data dari : http://inilah.com/berita/ekonomi/2009/11/12/179613/bumi-bakrie-siap-jadi-bintang/
Ekonomi 12/11/2009 - 06:10 Prediksi IHSG BUMI-Bakrie Siap Jadi Bintang Natascha & Asteria (inilah.com/Agung Rajasa) INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (12/11) diperkirakan masih akan menguat. Saham-saham grup Bakrie, terutama BUMI, kembali menjadi idola pelaku pasar. Syaiful Adrian dari Ciptadana Sekuritas mengatakan, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan. Saham BUMI dan saham kelompok Bakrie akan memimpin kenaikan bursa jangka pendek. “Namun, untuk jangka panjang, indeks tidak bisa kemana-mana,”katanya kepada INILAH.COM. Menurutnya, untuk jangka pendek, saham grup Bakrie masih akan menjadi penggerak indeks. Meskipun bukan emiten dengan kapitalisasi pasar tinggi, namun trading value saham grup Bakrie cukup besar. Apalagi saham grup ini sering digunakan untuk repo, sehingga jumlah saham yang beredar di pasar cukup banyak. “Transaksi saham Bakrie yang tinggi, membuat emiten-emiten ini menarik,” ulasnya. Hingga akhir tahun, tidak banyak faktor positif di lantai bursa yang bisa mendongkrak indeks. Pasalnya semua indikator seperti fundamental ekonomi dan kinerja emiten akhir 2009, sudah terefleksikan dengan price earning ration (PER) IHSG sebesar 14 kali. “Rasanya sulit indeks menguat di atas 2500, karena semua faktor sudah terfaktorkan,”paparnya. Syaiful menuturkan, PER IHSG saat ini cukup tinggi ketimbang bursa saham lainnya di Asia. Bahkan dibanding bursa AS yang memiliki PER 13 kali. Namun, rating kredit di AS lebih tinggi dari Indonesia, mencapai AAA. “Dengan PER 14 kali, berarti potensi penguatan IHSG menjadi terbatas,”ucapnya. Alhasil, aksi window dressing dinilai kurang tepat dilakukan di bursa Indonesia. Menurutnya, pemolesan kinerja keuangan lebih memungkinkan terjadi di bursa AS, yang berpotensi menguat, didukung peringkat kredit yang positif. Ia pun menyarankan investor memanfaatkan peluang trading jangka pendek, “Yaitu beli di harga rendah dan langsung jual ketika sudah mendapat keuntungan,”ujarnya. Syaiful menilai, penggerak bursa hari ini berasal dari Bumi Resources (BUMI), terutama karena besarnya potensi perseroan mendapat jatah 14% saham Newmont milik pemerintah pusat, yang diserahkan pada Aneka Tambang (ANTM). Hal ini menyusul mundurnya ANTM dari divestasi Newmont. “Dari 14% tersebut, sebanyak 75% semula dialokasikan untuk ANTM. Namun, dengan mundurnya ANTM, maka BUMI mengambil alih,”paparnya. Sentimen positif lain berasal dari harga batubara yang akan naik. Pasalnya, awal 2010 akan terjadi peningkatan pasokan yang cukup tinggi menyusul naiknya kebutuhan China dan India serta Indonesia untuk proyek pembangkit listirk 10 ribu MW tahap dua. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi paska resesi, menyebabkan kebutuhan akan batubara meningkat,” Saham batubara lain yang menarik adalah PT TB Bukit Asam (PTBA),” ulasnya. Sedangkan saham perbankan yang menarik untuk trading adalah Bank Negara Indonesia (BBNI) dan bank Rakyat Indonesia (BBRI). Menurutnya, saat ini harga kedua emiten tersebut sudah cukup tinggi dan berpeluang besar terkoreksi. “Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk beli di harga rendah,” katanya. Pada perdagangan Rabu (11/11), IHSG ditutup menguat 21,924 poin (0,92%) ke level 2.403,879. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia berjalan ramai, dengan volume transaksi tercatat 9.984 juta lembar saham, senilai Rp 4,482 triliun dan frekuensi 95.074 kali. Sebanyak 142 saham naik, 52 saham turun dan 61 stagnan. Beberapa emiten lain yang menguat antara lain PT United Tractor (UNTR) naik Rp 400 menjadi Rp 15.900, PT JAPFA Comfeed Indonesia (JPFA) naik Rp270 ke level Rp1.360, PT Delta Dunia Makmur (DOID) naik Rp 110 menjadi Rp 1.690. Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp 400 menjadi Rp 11.350, PT Semen Gresik (SMGR) turun Rp 200 menjadi Rp 7.150, PT Samudera Indonesia (SMDR) melemah Rp200 ke Rp3.700, PT Gudang Garam (GGRM) terkoreksi Rp200 ke posisi Rp16.300, PT Astra International (ASII) turun Rp 50 menjadi Rp 31.000, PT Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 50 menjadi Rp 4.700. Saham PT Bumi Resources (BUMI) naik Rp 275 (12,79%) menjadi Rp 2.425, PT Energi Mega Persada (ENRG) yang naik Rp 25 (9,09%) menjadi Rp 300, PT Bakrie & Brothers (BNBR) naik Rp8 (9,3%) ke level Rp94, Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) naik Rp40 ke level Rp710, dan Bakrieland Develoment (BTEL) naik Rp20 (7,4%) ke level Rp290. Serta saham PT Bakrie Telecom (BTEL) terangkat Rp 19 (16,52%) di posisi Rp 134 dan Dharma Henwa (DEWA) (5,1%) menguat Rp8 ke level Rp165. Sedangkan beberapa saham tambang yang menguat antara lain PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang naik Rp1.550 menjadi Rp24.550, dan PT TB BUkit Asam (PTBA) yang naik Rp 200 menjadi Rp 14.700. [mdr] Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com