Ini adalah kisah nyata yang terjadi dikota Pekan baru, tetangga
propinsi Sumatera barat. Beberapa saat yang lalu seorang ibu yang
merupakan Istri seorang dosen di Kota Pekan baru telah kehilangan
anak laki-lakinya berusia belia. Kira-kira umurnya 8 hingga 9 tahun (
kelas 2 SD) Anak itu ber
Shalat dhuha hanya dua rakaat, qiyamullail (tahajud) juga hanya dua
rakaat, itupun sambil terkantuk-kantuk. Shalat lima waktu? Sudah jarang di
mesjid, memilih ayatnya juga yang pendek-pendek agar lekas selesai. Tanpa
doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum
lama te
Saudaraku...
Suatu saat, mungkin rongga-rongga hati kita terasa sesak
oleh gelombang kehidupan. Barangkali, jiwa kita merasakan
bosan pada gersangnya keadaan dan kita didera suasana yang
memunculkan kesedihan. Maka, mulailah membuka jalan menuju
kebahagiaan dengan kalamullah, Al-Qur'an.