cape maikirin saham...rilex yooooo....!!!!!!

Kalau pengendara motor curhat
Bapak-bapak, ibu-ibu yth, Sebelumnya saya 
mohon maaf bila tulisan berikut kurang berkenan. Kami hanyalah ingin meminta 
maaf kepada bapak & ibu pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan 
raya. Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. 
Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami 
merasa kepanasan. 

 

Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung 
tangan, masker, yang kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini 
tidak anda rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi 
dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket, 
ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, 
ataupun mengambil jalur kanan yang berlawanan, itupun bukan karena kami sok 
jago. Tapi kami hanya mencari alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan 
tertutup oleh MPV ataupun SUV bapak & ibu. Rasanya kami nggak kuat jika 
harus menunggu dibelakang knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf 
ya).

 

Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena 
telat masuk kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu 
absen 
kan?, kalo masuk kerja? Sebab kalo sebagian besar dari kami, ... minimal 
dipotong uang transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati 
resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium 
aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau deodorant 5 
ribuan 
telah kami semprot, ten

tentu tidak sebanding dg parfum mobil anda 
yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.

 

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. 
Tapi kami juga gak pernah memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan 
pajak yg super murah kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara 
tentang parkir. Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir 
kami. Tentu berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih, tarif parkirnya 
aja beda.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, 
terhadap roda empat yang telah oleh pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol 
trilyunan rupiah telah dibangun, diatas gusuran tanah dan rumah kami. Kami 
harus 
putar otak mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu 
bisa cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, 
mungkin anda sering melihat kami berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami 
pergi ke dufan. Tapi kami gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, 
kaki dan bahu mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka 
yg 
sedikit berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya 
putra-putri anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di 
jok 
belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil 
bapak-ibu, bila melihat kami panik saat hujan turun. Dimana kami harus 
buru-buru, loncat dari motor, buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas 
hujan. Terkadang kami membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis 
kek, mau hujan gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, 
maka 
wiper kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. 
Aaaah enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin 
bapak-ibu yang terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup 
mengerti 
bila anda tidak pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam 
hari 
dengan motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo 
kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata. 
Amit-amiiiit...!

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari 
anda menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. 
Ataupun celana kami harus 'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. 
Mungkin kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi 
hi. Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm 
sungguh, itu gak 

sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata 
kami harus dipicingkan agar tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara 
refleks mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he.Maaf ya pak-bu. 
Peace 
!!!

 

Memang siiih, kami sering bikin masalah di 
jalan raya, tapi setidaknya, kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin 
masalah buat negara ini. (Jadi gak enak nerusinnya). Memang siiih, rata rata 
dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa rekan kami masih setia berprofesi 
pengojek untuk mengantar kaum berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila 
mereka 
diburu waktu atau hampir terlambat.

 

Memang siih, rata-rata dari kami gak 
memiliki tata krama. Karena kami gak punya cukup uang untuk belajar di tempat 
kursus kepribadian ataupun pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!). 
Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala 
kepada 
bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor. 
Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu lift, 
karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan akibat sedan 
mewah anda menyalip kami.

Namun kami cukup terhibur kok, bila kami 
dapat mendengar sayup sayup lagu kesukaan kami, saat kita bersanding manis di 
lampu merah. Hilang rasa penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound 
system anda membagi lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda 
melihat kami juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, 
walo 
cuma 10-20 detik. Jadi malu......

Namun kami cukup terhibur kok, dengan 
sigapnya pak presiden menaiki motor roda dua untuk meresmikan balapan mobil, 
hiks. Walau kami tau persis, itu hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang 
membuat jalan tol menjadi padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden 
datang telat. Padahal mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak 
sabar buat melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan 
rebutan 
trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat. What an ironic.....

Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan 
iklan di TV. Dimana banyak artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun 
junior, politikus, budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami 
tau persis, gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner 
dengan 
motor bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan 
turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi 
mereka.

Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri 
siih. Kami cuma mau sharing aja kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, 
bahwa rasa sebel, muak, benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan 
kondisi di atas. Tuhan Maha Adil kan?

 




 
____________________________________________________________________________________
Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index

Kirim email ke