Tanda2 MARKET udah nggak sehat.
Modus operandi BD terbaru :
Trader DICEKOKIN dng saham seolah2 mau naik
Setelah banyak yg masuk tiba saatnya langsung DIGOROK.
Pergerakan sahamnya yg nggak mau naik2. Rupanya mau RI.
INFO YG BEREDAR MAU RI DI HARGA 200.
Bagi yg mengikuti pergerakan DOW penurunan DOW 2.5% hr Jumat tidak ada yg
istimewa yg perlu DITAKUTI. Krn terlihat pada awal sesi I penurunannya terlihat
sekali ada upaya perlawanan. Mendekati sesi II (tengah hari di sana ) baru
indeksnya perlahan2 turun dan selanjuntnya flat.
Penurunan
Kalau bener konversinya di harga 2390. Harga BUMI nilai saat ini sudah rawan.
Bila harga BUMI bergerak di atas nilai konversi obligasi dalam jumlah yg
signifikan bisa jadi sasaran empuk bagi pemegang obligasi konversi utk profit
taking. Pemegang obligasi bisa mengkonversi menjadi saham serta
Kejadian MUARA ANGKE yg diisukan BOM. Bukan BOM yg meledak. Tapi ada mobil bak
terbuka yg mengalami korsleting yg mengalami kebakaran di pintu tol. Sudah
diberitakan di Metro TV dan ada gambar mobil yg telah diderek.
Kayaknya CPRO CHARTnya cakep ya prof JT.
Bagi yg suka main warrant, CPRO WARRANT masih sangat menarik. CPRO warrant
terdiri dari : CPRO-W1, CPRO-W2, CPRO-W3 dan CPRO-W4 semua warrantnya
diexercise di harga Rp 100.Sebelumnya CPRO-W1 EXERCISENYA DI HARGA Rp 125 ,
CPRO-W2 DI HARGA Rp 130
CTRA keuntungannya dari Bunga Deposito yg sangat besar. Jadi bukan dari
keuntungan operasional.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@...
wrote:
Pada emiten property ada LONJAKAN keuntungan yg besar pada
kwartal 4 terutama pada group Ciputra.
Apakah ini
GZCO lahan yg ada aja belum dimanfaatkan. Udah mau ekpansi lahan??? Bahasa yg
digunakan berita di koran itu dibuat SANGAT MENGAMBANG.
Kalau alasan harga di bawah IPO masih banyak emiten yg harganya di bawah IPO.
Sip : tbumi
Jangan lupa juga dgn GZCO yang cukup sehat dan masih dibawah harga
Kalau menurut saya penguatan INCO digunakan BD utk menjaga indeks agar tetap
dapat dimaintain dng nilai yg diinginkan selain juga menggunakan PGAS kemarin.
Terlihat sekali mereka mengangkatnya sambil jualan. Kasus yg sama terjadi pada
saham BBNI walaupun ada sentimen penurunan BI rate. Saham
Bandar LTLS sama dng bandar JPRS. Volume sengaja diciptakan besar dng cara
menggunakan beberapa broker. Jadi saat FS guyuran kebawah yg ngebid sebagian
besar adalah broker2 kelompok bandar. Terlihat sekali cara menciptakan
volumenya. Setelah barang terkumpul maka harga ditarik setinggi mungkin
Pengamatan saya juga begitu. Kayaknya ada sesuatu yg nggak enak.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, conx_2003 conx_2...@... wrote:
menurut penglihatan saya big storm is coming dan saya prediksi BEAR heheheh
alasannya,
tiap Dow Ijo tebel, kita ijo tipis-- distribusi
PAS Dow Ijo
Konon karena sang Bandar (Suami) terlalu royal maka oleh sang Bandir (Istri)
disuruh trading aja di market US mumpung di sana harga sahamnya masih murah
banget. Agar kesehatannya terjaga maka sang Istri memutuskan biar market di BEI
ini dia yg handle. Ternyata sang Istri sifatnya bertolak
Sebenarnya kalau ada yg langganan korang lengkap sudah tahu bahwa berita yg di
KONTAN itu titipan. Sebelum adanya KONTAN harian mereka sering menggunakan
koran INVESTOR DAILY atau kalau nggak BISNIS INDONESIA. Supaya kelihatan lebih
mantap beritanya mereka sekarang lebih banyak menggunakan
BDMN kelihatannya masih murah dibandingkan dng banking lainnya.
Kalau BBRI hari ini 5000 BDMN harusnya dihargai berapa?
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Streaming ngadat kan bikin data berhenti tapi ENGGA bikin index
turun banyak ?.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, kusumo k kusumok@ wrote:
jangan liat di web cnbc, dari tadi pagi streamming nya
CPRO dgn kondisi harga sekarang sudah termasuk SANGAT UNDERVALUE.
Meminjam istilah PHIL TOWN , maka CPRO termasuk saham yg lagi
didiscount gede2an. Sebelum mengakuisisi DIPASENA , CPRO memiliki
tambak udang (PONDS) sebanyak +/- 3.900 unit dengan menghasilkan EPS
sebesar Rp 13 ( tiga belas
16 matches
Mail list logo