Ini saya peroleh dari hasil email ke bapepam, baca berita/statement di media:



- BAPEPAM bukan satpam, mereka terang2 an bilang tidak mungkin mengecek
account nasabah yang sangat banyak di sekuritas yang sangat banyak,
mereka hanya regulator dan pengawasan nya bukan seperti yang kita
bayangkan. Tidak ada sistem di bapepam yang mampu mengecek cash flow
dana di sekuritas.

- Dana yang di tempatkan di sekuritas adalah urusan nasabah dan
sekuritas, BAPEPAM akan melakukan penyidikan apabila ada indikasi
pelanggaran.

- Kasus SP, dana yang di selewengkan, hanya dapat di kembalikan utuh
jika aset SP dan yang di serahkan HR bisa di jual/ambil alih oleh pihak
lain, dan kalau tidak ada yang ambil alih, dana nasabah hanya bisa di
kembalikan lewat pengadilan jika terbukti HR bersalah, aset nya di sita
dan di lelang/jual dan jika tidak mencukup, hakim yang memutuskan
bagaimana membagi nya, jika HR naik banding, bayangkan berapa lama
proses nya.

- MKBD itu tidak merupakan jaminan, anggap yang di laporkan benar, MKBD
sekuritas rata2 60 M itu juga dah termasuk banyak, bandingan
penggelapan yang di lakukan HR yang sudah mencapai 300 M. 



Kesimpulan : Hingga sekarang dana yang di sekuritas 100% resiko anda
sendiri, BAPEPAM bilang "Makanya jangan asal percaya broker anda, anda
harus mengecek sendiri" . Sistem ngecek nya bagaimana? silahkan
pikirkan sendiri, sampai sekarang jangankan dana, saham di KSEI aja
nasabah belum punya akses untuk mengecek.



Intinya, masyarakat di himbau di ajak untuk rame2 berinvestasi di pasar
modal, namun tidak ada jaminan sama sekali terhadap dana anda.

--- Pada Sab, 10/1/09, jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id> menulis:
Dari: jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id>
Topik: [obrolan-bandar] Re: BUMI was: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat 
Awam Tentang Investasi
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 2:07 AM










    
            --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Halim Mintareja" 

<hmin...@... > wrote:

>

> Mbah..sebelum ruwet-ruwet. . 

> bolehlah kita anggap kejadian SP itu History (walau belum sampai 1 

minggu)



Payung HUKUM untuk perlindungan INVESTOR bukanlah HISTORY.



Buat apa investasi dipasar modal jika peristiwa Sarijaya

akan terulang lagi.



Menurut pak Halim, apakah 'KACILAKAAN' di Sarijaya bisa

dihindarkan dengan peraturan PASAR MODAL YG ADA ?. 



Apakah BUMI bisa disedot habis habisan TANPA bisa dituntut ?.



> 

> sekarang yang sedang terjadi BUMI

> 

> banyak analis berteriak-teriak ini ada benturan kepentingan dan 

transaksi

> material

> 

> kita lihat aja.. apa yang bakalan terjadi hari senin besok

> 

> terus terang banyak pelaku pasar modal ingin mengetahui bagaimana 

tindakan

> bapepam dan BEI terhadap kejadian seperti ini.

> 

> logika saya sih ..mustinya SUSPEND dulu sampai ada kejelasan

> 

> tapi gak tahu lagi ya

> 

> 2009/1/10 jsx_consultant <jsx-consultant@ ...>

> 

> > Kejadian Sarijaya MIRIP kejadian perbankan tahun 1998:

> > - Dengan adanya Pakto 98, orang berlomba lomba bikin bank, cukup

> >  dengan 50 miliar, orang boleh bikin bank.

> > - Dengan punya bank, orang bisa ngumpulin duit dari masyarakat,

> >  lalu uang tsb dipinjamkan ama perusahaan afiliasi atau groupnya

> >  sendiri. Ketika krisis ekonomi menerjang, perusahaannya bangkrut

> >  dan tidak bisa mengembalikan uangnya ke bank.

> > - Saat ini, ITU SUDAH BERLALU, Bank yg meminjamkan uang pada

> >  GROUPnya dianggap KRIMINAL dan peraturan PT tentang LIMITED

> >  LIABILITY hanya sebatas modal perusahaan ditambah dengan:

> >  - Direksi bank bertanggung jawab sampai dengan asset pribadi

> >    jika melakukan penyelengan.

> >

> > Balik ke Sarijaya:

> > - Nasabah menyimpan deposit di Sarijaya dengan imbalan bunga.

> > - Artinya Sarijaya harus menginvestasikan uang deposit tsb agar

> >  bisa menbayar bunga ke nasabah.

> > - Yang aman tentunya deposit tsb disimpan di bank, tapi sekuritas

> >  bisa saja memutarkan uang tsb pada instrument yg lain. Memutarkan

> >  uang deposit BUKANLAH penggelapan.

> >

> > Nah sekarang POINTnya apa ?:

> > - Apakah ada peraturan pasar modal yg melarang sekuritas untuk

> >  menginvestasikan uang deposit pada instrument lain selain bank.

> >  Deposito dibankpun bisa hangus kalo banknya bangkrut, deposito

> >  hanya dijamin 1 miliar doang. Uang deposit mencapai 240 miliar.

> > - Apakan ada peraturan yg melarang perusahaan sekuritas meminjam

> >  kan uang pada GROUPnya sendiri ? seperti pada perbankan. Apakah

> >  Direksi sekuritas diminta pernyataan oleh BEJ untuk menanggung

> >  kerugian publik TERMASUK DARI asset pribadi diluar asset

> >  sekuritas ?.

> > - Apakah BAPEPAM/BEJ melakukan AUDIT ROUTINE terhadap sekuritas

> >  terhadap PRINSIP PRINSIP pengelolaan sekuritas yg BAIK, seperti

> >  - Uang deposit harus disimpan pada instrumen keuangan yg AMAN.

> >  - Jika dipinjamkan, apakah dicheck POINT2:

> >    - Apakah dipinjamkan ama afiliasinya ?.

> >    - Apakah ada jaminannya ?, jenis jaminannya apa dan berapa

> >      persen coveragenya ?.

> > - Apakah BAPEPAM mengharuskan sekuritas diaudit oleh akuntan

> >  publik yg hasilnya bisa diakses oleh publik ?.

> >

> >

> > Banyak point point diatas berupa pertanyaan karena embah

> > engga tahu persisnya. Mohon bantuan dari yg tahu jawabannya.

> >

> > Tapi INTINYA:

> > - Apakah PAYUNG HUKUM dan peraturan pasar modal sudah CUKUP

> >  untuk MENCEGAH peristiwa Sarijaya terulang lagi DIMASA

> >  DEPAN ?.

> > - Jika tidak ada atau TIDAK mencukupi, BAPEPAM harus

> >  membuatnya !!!, jangan cuman menyalahkan HR padahal

> >  mungkin saja PERATURAN PASAR MODALnya tidak cukup untuk

> >  melindungi INVESTOR..

> >

> > Tambahan:

> > - Apakah TIDAK ADA peraturan pasar modal yg MELARANG emiten

> >  beli asset atau akuisisi JAUH DIATAS harga wajar pada

> >  case BUMI ?.

> > - Jika TIDAK ADA, ini SUDAH GILA, karena sebuah emiten

> >  bisa DIISAP HABIS assetnya oleh EMITEN NAKAL.

> >

> > Di Amerika, sangsi peraturan pasar modal sangat berat,

> > SEC (bapepam) lebih ditakuti dibanding IRS (pajak). Udah

> > 2 miliarder pasar modal yg bunuh diri. Kejahatan dipasar

> > modal dibayar dengan NYAWA bukan cuman hanya asset pribadi...

> >

> >

> >

> >

> >

> >

> >

> >

> >

> > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "y_dizz" <y_dizz@> wrote:

> > >

> > > Sejak terjadinya musibah Sarijaya, banyak sekali teman & kerabat

> > yang

> > > menyampaikan comment-nya lewat Facebook. Banyak yang bertanya

> > mengapa

> > > hal ini bisa sampai terjadi. Mereka yang paham rata2 

menyampaikan

> > > keprihatinannya. Namun ada juga komentar miring dari mereka yang

> > bisa

> > > dibilang awam soal investasi, yang kadang bikin saya geleng2 

kepala.

> > >

> > >

> > > Komentar itu antara lain:

> > >

> > > "Kan sudah pernah saya bilang, investasi kaya gitu sudah 

resikonya

> > > duitnya dibawa kabur orang..."

> > >

> > > "Kaya gitu sih nggak ada bedanya dengan ikut MLM..."

> > >

> > > "Saham itu JUDI tapi LEGAL, duit cepat datangnya cepat juga

> > > ludesnya..."

> > >

> > > "Nggak ada orang kaya dari SAHAM. Kalo mau kaya ya kerja &

> > nabung..."

> > >

> > > dll, yang masih banyak lagi.

> > >

> > >

> > > Kita tentunya sudah tidak asing dengar omongan seperti ini dari

> > > masyarakat umumnya. Yang bikin saya sedih, apakah sebegitu 

piciknya

> > > pandangan masyarakat Indonesia mengenai investasi. Bukankah 

selama

> > > ini Pak Erry Firmansyah & Bu Sri Mulyani gencar mengkampanyekan

> > untuk

> > > berinvestasi di pasar modal, demi mengubah culture saving 

oriented

> > > menjadi investment oriented. Apa begitu banyaknya kasus penipuan

> > > seperti reksadana Bank Century, Antaboga, Signature Capital & 

baru2

> > > ini Sarijaya telah membuat masyarakat kita takut untuk 

berivestasi?

> > >

> > > Setahu saya, di Singapore, Hongkong & Jepang, pasar modal & 

futures

> > > bukan hal yang asing bagi sebagian besar warganya. Konon, lebih

> > dari

> > > 50% masyarakat disana menanamkan investasinya di saham & 

derivatif,

> > > baik langsung maupun lewat mutual fund (reksadana).

> > >

> > > Saya hanya teringat pada 1998 lalu, krisis ekonomi akhirnya

> > > berkembang menjadi krisis kepercayaan. Tentu kita tidak ingin 

pada

> > > krisis kali ini, para investor kehilangan kepercayaannya pada 

BEI.

> > > Dampaknya tentu sangat buruk.

> > >

> > > Mohon pendapatnya Mbah & warga OB yang lain.

> > >

> >

> >

> >

> > ------------ --------- --------- ------

> >

> > + +

> > + + + + +

> > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus

> > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

> > + + + + +

> > + +Yahoo! Groups Links

> >

> >

> >

> >

>




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Ada Naruto, Sandra Dewi dan MU di Yahoo! Indonesia Top Searches 2008. 
http://id.promo.yahoo.com/topsearches2008

Kirim email ke