This post originally posted 
at:http://trend-traders.com/2010/01/pengaruh-komoditas-terhadap-indeks-harga-saham-gabungan-by-adler/
Pengaruh Komoditas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
Gunawan dan Adler Haymans Manurung
 
1. Pendahuluan
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu pusat pergerakan ekonomi
yang ada di Indonesia. Dalam BEI, saham-saham perusahaan
diperdagangkan setiap hari bursa. Keseluruhan pergerakan saham-saham
direfleksikan dalam sebuah indeks yang bernama Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG).
Saham yang masuk dalam list BEI akan ditempatkan pada sektor yang sesuai
dengan bidang yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut. Salah satu sektor
yang ada di dalam BEI adalah sektor pertambangan dimana perusahaan yang
masuk ke dalam sektor tersebut merupakan perusahaan yang berhubungan
dengan barang tambang atau komoditas. Kinerja perusahaan tersebut tentu
sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi serta harga komoditas yang dijual di
pasar. Semakin tinggi harga komoditas yang dijual maka semakin tinggi
earning yang didapatkan. Hal ini tentu akan mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut dan jika pergerakan yang ada terjadi serentak maka
akan memberikan pengaruh positif pada pergerakan IHSG.
Tulisan ini akan membahas apakah selama ini terdapat hubungan yang positif
antara pergerakan harga komoditas dengan pergerakan IHSG. Hubungan
tersebut dilihat dari dua sisi yaitu pertama menggunakan harga yang ada
antara IHSG dan juga komoditas serta yang kedua dengan menggunakan
return dari IHSG serta return dari harga komoditas. Ada delapan komoditas
yang digunakan pada tulisan ini yaitu: minyak mentah, emas, perak,
aluminium, tembaga, nikel, timah, dan juga seng.
 
2. Metodologi Penelitian
Dalam mengestimasi hubungan antara pengaruh komoditas terhadap IHSG,
dilakukan dengan 3 metode perhitungan. Pertama adalah melakukan regresi
dengan menggunakan harga komoditas sebagai variabel independen dan
IHSG sebagai variabel dependennya. Persamaan yang digunakan dalam
estimasi tersebut adalah:
IHSG = a + b Price Komoditas……………..(1)
Dimana
IHSG : Nilai Indeks Harga Saham Gabungan.
Price Komoditas : Harga dari komoditas.
Kedua adalah melakukan regresi dengan menggunakan return dari harga
komoditas sebagai variabel independent dan return IHSG sebagai variabel
dependennya. Baik return komoditas dan return IHSG didapatkan dari
perhitungan:
Return = (Pricen – Pricen-1) / Pricen-1…..(2)
Dimana
Pricen : harga / nilai pada hari ke n
Pricen-1 : harga / nilai pada hari ke n-1
Setelah mendapatkan return baik IHSG maupun komoditas, maka kemudian
dilakukan regresi dengan persamaan:
Return IHSG = a + b Return Price Komoditas…(3)
Dimana
Return IHSG : Return Indeks Harga Saham Gabungan.
Return Price Komoditas : Return Harga dari komoditas.
Ketiga adalah melihat korelasi antar komoditas dan juga korelasi antara IHSG.
Korelasi tersebut menggunakan data harga komoditas dengan nilai IHSG
serta korelasi antara return harga komoditas dengan return IHSG.
Data yang digunakan adalah data time series komoditas dan IHSG harian
antara 21 Agustus 1995 sampai dengan 8 Juli 2008. Delapan komoditas yang
masuk ke dalam perhitungan adalah minyak mentah, emas, perak, aluminium,
tembaga, nikel, timah, dan seng
 
3. Analisis Data
Tabel 1 memuat hasil regressi anatar IHSG dengan harga komoditas. Tabel
1 tersebut juga memuat pengujian peubah bebas harga komoditas dengan
peubah tidak bebas IHSG. Hasilnya menunjukkan bahwa peubah bebas
harga komiditas sangat berpengaruh terhadap IHSG dengan level signifikansi
1 persen (higly significant). Harga komiditas tersebut mempengaruhi IHSG
dapat ditunjukkan oleh koefisen determinasi yang mumunya bervariasi dari
62,17 persen sampai dengan 91,3 persen. Nilai koefisien regressi (slope)
meperlihatkan nilai yang cukup berperanan yaitu harga perak dan harga
minyak mentah. Bila harga komoditas minyak mentah naik satu Dollar (unit
harga komoditas) maka IHSG akan naik 22,67 unit. Sementara, IHSG akan
meningkat 166,11 poin jika harga perak naik satu Dollar. Harga emas naik
satu dollar akan membuat IHSG naik 3,7 poin. Harga aluminium naik satu
dollar mengakibatkan IHSG naik 1,1 poin. Harga komoditas lain dilihat pada
Tabel 1.

Tabel 2 memuat hasil regressi antara IHSG (dalam bentuk return) sebagai peubah
tidak bebas dan masing-masing harga komoditas (dalam bentuk return) sebagai
peubah bebas yang dilakukan tersendiri. Hasil regressi tersebut memperlihatkan
bahwa
return komoditas sangat mempengaruhi return IHSG pada level
signifikansi 1 persen terkecuali minyak mentah pada level 5 persen.
Koefisien regressi umumnya
dibawah 0,1, artinya bila masing-masing harga komoditas naik 1% maka return ihsg
akan naik 0,1%. Kenaikan tingkat pengembalian tertinggi dihasilkan oleh tingkat
pengembalian aluminium dan urutan kedua adalah seng dan urutan selanjutnya dapat
diperhatikan pada Tabel 2. Hasil ini sangat berbeda dengan hasil sebelumnya..
 
 

Tabel 3 dan 4 memperlihatkan korelasi antara IHSG dan harga komoditas
serta korelasi antar komoditas tersebut. Data yang digunakan pada tabel 3
menggunakan harga sebenarnya sedangkan pada tabel 4 menggunakan
return. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, variabel-variabel
yang ada memiliki korelasi yang kuat terlihat dari rentang persentase berada
pada tingkat 66%-96%. Korelasi terkuat adalah antara emas dengan perak
sementara yang terlemah merupakan korelasi antara seng dengan timah.
Korelasi antara komoditas terhadap IHSG memperlihatkan hubungan yang
sangat kuat dimana secara persentase berada pada tingkatan 80% (seng)
sampai dengan 95% (emas).
Hal sebaliknya justru terjadi jika korelasi menggunakan return dimana rentang
persentase yang ada berada pada tingkat 0%-58%. Korelasi antara minyak
mentah dengan timah menjadi yang paling rendah, sementara itu antara
emas dengan perak menjadi yang paling tinggi tingkat korelasinya. Korelasi
antara IHSG dengan komoditas menunjukkan persentase antara 5% (minyak
mentah) sampai dengan 12% (seng).


 
Tabel lima dan enam merupakan tabel granger causality antara IHSG dengan
komoditas. Granger causality merupakan uji statistik untuk melihat apakah
variabel tersebut mempengaruhi variabel yang lain dan sebaliknya. Dengan
menggunakan nilai IHSG dan harga komoditas, serta tingkat keyakinan 90%,
maka didapatkan 10 hasil yang signifikan yaitu:
1. IHSG mempengaruhi harga minyak mentah, emas, perak, timah.
2. IHSG dipengaruhi nikel, dan seng.
3. IHSG saling mempengaruhi dengan aluminium dan tembaga.
Sementara itu dari sisi return hanya didapatkan 2 hasil yang signifikan dimana
return IHSG dan return emas saling mempengaruhi.

 
 
 
 
 

Keterangan:
SER01 : IHSG
SER02 : minyak mentah
SER03 : emas
SER04 : perak
SER05 : aluminium
SER06 : tembaga
SER07 : nikel
SER08 : timah
SER09 : seng
4. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang didapatkan maka terlihat bahwa terdapat
hubungan positif antara pergerakan IHSG dengan komoditas baik dari sisi
harga maupun return. Dari sisi korelasi, IHSG sangat kuat korelasinya dengan
harga komoditas. Sementara itu dari sisi pengaruh, terdapat hubungan yang
saling mempengaruhi antara IHSG dan komoditas pada beberapa komoditas.
Jakarta, 19 Agustus 2008





Kind Regards, 
 
 
Aditya

Disclaimer:Tabik sujud di kaki Anda semua dan mohon maaf jika ada hal yang 
belum sempurna
The materialspresented on this website are solely for informational purposes 
and arenot intended as investment or trading advice.



      

Kirim email ke