apa ini bagian proses ramalan mama oens.....terus tutup bursa....walahhh........

--- Pada Sen, 12/1/09, Kidod25 <kido...@yahoo.com> menulis:
Dari: Kidod25 <kido...@yahoo.com>
Topik: [obrolan-bandar] (MKBD minus 5,5 triliun) akibat suspensi???
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Januari, 2009, 7:00 PM










    
            

kalau lihat mkdb minus 5,5 t adalah dana nasabah yg disuspensi oleh bej 
sehingga seolah-olah ada utang sebesar itu. Karena dlm pembayaran kan t+3 jadi 
harus settle, sedangkan dalam waktu terakhir ini transaksi sp tidak sebesar 
itu. Secara logika jika utang hingga minus 5,5 t mungkin dibutuhkan t+bulanan. 
Kalau hal ini akan mudah dideteksi.



--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "hansen_61" <hansen...@. ..> wrote:

>

> Sarijaya tidak akan laku dijual ke investor apa pun. Itu hanya

> pengalihan perhatian dari pihak otoritas untuk menghilangkan kepanikan

> investor. Pasalnya, kasus ini ternyata sangat besar dan akan menyeret

> puluhan broker lainnya.

> 

> Bayangkan saja, berdasarkan data MKBD harian yang dipublikasikan BEI,

> MKBD Sarijaya per Senin (12/1) sudah "minus 5,5 triliun rupiah.

> (Silahkan lihat di situs BEI). Padahal, sebelum disuspensi MKBD-nya

> masih positif 29 miliar.

> 

> Dari sisi akuntansi sederhana, MKBD minus 5,5 triliun berarti

> setidaknya Sarijaya punya utang yang berpotensi gagal bayar dengan

> jumlah yang hampir sama. Jika ada investor baru, dia harus mau

> membayar kerugian ini. (Apa mungkin V, investor dari antah-berantah

> itu masih mau?).

> 

> Kemungkinan kedua adalah, MKBD minus itu 5,5 triliun rupiah itu

> sebagian berasal dari dana nasabah yang tidak akan mampu dikembalikan

> Sarijaya. Artinya, kewajiban ini tetap menjadi tanggung jawab investor

> baru.

> 

> Dari sisi industri, potensi default sebesar 5,5 triliun rupiah akan

> merupakan pukulan besar bagi industri sekuritas. Pertanyaannya adalah,

> dimana eksposure utang Sarijaya yang paling besar?

> 

> Kemungkinan besar, sama seperti perusahaan sekuritas lainnya, utang

> yang terancam gagal bayar itu merupakan utang bisnis kepada perusahaan

> efek lainnya. Jika benar rumor selama ini yang menyebut ada 50-an

> broker yang terkait maka ini sangat, sangat, sangat  mengancam pasar

> modal secara keseluruhan. 

> 

> Jika 5,5 triliun itu dibagi rata saja terhadap 50-an broker, maka

> setiap broker akan rugi rata-rata 110 miliar rupiah. Ini jumlah yang

> sangat besar bagi broker yang saat ini rata-rata MKBD-nya hanya di

> kisaran 30 miliar rupiah.

> 

> Hal ini berarti, puluhan broker itu cepat atau lambat pasti akan

> kesulitan MKBD. Jika pemilik tidak mau top up maka otomatis mereka

> tidak bisa trading, karena syarat minimal MKBD adalah 25 miliar rupiah.

> 

> Namun, top up tambaknya akan cukup sulit dilakukan sebab sebelumnya

> beberapa pemilik perusahaan sekuritas sudah melakukannya. Apakah

> pemilik yang umumnya turut rugi dari anjloknya IHSG masih punya dana lagi?

> 

> Tanpa kebijakan dari Bapepam-LK dan BEI maka suspensi puluhan broker

> bisa menyebabkan chaos di pasar modal. (Mudah-mudahan hal ini tidak

> sampai terjadi)

> 

> Sekali lagi, kasus Sarijaya ini merupakan masalah yang sangat besar.

> Sayangnya pihak Bapepam-LK terkesan lepas tangan dan menutup-nutupi

> yang terjadi sebenarnya. 

> 

> Otoritas pasar modal yang seharusnya paling tahu masalah ini sekarang

> tidak bisa lagi ditanyai. Ketua Bapepam-LK yang tiap hari ditanyai

> perkembangan Sarijaya dengan gampang mengelak.

> 

> "Semua sudah ditangani kepolisian, ini kasus penggelapan bukan kasus

> pasar modal,"  terima kasih

>




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan 
Gratis.http://downloads.yahoo.com/id/firefox

Kirim email ke