada tumbuh
> kembang anak.  
> 
>               Makasih
> 
>                
> 
>               Kindly Regards,
> 
>               Mama Fira
> 
>               
> 
>       
> =========================================================
>               This e-mail, including any attachment is confidential
> and may be privileged. Use or disclosure of it by anyone other than an
> intended adressee is strictly prohibited. If you are not an intended
> addressee, please notify the sender by telephone or e-mail and delete
> the e-mail and any attachment from your system.
>               
>               PT Excelcomindo Pratama Tbk. ("the " Company") does not
> accept any liability in respect of communication made by its employee
> which is contrary to the company policy or outside the scope of the
> employment of the individual concerned. The employee responsible will
> be
> personally liable for any damages or other liability arising.
>       
> =========================================================
> 
>  
>  
>  
>  
> =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=
>  
> Mailing List Nakita
> milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
>  
> Arsip
> http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
> ------------------------------------------------
>  
> untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
> [EMAIL PROTECTED]
>  
> untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
> [EMAIL PROTECTED]
>  
> =========================================================
> This e-mail, including any attachment is confidential and may be
> privileged. Use or disclosure of it by anyone other than an intended
> adressee is strictly prohibited. If you are not an intended addressee,
> please notify the sender by telephone or e-mail and delete the e-mail
> and any attachment from your system.
> 
> PT Excelcomindo Pratama Tbk. ("the " Company") does not accept any
> liability in respect of communication made by its employee which is
> contrary to the company policy or outside the scope of the employment
> of the individual concerned. The employee responsible will be
> personally liable for any damages or other liability arising.
> =========================================================
> 
> 
> 
> 
> =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+
> 
> Mailing List Nakita
> milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
> 
> Arsip
> http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
> ------------------------------------------------
> 
> untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
> [EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke