Kamis, 20/09/2007
 Antam-BHP Billiton garap nikel  
   Cetak
    JAKARTA: PT Aneka Tambang (Antam) Tbk akan membentuk usaha patungan (joint 
venture company) dengan BHP Billiton untuk melakukan kegiatan tambang nikel di 
Buli, Maluku Timur.
 
 Dirut Antam Deddy Aditya mengatakan perusahaan itu saat ini tengah 
berkonsultasi dengan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) terkait 
dengan kerja sama itu menggarap tambang di Maluku Utara tersebut.
 
 "Kami meminta dukungan kepada pemerintah agar dalam pelaksanaannya bisa 
berjalan lancar, sebab investasi proyek ini cukup besar," katanya kemarin.
 
 Untuk menggarap tambang nikel itu, kedua perusahaan itu telah mendapat izin 
dari pemerintah daerah. Proyek itu diperkirakan menelan investasi US$1 miliar. 
 
 Di proyek itu, Antam dan BHP Billiton akan memiliki saham sebesar 50%. Mereka 
juga akan membangun pabrik pengolahan dengan menggunakan hydromet dan ferromet.
 
 Lokasi pertambangan tersebut sebagian masuk ke dalam kawasan hutan lindung. 
Saat ini kedua perusahaan masih berupaya melobi pemerintah setempat untuk 
memperoleh izin pertambangan di kawasan hutan lindung itu.
 
 Sementara itu, Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen Energi dan 
Sumberdaya Mineral (ESDM) Simon F. Sembiring mengatakan kedua perusahaan masih 
ragu melanjutkan kegiatan usaha pertambangan di tempat tersebut.
 
 "Antam takut karena investasinya di daerah. Mereka khawatir pemda memberikan 
izin ke pihak lain. Nantinya ada pertemuan antara kedua perusahaan, gubernur, 
dan bupati." (01)
 
 Bisnis Indonesia  

       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Kirim email ke